Anda di halaman 1dari 9

Speleologi

MATERI RUANG
Spleologi berasal dari bahasa Yunani ”Spelaion” yang berarti
DIKDAS XXVIII PAFE-UNIB goa dan “Logos” adalah ilmu. Namun karena goa adalah bentukan
alam yang tidak berdiri sendiri dan dipengaruhi oleh faktor struktur
alam yang melingkupinya, maka ilmu speleologi merupakan ilmu
yang mempelajari goa serta fenomenanya dan lingkungan fisik
maupun bilogisnya (Diktat Materi Pelatihan Tingkat Dasar Caving,
Palasostik;2004). Sedang dalam materi HIKESPI (1998), Speleologi
CAVING itu adalah Ilmu yang sifatnya holistik/menyeluruh dan saling terkait,
antara Geologi-Geomorfologi-Hidrologi-Biologi-Ekologi-
(Penelusuran Gua) Sedimentologi-palinologi-klimatologi-Arkeologi-Paleontologi-
Sosioekonomi dan Sosio budaya-Ilmu Pariwisata dan konservasi
alam. Sederhananya Speleologi adalah Ilmu yang mengenai goa dan
lingkungannya.
Untuk melakukan kegiatan Speleologi seseorang harus melakukan
penelusuran goa atau Caving dan penelusurnya disebut dengan
Instruktur: Caver. Ada banyak defenisi goa, diantaranya sebagai berikut :
Ariyastuti 1. DR. R.K.T.K.O (Ketua HIKESPI 1984, Cisarua Bogor)
170122152/PAFE-UNIB Goa adalah suatu lintasan sungai dibawah tanah yang masih
mengalir secara aktif atau pernah aktif
2. Zumbert (Expert Arkeolog Goa)
Goa adalah lubang yang terletak dibawah permukaan tanah
3. Thorn Burry
Goa adalah lubang yang kosong dapat berbentuk sederhana,
PENCINTA ALAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS bertingkat, bercabang, horizontal atau vertikal yang memiliki
aliran air atau tidak
UNIVERSITAS BENGKULU 4. International Union of Spleology (IUS), Wina Austria
Goa adalah setiap ruangan bawah tanah yang dapat dimasuki
2021 manusia

1
Goa adalah suatu jaringan ruangan yang mempunyai system tertentu Di dunia ini terdapat berbagai jenis gua alam yaitu :
terletak dibawa tanah terdiri dari ruang atau lorong kecil dan besar 1. Gua garam (NaCl) : Gua yang materi pembentuknya terdiri
sesuai dengan pembentukan terjadinya. dari garam.
2. Gua es : Gua yang materi pembentuknya terdiri dari es,
Sejarah penelusura akibat dari es yang mencair sebagian.
3. Gua Lava : Akibat aliran lava yang sudah mati, biasanya
n goa pada gunung yang tidak aktif lagi.
Tidak ada catatan sejarah resmi manusia melakukan 4. Gua batu kapur : Gua yang materi pembentuknya terdiri dari
penulusuran gua. berdasakan peninggalan peninggalan berupa sisa – batu kapur atau batu gamping ( CaCo3 )
sisa makanan,tulang belulang. lukisan-lukisan, dapat di simpulkan 5. Gua gips : Gua yang materi pembentuknya terdiri dari bahan
bahwa manusia sudah menggenal gua sejak puluhan tahun silam gips.
yang tersebar di benua Eropa, Amerika , Afrika dan Asia.
Menurut catatan yang ada, penelusur gua di mulai oleh 90% dari gua-gua di dunia adalah gua yang materi
JHON BEAUMONT, ahli bedah dari Somserset England (1674). Ia pembentuknya dari batu kapur.
ahli tambamng dan geologi amatir, tercatat orang pertama yang
menulusri gua sumursang (Photoloing) sedalam 20 meter dan Etika Penelusuran Gua
menemuukan ruangan serpanjang 80 meter, lebar 3 meter serta “DILARANG MENGAMBIL SESUATU KECUALI FOTO”
ketinggian flapon 10 meter dengan mengunakan lilin, menurut “DILARANG MEMBUNUH SESUATU KECUALI WAKTU”
catatan, Beaumont merangkak sejauh 100 meter dan menemukan “DILARANG MENINGGALKAN SESUATU KECUALI JEJAK
jurang (internal pich). Ia mengikatan tambang pada tubuhnya dan KAKI”
minta diulur sedalam sepanjang 25 meter dan mengukur ruangan
dalam gua tersebut. Ia melamporkan penemuan ini pada Royal Etika Dan Moral Terhadap Diri Sendiri
Society, lembaga pengetahuan Inggris. Orang-orang yang paling a. Setiap penelusur gua menyadari bahwa kegiatan speleologi,
berjasa mendeskripsikan gua-gua antara tahun 1670-1680 adalah baik dari segi olahraga/segi ilmiahnya bukan usaha untuk di
BARON JOHANN VALSAVOR dari Silvenia. Ia menggujungi 70 pertontonkan atau tidak butuh penonton.
gua, membuat peta, sketa dan melahirkan empat buku setebal 2800 b. Dalam hal penelusuran gua, para penelusur gua harus bertindak
halaman. Josep Nagel, pada tahun 1747 mendapat tugas dari istana sewajarnya . Para penelusur gua tidak memandang rendah
memetakan system perguaan dikerajaan Austro-Honggaria. ketrampilan dan kesanggupan sesama penelusur. Sebaliknya,
seseorang penelusur gua dianggap melanggar etika, bila
Jenis-jenis goa

