Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TESTRUKTUR PT 11

OLEH:

Nama : Bella Br Siringo Ringo


Nim : 1913462007
Kelas : 3-A

Dosen Pengajar : dr. Ahmad Martinus

D-III PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

T.A 2020/2021
Carilah 10 istilah Terminologi Medis / Gejala atau Diagnosis Medis dalam Patofisiologi
Kelainan akibat Benda Asing dan Luka Bakar !

1. EKSTRAKSI BENDA ASING KONJUNGTIVA

Ekstraksi benda asing konjungtiva adalah salah satu prosedur kegawatdaruratan mata yang
paling sering terjadi. Benda asing dapat menyebabkan gangguan penglihatan bila tidak
ditangani secara benar. Penanganan benda asing konjungtiva berfokus pada mengeluarkan
benda asing tersebut dan mencegah terjadinya komplikasi. Ekstraksi benda asing konjungtiva
mudah untuk dilakukan dan hanya menggunakan alat-alat yang sederhana. Benda asing yang
sering menjadi penyebab masalah adalah logam, kaca, batu, potongan kayu, biji-bijian, dan
debu. Beberapa partikel cukup kecil sehingga dapat disingkirkan dengan bantuan air mata.
Beberapa partikel menempel dan cukup besar sehingga memerlukan tindakan ekstraksi.

Ekstraksi benda asing konjungtiva sering terjadi. Beberapa gejala yang sering dikeluhkan
oleh pasien adalah: sensasi tidak nyaman, perih, atau berpasir pada mata namun tidak dapat
dilokalisasi tempatnya, keluhan semakin diperparah dengan mengedip, terutama bila benda
asing terletak pada permukaan dalam konjungtiva dari palpebra superior, riwayat merasa ada
sesuatu yang masuk ke mata, mata merah, gatal dan terdapat sesuatu di mata yang dapat
dilihat dengan cermin.[1,2]
Ekstraksi benda asing di mata harus dilakukan dengan segera karena, ketika benda asing
mengenai kornea, terjadi sensasi nyeri dan panas yang tajam. Hal ini menyebabkan reflek
pengeluaran air mata, “kebutaan” sementara dan penutupan kelopak mata dan
blefarospasme.[3] Hal ini biasanya diikuti dengan pasien mengucek-kucek matanya dengan
kasar. Akibatnya dapat terjadi abrasi kornea. Hal lain, dapat terjadi pendorongan benda asing
masuk ke bagian dalam kornea. Benda asing logam harus segera diekstraksi dalam waktu
kurang dari 24 jam. Benda asing logam dapat menyebabkan terjadinya oksidasi dan bersifat
toksik, dan benda asing lain yang bersifat iritatif dapat merangsang respons inflamasi.

2. PENANGANAN TERSEDAK

Penanganan tersedak merupakan prosedur untuk mengeluarkan benda asing yang berada
dalam jalan napas. Prosedur ini terdiri atas prosedur pertolongan pertama, prosedur medis
pada tersedak yang tidak mengancam nyawa, dan prosedur medis pada tersedak yang
mengancam nyawa.

Prosedur pertolongan pertama dapat dilakukan siapa saja, baik kaum awam maupun medis.
Pertolongan ini dilakukan segera ketika terjadi keadaan tersedak. Pertolongan pertama ini
meliputi back blow, chest thrust, abdominal thrust (Heimlich maneuver), finger sweep,
dan tongue-jaw lift. Manuver-manuver yang dilakukan bergantung pada usia dan keadaan
tertentu (hamil atau obesitas).[1,2,3]
Pada kasus-kasus aspirasi benda asing yang tidak emergensi atau mengancam nyawa dapat
dilakukan prosedur forcep Magill dibantu dengan laringoskopi direk atau diagnostik
bronkoskopi lentur (flexible bronchoscopy) dan selanjutnya dapat dilaksanakan prosedur
pengambilan benda asing dengan prosedur bronkoskopi kaku (rigid bronchoshopy).[4,5]
Pada keadaan tersedak yang mengancam nyawa dan obstruksi menutup total glottis,
supraglotis, maupun trakea, maka perlu dilakukan
prosedur krikotiroidektomi atau trakeostomi dengan tujuan untuk mengamankan jalan napas
dan memastikan oksigenasi. Jika benda asing berada di glottis atau supraglotis, dapat
dilakukan krikotiroidektomi. Jika berada di infraglottis, maka dapat dilakukan tindakan
trakeostomi untuk menyelamatkan nyawa. Prosedur bag valve mask ventilation dan intubasi
endotrakeal tanpa pengambilan benda asing terlebih dahulu tidak dianjurkan pada kasus
obstruksi jalan napas karena dapat memperberat obstruksi.[4]

