Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

DEMOKRASI

Disusun oleh :

NURFADILLAH (2020203862201049)

ANDI NURFADILAH (2020203862201043)

RETNO ANGRENI (2020203862201031)

SAHRANI (2020203862203862201037)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PARE PARE 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul
Pancasila sebagai ideologi nasional
 
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulisan makalah ini.

Kami  sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu di
karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.

Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
banyak kesalahan.
 

Pinrang, 2 Desember 2020

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................2

1. Latar Belakang......................................................................................................2

2. Rumusan Masalah.................................................................................................2

3     Tujuan....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................4

1. DEMOKRASI.......................................................................................................4

2. Norma - norma yang menjadi pandangan hidup demokrasi............................5

3. Unsur –unsur penegak demokrasi .....................................................................8

4. Model demokrasi..................................................................................................9

5. Demokrasi di beberapa negara..........................................................................11

6. Demokrasi di Indonesia.....................................................................................13

7. Prinsip dan parameter demokrasi....................................................................14

8. Sejarah perkembangan demokrasi...................................................................16

BAB III PENUTUP........................................................................................................17

A. KESIMPULAN...................................................................................................17

B. SARAN................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................18

1
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan  di mana semua warga negaranya


memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup
mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara
langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan
pembuatan hukum . Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya
yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik  secara bebas dan setara.
Demokrasi juga merupakan seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan
beserta praktik dan prosedurnya. Demokrasi mengandung makna penghargaan
terhadap harkat dan martabat manusia1

2. Rumusan Masalah

1. Apa saja Hakekat demokrasi


2. Sebutkan norma-norma yang menjadi pandangan hidup demokrasi
3. Jelaskan Unsur-unsur Penengak demokrasi
4. Jelaskan model-model Demokrasi
5. Jelaskan Demokrasi di beberapa negara
6. Jelaskan demokrasi di indonesia
7. Jelaskan prinsip dan parameter demokrasi
8. Jelaskan sejarah perkembangan demokrasi

Tujuan

1. Untuk mengetahui Apa saja Hakekat demokrasi


2. Untuk mengetahui norma yg menjadi pandangan hidup demokrasi

1
Gunawan Sumodiningrat & Ary Ginanjar Agustian, Mencintai Bangsa dan Negara
Pegangan dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara di Indonesia, (Bogor: PT. Sarana
Komunikasi Utama, 2008), hlm. 44.

2
3. Untuk mengetahui Unsur-unsur Penengak demokrasi
4. Untuk mengetahui model-model Demokrasi
5. Untuk mengetahui Demokrasi di beberapa negara
6. Untuk mengetahui demokrasi di indonesia
7. Untuk mengetahui Jelaskan prinsip dan parameter demokrasi
8. Untuk mengetahui sejarah perkembangan demokras

3
BAB II
PEMBAHASAN

1. DEMOKRASI
a. Pengertian Hakikat Demokrasi
Hakikat demokrasi adalaha peran utama rakyat dalam proses sosial politik. Hal ini sesuai
dengan tiga pillar penegak demokrasi, yaitu pemerintah dari rakyat (government of the
people). Pemerintah oleh rakyat (government by the people) dan pemerintah untuk rakyat
(government for the people). Jadi, untuk di katakan sebagai negara yang semokratis maka
ketiga ini harus di penuhi dalan suatu negara2

b. Hakikat demokrasi
Hakikat demokrasi sebagai suatu sistem bermayarakat dan bernegara serta pemerintahan
memberikan penekanan pada keberadaan kekuasaan ditangan rakyat baik dalam
penyelenggaraan negara maupun pemerintahan.

