Anda di halaman 1dari 2

Tugas ke-2

Pengantar Sosiologi

Nama: Sugiyatno

NIM : 042473016

1.Gender adalah suatu konsep kultur, berupaya membuat perbedaan dalam hal
peran, perilaku, mentalitas dan karakteristik emosional antara laki-laki dan
perempuan.

Perbedaan yang terjadi atas laki-laki dan perempuan bukan semata-mata hanya
faktor biologis, bukan atas dasar perbedaan fisik tetapi di luar faktor tersebut.

Gender kemudian berimplikasi pada perbedaan tugas dan peran sosial kaum laki-
laki dan perempuan dalam aktivitas sosial, lebih didasarkan pada faktor bentukan
budaya.

Anggapan laki-laki cenderung berani mengambil tanggung jawab dalam kelompok


kecil, sedangkan wanita cenderung lebih menaruh perhatian dan terlibat dalam
pengasuhan anak.

Dalam pandangan sehari-hari, perempuan kerap dideskripsikan sebagai makhluk


yang emosional, berwatak pengasuh, mudah menyerah, komunikatif, mudah
bergaul, lemah, subyektif, pasif, dan lainnya.

Dalam keluarga di Indonesia pada umumnya, orangtua atau lingkungan, secara


langsung maupun tidak langsung telah mensosialisasikan peran anak laki-laki dan
perempuannya secara berbeda. Anak laki-laki diminta membantu orang tua dalam
hal-hal tertentu saja, bahkan seringkali diberi kebebasan untuk bermain dan tidak
dibebani tanggung jawab tertentu. Anak perempuan sebaliknya diberi tanggung
jawab untuk membantu pekerjaan yang menyangkut urusan rumah (membersihkan
rumah, memasak, dan mencuci).

2.Di Indonesia terdapat berbagai macam perbedaan-perbedaan dalam masyarakat.


Perbedaan-perbedaan tersebut yang kemudian melahirkan lapisan-lapisan atau
strata tertentu dalam masyarakat. Stratifikasi sosial adalah pengelompokan orang ke
dalam tingkatan atau strata dalam hierarki secara vertikal.

Stratifikasi sosial memiliki pengaruh terhadap gaya hidup seseorang atau kelompok
masyarakat. Dengan melihat simbol-simbol atau gaya hidup seseorang, kita bisa
mengetahui tingkatan status sosial seseorang. Meskipun tidak seratus persen akurat
disebabkan tidak adanya batasan yang jelas terkait status sosial di masyarakat
namun ini bisa digunakan sebagai prediksi. Status sosial yang dimiliki akan
berpengaruh atas beberapa gaya hidup. Pengaruh tersebut yaitu dalam hal
berbusana atau berpakaian, koleksi perabotan rumah tangga, gaya hiburan dan
aspresiasi terhadap seni, selera makanan dan minuman, koleksi bacaan yang
dimiliki serta kegiatan liburan atau rekreasi.

Contoh, seseorang yang secara ekonomi memiliki status sosial ekonomi mapan
cenderung memilih fashion yang lebih bermerk, nyaman dan enak dipandang mata.

3. Stratifikasi sosial secara umum dijelaskan sebagai pembedaan masyarakat


berdasarkan status yang dimiliki.

Dalam pendekatan struktural fungsional fungsi stratifikasi sosial dianggap penting


dalam berjalannya sistem masyarakat. Hal ini seperti disampaikan boleh Kingsley
Davis dan Wilbert Moore bahwa semakin besar fungsi dari sebuah posisi maka akan
semakin besar penghargaan yang diterima atau diberikan kepada posisi tersebut.

Contoh: Seorang dokter spesialis dianggap memiliki posisi yang lebih terhormat
karena kemampuan yang dimilikinya jarang dipunyai oleh orang lain, dan
memerlukan keahlian dan ilmu yang spesifik.

Sumber :

-Buku Materi Pokok Pengantar Sosiologi Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai