Anda di halaman 1dari 19

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. Hj. Sari Hernawati, M.Pd

Disusun oleh:
Riyki Maulana ( 20106011006 )
Maftuh Ulinnuha ( 20106011200 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2021

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puja serta puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt
yang telah memberikan  taufiq, hidayah serta inayahnya sehingga kami dapat
menggerakkan tangan untuk  memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“Manajemen Pendidikan” yang berupa sebuah tulisan makalah yang membahas
tentang “Kepemimpinan Pendidikan Islam” .

Serta salawat dan salam kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kejahilan ke alam yang
penuh pengatahuan dan dari alam kegelapan ke alam yang terang benderang. Dan
saya berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembacanya umumnya
dan penulis khususnya.

Kemudian dengan hati yang lapang kami menerima kritik atau pun saran
jika ada kesalahan dan kekeliruan dalam makalah ini guna untuk melengkapi dan 
membenarkan kekeliruan tersebut.

Semarang, 12 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
Latar Belakang Masalah.................................................................................................3
Rumusan Masalah..........................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
Kepemimpin Pendidikan Islam.......................................................................................6
Definisi Pendidikan Islam...............................................................................................7
Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam........................................................................8
BAB III...............................................................................................................................17
PENUTUP..........................................................................................................................17
Kesimpulan...................................................................................................................17
Saran............................................................................................................................18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manusia diciptakan oleh Allah SWT ke muka bumi ini, sebagai khalifah

(pemimpin) dimuka bumi ini, oleh sebab itu maka manusia tidak terlepas dari

perannya sebagai pemimpin, kepemimpinan merupakan peran sentral dalam setiap

upaya pembinaan. Peran kepemimpinan begitu menentukan dalam mencari sebab-

sebab jatuh bangunnya suatu lembaga.

Seorang pemimpin dituntut menguasai berbagai hal yang berhubungan

dengan peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu ,dengan persaingan yang

begitu ketet dalam dunia pendidikan,maka pendidikan Islam harus mempunyai

terobosan-terobosan baru yang bersifat inovatif sehingga tidak kalah dengan

lembaga pendidikan pada umumnya.

Kepemimpinan dalam kaitannya dengan mutu pendidikan Islam

merupakan elemen yang sangat penting dalam suatu lembaga pendidikan,karena

kepemimpinan dalam hal ini pemimpin harus mampu menjadi seorang menejerial

yang dapat membimbing dan mengarahkan serta mampu membangkitkan motivasi

dilembaga yang dipimpinnya dalam meningkatkan kinerja yang

dipimpinnya,sehingga visi,misi dan tujuan sebuah lembaga pendidikan akan

tercapai.

Persoalan kepemimpinan selalu memberikan kesan menarik. Literatur-

literatur tentang kepemimpinan senantiasa memberikan penjelasan bagaimana

menjadi pemimpin yang baik, sikap dan gaya yang sesuai dengan situasi

kepemimpinan, dan syarat-syarat pemimpin yang baik. Suatu organisasi akan

berhasil atau bahkan gagal, sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan. Suatu

4
ungkapan yang mulia mengatakan bahwa pemimpinlah yang bertanggung jawab

atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahwa posisi

pemimpin di manapun letaknya  akan selalu mempunyai beban untuk dapat

mempertanggung jawabkan kepemimpinannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kepemimpinan pemimpin pendidikan Islam?
2. Bagaimana Pendidikan dalam Islam?
3. Bagaimana Apa Dasar dan Karakteristik Pendidikan Islam?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kepemimpin Pendidikan Islam

1. Definisi Kepemimpin

Secara umum, kepemimpinan (leadership) adalah kegiatan manusia dalam

kehidupan. Secara etimologi, kepemimpinan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia berasal dari kata dasar “pimpin” yang jika mendapat awalan “me”

menjadi “memimpin” yang berarti menuntun, menunjukkan jalan dan

membimbing.1

Ada beberapa pendapat para ahli mengenai definisi kepemimpinan. Antara

lain :

1. Menurut Seokarto Indrafachrudi kepemimpinan adalah kemampuan dan

kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi,

mendorong, mengajak, menunutun, menggerakan dan jika perlu memaksa

orang lain agar ia menerima pengaruh itu dan selanjutnya berbuat sesuatu

yang dapat membantu pencapaian tujuan-tujuan tertentu2.