3. BENDA ASING PADA ESOFAGUS

Diagnosis Benda Asing Pada Esofagus


Penentuan diagnosis terhadap benda asing pada esofagus dilakukan lewat serangkaian
wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Untuk kasus yang terjadi pada anak, dokter akan
menanyakan adanya kemungkinan orang tua pernah melihat anaknya memasukkan benda ke
dalam mulut.

Sedangkan untuk kasus yang terjadi pada orang dewasa, biasanya dokter akan menanyakan
riwayat penggunaan gigi palsu. Sebab, terkadang tanpa disadari, gigi palsu dapat terlepas dan
tertelan.

Pada pemeriksaan fisik, dokter dapat melakukan pengecekan terhadap beberapa hal. Antara
lain:

 Kekakuan dan nyeri lokal di sekitar leher


 Sesak nafas
 Adanya robekan
 Suara seperti mendengkur atau bunyi benda yang bergetar

Gejala Benda Asing Pada Esofagus


Gejala yang mungkin timbul dalam kasus benda asing pada esofagus tergantung dari
beberapa hal. Antara lain ukuran, bentuk, jenis benda asing, dan lokasi tersangkutnya.
Tanda-tanda yang biasanya dirasakan adalah:

 Timbul nyeri di daerah leher


 Timbul rasa nyeri di punggung
 Merasa seperti tercekik
 Sulit menelan (disfagia), bervariasi tergantung dari ukuran dan bentuk benda asing
 Sesak nafas
 Mengorok

4. ASPIRASI PARU, SAAT BENDA ASING MENYEBABKAN PERADANGAN


PARU

Aspirasi paru adalah kondisi masuknya benda asing ke dalam saluran pernapasan akibat
tertelan atau terhirup. Kondisi ini menyebabkan beberapa gangguan pernapasan, seperti
batuk dan kesulitan bernapas serta peradangan di paru-paru. Sekilas kondisi aspirasi mirip
dengan tersedak, tapi ternyata keduanya berbeda. Lantas, apakah aspirasi paru lebih
berbahaya?
Apa yang menyebabkan aspirasi paru?

Aspirasi paru umumnya terjadi pada orang dewasa, bayi, dan orang-orang yang
mengalami kesulitan menelan atau mengendalikan lidah.
Orang yang terkena stroke adalah salah satu orang yang berisiko kena kondisi ini.
Benda asing yang masuk ke saluran napas dan menyebabkan aspirasi paru bisa berupa
makanan, air liru, cairan, asam lambung, gas beracun, dan polutan.
Pada kasus tenggelam, air juga bisa masuk ke paru-paru dan menyebabkan aspirasi.
Begitu pun dengan orang yang sering batuk akibat asam lambung.
Asam lambung kerap masuk ke dalam paru-paru, terutama ketika tidur.