Menurut Moh. Mahfud MD pemerintahan berada ditangan rakyat mengandung makna 3


hal, yaitu:

a.      Pemerintahan dari rakyat (government of the poeple)

Berhubungan dengan pemerintahan yang sah dan diakui (legitimate government) dan


pemerintahan yang tidak sah dan idak di akui (unlegitimate government) dimata rakyat.
Pemerintahan yang sah dan diakui (legitimate government) berarti suatu pemerintahan
yang mendapat pengakuan dan dukungan yang diberikan oleh rakyat. Sebaliknya
pemerintahan yang tidak sah dan tidak diakui (unlegitimetegovernment) berarti suatu
pemerintahan yang sedang memegang kendali kekuasaan tidak mendapat pengkuan dan
dukungan dari rakyat. Legitimasi bagi suatu pemerintahan sangat penting karena dengan
legitimasi tersebut, pemerintahan dapat menjalankan roda birokrasi dan program-
programnya sebagai wujud dari amanat yang diberikan oleh rakyat kepadanya.
Pemerintahan dari rakyat memberikan gambaran bahwa pemerintah yang sedang
2
Najib zamroni & mohammad aldy afrizal, demokrasi, (Yogyakarta, univestitas sunan
kalijaga) hlm. 3.

4
memegang kekuasaan dituntut kesadaranya bahwa pemerintahan tersebut diperoleh
melalui pemilhan dari rakyat bukan dari pemberian wangsit atau kekuatan supranatural.
Jadi jika mereka sadar bahwa terpilihnya mereka sebagai wakil rakyat, maka itulah yang
akan menjadikan karakteristik Negara yang demokrasi.

b.      Pemerintahan oleh rakyat (government by the poeple)

Pemerintahan oleh rakyat berarti bahwa suatu pemerintahan menjalankan kekuasaan atas
nama rakyat bukan atas dorongan diri dan keinginanya sendiri. Selain itu juga
mengandung pengertian bahwa dalam menjalankan kekuasaanya, pemerintahan berada
dalam pengawasan rakyatnya. Karena itu pemerintah harus tunduk kepada pengawasan
rakyat (social control). Pengawasan rakyat (social control) dapat dilakukan secara
langsung oleh rakyat maupun tidak langsung yaitu melalui perwakilannya di parlemen
(DPR). Dengan adanya pengawasan oleh rakyat (social control) akan menghilangkan
ambisi otoriterianisme para penyelenggara negara (pemerintah dan DPR).

c.       Pemerintahan untuk rakyat (government for the poeple)

Mengandung pengertian bahwa kekuasaan yang diberikan oleh rakyat kepada pemerintah
itu dijalankan untuk kepentingan rakyat. Kepentingan rakyat harus didahulukan dan
diutamakan di atas segalanya. Untuk itu pemerintah harus mendengarkan dan
mengakomodasi aspirasi rakyat dalam merumuskan dan menjalankan kebijakan dan
program-programnya, bukan sebaliknya hanya menjalankan aspirasi keinginan diri,
keluarga dan kelompoknya. Oleh karena itu pemerintah harus membuka kebebasan serta
menjamin adanya kebebasan seluas-luasnya kepada rakyat dalam menyampaikan
aspirasinya baik melalui media pers maupun secara langsung.

Jadi, bila ketiga hal diatas dapat dijalankan dan ditegakkan dengan baik dalam suat tata
pemerintahan, maka akan tercapailah suatu masyarakat yang demokratis, yang aman,
tentran dan damai sesuai cita-cita rakyat bersama.

5
2. Norma - norma yang menjadi pandangan hidup demokrasi
Norma-norma yang menjadi pandangan hidup demokratis terdiri atas :

1. Pentingnya kesadaran akan pluralisme


Kesadaran akan kemajemukkan menghendaki tanggapan yang positif terhadap
kemajemukkan itu sendiri secara aktif. Seseorang akan dapat menyesuaikan dirinya
dengan cara hidup jika ia mampu mendisiplinkan ke arah jenis persatuan dan kesatuan
yang diperoleh melalui penggunaan prilaku kreatif dan dinamik serta memahami segi-
segi positif kemajemukkan masyarakat.masyarakat yang teguh berpegang pada
pandangan hidup demokratis harus dengan sendirinya teguh memelihara dan melindungi
lingkup keragaman yang luas. Kesadaraan akan pluralitas sangat penting dimiliki bagi
rakyat Indonesia sebagai bangsa yang sangat beragam dari sisi
etnis,bahasa,budaya,agama dan potensi alamnya.

