KARYA ILMIAH
SRI AGUSTINA
052401044
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
PENENTUAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS DARI
CPO NON EDIBLE OIL YANG DIPEROLEH
DARI PENCAMPURAN CPO DAN
PFAD (4 : 1)
KARYA ILMIAH
SRI AGUSTINA
052401044
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
PERSETUJUAN
Disetujui di
Medan, Juni 2008
Diketahui/Disetujui Oleh
Kepala Departemen Kimia Dosen Pembimbing
FMIPA - USU
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
PERNYATAAN
KARYA ILMIAH
Saya mengakui bahwa karya ilmiah ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan masing – masing disebutkan sumbernya.
SRI AGUSTINA
052401044
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
PENGHARGAAN
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta Shalawat dan salam penulis panjatkan
kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Karya Ilmiah ini yang merupakan salah satu syarat dalam
menyelesaikan Program Studi Diploma-3 Kimia Analis Departemen Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara dengan judul
“Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Pada CPO Non Edible Oil Yang
Diperoleh Dari Pencampuran CPO dan PFAD (4 : 1)”.
Penyusunan Karya Ilmiah ini ditulis berdasarkan pengamatan penulis yang
dilaksanakan di PT. Palmcoco Laboratories. Dengan selesainya Karya Ilmiah ini
penulis tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda Usman dan Ibunda Amriana dan
seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan moril maupun materil kepada
penulis. Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya
kepada :
1. Ibu DR. Rumondang Bulan, MS, selaku Kepala Departemen Kimia di FMIPA
Universitas Sumatera Utara yang mendidik penulis selama dibangku
perkuliahan.
2. Bapak Drs. Saut Nainggolan, selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan meluangkan waktu kepada penulis dalam menyelesaikan
Karya Ilmiah ini.
3. Bapak Zul Alkaf, BSc selaku Kepala Laboratorium di PT. Palmcoco
Laboratories yang telah meluangkan waktu dan membimbing penulis dalam
melakukan penyelesaian Karya Ilmiah ini.
4. Teman – Temanku di Kimia Analis angkatan 2005 khususnya Echi, Eqha,
Maya, yang tidak bosan memberikan semangat dan selalu memberikan
dukungan kepada penulis.
5. Teman – teman separtner di tempat PKL (Praktek Kerja Lapangan) yaitu Risa,
Nukhe, Prima, dan Iman yang juga selalu memberikan semangat kepada
penulis.
6. Para Alumni Kimia Analis angkatan 2003 khususnya Bang Donny S,yang
membantu dan memberikan dukungan serta semangat kepada penulis dalam
penyelesaian Karya Ilmiah ini.
7. Seluruh teman – temanku anak PAKA Oii Oii 2005 yang tidak bisa penulis
sebutkan namanya satu persatu yang juga telah banyak membantu memberikan
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
semangat dan dukungan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Karya
Ilmiah ini.
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan penulis dalam menyelesaikan
Karya Ilmiah ini, penulis sadar Karya Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka
dari itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna
menyempurnakan Karya Ilmiah ini. Akhir kata penulis berharap semoga Karya Ilmiah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Medan, Juni 2008
Penulis
Sri Agustina
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
PENENTUAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS DARI CPO NON EDIBLE OIL
YANG DIPEROLEH DARI PENCAMPURAN CPO DAN PFAD (4 : 1)
ABSTRAK
Telah dilakukan penentuan kadar asam lemak bebas dari CPO Non Edible Oil
dengan menggunakan cara titrasi volumetri. Salah satu parameter yang digunakan
dalam analisis mutu produksi adalah kandungan asam lemak bebas (Free Fatty Acid),
karena CPO Non Edible Oil ini masih mengandung sejumlah komponen lain yang
dapat memenuhi mutu produksi. Dari titrasi ini diperoleh bahwa kadar asam lemak
bebas untuk CPO Non Edible Oil adalah 21.87 %. Dari hasil analisis kadar asam
lemak bebas CPO Non Edible Oil yang diperoleh telah memenuhi standart mutu
menurut PORAM (Palm Oil Research Association of Malaysia) yaitu 21-23 % .