2. Menurut Nanang Fattah “Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang

mempunyai kemampuan untuk memepengaruhi perilaku orang lain di

dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan”3.

3.  Menurut Kartini Kartono “Pemimpin adalah seorang pribadi yang

memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan

1
Wahyu Wijaswanto, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,
1999), h. 769.
2
Seokarto Indrafachrudi dkk, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan (Surabaya: Usana
Offset Printing, 1983), h. 23.
3
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan (Bandung: Rosdakarya, 1996), h. 88.

6
disatu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk

bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian

satu atau beberapa tujuan”4 .

Jadi dari beberapa pendapat diatas, penyusun dapat menyimpulkan bahwa

kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan untuk mendorong atau

mempengaruhi dalam lingkup penggerakan pelaksanaan pendidikan demi

tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Dalam kegiatannya

pemimpin memiliki kekuasaan untuk mengarahkan dan mempengaruhi

bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Pada tahap

pemberian tugas pemimpin harus memberikan arahan dan bimbingan yang jelas,

agar bawahan dalam melaksanakan tugasnya dapat dengan mudah dan hasil yang

dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.


B. Definisi Pendidikan Islam

Pengertian Pendidikan Islam yaitu bimbingan terhadap pertumbuhan

rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah, mengarahkan,

mengajarkan,melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.

Dalam pengertian ini dapat diartikan bahwa di dalam proses pendidikan Islam

terdapat usaha mempengaruhi jiwa anak didik melalui suatu proses yang setingak

demi setingkat akan menuju pada tujuan yang telah di tetapkan, yaitu

menanamkan akhlak dan takwa serta menegakkan kebenaran sehingga

terbentuklah manusia yang berkepribadian dan berbudi luhur dengan ajaran Islam.

Jadi definisi pendidikan Islam adalah, pengenalan dan pengakuan yang

secara berangsur-angsur ditanamkan ke dalam diri manusia, tentang tempattempat

yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan, sehingga membimbing

4
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
1998), h. 33.

7
ke arah pengenalan dan pengakuan tempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan

wujud dan kepribadian. Jadi pendidikan ini hanyalah untuk manusia saja.
C. Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam

Salah satu bentuk kepemimpinan dalam lembaga pendidikan Islam adalah

kepala sekolah. Kepala sekolah paling berperan dalam menentukan keberhasilan

suatu lembaga pendidikan, karena ia merupakan pemimpin di lembaganya.

Mulyasa mengemukakan bahwa kegagalan dan keberhasilan sekolah

banyak ditentukan oleh kepala sekolah. Karena mereka merupakan pengendali

dan penentu arah yang hendak ditempuh sekolah menuju tujuannya. Sekolah yang

efektif , bermutu, dan favorit tidak lepas dari peran kepala sekolahnya. Maka ia

harus mampu membawa lembaganya ke arah tercapainya tujuan yang telah

ditetapkan,ia harus mampu melihat adanya perubahan serta mampu melihat masa

depan dalam kehidupan global yang lebih baik. Kepala sekolah harus bertanggung

jawab atas kelancaran dan keberhasilan semua urusan pengaturan dan pengelolaan

sekolah secara formal kepada atasannya atau secara informal kepada masyarakat

yang telah menitipkan anak didiknya”.5

Blimberg (1987) membagi tugas kepala sekolah sebagai berikut :

1. Menjaga agar segala program sekolah berjalan sedamai mungkin (as

peaceful as possible)

2. Menangani konflik atau menghindarinya.

3. Memulihkan  kerjasama

4. Membina para staf dan murid

5. Mengembangkan organisasi, dan

6. Mengimplementasi ide-ide pendidikan6.


5
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004),
h. 24.
6
Mamehaserafina, Kepemimpinan Dalam Pendidikan, Diunggah dalam
http://mamehaserafina.blogspot.co.id/2013/11/kepemimpinan-dalam-pendidikan.html (akses 8 Mei
2017).