2. Musyawarah
Semangat musyawarah menuntut agar menerima kemungkinan terjadinya “ partial
functioning of ideals”, yaitu pandangan dasar bahwa belum tentu dan tidak harus seluruh
keinginan atau pikiran seseorang atau kelompok akan diterima dan dilaksanakan untuk
kemungkinan menerima bentuk-bentuk  tertentu kompromi atau islah. Korelasinya yang
lain ialah seberapa jauh kita bersikap dewasa dalam mengumgkapkan
pendapat,mendengarkan pendapat orang lain,menerima perbedaan pendapat dan
kemungkinan mengambil pendapat yang lebih baik.

3. Pertimbangan moral (moral excellence)


Pandagan hidup demokratis mewajibkan adanya keyakinan bahwa cara haruslah sejalan
dengan tujuan. Bahkan sesungguhnya klaim atas suatu tujuan yang baik harus diabsahkan
oleh kebaikan cara yang ditempuh untuk meraihnya. Setiap pertentangan antara cara dan
tujuan,jika tumbuh menggejala cukup luas, pasti akan megundang reaksi-reaksi yang
dapat menghancurkan demokrasi. Demokrasi tidak terbayang terwujud tanpa akhlak yang
tinggi. Dengan demikian pertimbangan moral (keluhuran akhlak) menjadi acuan dalam
berbuat dan mencapai tujuan.

6
4. Permufakatan yang jujur dan sehat
Permufakatan yang jujur dan sehat adalah hasil akhir dari musyawarah yang jujur dan
sehat. Suasana masyarakat demokratis dituntut untuk menguasai dan menjalankan seni
pemusyawaratan yang jujur dan sehat itu guna mencapai permufakatan yang juga jujur
dan sehat. Permufakatan yang dicapai melalui “engeenering”, manipulasi atau taktik-
taktik yang sesungguhnya hasil sebuah konspirasi, bukan saja merupakan permufakatan
yang curang, cacat atau sakit, malah dapat disebut sebagai penghianatan pada nilai dan
semangat demokrasi. Karena itu, factor ketulusan dalam usaha bersama mewujudkan
tatanan social yang baik untuk semua merupakan hal yang sangat pokok. Musyawarah
yang benar dan baik hanya akan berlangsung jika masing-masing pribadi atau kelompok
yang bersangkutan mempunyai kesediaan psikologis ntuk melihat kemungkinan orang
lain benar dan orang lain salah dan bahwa setiap pada dasarnya baik, berkecendrungan
baik dan beritikad baik.

5. Pemenuhan aspek ekonomi


Dari sekian banyak unsur  kehidupan bersama ialah terpenuhinya kebutuhan pokok, yaitu
sandang, pangan dan papan. Warga masyarakat demokratis  untuk menganut hidup
dengan pemenuhan kebutuhan  secara berencana dan harus memiliki kepastian bahwa
rencana-rencana itu (dalam wujud besarnya ialah GBHN) benar-benar sejalan dengan
tujuan dan praktik demokrasi. Dengan demikian rencana pemenuhan kebutuhan ekonomi
harus mempertimbangkan aspek keharmonisan dan keteraturan social.

6. Kerja sama antar anggota masyarakat dan sikap saling percaya baik I'tikad
Kerjasama antar-warga masyarakat dan sikap mempercayai I’tikad baik masing,
kemudian jalinan dukung-mendukung secara fungsional antara berbagai unsur
kelembagaan kemasyarakatan yang ada, merupakan segi penunjang efisiensi untuk
demokrasi. Masyarakat yang berkotak-kotak dengan masing-masing penuh curiga kepada
lainnya bukan saja mengakibatkan tidak efisiennya cara hidup demokratis, tetapi juga
dapat menjurus pada lahirnya pola tingkah laku yang bertentangan dengan nilai-nilai
asasi demokratis. Pengakua akan kebebasan nurani (freedom of conscience), persamaan
hak dan kewajiban bagi semua (egalitarianism) dan tingkah laku penuh percaya pada
iktikada baik orang dan kelompok lain (trust attitude) mengharuskan adanya landasan

7
pandangan kemanusiaan yang positif dan optimis. Pandangan kemanusiaan yang negative
dan pesimis akan dengan sendirinya sulit menghindari prilaku curiga dan tidak percaya
kepada sesama manusia, yang kemudian ujungnya ialah keengganan bekerjasama.

7. Pandangan hidup demokratis harus dijadikan unsur  yang menyatu dengan


system pendidikan
Dalam keseharian, kita bisa berbicara tentang pentingnya pendidikan demokrasi. Tapi
karena pengalaman kita yang belum pernah dengan sungguh-sungguh menyaksikan atau
apalagi merasakan hidup berdemokrasi, ditambah lagi dengan kenyataan bahwa
“demokrasi” dalam abad ini yang dimaksud adalah demokrasi modern, maka bayangan
kita tentang “pendidikan demokrasi” umumnya masih terbatas pada usaha indoktrinasi
dan penyuapan konsep-konsep secara verbalistik. Terjadinya diskrepansi (jurang
pemisah) antara das sein dan das sollen dalam konteks ini ialah akibat dari kuatnya
budaya “menggurui” ( secara feodalistik) dalam masyarakat kita, sehingga verbalisme
yang dihasilkannya juga menghasilkan kepuasan tersendiri dan membuat yang
bersangkutan merasa telah berbuat sesuatu dalam penegakkan demokrasi hanya karena
telah berbicara tanpa prilaku.

3. Unsur –unsur penegak demokrasi


Demokrasi tidak akan berdiri menjadi sistem pemerintahan tanpa suatu penegak
yang menopangnya. Unsur penegak demokrasi meliputi antara lain:

1) Negara Hukum. Istilah Negara hukum mengandung pengertian bahwa negara


memberikan perlindungan hukum bagi warga negara melalui perlembagaan peradilan
yang bebas dan tidak memihak dan penjaminan hak asasi manusia. Sementara itu, istilah
Negara hukum di Indonesia dapat ditemukan dalam penjelasan UUD 1945 yang berbunyi
“Indonesia ialah negara yang berdasar atas hukum (Rechtsstaat) dan bukan berdasar
kekuasaan belaka (Machsstaat)”. Penjelasan tersebut merupakan gambaran sistem
pemerintahan Indonesia.

8
2) Masyarakat Madani (Civil Society), dicirikan dengan masyarakat terbuka, yang bebas
dari pengaruh kekuasaan dan tekanan Negara, masyarakat yang kritis dan berpartisipasi
aktif. Masyarakat madani merupakan salah satu pendiri pemerintahan demokrasi, di mana
masyarakat madani sendiri sebagai kotrol dari kinerja lembaga eksekutif dan yudikatif,
dan menjadi penting keberadaannya dalam mewujudkan demokrasi. Masyarakat madani
(Civil Society), mensyaratkan adanya civic gagement yaitu keterlibatan warga negara
dalam asosiasi-asosiasi sosial. Civic gagement ini memungkinkan tumbuhnya sikap
terbuka, percaya, dan toleran antara satu dengan yang lain sangat pening artinya bagi
bangunan politk demokrasi. Masyarakat madani dan demokrasi, bagi Gellner merupakan
dua kata kunci yang tidak dapat dipisahkan.Demokrasi dapat dianggap sebagai hasil
dinamika masyarakat yang menghendaki adanya partisipasi.Selain itu, demokrasi
merupakan pandangan mengenai masyarakat dalam kaitan pengungkapan kehendak,
adanya perbedan pandangan, adanya keragaman konsesus.Tatanan nilainilai masyarakat
tersebut ada dalam masyarakat madani. Karena itu, demokrasi membutuhkan tatanan
nilai-nilai sosial yang ada pada masyarakat madani.

3) Insfrastruktur Politik, yang terdiri dari partai politik, kelompok gerakan, dan kelompok
penekan. Menurut Mirriam Budiardjo bahwa fungsi partai politik adalah:

1) Sebagai sarana komunikasi politik;

2) Sebagai sarana sosialisasi politik;

3) Sebagai sarana rekrutmen kader dan anggota politik;

4) Sebagai sarana pengatur konflik.