2
memaksakan dirinya untuk melakukan tindakan-tindakan diluar dengan cara menonjolkan sensasi pribadi, tanpa mengingat
batas kemampuan fisik dan tekniknya, serta kesiapan bahwa setiap penelusuran gua merupakan kegiatan tim.
mentalnya.  Dalam suatu publikasi, jangan menjelek-jelekkan nama
sesama penelusur. Walaupun sipenelusur itu berbuat hal-hal
Etika Dan Moral Terhadap Orang Lain (Sesama Penelusur) yang negatif, kritik terhadap sesama penelusur akan memberi
Respek terhadap sesama penelusur gua, ditunjukkan dengan cara : gambaran negatif terhadap semua penelusur.

 Tidak menggunakan bahan/peralatan yang ditinggalkan


rombongan lain, tanpa izin mereka. Etika Dan Moral Terhadap Lingkungan (Alam/Gua)
 Tidak membahayakan penelusur lainnya, seperti melempar a.   Setiap penelusur gua menyadari bahwa gua merupakan
suatu benda kedalam gua bila ada orang didalam gua atau lingkungan  yang sangat sensitif dan mudah tercemar. 
memutuskan/menyuruh memutuskan tali yang sedang Karenanya (sesuai himbauan NSS) penelusur gua harus :
digunakan rombongan lain.
 Tidak menghasut penduduk di sekitar gua untuk  Tidak mengambil sesuatu kecuali mengambil potret. (Take
melarang/menghalang-halangi rombongan lain memasuki gua, Nothing But Picture)
karena tidak satupun gua di Indonesia milik perorangan, kecuali  Tidak meninggalkan sesuatu, kecuali meninggalkan jejak
bila gua itu dibeli yang bersangkutan. kaki yang berhati-hati. (Leave Nothing
 Jangan melakukan penelitian yang sama, apabila ada But  Carefully Footprint)
rombongan lain yang diketahui sedang melakukan pekerjaan  Tidak membunuh sesuatu, kecuali membunuh waktu. (Kill
yang sama dan belum mempublikasikannya dalam media Nothing But Time)
massa/dalam media ilmiah. b.   Setiap penelusur gua sadar bahwa setiap bentukan alam di
 Jangan gegabah menganggap anda penemu sesuatu, kalau dalam  gua dibentuk dalam kurun waktu ribuan tahun. Setiap
anda belum yakin betul bahwa tidak ada orang lain, yang juga usaha merusak gua, mengambil/ memindahkan sesuatu didalam
telah menemukan pula sebelumnya, dan jangan melaporkan hal- gua itu tanpa tujuan jelas dan ilmiah selektif, akan
hal yang tidak benar demi sensasi dan ambisi pribadi, karena mendatangkan kerugian yang tidak dapat ditebus.
hal ini berarti membohongi diri sendiri dan dunia speleologi c.   Setiap menelusuri dan meneliti gua, dilakukan oleh penelusur
 Setiap usaha penelusuran gua merupakan usaha bersama. gua dengan penuh respect, tanpa mengganggu dan mengusir
Bukan usaha yang dicapai sendiri. Karenanya, setiap usaha kehidupan biota dalam gua.
mempublikasikan suatu hasil penelusuran gua, tidak boleh
Penampakan lorong gua

