Anda di halaman 1dari 3

HIPERMETROPIA RINGAN

No.Dokumen: 445// SOP-


UKP/2018
No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit : 1 Juni 2016
Halaman :1–3

Puskesmas dr. Anita Zuraida


Jaddih NIP. 197803312009032004

1. Pengertian Hipermetropia merupakan keadaan gangguan kekuatan pembiasan


mata dimana sinar sejajar jauh tidak cukup kuat dibiaskan sehingga titik
fokusnya terletak di belakang retina
1. Tujuan Prosedur ini sebagai pedoman dalam melakukan pemeriksaan dan
tatalaksana pasien hipermetropia di Puskesmas Jaddih
2. Kebijakan Keputusan kepala Puskesmas Jaddih …

3. Referensi Panduan Praktik Klinis bagi dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Primer Edisi 1 tahun 2014
4. Peralatan 1. Snellen Chart
2. Satu set trial lens dan trial frame
5. Prosedur / Hasil Anamnesis (Subjective)
Langkah- Keluhan :
langkah 1. Penglihatan kurang jelas
2. Sakit kepala terutama pada daerah frontal dan makin kuat pada
penggunaan mata yang lama dan saat membaca dekat.
Penglihatan tidak enak (asthenopia akomodatif = eye strain)
terutama bila melihat pada jarak yang tetap dan diperlukan
penglihatan jelas pada jangka waktu yang lama, misalnya
menonton tv dan lain-lain.
3. Mata sensitif terhadap sinar
4. Spasme akomodasi yang dapat menimbulkan pseudomiopia.
Mata juling yang terjadi karena akomodasi yang berlebihan akan
diikuti konvergensi yang berlebihan pula.

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)


Pemeriksaan fisik :
1. Pemeriksaan visus dengan snellen chart
2. Pemeriksaan refraksi dengan trial lens dan trial frame

Penegakan Diagnostik (Assesment)


Diagnosis klinis
Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan refraksi

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
- Koreksi dengan lensa sferis positif terkuat yang menghasilkan
tajam penglihatan terbaik

Konseling dan edukasi :


- Memberitahu keluarga jika penyakit ini harus dikoreksi dengan
bantuan kacamata. Karena jika diak, mata akan terus
berakomodasi terus menerus dan menyebabkan komplikasi.

Kriteria Rujukan
Rujukan dilakukan karena tidak adanya kelengkapan alat pemeriksaan
refraksi
6. Hal-hal Melakukan konseling dan edukasi untuk penggunaan alat kacamata
yang perlu agar tidak terjadi akomodasi yang terjadi terus menerus sehingga akan
diperhatikan menyebabkan komplikasi
7. Diagram
Alur Anamnesis
Pasien datang dengan keluhanmelihat dekat dan jauh serta kabur.
Gejala penglihatan dekat, kabur lebih awal,terutama bila lelah dan
penerangan kurang. Mata sensitif terhadap sinar.

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan retraksi subjekti. Penderita duduk menghadap
kartusnellen pada jarak 6 meter. Pada pasien dengan daya
akomodasi yang masih sangat kuat atau pada anak-anak,
sebaiknya pemeriksaan dilakukan dengan pemberian siklopegik
atau melumpuhkan otot akomodasi.

Penatalaksanaan
Koreksi dengan lensa sferis positif terkuat yang menghasilkan
tajam penglihatan terbaik

8. Unit terkait  Poli Umum


 Poli Anak
 Poli Remaja
 Poli Santun Lansia
9. Dokumen  Status Pasien
terkait  Register Poli
 SOP Hipermetropia
10. Histori No Yang Berubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
perubahan Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai