PENDAHULUAN
artikulus glenohumeral dan pada akhirnya sendi tersebut sukar digerakan karena nyeri.
Nyeri dirasakan pada bagian atas humerus dan menjalar ke lengan atas bagian ventral,
scapula, lengan bawah, serta dirasakan terutama jika lengan atas digerakan dan
biasanya kambuh pada malam hari. Pasien datang dengan keluhan nyeri dan ngilu
pada bahu serta gerakan sendi yang terbatas terutama dengan gerakan abduksi dan
elevasi. Biasanya terjadi pada usia diatas 40 tahun, perempuan lebih sering terkena
dibanding laki-laki dan sering sebagai problem sekunder atau bersamaan dengan
tetepi yang sering adalah fraktur lengan dan bahu serta kontusio janringan.
Diagnosis ditegakan dengan gejala klinis, tes rotasi dan pemeriksaan atrografi
akan terlihat kapsulitis. Pengobatan tergantung pada berat ringannya penyakit, antara
Secara epidemiologi onset Frozen Shoulder terjadi sekitar usia 40-65 tahun.
Dari 2-5% populasi sekitar 60% dari kasus Frozen Shoulder lebih banyak mengenai
perempuan dibanding laki-laki. Frozen Shoulder juga terjadi pada 10-20% dari
penderita diabetes mellitus yang merupakan salah satu faktor resiko Frozen
Shoulder
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Frozen Shoulder adalah gangguan pada permukaan gelang bahu dimana
jaringan lunak disekitar sendi-sendi yang membentuk gelang bahu terjadi inflamasi
yang kronis.
B. Epidemiologi
Secara epidemiologi onset Frozen Shoulder terjadi sekitar usia 40-65 tahun.
Dari 2-5% populasi sekitar 60% dari kasus Frozen Shoulder lebih banyak mengenai
perempuan dibanding laki-laki. Frozen Shoulder juga terjadi pada 10-20% dari
penderita diabetes mellitus yang merupakan salah satu faktor resiko Frozen
Shoulder
C. Etiologi
selain dugaan adanya respon auto immobilisasi ada juga faktor predisposisi lainnya
yaitu usia, trauma berulang, diabetes mellitus, kelumpuhan, pasca operasi payudara
dan infark miokardia. Diantara beberapa faktor yang menyebabkan terjadi Frozen
2
Shoulder adalah capsulitis adhesiva. Keadaan ini disebabkan karena suatu
kapsul sendi dan tulang rawan, ditandai dengan nyeri bahu yang timbul secara
D. Anatomi Bahu
Sendi bahu merupakan sendi yang komplek pada tubuh manusia dibentuk oleh
bahu mencakup empat sendi, yaitu sendi sternoclavicular, sendi glenohumeral, sendi
secara sinkron. Pada sendi glenohumeral sangat luas lingkup geraknya karena caput
humeri tidak masuk ke dalam mangkok karena fossa glenoidalis dangkal. Dipandang
dari sudut klinis praktis gelang bahu ada 5 fungsi persendian yang kompleks, yaitu:
1) Sendi Glenohumerale
Sendi glenohumeral dibentuk oleh caput humeri yang bulat dan cavitas
glenoidalisscapula yang dangkal dan berbentuk buah per. Permukaan sendi meliputi
oleh rawan hyaline, dan cavitas glenoidalis diperdalam oleh adanya labrum
glenoidale.
Gambar 1.
3
Anatomi Glenohumeral Joint Ligament yang memperkuat antara lain:
tuberculum humeri.
acromion.
anatobicum, dan ada 3 buah yaitu: (1) ligament gleno humerale superior, yang
melewati articulatio sebelah ventra, dan (3) Ligamentum gleno humeralis inferius,
posterior, sliding ke caudo ventral (3) gerakan eksternal rotasi terjadi rollingcaput
humeri ke dorso lateral, sliding ke ventro medial (4) gerakan internal rotasi terjadi
rollingcaput humeri ke ventro medial dan sliding ke dorso lateral (Kapanji, 2004).
glubiodea. Diantar kedua facies articularisnya ada suatu discus articularis sehingga
lebih dapat menyesuikan kedua facies articularisnya dan sebagai cavum srticulare.
memperkuat:
4
b) ligamentum costoclaviculare, yang membentang diantara costae pertama sampai
c) ligamentum sterno claviculare, yang membentang dari bagian tepi caudal incisura
3) Sendi Acromioclaviculare
acromion scapulae. Facies articularisnya kecil dan rata dan dilapisi oleh fibro
4) Sendi Subacromiale
sebelah cranial dari caput serta tuberositas humeri yang ada di sebeleh caudal,
Sendi scapulo thoracic bukan sendi yang sebenarnya, hanya berupa pergerakan
scapula terhadap dinding thorax. Gerak osteokinematika sendi ini meliputi gerakan
kerah medial lateral yang dalam klinis disebut down ward-up wardrotasi juga gerak
5
movement adalah istilah yang digunakan pada Manipulative therapy untuk
menggambarkan apa yang terjadi didalam sendi ketika dilakukan gerakan translasi,
gerakan-gerakan tersebut dilakukan secara pasif oleh terapis pada saat pemeriksaan
maupun terapi.
E. Patofisiologi
Kapsul sendi terdiri dari selaput penutup fibrosa padat, suatu lapisan dalamnya
terbentuk dari jaringan penyambung berpembuluh darah banyak dan sinovium, yang
berbentuk suatu kantong yang melapisi seluruh sendi, dan membungkus tendon-
tendon yang melintasi sendi, sinovium tidak meluas melampaui permukaan sendi
menghasilkan cairan yang sangat kental yang membasahi permukaan sendi. Cairan
permukaan sendi relative kecil (1-3 ml). Cairan sinovium juga bertindak sebagai
sumber nutrisi bagi tulang rawan sendi. Capsulitis adhesiva merupakan kelanjutan
dari lesi rotator cuff, karena terjadi peradangan atau degenerasi yang meluas ke
sekitar dan ke dalam kapsul sendi dan mengakibatkan terjadinya reaksi fibrous.
Adanya reaksi fibrous dapat diperburuk akibat terlalu lama membiarkan lengan
dalam posisi impingement yang terlalu lama. Sindroma nyeri bahu sangat komplek
dan sulit untuk diidentifikasi satu persatu bagian secara detail. Guna memahami
penyebab dan patologi sindroma nyeri bahu, maka dapat dikelompokkan menjadi:
a) Faktor Penyebab: 1) Faktor penyebab gerak dan fungsi, yang terkait dengan
6
b) Berdasarkan sifat keluhan nyeri bahu dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
Gambar 2.
Immobilisasi yang
shoulder. Lengan yang immobilisasi lama akan menyebabkan statis vena dan
timbunan protein, oedema, eksudat dan akhirnya terjadi fibrous sehingga kapsul
sendi akan kontraktur serta hilangnya lipatan inferior sendi, fibrosis kapsul sendi
meningkat sehingga mudah robek saat humeri bergerak abduksi dan rotasi.
Capsulitis adhesiva (FS)merupakan kelanjutan dari lesi rotator cuff, karena terjadi
peradangan atau degenerasi yang meluas ke sekitar dan ke dalam kapsul sendi dan
akibat terlalu lama membiarkan lengan dalam posisi impingement yang terlalu lama.
a) Nyeri
7
Pasien berumur 40-60 tahun, dapat memiliki riwayat trauma, seringkali
ringan, diikuti sakit pada bahu dan lengan nyeri secara berangsur-angsur bertambah
berat dan pasien sering tidak dapat tidur pada sisi yang terkena. Setelah beberapa
lama nyeri berkurang, tetapi sementara itu kekakuan semakin terjadi, berlanjut terus
selama 6 -12 bulan setelah nyeri menghilang. Secara berangsurangsur pasien dapat
glenohumeral yang nyata, baik gerakan aktif maupun pasif. Ini adalah suatu
gambaran klinis yang dapat menyertai tendinitis, infark myokard, diabetes melitus,
biasanya unilateral, terjadi pada usia antara 45–60 tahun dan lebih sering pada
wanita.
pada daerah otot deltoideus, bila terjadi pada malam hari sering menggangu tidur.