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
DETERMINATION OF FREE FATTY ACID FROM THE CPO NON EDIBLE
OIL OBTAINED FROM MIXING OF CPO AND PFAD (4 : 1)
ABSTRACT
Have done determine free fatty acid of CPO Non Edible Oil with use of
volumetric titration. One of the parameters used in the analysis of production quality
is the content of Free Fatty Acid, because CPO Non Edible Oil still contains a number
of other components that can affect the quality of production. From this titration is get
that free fatty acid of CPO Non Edible Oil is 21.87 %. The result of analysis free fatty
acid are suit with quality standart by PORAM (Palm Oil Research Association of
Malaysia) is 21-23%.
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan i
Pernyataan ii
Penghargaan iii
Abstrak iv
Abstract v
Daftar Isi vi
Daftar Tabel viii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Permasalahan 2
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 3
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
3.2.2.4 Pembuatan Indikator Phenolphtalein 1 % 21
3.2.2.5 Pembuatan Indikator Tymol Blue 1 % 21
3.2.2.6 Pembuatan CPO Non Edible Oil (4 : 1) 22
3.3 Proses Analisa 22
3.3.1 Prosedur Analisa Kandungan Asam lemak Bebas
Pada CPO Non Edible Oil (4 : 1) 22
DAFTAR PUSTAKA 27
LAMPIRAN 28
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.2.3.1 Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa Sawit
Dan Minyak Inti Kelapa Sawit 13
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
Kelapa sawit merupakan tumbuhan yang dimanfaatkan dalam bidang industri sebagai
penghasil minyak masak, minyak sawit untuk industri maupun bahan bakar
(biodiesel). Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu agribisnis yang cukup
besar dan mempunyai pasar yang sangat baik di dunia karena hasil produksinya
merupakan perkebunan nomor dua besar di Asia setelah Malaysia, namun proyeksi ke
depan memperkirakan bahwa pada tahun 2009 Indonesia akan menempati posisi
pertama.
Kelapa sawit dipanen dalam bentuk tanda buah segar. Tanda buah segar
digiling menghasilkan biji sawit, CPO (Crude Palm Oil), dan residu / ampas. Setelah
pemisahan-pemisahan produk tersebut diolah lebih lanjut. CPO dapat difraksinasi dan
dimurnikan. Fraksinasi memecah CPO menjadi dua bagian : olein (bagian cair) dan
stearin (bagian yang padat). Buah sawit memiliki daging dan biji sawit (kernel),
dimana daging sawit dapat diolah menjadi CPO sedangkan biji sawit diolah menjadi
PKO (Palm Kernel Oil). Pemisahan CPO dan PKO dapat menghasilkan oleokimia
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
dasar yang terdiri dari asam lemak dan gliserol. Secara keseluruhan proses
penyulingan minyak sawit tersebut dapat menghasilkan 73% olein, 21% stearin, 5%
PFAD (Palm Fatty Acid Destillate), dan 0,5% buangan. PFAD adalah hasil sisa dari
hasil pembuatan minyak goreng yang jumlahnya sangat bagus. CPO Non Edible Oil
adalah pencampuran antara CPO dan PFAD (4 : 1) yang dapat diaplikasikan sebagai
peliharaan.
Hasil yang terpenting dari tanaman kelapa sawit adalah minyak sawit yang
diperoleh dari ekstraksi daging buah (pericarp). Hasil lain yang tidak kalah penting
adalah minyak inti sawit atau kernel yang juga diperoleh dengan cara ekstraksi.
1. Perebusan (Sterilisasi)
2. Perontokan buah
3. Pelumatan buah
1.2 Permasalahan
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
Berapa kadar asam lemak bebas dari CPO Non Edible Oil yang diperoleh dari
1.3 Tujuan
Untuk menentukan kadar asam lemak bebas dari CPO Non Edible Oil yang
1.4 Manfaat
Dengan mengetahui kadar asam lemak bebas dalam CPO Non Edible Oil maka
dapat diketahui CPO Non Edible Oil tersebut untuk diaplikasikan pada bidang
industri.