8
Kualitas dan kompetensi kepala sekolah secara umum setidaknya mengacu

kepada empat hal pokok,yaitu :

1. Sifat dan ketrampilan kepemimpinan

2. Kemampuan pemecahan masalah

3. Ketrampilan social;dan

4. Pengetahuan dan kompetensi professional. Secara garis besar kualitas dan

kompetensi kepala sekolah dapat dinila dari kinerjanya dalam

mengaktualisasikan fungsi dan perannya sebagai kepala sekolah yaitu

meliputi:

a. Sebagai Pendidik (educator)

1) Kemampuan membimbing guru dalam melaksanakan tugas

2) Mampu memberikan alternative pembelajaran yang efektif

3) Kemampuan membimbing bermacam-macam kegiatan kesiswaan

b. Sebagai Manajer

1) Kemampuan menyusun organisasi personal dengan uraian tugas

sesuai standar

2) Kemampuan menggerakkan stafnya dan segala sumber daya yang

ada serta lebih lanjut memberikan acuan yang dinamis dalam kegiatan

rutin dan temporer

3) Kemampuan menyusun program secara sistematis

c. Sebagai Administrator

1) Kemampuan mengelola semua perangkat KBM secara sempurna dengan

bukti berupa data administrasi yang akurat

2) Kemampuan mengelola administrasi kesiswaan , ketenagaan, keuangan,

sarana dan prasarana, dan administrasi persuratan dengan ketentuan yang

berlaku.

9
d. Sebagai Supervisor

Kegiatan utama pendidikan disekolah dalam rangka mewujudkan

tujuannya adalah kegiatan pembelajaran sehingga seluruh aktivitas organisasi

sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Oleh

karena itu salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai supervisor, yaitu me

supervisi perkerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan.

1) Kemampuan menyusun program supervisi pendidikan di lembaganya yang

dapat melaksanakan dengan baik

2)  Kemampuan memanfaatkan hasil supervisi untuk peningkatan kinerja

guru dan karyawan

3)  Kemampuan memanfaatkan kinerja guru atau karyawan untuk

pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan.

e. Sebagai Pemimpin

Kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk dan

pengawasan, meningkatkan kemampuan tenaga ke pendidikan, membuka

komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. Kemampuan yang harus

diwujudkan kepala sekolah sebagai leader dapat dianalisis dari kepribadian,

pengetahuan terhadap tenaga ke pendidikan, visi dan misi sekolah, kemampuan

mengambil keputusan dan kemampuan berkomunikasi. kepribadian kepala

sekolah sebagai leader tercermin dalam sifat-sifat jujur, percaya diri, tanggung

jawab, berani mengambil resiko, dan keputusan, berjiwa besar, emosi yang stabil,

teladan.

1) Memiliki kepribadian yang kuat

2)  Memahami semua personalnya yang memiliki kondisi yang berbeda,

begitu juga kondisi siswanya berbeda dengan yang lainnya

10
3)  Memiliki upaya untuk peningkatan kesejahteraan guru dan karyawannya

f. Sebagai Inovator

Kepala sekolah sebagai innovator akan tercermin dari cara-cara ia

melakukan perkerjaannya secara kostruktif, kreatif, delegatif, integrative, rasional

dan obyektif, pragmatis, keteladanan, disiplin, serta adatabel dan fleksibel.