bahunya (srugging). Juga dapat dijumpai adanya atropi bahu (dalam berbagaoi
Dengan adanya beberapa tanda dan gejala klinis yang ditemukan pada
8
keterbatasan LGS, penurunan kekuatan otot dan atropi maka secara langsung akan
1) Pain (Freezing) : ditandai dengan adanya nyeri hebat bahkan saat istirahat,
gerak sendi bahu menjadi terbatas selama 2-3 minggu dan masa akut ini berakhir
2) Stiffness (Frozen) : ditandai dengan rasa nyeri saat bergerak, kekakuan atau
perlengketan yang nyata dan keterbatasan gerak dari glenohumeral yang di ikuti
3) Recovery (Thawing) : pada fase ini tidak ditemukan adanya rasa nyeri dan
tidak ada synovitis tetapi terdapat keterbatasan gerak karena perlengketan yang
G. Klaisfikasi
penyebabnya. Frozen shoulder lebih banyak terjadi pada wanita dari pada pria
dan biasanya terjadi usia lebih dari 41 tahun. Biasanya terjadi pada lengan
yang tidak digunakan dan lebih memungkinkan terjadi pada orang-orang yang
2) Sekunder frozen shoulder Yaitu frozen yang diikuti trauma yang berarati pada
bahu misal fraktur, dislokasi, luka baker yang berat, meskipun cedera ini
H. Diagnosis
1. Anamnesa
9
Pada penderita didapatkan keluhan nyeri hebat dan keterbatasan lingkup gerak
sendi (LGS). Penderita tidak bisa menyisir rambut, memakai baju, menggosok
punggung waktu mandi, atau mengambil sesuatu dari saku belakang. Keluhan
2. Pemeriksaan Fisik
Nyeri dapat menjalar ke leher, lengan atas dan punggung. Gerakan pasif dan
aktif terbatas, pertama-tama pada gerakan elevasi dan rotasi interna lengan,
tetapi kemudian untuk semua gerakan sendi bahu. Pasien diminta untuk
melewati belakang kepala. Bila sendi dapat bergerak penuh pada bidang
geraknya secara pasif, tetapi terbatas pada gerak aktif maka kemungkinan
kelemahan otot bahu sebagai penyebab keterbatasan. Nyeri akan bertambah pada
berkelanjutan akan terlihat bahu yang terkena mendatar atau kempis, karena
3. Pemeriksaan penunjang
atau arthrogram (dilakukan bila tidak ada perbaikan dalam waktu 6-12 minggu).
I. Diangnosa Banding
10
Kekakuan pasca trauma setelah setiap cedera bahu yang berat, kekakuan dapat
bertahan beberapa bulan. Pada mulanya kekurangan ini maksimal dan secara
dari kondisi Frozen shoulder yang diakibatkan capsulitis adhesiva antara lain:
J. Penatalaksanaan
1. Medikamentosa
Untuk mengurangi rasa nyeri diberikan analgesik dan obat anti inflamasi
2. Terapi dingin
kompreskan pada bagian yg nyeri, selama 20 menit dapat diulang dengan jarak
waktu 10 menit
3. Terapi Panas
kekakuan sendi. Panas mengurangi rasa nyeri dengan jalan meningkatkan nilai
meningkatkan aliran darah, juga membantu resolusi infiltrat radang, edema dan
eksudasi. Pada terapi ini panas diproduksi secara konversi dari energi listrik atau
11
suara ke energi panas didalam jaringan tubuh. Panas yang terjadi masuk ke
jaringan tubuh kita yang lebih dalam, tidak hanya sampai jaringan dibawah kulit
tembus yang paling dalam diantara diatermi yg lain. Dosis terapi 0,5-4 watt/cm 2.
Lama pemberiann 5-10 menit diberikan setiap hari atau 2 kali sehari. Efek
MHz, dengan panjang gelombang 11m. Tujuan terapi panas yang dihasilkan
a) Mengurangi nyeri
K. Komplikasi
12
Pada kondisi frozen shoulder yang berat dan tidak dapat mendapatkan
penanganan yang tepat dalam jangka waktu yang lama, maka akan timbul
13
BAB III
KESIMPULAN
1. Frozen Shoulder adalah gangguan pada permukaan gelang bahu, dapat menyebabkan
2. Frozen Shoulder tidak diketahui penyebabnya, diduga penyakit ini merupakan respon
3. Disebabkan karena suatu peradangan yang mengenai kapsul sendi dan dapat
menyebabkan perlengketan kapsul sendi dan tulang rawan, ditandai dengan nyeri bahu
yang timbul secara perlahan-lahan, nyeri yang semakin tajam, kekakuan dan
keterbatasan gerak.
14
DAFTAR PUSTAKA
4. Djauzi. S. Editor Alwi I dkk. HIV/AIDS di Indonesia dalam penyakit tropis ilmu
penyakit dalam jilid I. Edisi ke-4. Jakarta: Balai penerbit fakultas kedokteran
indonesia; 2009.
15