Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Semakin berkembang suatu wilayah atau kota maka kebutuhan transportasi akan semakin
meningkat dan permasalahan didalamnya pun akan bertambah seiring dengan berjalannya waktu,
Masyarakat di tuntut untuk memiliki mobilitas tinggi dalam menjalankan segala kegiatan.
Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi tidak sejalan dengan Perkembangan sarana dan
prasarana transportasi itu sendiri. Kendaraan bermotor merupakan sarana transportasi yang
penting dominan di perkotaan Indonesia. Jumlah kendaraan yang beroperasi di seluruh Indonesia
pada 2013 mencapai 104,211 juta Unit, naik 11% dari tahun sebelumnya (2012) yang Cuma
Korban meninggal dunia setidaknya terdapat 1,2 juta orang akibat kecelakaan lalulintas
dan 50 juta lainnya mengalami luka-luka. Setiap hari setidaknya ada 3000 orang meninggal
akibat kecelakaan lalu lintas dari jumlah tersebut,85% nya terjadi di negara-negara dengan
pendapatan rendah dan sedang. Kematian di Indonesia sedikitnya diakibat kecelakaan lalu lintas
sepanjang tahun 2007 menelan korban mencapai jumlah 16.548 jiwa, dengan kata lain setiap hari
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian area darat, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada
permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas
permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Jalan merupakan aset negara
yang mempunyai peran sangat strategis dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, dan hankam.
Untuk menjaga kondisi jalan agar dapat melayani transportasi darat secara optimal maka
Lalu lintas memiliki karakteristik dan keunggulan tersendiri maka perlu dikembangkan
dan dimanfaatkan sehingga mampu menjangkau seluruh wilayah dan pelosok daratan dengan
mobilitas tinggi dan mampu memadukan sarana transportasi lain. Menyadari peranan
transportasi maka lalu lintas ditata dalam sistem transpotasi nasional secara terpadu dan mampu
mewujudkan tersedianya jasa transportasi yang serasi dengan tingkat kebutuhan lalu lintas yang
tertib, selamat, aman, nyaman, cepat, teratur, lancar, dan biaya yang terjangkau oleh masyarakat.
Lalu lintas juga didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan,
sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan
bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas pendukung
Kecelakaan lalu-lintas yang merupakan suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan
tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang
mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda. Ada empat faktor utama yang
menyebabkan terjadikanya kecelakaan, pertama adalah faktor Kelalaian Pengguna Jalan, kedua
adalah faktor kendaraan,Ketiga Faktor Jalan dan yang terakhir adalah faktor Kondisi
Lingkungan. Kombinasi dari keempat faktor itu bisa saja terjadi, antara Pengguna Jalan dengan
kendaraan misalnya berjalan melebihi batas kecepatan yang ditetapkan kemudian ban pecah
yang mengakibatkan kendaraan mengalami kecelakaan. Disamping itu masih ada faktor kondisi
lingkungan, cuaca yang juga bisa berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan lalu lintas (Pasal
bermotor dan tingginya volume arus lalu lintas pada ruas jalan Kota Raha, mengakibatkan Kota
Raha menjadi salah satu kota dengan Kota yang berpotensi akan rawannya kecelakaan Lalu
Lintas. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang terutama faktor manusia itu sendiri yang
melalaikan aturan aturan yang mengatur tentang lalu lintas dan pentingnya akan keselamatan.
Jumlah angka kecelakaan yang telah terjadi dapat menjadi ukuran tingkat keselamatan bagi para
pengguna jalan. Dengan analisis kecelakaan dan perhitungan biaya kecelakaan lalu lintas pada
ruas jalan yang ada di Kota Raha ini diharapkan dapat diketahui hal-hal yang signifikan yang
menyebabkan terjadinya kecelakan dan kerugian ekonomi yang ditimbulkan akibat kecelakaan
pada ruas jalan tersebut, sehingga dapat dicari pemecahan masalahnya untuk memberikan rasa
aman dan nyaman terhadap pengguna transportasi pada sepanjang Ruas Jalan Nasional Kota
Raha.
Secara umum faktor penyebab kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Kota Raha ada
berbagai penyebab yaitu salah satunya adalah faktor manusia dan kondisi jalan yang ada dikota
Raha yang mengalami kerusakan yang salah satu contohnya adalah lubang dan kurangnya rambu
Atas dasar pemikiran di atas tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
Berdasarkan berbagai penjelasan di atas maka permasalahan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
2) Untuk mengetahui jumlah biaya kecelakaan lalu lintas di Kota Raha yang harus dikeluarkan
Agar penelitian ini mempunyai arah yang jelas sesuai tujuan penelitian,batasan-batasan
2) Penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisis data kecelakaan yang dilaporkan kepada
polisi dan biaya santunan kepada korban kecelakaan dari PT. Jasa raharja.