1) Memiliki gagasan baru (proaktif) untuk inovasi dan perkembangan

madrasah, memilih yang relevan untuk kebutuhan lembaganya

2) Kemampuan mengimplementasikan ide yang baru dengan baik

3)  Kemampuan mengatur lingkungan kerja sehingga lebih kondusif7

D. Dasar dan Karakteristik Kepemimpinan Pendidikan Islam

Istilah kepemimpinan pendidikan mengandung dua pengertian, dimana

kata pendidikan menerangkan di lapangan apa dan di mana kepemimpinan itu

berlangsung, dan sekaligus menjelaskan pula sifat dan ciri-ciri kepemimpinan,

yaitu bersifat mendidik dan membimbing. Sebagaimana kata pendidikan yang

menunjukkan arti yang dapat dilihat dari dua segi, yaitu:

1. Pendidikan sebagai usaha atau proses pendidik dan mengajar seperti yang

dikenal sehari-hari.

2.  Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas berbagai masalah

tentang hakikat dan kegiatan mendidik mengajar dari zaman ke zaman

atau yang membahas prinsip-prinsip dan pratik-praktik mendidik dan

mengajar dengan segala cabang-cabangnya yang telah berkembang begitu

luas dan mendalam.

Dari dual hal tersebut, maka dapat penulis jelaskan bahwa kepemimpinan

pendidikan pada dasarnya terdapat dan berperan pada usaha-usaha yang

berhubungan dengan proses mendidik dan mengajar di satu pihak, dan pada pihak

7
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, h. 24.

11
lain berhubungan dengan usaha-usaha pengembangan pendidikan sebagai satu

ilmu dengan segala cabang-cabangnya dan ilmu-ilmu pembantu lainnya.

Pada masa sekarang ini setiap individu sadar akan pentingnya ilmu sebagai

petunjuk/alat/panduan untuk memimpin umat manusia yang semakin besar

jumlahnya serta komplek persoalannya. Atas dasar kesadaran itulah dan relevan

dengan upaya proses pembelajaran yang mewajibkan kepada setiap umat manusia

untuk mencari ilmu. Dengan demikian upaya tersebut tidak lepas dengan

pendidikan, dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara optimal tanpa

adanya manajemen atau pengelolaan pendidikan yang baik, yang selanjutnya

dalam kegiatan manajemen pendidikan diperlukan adanya pemimpin yang

memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin.

Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan anggota dan juga

dapat memberikan pengaruh, dengan kata lain para pemimpin tidak hanya dapat

memerintah bawahan apa yang harus dilakukan, tetapi juga dapat mempengaruhi

bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya. Sehingga terjalin suatu hubungan

sosial yang saling berinteraksi antara pemimpin dengan bawahan, yang akhirnya

tejadi suatu hubungan timbal balik. Oleh sebab itu bahwa pemimpin diharapakan

memiliki kemampuan dalam menjalankan kepemimpinannya, karena apabila tidak

memiliki kemampuan untuk memimpin, maka tujuan yang ingin dicapai tidak

akan dapat tercapai secara maksimal.

Pemimpin pada hakikatnya adalah seseorang yang mempunyai

kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan

menggunakan kekuasaan. Kekuasaaan adalah kemampuan untuk mengarahkan

dan mempengaruhi bawahan sehubungan dengan tugas-tugas yang harus

dilaksanakannya. Semakin banyak jumlah sumber kekuasaan yang tersedia bagi

pemimpin, maka makin besar potensi kepemimpinan yang efektif. 

12
Dengan menyebutkan “kepemimpinan pendidikan”, maka disamping

menjelaskan dimana kepemimpinan itu berada dan berperan, tambahan kata

“pendidikan” dibelakang kata “kepemimpinan” hendaknya menampakkan pula

sifat-sifat atau ciri-ciri khusus kepemimpinan yang bersifat mendidik,

membimbing, dan mengemong tetapi bukan memaksa dan menekan dalam bentuk

apapun.

