Anda di halaman 1dari 6

1. Jelaskan apa pentingnya Pancasila bagi mahasiswa Pendidikan Dokter!

Jawab:
ikatan moral yang mendasari bagi dokter untuk terikat secara moral dan etika,
dimana dalam sumpah kedokteran tersebut, dokter diharuskan tidak hanya
menggunakan keilmuan secara profesional, namun lebih dari itu harus
menggunakan keilmuan untuk kepentingan kemanusiaan dengan penuh hati nurani
tanpa ada perbedaan status sosial dan ekonomi serta kewilayahan. Apabila dokter
dalam menjalankan profesi kedokteran mampu menghayati dan menjalankan
secara utuh sumpah kedokteran. Maka dokter tersebut telah menjadikan profesi
dokter sebagai profesi mulia , dan telah juga menjalankan nilai Pancasila. Jadi bisa
kita simpulkan bahwa Dokter Pancasilais adalah dokter yang religius, dokter yang
humanis, dokter yang nasionalis, dokter yang demokratis, dan dokter yang populis.
Setiap dokter di Indonesia diharapkan memahami, menghayati, dan mengamalkan
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sehingga akan dapat menjadi sosok
dan profil dokter yang Pancasilais.

2. Jelaskan hal-hal berikut sehingga jelas perbedaannya, baik dari segi definisi
(pengertian) maupun dari segi fungsinya:
a. Pancasila sebagai dasar negara
b. Pancasila sebagai ideologi negar
c. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara

Jawab:

a. Dasar negara Indonesia adalah Pancasila, yang masing-masing sila memiliki


arti dan makna. Adapun beberapa makna dalam setiap sila pada Pancasila
adalah:
Ketuhanan Yang Maha Esa
1. Pengakuan eksistensi Tuhan Yang Maha Esa.
2. Negara mengakui keberadaan agama yang berketuhanan dan
membebaskan penduduk untuk memilih agamanya.
3. Negara menjamin penduduk untuk beribadah sesuai agamanya masing-
masing.
4. Kehidupan sosial berlangsung dengan terjaganya kehidupan beragama. 
5. Toleransi antara pemeluk agama terjaga.
6. Negara hadir ketika timbul konflik antaragama.
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
1. Setiap manusia Indonesia mengakui dan menghormati adanya martabat
manusia lain.
2. Memanusiakan manusia dan melihat manusia lain sebagai makhluk
Tuhan.
3. Menjunjung tinggi prinsip keadilan dalam berhubungan dengan manusia
lain.
4. Menerapkan perilaku yang beradab dan sopan santun dalam
berhubungan sosial. 

Persatuan Indonesia
1. Setiap manusia Indonesia cinta Tanah Airnya.
2. Memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme.
3. Bersikap dan bertindak dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa.
4. Antirasis dan anti diskriminasi.
5. Menjunjung tinggi rasa persaudaraan se-Tanah Air.
6. Ke manapun kaki melangkah, di manapun tubuh berada, jiwanya tetap
merah-putih. 
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan dan Perwakilan
1. Bersikap pro-dialog, pro-musyawarah, pro-demokrasi.
2. Anti kekerasan dalam menyelesaikan masalah atau konflik.
3. Mengambil keputusan dengan musyawarah mufakat.
4. Selalu mengambil kebijaksanaan di atas persengketaan atau perbedaan
pendapat.
5. Musyawarah dilandasi dengan kejujuran bersama.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1. Pemerataan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Kebijakan berorientasi pada pengurangan kesenjangan masyarakat.
3. Redistribusi kekayaan secara adil kepada masyarakat banyak.
4. Negara berpihak pada mayoritas rakyat jelata yang lemah dan
melindungi setiap warga negara untuk mendapat penghidupan yang
layak.  

b. Pancasila sebagai ideologi negara secara lebih luas adalah visi atau arah kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia. Visi tersebut adalah terwujudnya
kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan.
c. Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum memberi makna bahwa sistem
hukum nasional wajib berlandaskan Pancasila. Akan tetapi, keberadaan Pancasila
tersebut semakin tergerus dalam sistem hukum nasional. Hal demikian
dilatarbelakangi oleh tiga alasan yaitu: pertama, adanya sikap resistensi terhadap
Orde Baru yang memanfaatkan Pancasila demi kelanggengan kekuasaan yang
bersifat otoriter. Kedua, menguatnya pluralisme hukum yang mengakibatkan
terjadinya kontradiksi-kontradiksi atau disharmonisasi hukum. Ketiga, status
Pancasila tersebut hanya dijadikan simbol dalam hukum. Untuk itu, perlu
dilakukan upaya-upaya untuk menerapkan Pancasila sebagai sumber segala
sumber hukum dalam sistem hukum nasional yaitu: pertama, menjadikan
Pancasila sebagai suatu aliran hukum agar tidak terjadi lagi disharmonisasi hukum
akibat diterapkannya pluralisme hukum. Kedua, mendudukkan Pancasila sebagai
puncak peraturan perundang-undangan agar Pancasila memiliki daya mengikat
terhadap segala jenis peraturan perundang-undangan sehingga tidak melanggar
asas lex superiori derogat legi inferiori.