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dunia. Kebutuhan buah kelapa sawit meningkat tajam seiring dengan meningkatnya
menjadikan CPO sebagai pilihan untuk bahan baku pembuatan biodiesel. Peluang
industri pengolahan kelapa sawit (PKS) masih sangat berkembang untuk memenuhi
pertama kali dari Afrika, ditanam di kebun raya Bogor. Percobaan-percobaan banyak
ditanam di muara Enim (1869), di Musi (1878), di Belitung (1890), dan lain-lain.
Semuanya dilaporkan tumbuh dengan baik namun belum ada yang mulai membuka
Bunga dan buahnya berupa tandan, serta bercabang banyak. Buahnya kecil dan
apabila masak, berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Buah bergerombol
dalam tandan yang muncul dari tiap pelepah. Daging dan kulit buahnya mengandung
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
minyak Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah. Setelah melewati
fase matang, kandungan asam lemak bebas akan meningkat dan buah akan rontok
dengan sendirinya. Minyaknya itu digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun,
dan lilin. Ampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak, khususnya sebagai salah
satu bahan pembuatan makanan ayam. Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar
dan arang.
menghasilkan tunas dan bakal akar. Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis.
Tanaman ini tumbuh di ketinggian 0-500 m dari permukaan laut dengan kelembaban
80-90%. Kelapa sawit menyukai tanah yang subur dan tempat terbuka, dengan
1. Sifat fisik yang paling jelas adalah tidak larut dalam air. Hal ini disebabkan
oleh adanya asam lemak berantai karbon panjang dan tidak adanya gugus-
gugus polar.
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
2. Viskositas minyak dan lemak cair biasanya bertambah dengan bertambahnya
panjang rantai karbon, berkurang dengan naiknya suhu, dan berkurang dengan
3. Berat jenisnya lebih tinggi untuk trigliserida dengan berat molekul rendah dan
trigliserida yang tidak jenuh. Berat jenis menurun dengan bertambahnya suhu.
4. Lemak adalah campuran trigliserida dlam bentuk padat dan terdiri dari suatu
fase padat dan fase cair. Kristal dari fase padat terpisah dan dengan tekanan
memisah yang cocok, dapat bergerak sendiri lepas dari kristal lain. Jadi lemak
mempunyai struktur seperti benda padat plastik. Sifat-sifat plastic dari lemak
5. Oleh karena minyak dan lemak adalah campuran trigliserida, titik cairnya tidak
tepat. Makin pendek rantai asam lemak makin rendah titik cair trigliserida itu.
dan lemak merupakan campuran trigliserida kristal lemak juga dapat berbeda-
beda. Pada umumnya pendingin lemak cair secara cepat akan menghasilkan
kristal yang terdiri dari campuran trigliserida. Kedua, oleh karena bentuk
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
kristal yang berbeda-beda. Trigliserida murni dapat mempunyai beberapa
ditandai titik cair, berat jenis, dan stabilitas masing-masing dan juga bentuk
1. Dapat dihidrolisis oleh pemanasan yang tinggi, atau oleh asam atau basa serta
Adalah suatu sifat minyak dan lemak dimana bila dibiarkan berhubungan
dengan udara akan timbul bau tengik. Hal ini disebabkan karena hidrolisis,
terbentuk asam lemak, lemak yang rantai atom C nya pendek yang berbau
sangat keras, atau bisa juga karena teroksidasinya ikatan rangkap. Bila ikatan
rangkap teroksidasi maka akan pecah membentuk keton, aldehida atau asam
menjadi padat. Sifat ini digunakan dalam pembuatan mentega tiruan dari
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
4. Auto Oksidasi
Karena adanya ikatan rangkap pada lemak dan minyak, maka bila terdapat
5. Trans Esterifikasi
Seperti pada ester, yang tersusun dari alkohol dan asam karboksilat, maka
Hasil yang terpenting dari tanaman kelapa sawit adalah minyak sawit yang
diperoleh dari ekstraksi daging buah (pericarp). Hasil lain yang tidak kalah pentingnya
adalah minyak inti sawit atau kernel yang juga diperoleh dengan cara ekstraksi.
acid.