Adapun Ciri-ciri dari seorang pemimpin dalam kepemimpinan pendidikan

Islam itu sendiri antara lain:

1. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk mengendalikan

lembaga atau organisasinya

2. Memfungsikan keistimewaannya yang lebih di banding orang lain

3. Memahami kebisaan dan bahasa orang yang menjadi tanggung jawabnya

4. Mempunyai karisma atau wibawa dihadapan manusia atau orang lain

5. Bermuamalah dengan lembut dan kasih sayang terhadap bawahannya, agar

orang lain simpatik kepadanya

6. Bermusyawarah dengan para pengikut serta mintalah pendapat dan

pengalaman mereka

7. Mempunyai power dan pengaruh yang dapat memerintah serta mencegah

karena seorang pemimpin harus melakukan control pengawasan atas

pekerjaan anggota, meluruskan keliruan, serta mengajak mereka untuk

berbuat kebaikan dan mencengah kemungkaran

8. Bersedia mendengar nasehat dan tidak sombong, karena nasehat dari orang

yang ikhlas jarang sekali kita peroleh8.

Kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk dan

pegawasan, meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan, membuka

8
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 277.

13
komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. Kemampuan yang harus

diwujudkan kepala sekolah sebagai leader dapat dianalisis dari kepribadian,

pengetahuan terhadap tenaga kependidikan, visi dan misi sekolah, kemempuan

mengambil keputusan dan kemempuan berkomunikasi. Kepribadian kepala

sekolah sebagai leader tercermin dalam sifat-sifat jujur, percaya diri,

tanggungjawab, berani mengambil resiko, dan keputusan, berjiwa besar, emosi

yang stabil, teladan. Memiliki kepribadian yang kuat,  Memahami semua

personalnya yang memiliki kondisi yang berbeda, begitu juga kondisi siswanya

berbeda dengan yang lainnya, Memiliki upaya untuk peningkatan kesejahteraan

guru dan karyawannya

Sehingga untuk mencapai tujuan yang akan di capai oleh seorang

pemimpin dan aggotanya seorang pemimpin setidaknya memiliki tujuh

karakteristik kepemimpinan profetik, yaitu antara lain:

1. Memiliki karakter shidiq (jujur). Kepemimpinan profetik mengedepankan

integritas moral (akhlak), satunya kata dan perbuatan, kejujuran, sikap dan

perilaku etis. Sifat jujur merupakan nilai-nilai transedental yang mencintai

dan mengacu kepada kebenaran yang datangnya dari Allah SWT (Shiddiq)

dalam berpikir, bersikap, dan bertindak. Perilaku pemimpin yang "shiddiq"

(shadiqun) selalu mendasarkan pada kebenaran dari keyakinannya, jujur

dan tulus, adil, serta menghormati kebenaran yang diyakini pihak lain yang

mungkin berbeda dengan keyakinannya, bukan merasa diri atau pihaknya

paling benar.

2. Memiliki karakter amanah(terpercaya). Kepemimpinan profetik

mengahadirkan nilai-nilai bertanggungjawab, dapat dipercaya, dapat

diandalkan, jaminan kepastian dan rasa aman, cakap, profesional dalam

melaksanakan tugas kepemimpinannya. Karakter tanggungjawab,

14
terpercaya atau trustworthy (amanah) adalah sifat pemimpin yang

senantiasa menjaga kepercayaan (trust) yang diberikan orang lain.

Karakter amanah dapat menajamkan kepekaan bathin seorang pemimpin

untuk bisa memisahkan antara kepentingan pribadi dan kepentingan

publik/organisasi.

3. Memiliki karakter tabligh (menyampaikan). Kepemimpinan profetik

menggunakan kemampuan komunikasi secara efektif, memiliki visi,

inspirasi dan motivasi yang jauh ke depan. Seorang pemimpin itu

memerlukan kemampuan komunikasi dan diplomasi dengan bahasa yang

mudah dipahami, diamalkan, dan dialami orang lain (tabligh). Sosok

pemimpin (seperti karakter nabi dan rasul) bahasanya sangat berbobot,

penuh visi dan menginspirasi orang lain.