4) Pers yang Bebas dan Bertanggungjawab. Peran pers dalam kehidupan demokrasi
sangat penting, karena dari sinilah berbagai ragam informasi akan dipublikan. Di lain
pihak juga pers mengambil andil sebagai media penyampai aspirasi masyarakat dalam
mengkritisi kinerja pemerintah. Selain itu, dewan pers juga sebagai mediator, sebagai
mediator antara penerbitan pers dan masyarakat, dewan pers pun bersikap independen
dan adil. Dewan pers menekankan pada tercapainya penyelesaian informal, melalui

9
musyawarah, antara pihak pengadu dan pihak penerbitan pers bersangkutan. Penyelesaian
yang bersifat lebih formal hanya akan diambil jika upaya musyawarah tidak membuahkan
hasil (Masduki, 2003)3

4. Model demokrasi
1. Demokrasi berdasarkan penyaluran kehendak rakyat
a. Demokrasi langsung merupakan sistem demokrasi yang mengikutsertakan seluruh
rakyat dalam pengambilan keputusan negara.
b. Demokrasi tidaklangsung merupakan sistem demokrasi yang digunakan untuk
menyalurkan keinginan dari rakyat melalui perwakilan parlemen.
2. Demokrasi berdasarkan hubungan antar kelengkapan negara.
a. Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum merupakan sistem demokrasi
yang dimana rakyat memiliki perwakilan untuk menjabat diparlemen namun tetap di
kontrol oleh referendum.
b. Demokrasi perwakilan dengan sistem parlementer merupakan sistem demokrasi
yang didalamnya terdapat hubungan kuat antara badan eksekutif dengan badan
legislatif.
c. Demokrasi perwakilan dengan sistem pemisahan kekuasaan merupakan sistem
demokrasi dimana kedudukan antara eksekutif dengan legislatif tepisah, sehingga
keduanya tidak berkaitan secara langsung seperti sistem parlemen.
d. Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum dan inisiiatif rakyat merupakan
sistem demokrasi gabungan dari demokrasi perwakilan/tidak langsung dan
demokrasi secara langsung
3. Berdasarkan prinsip ideologi
a. Demokrasi liberal berdasarkan atas hak individu suatu negara yang menekankan
suatu kebebsan setiap individu dan sering mengabaikan kepentingan umum.
b. Demokrasi rakyat berdasarkan atas hak pemerintah dalam suatu negara yang
didasari dri paham sosialisme dan komunisme yang mementingkan kepentingan
negara dan kepentingan umum.
Afifa Rangkuti, Demokrasi dalam Pandangan Islam dan Barat, Universitas Islam Negeri Sumatera
3

Utara, Indonesia) hlm. 55

10
c. Demokrasi pancasila yang bersumber dari tata nilai sosial dan budaya bangsa
indonesia dengan berdasarkan musyawarah dan mufakatyang mengutamakan
kepentingan umum

5. Demokrasi di beberapa negara


Demokasi Langsung

Demokrasi langsung atau demokrasi murni (pure democracy) merupakan jenis demokrasi di
mana rakyat memiliki kekuasaan secara langsung. Demokrasi ini membutuhkan partisipasi luas
warga dalam politik.

Demokrasi langsung adalah ketika warga negara dapat menentukan kebijakan secara langsung,
tanpa perwakilan,perantara atau majelis parlemen. Jika pemerintah harus mengesahkan undang-
undang atau kebijakan tertentu, peraturan tersebut ditentukan oleh rakyat. Mereka memberikan
suara pada suatu masalah dan menentukan nasib negara mereka sendiri. Orang-orang bahkan
dapat menyelesaikan masalah politik mereka sendiri, selama mereka siap pada konsekuensi yang
didapat. Bahkan nominal pajakpun tidak dapat dinaikkan tanpa dukungan publik. Ketika sebuah
Negara berpopulasi kecil, berpendidikan, dan sebagian besar homogen (setidaknya secara politis),
demokrasi langsung tidak tampak seperti ide yang buruk.

Demokasi Tidak Langsung

Demokrasi demokrasi tidak langsung atau demokrasi representatif adalah ketika orang memilih
siapa yang akan mewakili suara mereka di parlemen. Demokrasi ini adalah bentuk demokrasi
yang paling umum ditemukan di seluruh dunia. Penekanannya terletak pada melindungi hak-hak
tidak hanya mayoritas rakyat di negara bagian, tetapi juga minoritas. Dengan memilih perwakilan
yang lebih berkualitas, minoritas akan dapat menyuarakan keluhannya dengan cara yang lebih
efisien.

Sebagian besar negara demokrasi tidak langsung di dunia menganggap diri mereka sebagai
negara demokrasi liberal. Ini karena mereka lebih menghargai kebutuhan warga negara mereka
daripada kebutuhan seluruh negara. Inilah sebabnya mengapa di negara-negara seperti India dan
Amerika Serikat, sulit untuk menyatakan keadaan darurat.

Namun beberapa negara merasa terus-menerus terancam oleh orang luar atau kerusuhan sipil.
Negara-negara ini, seperti Israel dan Korea Selatan, lebih memilih demokrasi defensif daripada

11
yang liberal. Hal ini dilakukan agar pemerintah dapat mengerahkan pasukan pada saat yang
bersamaan. Ada juga sejumlah bentuk demokrasi lain yang kurang liberal,dari yang hampir
bersifat liberal hingga yang hanya malu menerapkan kediktatoran.

Demokrasi Semi Langsung

Beberapa negara demokrasi modern yang sebagian besar bersifat tidak langsung juga
sangat bergantung pada bentuk aksi politik yang secara langsung demokratis. Demokrasi-
demokrasi ini menggabungkan unsur-unsur demokrasi tidak langsung dan demokrasi
langsung yang disebut juga demokrasi hibrid, atau demokrasi semi-langsung atau
demokrasi partisipatif.

Demokrasi Presidensial

Di bawah sistem demokrasi presidensial, presiden suatu negara memiliki sebagian besar
kekuasaan atas pemerintah. Presiden dipilih secara langsung atau tidak langsung oleh
warga negara. Presiden dan cabang eksekutif pemerintah tidak bertanggung jawab kepada
legislatif, tetapi dalam keadaan normal, tidak dapat membubarkan legislatif sepenuhnya.
Demikian pula, legislatif tidak memberhentikan, kecuali jika kasusnya ekstrem. Dalam
demokrasi presidensial, kepala negara adalah kepala pemerintahan. Negara-negara seperti
Amerika Serikat, Argentina, dan Sudan menggunakan jenis demokrasi ini.

Demokrasi Parlementer

Demokrasi yang memberi lebih banyak kekuatan kepada legislatif disebut demokrasi
parlementer. Pihak eksekutif memperoleh hak kekuasaan atas demokrasinya hanya dari
legislatif, yaitu parlemen. Kepala negara berbeda dari kepala pemerintahan, dan keduanya
memiliki tingkat kekuasaan yang berbeda-beda. Namun, dalam kebanyakan kasus,
presiden adalah raja yang lemah (Inggris) atau pemimpin resmi (India).

Demokrasi Islam

Bentuk demokrasi ini berdasar pada hukum Islam dalam menjalankan kebijakan publik.
Demokrasi Islam memiliki tiga karakteristik utama. Pertama, para pemimpin dipilih oleh rakyat.
Kedua, semua orang tunduk pada hukum Syariah - termasuk para pemimpin. Ketiga, para

12
pemimpin harus berkomitmen untuk mempraktikkan 'syura', suatu bentuk perundingan khusus
yang dilakukan oleh Nabi Muhammad. Satu-satunya negara yang memenuhi ketiga karakteristik
ini adalah Iran, Afghanistan, dan Pakistan. Negara-negara Islam lainnya, seperti Arab Saudi, lebih
cocok disebut negara otoriter daripada negara demokrasi.

Demokrasi Pancasila

Demokrasi Pancasila sendiri merupakan demokrasi yang saat ini berlaku di Indonesia.
Demokrasi ini bersumber pada nilai-nilai sosial budaya bangsa serta berazaskan musyawarah
mufakat dengan memprioritaskan kepentingan seluruh msyarakat atau warga Negara seperti yang
tercantum pada kelima sila Pancasila.