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
2. Perontokan Buah
Pada tahap ini buah selanjutnya dipisahkan dari tandannya. Tandan kosong
pelumatan.
3. Pelumatan Buah
Tujuannya adalah :
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
b. Sentrifusi minyak
Minyak dimurnikan dari berbagai macam kotoran yang lebih halus lagi.
Hasil akhir dari proses sentifusi ini adalah minyak dengan kadar kotoran
c. Pengeringan hampa
e. Stainer
f. Pre Cleaner
Proses pre cleaner bertujuan untuk memisahkan pasir-pasir halus dari slude
g. Sentrifusi Lumpur
Minyak dimurnikan kembali dari air dan kotoran. Prinsip yang digunakan
bahan.
i. Pengeringan minyak
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
Dalam prose ini kadar air yang terkandung di dalam minyak diturunkan.
Ampas buah yang masih mengandung serabut dan biji diaduk dan dipanaskan
Kadar air biji diturunkan sampai 16%. Proses pengeringan mengakibatkan inti
(http://seafast.ipb.ac.id, 2008)
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
Bagan 1. Proses Pengolahan Kelapa sawit
Minyak kelapa sawit dibentuk dalam buah kelapa sawit. Bagian buah yang
mengandung minyak adalah daging buah. Cara yang digunakan untuk mendapatkan
minyak dari buah kelapa sawit ada dua cara yaitu ekstraksi solven dan ekstraksi
mekanik. Ekstraksi solven lebih baik dari ekstraksi mekanik, karena kehilangan
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
minyak relatife lebih sedikit dibandingkan dengan ekstraksi mekanik. Dengan
Bungkil kelapa sawit dapat digunakan untuk memenuhi energi dan protein,
karena mempunyai kandungan protein yang rendah tetapi berkualitas baik. Bungkil
kelapa sawit memiliki nilai hayati 60-80% dan dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan protein dan energi baik ternak ayam dan mempunyai kemampuan
mensuplai energi dan protein setara dengan dedak padi. Bungkil kelapa sawit dapat
mineral dan sisa minyak yang masih tertinggal. (Wahyu Widodo,Ir, 2002)
CPO dapat diuraikan untuk produksi minyak sawit padat RBD Stearin dan
untuk produksi minyak sawit cair RBD Olein. Pemisahan CPO dan PK (Palm Kernel)
dapat menghasilkan oleokimia dasar yang terdiri dari asam lemak dan gliserol. Secara
keseluruhan proses penyulingan minyak sawit tersebut dapat menghasilkan 73% olein,
21% stearin, 5% PFAD dan 0,5% buangan. Berikut bagan proses penyulingan minyak
kelapa sawit :
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
Sumber : (http://bbj-jfx.com, 2008)
Kelapa sawit mengandung kurang lebih 80% perikarp dan 20% buah yang
dilapisi kulit yang tipis, kadar minyak dalam perikarp sekitar 34-40 %. Minyak kelapa
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
sawit merupakan lemak semi padat yang mempunyai komposisi yang tetap. Rata –
rata komposisi asam lemak minyak kelapa sawit dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.2.3.1. Komposisi asam lemak minyak kelapa sawit dan minyak inti
kelapa sawit
(%) (%)
Asam laurat 46 – 52
Asam oleat 39 – 45 13 – 19
(Ketaren, 1986)
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
Standar mutu merupakan hal yang penting untuk menentukan minyak yang
bermutu baik. Ada beberapa faktor yang menentukan standart mutu yaitu : kandungan
air dan kotoran dalam minyak, kandungan asam lemak bebas, warna, dan bilangan
peroksida.