3) Perhitungan biaya kecelakaan berdasarkan besaran biaya korban kecelakaan lalu lintas,
biaya perawatan korban dan dihitung dengan menggunakan Metode The Gross Output.
4) Penelitian ini tidak membahas tentang penyebab terjadinya kecelakaan baik yang
2) Memberikan informasi besarnya kerugian yang dialami korban akibat kecelakaan lalu lintas
sehingga pengendara dapat berhati-hati dalam berkendaraan dan menjadi lebih peduli
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diterangkan mengenai latar belakang studi yang mendasari
pengangkatan tema pada tugas akhir ini, permasalahan yang berisi tentang masalah yang hendak
dipecahkan oleh penulis, maksud dan tujuan yang ingin di capai, batasan masalah untuk
mempersempit ruang lingkup, dan sistematika penulisan laporan yang dipakai dalam tugas akhir
Pada bab ini berisi uraian tentang tinjauan teoritis mengenai konsep dari berbagai
literature dan aspek-aspek manajemen yang akan digunakan dalam lingkup analisa data dan
perhitungan
Pada bab ini berisi tentang metodologi dalam melakukan studi, objek dan lokasi studi,
Pada bab ini akan dibahas mengenai pengolahan data dan analisis data serta dilakukan
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi penjelasan hasil penelitian dan kesimpulan dari penyelesaian masalah
yang diangkat dan memberi saran bagi penelitian selanjutnya untuk pengembangan di masa
mendatang.
Sebagai acuan dari penelitian ini, berikut penelitian yang telah di lakukan sebelumnya:
1) Soca Setiawan (2017), Analisis Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Pada Jaringan Jalan Di
Kota Makassar. Penelitian ini bertujuan Menganalisis karakteristik biaya kecelakaan lalu
lintas di kota Makassar, Memodelkan hubungan biaya kecelakaan dengan kendaraan roda dua,
kendaraan roda empat, dan korban kecelakaan Memodelkan hubungan antara biaya rumah
sakit dengan lama waktu perawatan di kota Makassar. Data yang di gunakan merupakan data
sekunder dari Polresatabes Kota Makassar yaitu estimasi biaya kecelakaan dan data perawatan
R.S Wahidin Sudirohusodo yang berupa data rekam medis perawatan korban kecelakaan.dari
hasil analisis menunjukkan bahwa biaya kecelakaan terbesar di dominasi oleh pengguna
kendaraan roda dua dengan korban karakteristik satu korban, untuk lokasi kecelakaan yang
paling besar biaya kecelakaanya adalah Jl.perintis kemerdekaan. Sedangkan untuk biaya
perawatan medis terbesar, yaitu di keluarkan oleh korban luka berat yang rata – rata berkisar
antara Rp.24.895.000 Lama waktu terbesar perawatan rumah sakit untuk korban luka berat
adalah 19 hari. Dari hasil analisis data di dapatkan bahwa, kendaraan roda dua, kendaraan
roda empat dan jumlah korban mempunyai pengaruh yang kuat terhadap biaya kecelakaan hal
ini dapat di lihat dari R2 yang berkisar antara 0,569 - 0,672. Sedangkan untuk biaya
perawatan didapatkan nilai R2 antara 0,667 – 0,698 menunjukkan lama waktu perawatan
mempunyai pengaruh yang kuat sebagai prediktor biaya perawatan rumah sakit.
kecelakaan lalu lintas menjadi masalah utama yang harus diatasi. Mengingat kerugian yang
ditimbulkan akibat kecelakaan juga semakin tahun semakin meningkat. Untuk itu perlu
dilakukan suatu kajian, salah satunya adalah dengan mengevaluasi biaya yang timbul akibat
kecelakaan. Diharapkan dengan mengetahui seberapa besar biaya yang timbul akibat
kecelakaan, para pengguna jalan dapat berusaha lebih berhati-hati dalam berkendara di jalan.
Untuk menganalisa biaya-biaya tersebut perlu dilakukan survey dan wawancara terhadap
swasta terbesar di kota Malang, yang terdiri dari 3 kampus, yaitu kampus 1 yang terletak di
jalan Bandung, kampus 2 di jalan Bendungan Sutami, dan kampus 3 yang di jalan raya
Telogomas yang merupakan jalan utama jalur Malang - Batu, sekaligus sebagai pusat kegiatan
mahasiswa. Mahasiswa yang berkuliah di Universitas tersebut juga berasal dari berbagai
kalangan dan daerah dari seluruh Indonesia, sehingga dianggap sesuai sebagai obyek kajian.