6. Demokrasi di Indonesia
Indonesia merupakan Negara Demokrasi sejak awal berdirinya tanggal 17 Agustus 1945.
Dalam proses kerjanya, presiden bertanggung jawab kepada MPR. MPR merupakan
badan yang dipilih oleh rakyat. Dalam hal itu berarti, pemegang kekuasaan tertinggi
adalah rakyat karena pemimpinnya dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilu. Pada
tahun 1956, diadakan pemilu untuk pertama kali di Indonesia. Demokrasi ini yaitu
Demokrasi Pancasila. Setelah usai Demokrasi Pancasila ini, dilanjutkan oleh masa
pemerintahan Soeharto yang menyelaraskan Demokrasi yang pertama. Dan dilanjutkan
Demokrasi yang kedua pada tahun 2004. Indonesia berpotensi menjadi contoh Negara
Demokratis di Kawasan Asia. Alasan Indonesia menjadi contoh Negara Demokratis
karena Indonesia telah menciptakan stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang
tinggi. Selain itu, Indonesia juga berhasil menjadi Negara Demokrasi karena telah
melaksanakan pemilu yang komplek. Walaupun Demokrasi membawa situasi kacau dan
perpecahan. Seperti contoh pada pergantian 4 kali presiden selama periode 1998-2002,
namun Indonesia dapat mengatasinya. Indonesia adalah negara yang menganut sistem
pemerintahan. Sistem pemerintahan Indonesia ini digunakan untuk mengatur segala yang
berhubungan dengan kepemerintahan dan kenegaraan. Hal ini bertujuan agar segala
sesuatunya menjadi jelas dan terang. Untuk mengatur Negara dan pemerintahannya setiap
Negara memilih sendiri pemerintahan yang sesuai dengan negaranya, begitupun
Indonesia juga memiliki sistem pemerintahan yang dipercaya dapat mengatur segala

13
urusan Negara. Sistem Pemerintahan yang dianut Indonesia sejak 1959 sampai sekarang
adalah Sistem Pemerintahan Presidensil4

Indonesia melalui empat masa demokrasi yaitu Demokrasi Liberal, Demokrasi


Terpimpin, Demokrasi Pancasila, dan Demokrasi yang masih dalam masa transisi. Yang
pertama adalah Demokrasi Liberal. Yang kedua adalah Demokrasi Terpimpin. Yang
Ketiga adalah Demokrasi Pancasila. Yang keempat masih dalam masa percobaan. Dalam
masa Demokrasi Liberal, Indonesia tidak ada perubahan melainkan malah para kabinet
merasa jatuh bangun. Dalam masa Demokrasi Terpimpin, Indonesia dipegang secara
penuh oleh Presiden Soekarno dan berdampak baik pada forum Internasional. Tetapi pada
masa tersebut perekonomian Indonesia terjadi penurunan yang drastis5

Indonesia telah mengalami perubahan sistem demokrasi dari Demokrasi Liberal


hingga Demokrasi Pancasila. Indonesia mengalami banyak perubahan Sistem Demokrasi
disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah karena banyaknya kekurangan -
kekurangan yang ada pada sistem demokrasi sebelumya. Sehingga, bangsa Indonesia
mencoba untuk memperbaiki kekurangan tersebut dengan beralih ke sistem demokrasi
yang lain. Indonesia memilih Demokrasi Pancasila, karena Demokrasi pancasila
melibatkan rakyat secara langsung dalam sistem pelaksanaanya. Selain itu, Demokrasi
Pancasila juga bersumber dari nilai dan kepribadian bangsa sendiri yang sudah melekat
dengan jati diri Bangsa Indonesia.6

4
Zulfa M., Ananda Lisa P.S., Agustya Panca P., Waziroh Nurul H., Aldy Nata M, Demokrasi
Indonesia, surabaya, Universitas Airlangga hlm. 2

5
Zulfa M., Ananda Lisa P.S., Agustya Panca P., Waziroh Nurul H., Aldy Nata M, Demokrasi
Indonesia, surabaya, Universitas Airlangga hlm. 3

6
Zulfa M., Ananda Lisa P.S., Agustya Panca P., Waziroh Nurul H., Aldy Nata M, Demokrasi
Indonesia, surabaya, Universitas Airlangga hlm. 8