Mutu minyak kelapa sawit yang baik mempunyai kadar air kurang dari 0,1 %
dan kadar kotoran lebih kecil dari 0,01%. Kandungan asam lemak bebas serendah
mungkin (± 2% atau kurang), bilangan peroksida di bawah 2, bebas dari warna merah
dan kuning (harus berwarna pucat) tidak berwarna hijau, jernih, dan kandungan logam
(Ketaren, 1986)
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 2.3.3 Spesifikasi Mutu CPO Non Edible Oil Grade
Bilangan Iodin 50 – 55
Rendahnya mutu minyak sawit sangat ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-
faktor tersebut dapat langsung dari sifat pohon induknya penanganan pasca panen,
Asam lemak bebas dalam konsentrasi tinggi yang terikut dalam minyak sawit
sangat merugikan. Tingginya asam lemak bebas ini mengakibatkan rendemen minyak
turun. Untuk itulah perlu dilakukan usaha pencegahan terbentuknya asam lemak bebas
Kenaikan kadar asam lemak bebas ditentukan mulai dari saat tandan dipanen
sampai tandan diolah di pabrik. Kenaikan ALB ini disebabkan adanya reaksi hidrolisa
pada minyak. Hasil reaksi hidrolisa minyak sawit adalah gliserol dan ALB. Reaksi ini
akan dipercepat dengan adanya faktor-faktor panas, air, keasaman, dan katalis
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
(enzim). Semakin lama reaksi berlangsung semakin banyak kadar ALB yang
terbentuk.
O
||
CH2 – O – C – R CH2 – OH
O O
|| ||
CH – O – C – R + H2O CH – OH + 3 R – C – OH
O
||
CH2 – O – C – R CH2 – OH
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan peningkatan kadar ALB yang relatif
Pemetikan buah sawit pada saat belum matang akan menghasilkan gliserida
pemetikan setelah batas tepat panen yang ditandai dengan buah yang berjatuhan dan
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
enzimatis pada buah sehingga menghasilkan ALB dan akhirnya terikut dalam buah
Peningkatan kadar ALB juga dapat terjadi pada proses hidrolisa di pabrik.
Pada proses tersebut terjadi penguraian kimiawi yang dibantu oleh air dan berlangsung
pada kondisi suhu tertentu. Air panas dan uap air pada suhu tertetnu merupakan bahan
pembantu dalam proses pengolahan. Akan tetapi, proses pengolahan yang kurang
cermat mengakibatkan efek samping yang tidak diinginkan, mutu minyak menurun
sebab air pada kondisi suhu tertentu bukan membantu proses pengolahan tetapi malah
menurunkan mutu minyak. Untuk itu, setelah akhir proses pengolahan minyak sawit
dilakukan pengeringan dengan bejana hampa pada suhu 90o C. Sebagai ukuran standar
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Metode yang digunakan dalam penentuan kadar asam lemak bebas yang telah
dilakukan dari sampel CPO, PFAD, dan CPO Non Edible Oil adalah dengan metode
yaitu :
1. Top
2. Middle
3. Bottom
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
- Oven Memmert
- Pengaduk
- Spatula
- Pipet tetes
- Buret 50 ml Pyrex
- Penjepit
- N- heksan teknis
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
- Phenolphtalein (serbuk) emerck
- H2C2O4.2H2O emerck
Sampel untuk analisa penentuan kadar asam lemak bebas, berupa CPO (Crude
Pam Oil) dan PFAD (Palm Fatty Acid Destillate), dimana sebelum dilakukan analisa
terhadap sampel, sampel terlebih dahulu dipanaskan dalam oven sampai mencair
( ± 80o C ). Setelah itu kemudian dilakukan analisis kadar asam lemak bebas sesuai
prosedur analisa untuk masing – masing sampel. Untuk campuran antara CPO dengan
PFAD ( 4 : 1 ) (CPO Non Edible Oil), penyediaan sampel dilakukan dengan cara
dalam gelas beaker kemudian diaduk hingga homogen dan dipanaskan di atas
penangas air. Setelah itu dilakukan analisis kadar asam lemak bebas.