3
1. Big Sinkhole,merupakan pintu masuk atau mulut goa yang 2. Straw adalah jenis stalaktit dengan diameter sesusuai
berupa lubang besar dengan batu besar di dasar goa.
dengan tetesan air air dan dibagian tengah berlubang (seperti
2. Domepit, merupakan ruang goa yang berbentuk kubah
dengan lubang di atasnya dengan reruntuhan batu pada sedotan minuman). Bentuknya seperti stalaktit tetapi
dasarnya.
berdiameter kecil, sebesar tetesan air dengan panjang 1-15
3. Shaf Chamber, merupakan pintu masuk goa berupa lorong
vertikal dengan ujung berupa ruangan besar. cm.
4. Dome, merupakan langit-langit berupa kubah
3. Stalaktit (Stalactite) adalah formasi kalsit yang
5. Slope, merupakan longsoran batu –batu dari lorong goa yang
runtuh menggantung. Terbentuk dari tetesan air dari atap gua yang
6. Sump, merupakan kolam air diujung lorong gua dan
mengandung kalsium karbonat (CaCo3), yang mengkristal,
biasanya ujung lain lanjutnya terletak didalamnya sehingga
hanya bisa dimasuki dengan menyelam. dari tiap tetes air akan menambah tebal endapan yang
7. Lorong Phreatic, merupakan lorong goa dengan aliran yang
membentuk kerucut menggantung dilangit-langit gua.
mengecil
8. Lorong Duck, merupakan lorong yang berisi lebih banyak air 4. Stalakmit (Stalacmite) adalah formasi yang menjulang
dibanding udara
keatas dibawah atap stalaktit. Stalakmit sama halnya dengan
9. Lorong Vadose, merupakan lorong goa dengan air setinggi
lebih kurang 1 meter. stalaktit namun batuan ini tumbuh di lantai gua karena hasil
10. Trench, sama dengan lorong vadose dengan penampang
tetesan air dari langit-langit gua. Proses terbentuknya sama
lorong goa yang lebih menyempit.
11. Collepse Shaft, merupakan celah vertikal yang tersumbat dengan stalaktit namun air yang mengandung kapur
reruntuhan batu tetap masih dapat dituruni.
menguap setelah jatuh ke dasar gua. Terjadi secara terus
Jenis Ornamen menerus sehingga endapan kapur semakin menumpuk.

1. Batu Alir (Flow Stone) adalah ornamen yang tumbuh 5. Tiang (Collum) adalah hasil pertemuan endapan stalaktit

didinding gua, berbentuk setengah tudung payung. dan stalakmit yang akhirnya membentuk tiang yang

4
menghubung antara stalaktit dan stalakmit menjadi satu dan 12. Teras Travertin (Rime Stone Pool) adalah kolam air didasar
ornamen ini berbentuk seperti kolom. gua yang mengalir dari satu lantai kelantai lain yang lebih
6. Helaktit (Helactite) adalah cabang dari stalaktit yang rendah dan ketika mereka menguap, kalsium karbonat
arahnya kesam[iing (horizontal) yang membentuk diendapkan kelantai gua. Berbentuk seperti bendungan yang
melingkar. ketika terjadi pengendapan air, CO2-nya menghilang dan
7. Styalite adalah garis gelombang yang terdapat pada menyisakan kalsit yang tersusun.
potongan batu gamping. 13. Mutiara (Pearl) adalah kumpulan batu kalsit yang berbentuk
8. Couliflower adalah ornamen yang berbentuk seperti bunga bola kristal atau mutiara yang terbentuk dalam kolam
kol dan biasanya terdapat dinding gua. dibawah tetesan air , terjadi karena endapan kristal kalsit
9. Tirai (Draperies) adalah ornamen yang terbentuk dari air yang menyelubungi butiran pasir lapis demi lapis akibat
yang menetes melalui bidang rekahan yang memanjang bergulirnya butiran pasir secara terus menerus dalam media
pada langit-langit yang miring hingga berbentuk lembaran air jenuh.
tipis vertikal seperti gorden jendela. 14. Gours adalah kumpulan kalsit yang berkumpul (terbentuk)
10. Gourdam adalah ornamen yang berbentuk mirip petak-petak dialiran air atau kemiringan tanah. Aliran air ini banyak
sawah. Ada dua jenis Gourdam yaitu mikro (berukuran mengandung karbon dioksida (CO2), semakin CO2
kecil) dan makro (berukuran besar). Terbentuk akibat menguap atau memuai, kalsit yang terbentuk semakin
pengendapan kalsit pada saat aliran air terhambat atau banyak.
diperlambat pada bibir gour tersebut. 15. Pop Corn adalah ornamen gua yang mirip pop corn yang
11. Rime Stone adalah kolam air yang terdapat dalam gourdam. menempel di dinding gua.