14
7. Prinsip dan parameter demokrasi
Suatu pemerintahan dikatakan demokratis, apabila mempunyai prinsip-prinsip demokrasi
Menurut masykuri abdillah, prinsip demokrasi terdiri dari tiga yaitu:.
persamaan,kebebasan, dan pluralisme.
Menurut Inu Kencana, prinsip demokrasi, yaitu:
 Adanya pembagian kekuasaan
 Adanya pemilihan umum yang bebas
 Adanya manajemen yang terbuka
 Adanya kebebasan individu
 Adanya peradilan yang bebas
 Adanya pengakuan pihak minoritas
 Adanya pemerintahan yang berdasarkan hukum
 Adanya pers yang bebas
 Adanya beberapa partai politik 
 Adanya musyawarah

Untuk mengukur kinerja dalam menjalankan pemerintahannya secara demoratis,dibutuhkan


aspek-aspek pengukur sebagai parameter, yaitu:
  masalah pembentukan negara. Kita percaya bahwa proses pembentukankekuasaan
akan sangat menentukan bagaimana kualitas watak, dan pola hubunganyang akan
dibangun.
  dasar kekuasaan negara. Masalah ini menyangkut konsep legimitasikekuasaan serta
pertanggungjawabannya langsung kepada rakyat.
  masalah kontrol rakyat. Apakah berbagai koridor tersebut sudah dengansendirinya
akan berjalan suatu proses yang memungkinkan terbangun sebuah relasiyang baik,
yakni suatu relasi kuasa yang simestris, memiliki sambungan yang jelas,dan adanya
mekanisme yang memungkinkancheck and balance terhadap kekuasaanyang
dijalankan eksekutif dan legislatif.

15
Menurut  tokoh  reformasi  Amin Rais, parameter demokrasi pada suatu Negara, dapat
dilihat dengan adanya:

1. Partisipasi dalam pembuatan keputusan


2. Distribusi pendapat secara adil
3. Kesempatan memperoleh pendidik
4. Ketersediaan dan kerterbukaan informasi
5. Kebebasan individu
6. Semangat kerjasama
Sedangkan menurut Fraat Magnis –Sujeno, parameter Negara demokrasi adalah:

1. Negara terikat pada hukum


2. Control efektif terhadap pemerintahan oleh rakyat
3. Pemilu yang bebas
4. Prinsip mayoritas
5. Adanya jaminan terhadap hak-hak demokrasi

8. Sejarah perkembangan demokrasi


Pemerintahan dengan demokrasi telah dikembangkan sejak lama oleh orang Yunani
Kuno di kota Athena.

Mereka mengumpulkan semua orang yang merupakan warga negara di satu area.
Tetapi tidak termasuk budak, wanita, orang asing dan anak-anak yang tidak
mempunyai hak pilih

Majelis akan berbicara tentang jenis hukum apa yang diinginkan dan dipilih oleh
warga negara. Dewan akan menyarankan undang-undang. Semua warga negara
diizinkan di Majelis.

Dewan dipilih dengan undian. Para peserta di Dewan akan berubah setiap tahun dan
jumlah orang di Dewan paling banyak adalah 500 orang. Untuk beberapa kantor,
warga Athena akan memilih seorang pemimpin dengan menuliskan nama kandidat
favorit mereka pada sepotong batu atau kayu. Orang dengan suara terbanyak akan
menjadi pemimpin.

16
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

B. SARAN

17
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi#cite_note-1
https://www.academia.edu/17005011/Pengertian_Hakikat_Dan_Prinsip_Demokra
si
http://vhied-arianii.blogspot.com/2012/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none_29.html
http://demokrasipancasilaindonesia.blogspot.com/2015/03/kelebihan-kekurangan-
demokrasi-langsung-perwakilan.html?m=1
https://www.liputan6.com/news/read/3869615/macam-macam-demokrasi-di-
berbagai-negara-beserta-penjelasannya
file:///C:/Users/Andi%20Nurfadilah/Downloads/JURNAL
%20KEWARGANEGARAAN.pdf
http://www.ramoramo.com/2017/01/prinsip-dan-parameter-demokrasi.html

18

Anda mungkin juga menyukai