Ada 2 macam metode yang di gunakan dalam penelitian ini, yaitu Gross Output atau disebut
juga Human Capital Methode, dan Willingness To Pay Methode. Gross Output Methode
adalah penggabungkan antara biaya yang timbul selama terjadinya kecelakaan dan setelah
terjadinya kecelakaan, yaitu meliputi biaya administrasi, biaya perbaikan kendaraan, biaya
pengobatan dan perawatan, maupun biaya tambahan lain yang timbul setelah terjadinya
kecelakaan. Sedangkan wiillingness to pay methode adalah insiatif pribadi dari pengguna
jalan untuk mengeluarkan dana dalam rangka pencegahan terjadinya kecelakaan. Berdasarkan
hasil wawancara, survey dan kepemilikan kendaraan, didapat pula data kecelakaan maupun
biaya yang timbul akibat kecelakaan, baik kecelakaan serius, ringan, maupun PDO. Dari hasil
analisa gross output didapat perbandingan antara opini dan peraturan pemerintah nomer 43
tahun 1993 dimana untuk luka ringan terdapat perbedaan yang sangat signifikan. Sedangkan
hasil analisa untuk luka berat menunjukkan kesetaraan. Untuk metode willingness to pay
didapatkan pernyataan; semakin tinggi uang saku dan semakin sering responden mengalami
kecelakaan, smakin besar pula keinginan mereka untuk membayar lebih untuk mengurangi
resiko kecelakaan
3) Benny Hamdi Rhoma (2016), Analisis Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan
Indonesia yang telah banyak merenggut korban jiwa maupun harta benda. Oleh karena
besarnya kerugian tersebut maka sangat diperlukan adanya suatu studi khusus tentang
karakteristik kecelakaan dan biaya kerugian akibat kecelakaan dalam upaya peningkatan
keselamatan lalu lintas di jalan raya. Penelitian ini mengambil kasus pada Ruas Jalan
Nasional di Kota Pekanbaru. Data sekunder berupa laporan kecelakaan yang didapatkan dari
Ditlantas Polda Riau. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis karakteristik
kecelakaan lalu lintas, dan menghitung biaya kecelakaan yang terjadi pada Ruas Jalan
Nasional di Pekanbaru dengan metode The Gross Output (Human Capital). Hasil perhitungan
menggunakan metode The Gross Output (Human Capital), Maka di dapat angka biaya
kecelakaan di jalan nasional Kota Pekanbaru selama 3 tahun (2014-2016) sebesar
Rp.6.323.769.000 (enam milyar tiga ratus dua puluh tiga juta tujuh ratus enam puluh sembilan
ribu rupiah).
4) Margareth E. Bolla (2015), Analisis Karakteristik Dan Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Di
Kota Kupang. Kecelakaan lalu lintas merupakan indikator utama tingkat keselamatan jalan
raya. Kota Kupang sebagai ibukota Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah salah satu
daerah penyumbang angka kecelakaan terbesar di NTT. Penelitian ini disusun untuk
mengetahui karakteristik kecelakaan lalu lintas, besar biaya kecelakaan lalu lintas pada ruas
jalan di Kota Kupang, serta besar santunan yang harus dibayarkan oleh PT Jasa Raharja. Data
yang digunakan adalah data jumlah kecelakaan lalu lintas Kota Kupang sepanjang tahun
2010-2013. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa karakteristik kecelakaan lalu lintas
yang dominan terjadi adalah pada hari Minggu (22%), pukul 12.01–18.00 WITA (38%),
posisi tabrakan depan - depan (30%), tipe tabrakan ganda (82%), jenis kelamin laki-laki
(77%), usia 17 tahun - 30 tahun (64%), profesi Swasta (48%), pendidikan terakhir SMA
(48%), dan tidak memiliki SIM (76%). Analisis biaya korban kecelakaan lalu lintas (BBKO)
dengan metode The Gross Output menunjukkan bahwa ruas jalan Timor Raya dengan panjang
11 kilometer merupakan ruas jalan dengan BBKO terbesar yaitu Rp.13.196.013.148,-, dimana
biaya kecelakaan per kilometernya yang paling tinggi adalah pada tahun 2013 yaitu sebesar
Rp.514,013,928/ km. Total santunan (maksimal) Jasa Raharja yang harus dibayarkan kepada
korban kecelakaan lalu lintas di kota Kupang periode tahun 2011–2013 sebesar
Rp.4.905.000.000.-.