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
3.2.2 Pembuatan Larutan Pereaksi
Erlenmeyer 100 ml
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
- Dicatat volume KOH yang digunakan.
* Perhitungan
V1 . N1 = V2 . N2
N1 = Normalitas KOH
N2 = Normalitas H2C2O4
Contoh :
V1 . N1 = V2 . N2
4,96 . N1 = 5 . 0,1
N1 = 0,1009 N
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
3.2.2.4 Pembuatan Indikator Phenolphtalein 1%
ke dalam labu takar 100 ml sampai garis tanda lalu dihomogenkan dengan
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
3.3 Proses Analisa
3.3.1 Prosedur Analisa Kandungan Asam Lemak Bebas pada CPO Non Edible
Oil ( 4 : 1 )
Perhitungan :
Keterangan : BM = 256
Contoh :
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
Hitunglah % FFA sebagai As. Palmitat.
Penyelesaian :
= 21.89 %.
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
BAB IV
Tabel 4.1.1 Data Hasil Standar Deviasi dalam sampel CPO Non Edible Oil.
Perhitungan :
S =
∑ (V − V ) 2
N −1
v = nilai % FFA
N = jumlah analisa
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
s =
∑ (21,68 − 21,87) 2
3 −1
s = 0.1343
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan diperoleh bahwa kadar asam lemak
bebas dari CPO Non Edible Oil masih dalam standar mutu menurut PORAM (Palm
Sampel CPO (Crude Palm Oil) dan PFAD (Palm fatty Acid Destillate)
PFAD, kemudian diaduk hingga homogen sambil dipanaskan, hal inilah yang dapat
menyebabkan terjadinya reaksi hidrolisis pada minyak. Pada proses tersebut terjadi
penguraian kimiawi yang dibantu oleh air dan berlangsung pada kondisi tertentu.
Reaksi ini akan dipercepat dengan adanya faktor – faktor panas, air, keasaman,
dan katalis. Semakin lama reaksi berlangsung, maka akan semakin banyak kadar asam
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
O
||
CH2 – O – C – R CH2 – OH
O O
|| ||
CH – O – C – R + H2O CH – OH + 3 R – C – OH
O
||
CH2 – O – C – R CH2 – OH
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
BAB V
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa yang dilakukan pada sample CPO Non Edible Oil diperoleh
• Kadar ALB (sebagai As. Palmitat) dalam sampel CPO Non Edible Oil
Dari data analisa kadar asam lemak bebas di atas memenuhi standart mutu
5.2 Saran
melewati titik akhir, karena hal ini dapat memperkecil volume KOH yang
ditambahkan pada saat penentuan kadar asam lemak bebas sehingga akan
bebas dari CPO Edible Oil yang diperoleh dari pencampuran CPO dan RBD
Palm Olein.
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
DAFTRA PUSTAKA
Buckle, K.A, Edwards, R.A, Wotton, M. 1987. Ilmu Pangan. Terjemahan Purnomo,
H,
2008.
http:// www.bbj-jfx. com/ product. asp? pmo. Diakses tanggal 12 April, 2008
Press.
Naibaho, P.M. 1986. Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit. Medan: Pusat Penelitian
Kelapa Sawit.
Tim Penulis,PS. 1992. Kelapa Sawit, Usaha Budidaya Pemanfaatan Hasil dan Aspek
Wahyu Widodo, Ir, Dr. 2002. Nutrisi dan Pakan Unggas Kontekstual. Malang:
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009
Tabel I. Data Analisa Kadar ALB dalam sampel CPO Non Edible Oil.
Berat Rata-rata
Nama Perlakuan Sampel N. KOH V. KOH FFA FFA
Sampel (g) (ml) sbg sbg
As.Palmitat As.Palmitat
CPO + 1 0.5075 0.1009 4.26 21.68
PFAD 2 0.5075 0.1009 4.33 22.04 21.87
3 0.5075 0.1009 4.30 21.89
Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran
CPO Dan PFAD (4 : 1), 2008.
USU Repository © 2009