5
16. Courtain adalah endapan yang berbentuk seperti lembaran 1. Goa Horizontal
Untuk menelusuri goa horizontal yang mempunyai
yang terlipat, menggantung di langit-langit gua.
kondisi lorong beragam ada beberapa tekhnikl pendukung
yang biasa digunakan. Penggunaan teknik ini tergantunbg
pada kondisi goa, baik itu kedalaman air, jenis tanah dan
Macam-Macam Zona
lain-lainnya.
1. Zona Terang merupakan bagian gua yang masih menerima a. Lumpur
Untuk lorong berlumpur kegiatan penelusuran dapat
cahaya matahari secara langsung. Fluktuasi suhu dan
diteruskan dengan catatan lumpur tidak terlalu tebal.
kelembaban tinggi. Namun jika lumpur mencapai lutut bahkan sampai perut
penelusur maka penyelusuran bergerak seperti orang
2. Zona Peralihan merupakan bagian gua yang menerima
berenang.
cahaya matahari tetapi tidak secara langsung seperti pantulan b. Air
Metode yang biasa digunakan saat melewati lorong
dinding gua. Fluktuasi suhu dan kelembaban masih terjadi
berair adalah dengan berenang. Oleh sebab itu,
tetapi relatif tidak tinggi. penyelusur perlu tahu kedalaman dan kondisi dibawah
permukaan air untuk menjaga keamanan penelusur. Pada
3. Zona Gelap merupakan bagian gua yang tidak menerima
kondisi tertentu, tidak tertutup kemungkinan penelusur
cahaya matahari lagi namun kita masih bisa melihat menggunakan peralatan pendukung lainnya seperti;
pelampung, perahu karet dan lain sebagainya.
bayangan benda-benda yang ada disekitar. Fluktuasi suhu
c. Climbing
dan kelembaban relatif kecil. Untuk melewati lorong yang terletak diatas, penelusur
dapat menggunakan tekhnik-tekhnik free climbing atau
4. Zona Gelap Abadi merupakan bagian gua yang sama sekali
SRT (Single Rope Tehnique).
tidak ada cahaya (gelap abadi). Fluktuasi suhu dan 2. Goa Vertikal
Untuk dapat melewati goa vertikal ada 2 tekhnik pendukung
kelembaban sangat kecil, relatif konstan.
yaitu :
a. SRT (Single Rope Tehnique).
SRT merupakan tekhnik untuk melintasai lintasan
Tekhnik Penelusuran Goa
vertikal dengan 1 tali. Satu set SRT terdiri dari :

6
 Seat Harness, digunakan untuk mengikat dan runtuhan.
tubuh - Memiliki lilitan ke dagu agar helm tidak
 Ascendeur, digunakan untuk menaiki lepas saat berkegiatan.
lintasan Keterangan : - Bagian Atas
 Descendeur, digunakan untuk menuruni Melindungi kepala dari benturan atap
lintasan gua.
 Chest Harness, digunakan untuk - Bagian Depan
mengikatkan seat harness dengan dada penelusur. Melindungi kepala wajah dari benturan
 Cows Tail, digunakan untuk tambatan dinding atau ornamen yang ada di
pengaman depan.
 Foot Loop, sebagai pijakan kaki - Bagian Samping
Melindungi bagian samping kepala dari
benturan dinding gua.
b. Rigging
Rigging adalah tekhnik pembuatan lintasan-lintasan
2. Cover All
vertikal dengan menggunakan peralatan tambahan
Fungsi : Pakaian pelindung.
sebagai pengaman sisip, seperti bor tebing, piton dan
Bahan : PVC, Nylon fabric.
lain-lain. Dalam pembuatan lintasan perlu diperhatikan
Keterangan : Bahan cover all mampu melindungi dari
keamanan peralatan dan kenyamanan penelusur.
gesekan, basah dan dingin.
3.4 Perlengkapan dan Peralatan Penelusuran Gua
3. Alat Penerangan
Uraian standard peralatan penelusuran gua : Fungsi : Sebagai sumber pencahayaan atau
1. Helm Speleo penerangan
: Headlamp, senter.
Fungsi : Pelindung Kepala Jenis
Kriteria : - Yang memiliki lapisan Kevlar sehingga Keterangan : Dianjurkan untuk menggunakan headlamp
tidak mudah pecah. Sehingga betul-betul agar cahaya fokus kearah penglihatan
bisa melindungi kepala dari benturan penelusur dan tidak menganggu pergerakan

7
ketika penelusuran. Sebagai alat yang digunakan agar tidak tersesat. Tali ini
biasa digunakan dalam penelusuran pertama. Tali yang
4. Sepatu Kedap Air digunakan adalah tali berbahan nilon dan berwarna terang.
Fungsi : Alas dan melindungi kaki 2. HT
Jenis : Sepatu Boot, PDL Sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh penelusur
Keterangan : Sepatu mampu melindungi mata kaki, tahan dengan tim yang berada di luar gua.
terhadap gesekan, grip dan sol tahan air dan
lumpur.

Alat tambahan penelusuran gua; Bahaya Penulusuran Gua dan Cara Pencegahan
1. Topi
Penggunaan topi sebagai alat tambahan yaitu sebagai alat Bahaya penelusuran gua dapat dibedakan menjadi Antroposentrisme
yang membantu ketika helm speleo longgar ketika dan Speleosentrisme. Berikut adalah bahaya-bahaya penelusuran
digunakan. gua  :
2. Masker 1. Antroposentrisme, yaitu bahaya yang dapat menimpa penelusur
Masker digunakan untuk melindungi indra penciuman agar itu sendiri, antroposentrisme dapat dipengaruhi oleh beberapa
tidak langsung menghirup aroma gua yang biasanya faktor, antara lain :
didominasi oleh bau guano. a. Faktor Manusia
3. Sarung Tangan Faktor manusia ialah faktor yang paling besar dalam penelusuran
Gunakan sarung tangan yang sulit ditembus air. gua. Hal ini dapat disebabkan sering melakukan tindakan diluar
4. Kaos Kaki batas kemampuannya serta tidak memperhitungkan dengan
Untuk melindungi kaki dari gesekan sepatu kedap air. cermat antara keadaan gua dengan tingkat kemampuannya.
5. Dry Bag b. Faktor Peralatan
Sebagai pengganti tas dalam penelusuran. Kadangkala peralatan dapat menimbulkan kecelakaan
dikarenakan kualitas atau daya dari peralatan itu berkurang
Perlengkapan kelompok: seperti :
1. Tali Berkurangnya kualitas peralatan
Salah dalam penggunaan peralatan
Beban yang berlebihan dari batas maksimal peralatan

8
c. Faktor Gua itu sendiri
Dapat berupa, keruntuhan atap gua, gas beracun, banjir
mendadak, gigitan binatang berbisa, dan lain lain.
2. Speleosentrisme
Speleosentrisme adalah bahaya-bahaya yang dapat menimpa gua
itu sendiri, seperti :
Pengaruh terhadap bentukan di dalam gua
Pengotoran lingkungan gua (vandalisme, sampah, aroma tidak
sedap)
Perusakan ornament gua (pematahan perusakan, pengambilan,
corat-coret)
Perusakan oleh penambangan di dalam gua
Perusakan sistem hidrologi
Cara mencegah terjadinya bahaya didalam gua pastinya ntuk
tindakan pencegahan agar tidak terjadi bahaya-bahaya tersebut,
maka HIKESPI (Himpunan Kegiatan Speologi Indonesia) menyusun
ringkasan singkatan yang mudah di ingat, yakni KEAMANAN :
Kemana anda pergi menelusuri gua, beritahukan kepada orang lain
mengenai tempat dan waktunya.
Empat orang dianggap jumlah aman menelusuri gua.
Alat-alat yang dibawa harus memadai dan mengerti cara
memakainya.
Membawa minimal tiga sumber cahaya beserta cadangannya.
Ajaklah selalu orang yang berpengalaman.
Nafas sesak dan tersengal-sengal tanda hyper segeralah keluar.
Akal sehat, keterampilan, persiapan matang, perhitungan yang
cermat serta pengalaman menjadi pegangan penelusur gua.
Naluri keselamatan yang ada pada setiap penelusur gua wajib
dikembangkan dan diperhatikan, ini sering menjadi pengaman yang
ampuh .

Anda mungkin juga menyukai