Mengenal grade luka bakar supaya penanganannya tepat

Semakin besar grade luka bakar, kondisinya akan semakin parah

Berdasarkan kerusakan kulit yang terjadi, grade luka bakar dibagi menjadi tiga tingkat, yakni
tingkat pertama, kedua, dan ketiga. Masing-masing memiliki ciri serta cara penanganan yang
berbeda-beda. Berikut penjelasan lengkapnya:

5. Grade luka bakar pertama (first-degree burn)


Luka bakar derajat satu hanya mengenai lapisan kulit terluar. Kulit akan tampak kemerahan,
terasa perih, bengkak, tapi tidak melepuh.Salah satu contoh grade luka bakar pertama adalah
kulit yang terbakar karena terpapar sinar matahari.Biasanya, luka akan pulih dalam waktu 7
hingga 10 hari dengan perawatan di rumah. Namun Anda sebaiknya tetap berkonsultasi ke
dokter jika ukuran luka bakar lebih dari 7 cm, dan terjadi pada bagian wajah, lutut, kaki,
tulang belakang, serta bahu.Sebagai pertolongan grade luka bakar pertama, perawatan
rumahan yang dapat Anda lakukan meliputi:

 Rendam luka dalam air dingin selama lima menit. Tapi jangan memakai air es karena
bisa makin memperparah kondisi kulit.
 Konsumsi paracetamol atau ibuprofen untuk mengurangi rasa nyeri.
 Oleskan salep lidocaine yang mengandung lidah buaya guna mengatasi rasa tidak
nyaman pada kulit.

6. Grade luka bakar kedua (second-degree burn)


Pada luka bakar derajat dua, kerusakan kulit terjadi pada lapisan kulit yang lebih dalam. Kulit
bisa melepuh, tampak sangat merah, dan terasa perih. Pada grade 2, biasanya akan muncul
bulla atau gelembung isi air dan lepuhan ini juga kadang bisa pecah.Grade luka bakar kedua
umumnya dapat sembuh dalam waktu 2-3 minggu. Hanya saja, pigmen kulit akan mengalami
perubahan. Jika lepuhan cukup parah, akan butuh waktu lebih lama untuk pulih.Anda bisa
menerapkan cara-cara berikut guna mempercepat penyembuhan grade luka bakar kedua:

 Mengalirkan air dingin selama 15 menit pada kulit yang terbakar


 Konsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen
 Oleskan krim antibiotik untuk menenangkan kulit yang melepuh

Jika terjadi pada bagian wajah, tangan, bokong, pangkal paha, dan kaki, luka bakar sebaiknya
tidak diobati sendiri di rumah. Segeralah ke dokter agar luka Anda dapat ditangani dengan
tepat.

7. Grade luka bakar ketiga (third-degree burn)


Ini adalah grade luka bakar yang paling parah karena kerusakan pada kulit berukuran luas.
Pada luka bakar jenis ini, warna kulit bisa tampak putih, cokelat, dan hitam. Tetapi kulit
biasanya tidak melepuh.Luka bakar tingkat ketiga bisa tidak menimbulkan sakit sama sekali.
Pasalnya, luka \yang terlalu luas dapat menghancurkan saraf sehingga kulit menjadi mati
rasa.Anda harus lekas ke unit gawat darurat jika mengalami grade luka bakar ketiga. Sembari
menunggu bantuan medis atau saat dalam perjalanan, Anda bisa mengangkat anggota tubuh
yang terluka pada posisi yang lebih tinggi dari jantung.Dokter biasanya akan
merekomendasikan tindakan operasi sebagai penanganan luka bakar derajat tiga.
Cara lain untuk mengukur grade luka bakar
Selain dengan grade luka bakar di atas, tingkat keparahan luka bakar pada orang dewasa
dapat dihitung dengan rumus Rule of Nine. Berikut penjelasannya:

 Area kepala: 9 persen


 Dada: 9 persen
 Perut: 9 persen
 Punggung dan bokong: 18 persen
 Setiap lengan: 9 persen
 Setiap tungkai: 18 persen
 Kelamin: 1 persen

8. Sebagai contoh, orang yang mengalami luka bakar di dada, perut, dan kelamin,
dikatakan memiliki luas luka bakar dengan angka 19 persen. Dari persentase ini,
dokter dapat memberikan penanganan yang tepat.Sementara jika persentase luka
bakar lebih dari 20 persen, penderita akan berisiko mengalami kekurangan cairan
hingga mengalami syok dan membahayakan nyawa.

Anda mungkin juga menyukai