3. Buatlah sebuah rangkuman yang jelas dan terperinci (jangan ambil rangkuman di
buku) materi Landasan Pendidikan Pancasila dan Pengetahuan Ilmiah Pancasila.
Jawab:
Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 dan secara resmi disahkan
oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, kemudian diundangkan dalam Berita
Republik Indonesia tahun II No.7 bersama-sama dengan batang tubuh UUD 1945,
Pancasila adalah suatu obyek yang merupakan sasaran pembahasan dan
pengkajian Pancasila baik yang bersifat empiris (dapat dipegang) maupun non
empiris (tidak dapat dipegang). Bangsa Indonesia sebagai kausa material (asal mula
nilai-nilai Pancasila), maka objek material pembahasan Pancasila adalah bangsa
Indonesia dengan segala aspek budaya dalam bermayarakat, berbangsa dan
bernegara.
Pengetahuan ilmia adalah suatu keadaan yang hadir dikarenakan persentuhan kita
dengan suatu perkara. Keluasan dan kedalaman kehadiran kondisi-kondisi ini
dalam pikiran dan jiwa kita sangat bergantung pada sejauh mana reaksi,
pertemuan, persentuhan, dan hubungan kita dengan objek-objek eksternal
sehingga makrifat dan pengetahuan ilmia ialah suatu keyakinan yang kita miliki
yang hadir dalam syarat-syarat tertentu dan terwujud karena terbentuknya
hubungan-hubungan khusus antara subjek (yang mengetahui) dan objek (yang
diketahui) dimana hubungan ini sama sekali kita tidak ragukan.

4. Buatlah penjelasan yang jelas dan terperinci bahwa Pancasila sebagai ideologi
negara berakar pada pandangan hidup dan budaya bangsa indonesia.
Jawab:
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sebenarnya merupakan perwujudan
dari nilai-nilai budaya milik bangsa sendiri yang diyakini kebenarannya. Pancasila
digali dari budaya bangsa yang sudah ada, tumbuh, dan berkembang berabad-abad
lamanya. Oleh karena itu, Pancasila adalah khas milik bangsa Indonesia sejak
keberadaannya sebagai sebuah bangsa. Pancasila merangkum nilai-nilai yang sama
yang terkandung dalam adat-istiadat, kebudayaan, dan agama yang ada di
Indonesia. Dengan demikian, Pancasila sebagai pandangan hidup mencerminkan
jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi dasar bangsa Indonesia, yaitu sebagai nilai-nilai yang
mendasari segala aspek kehidupan bermasyarakat rakyat Indonesia. Pancasila
terdiri dari lima sendi utama, yaitu: (1) Ketuhanan Yang Maha Esa; (2)
Kemanusiaan yang adil dan beradab; (3) Persatuan Indonesia; (4) Kerakyatan yang
dipimpin oleh khidmat kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan; dan (5)
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
5. Nilai dasar Pancasila sama, tetapi mengapa dalam penerapan Pancasila sejak masa
pasca kemerdekaan Indonesia, masa orde lama, masa orde baru hingga era
reformasi menunjukkan adanya perbedaan (berbeda-beda)?
Jawab:
Pancasila memiliki penerapan pancasila yang berubah ubah karena adanya
perubahan kebijakan dari pemerintahan.
-Pada awal kemerdekaan ditemui berbagai masalah seperti pemberontakan PKI,
Pemberontakan darul islam, pemberontakan RMS.
-Pada masa orde lama penerapan pancasila berubah karena bangsa Indonesia
masih mengalami peralihan dari bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang
sepenuhnya merdeka sehingga membutuhkan adaptasi
-Pada masa orde baru didapatkan juga masalah dalam pemerintahan seperti kasus
KKN atau Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Selain itu, hak berpendapat juga
dibatasi dan adanya dwifungsi ABRI.
-Pada masa reformasi
Mulai pada masa reformasi, penerapan Pancasila sebagai ideologi negara terus
digaungkan hingga saat ini. Tidak hanya itu, upaya penggantian ideologi Pancasila
dengan ideologi lainnya juga berkurang. Contoh Penerapan Sila Pertama Pancasila
Maka bisa ditarik kesimpulan jika penerapan Pancasila dari masa ke masa selalu
mengalami permasalahan atau kendala.

6. Pancasila sebagai ideologi terbuka secara struktural memiliki 3 dimensi. Uraikan


dengan jelas dan terperinci (usahakan redaksi penjelasannya tidak persis bahasa
buku).
Jawab:

Pancasila adalah ideologi bangsa yang dijadikan dasar negara untuk mengatur


segala kehidupan bangsa agar teratur dan sesuai dengan nilai - nilai dalam butir
Pancasila itu sendiri. Pancasila sebagai ideologi terbuka secara struktural memiliki
tiga dimensi yaitu dimensi idealisme, dimensi normatif dan dimensi realitas.

 Dimensi Idealisme

Dimensi Idealisme bermakna bahwasanya nilai - nilai yang terkandung dalam


Pancasila sifatnya sistematis, rasional, serta menyeluruh seperti dalam butir - butir
Pancasila yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan
yang hendak dicapai untuk cita - cita atau masa masa depan negara lebih baik lagi.

 Dimensi Normatif
Dimensi Normatif bermakna bahwasanya nilai - nilai yang terkandung dalam
Pancasila dijabarkan dalam suatu sistem norma yang tersusun dalam pembukaan
UUD 1945 alinea 4.

Dimensi Realitas bermakna bahwasanya nilai - nilai yang terkandung dalam


Pancasila harus mampu berkembang dalam kehidupan masyarakat yang berbangsa
dan bernegara.

Ideologi terbuka artinya nilai - nilai yang terkandung dalam Pancasila yang mampu
menyesuaikan dengan  perkembangan zaman dan teknologi ilmu pengetahuan
dengan tidak mengubah nilai - nilai dasar didalamnya.

7. Sebagai Mahasiswa Pendidikan Dokter dan sebagai warga negara indonesia,


jelaskan apa manfaat belajar MK. Pancasila.
Jawab:

manfaat tentang mempelajari pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa:

1. Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggungjawab sesuai


dengan hati nuraninya

Dengan mempelajari Pendidikan Pancasila maka diharapkan kita sebagai


mahasiswa dapat bertanggung jawab penuh tentang berbagai hal dan tentunya
sesuai dengan nilai-nilai dalam Pancasila.

2. Membentuk rasa nasionalisme

Rasa nasionalisme atau kebangsaan ini menjadi begitu penting karena menjadi
semacam perekat bagi setiap anak bangsa hingga menimbulkan kesadaran sebagai
sebuah bangsa. Ketika rasa nasionalisme telah tersemat di hati keinginan dan
kekuatan untuk mempertahankan negara akan terbentuk hingga menumbuhkan
semangat rela berkorban.

3. Membantu memahami arti sebenarnya dari Pancasila yang merupakan ideologi


bangsa

Masih ada kemungkinan banyak orang yang belum memahami arti sebenarnya
secara mendalam dari Pancasila. Oleh sebab itu, sebagai Mahasiswa yang juga
warga negara Indonesia yang memahami betul apa arti sebenarnya dari Pancasila,
sebagai landasan ideologi bangsa dapat membantu warga negara lain.

4. Menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila

Pancasila merupakan ideologi landasan negara kita. Segala perbuatan yang kita
lakukan, bahkan hingga aturan perundang-undangan pun mengacu pada nilai
Pancasila itu sendiri. Jadi bisa disimpulkan bahwa Pendidikan Pancasila sangat
penting diberikan, terutama pada mereka yang masih awam. Agar mereka
mengerti dan memahami nilai luhur dari Pancasila bagi kehidupan bermasyarakat
dan juga kehidupan bernegara.

5. Membantu individu untuk mencintai negara Indonesia

Dalam kehidupan bernegara, hal ini dapat dikaitkan dengan hubungan antara
manfaat pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia itu sendiri. Karena
untuk mencintai Indonesia, maka paling tidak kita juga harus mencintai landasan
ideologis yang membentuk Indonesia. Dengan adanya pendidikan Pancasila ini,
maka kita akan dapat mencintai bangsa Indonesia ini.

Anda mungkin juga menyukai