4. Memiliki karakter fathanah (cerdas). Kepemimpinan profetik itu

mempunyai kecerdasan, baik intelektual, emosional maupun spiritual,

kreativitas, peka terhadap kondisi yang ada dan menciptakan peluang

untuk kemajuan. Sosok pemimpin itu harus cerdas, kompeten, dan

profesional (fathanah). Pemimpin yang mengacu sifat fathonah nabi adalah

pemimpin pembelajar, mampu mengambil pelajaran/hikmah dari

pengalaman, percaya diri, cermat, inovatif tetapi tepat azas, tepat sasaran,

berkomitmen pada keunggulan, bertindak dengan motivasi tinggi, serta

sadar bahwa yang dijalankan adalah untuk mewujudkan suatu cita-cita

bersama yang akan dicapai dengan cara-cara yang etis.

5. Memiliki karekter istiqamah (konsisten/teguh pendirian). Kepemimpinan

profetik mengutamakan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement

(Istiqamah). Pemimpin yang istiqamah adalah pemimpin yang taat azas

15
(peraturan), tekun, disiplin, pantang menyerah, bersungguh-sungguh, dan

terbuka terhadap perubahan dan pengembangan.

6. Memiliki karakter mahabbah (cinta, kasih-sayang). Kepemimpinan

profetik mengutamakan ajaran cinta (mahabbah) bukan kebencian dan

pemaksaan. Karakter pemimpin profetik selalu peduli (care) terhadap

moral dan kemanusiaan, mudah memahami orang lain/berempati, suka

memberi tanpa pamrih (altruistik), mencintai semua makhluk karena

Allah, dan dicintai para pengikutnya dengan loyalitas sangat tinggi.

7. Memiliki karakter shaleh/ma'ruf (baik, arif, bijak). Kepemimpinan

profetik adalah wujud sebuah ketaatan kepada Allah dan

mendarmabaktikan dirinya untuk kesalehan, kearifan dan kebajikan bagi

masyarakatnya. Ketaatan dan keshalehan para nabi atau rasul berpedoman

pada wahyu dan mu'jizat dari Allah. Karakter shaleh/arif dapat melahirkan

pesona kharismatik yang merupakan ilham dari ilahi, yang terpancar pada

permukaan kulit, tutur kata, pancaran mata, sikap, tindakan, dan

penampilan. Seorang pemimpin yang shaleh mempunyai kualitas

kepribadian individu yang utuh sehingga menyebabkan orang lain

menaruh simpati, percaya dan menganut apa yang diinginkannya.

Pemimpin shaleh berarti pemimpin yang dirinya diakui pengikut, karena

ketaatannya kepada Allah.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan untuk mendorong atau

mempengaruhi dalam lingkup penggerakan pelaksanaan pendidikan demi

tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

Pengertian Pendidikan Islam yaitu bimbingan terhadap pertumbuhan

rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah, mengarahkan,

mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.

Bentuk kepemimpinan dalam lembaga pendidikan Islam adalah kepala

sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling

berperan dalam menentukan keberhasilan suatu lembaga pendidikan karena ia

merupakan pemimpin di lembaganya.

Kepemimpinan pendidikan Islam dasar penekanannya lebih condong

bersifat mendidik dan membimbing .Dasar kepemimpinan pendidikan Islam lebih

menekankan pada peningkatan ilmu pengetahuan.

Seorang pemimpin setidaknya memiliki tujuh karakteristik kepemimpinan

profetik yang bisa saya uraikan pada tulisan ini, yaitu antara lain :

1. Memiliki karakter shidiq (jujur)

2. Memiliki karakter amanah(terpercaya).

3. Memiliki karakter tabligh(menyampaikan)

4. Memiliki karakter fathanah (cerdas).

5. Memiliki karekter istiqamah (konsisten/teguh pendirian).

6. Memiliki karakter mahabbah (cinta, kasih-sayang)

7. Memiliki karakter shaleh/ma'ruf (baik, arif, bijak)

17
B. Saran
Kajian tentang kepemimpinan dalam makalah ini telah disajikan

semaksimal mungkin. Namun krtik, saran serta masukan akan dapat

menyempurnakan makalah ini dengan baik.

18
DAFTAR PUSTAKA

Indrafachrudi, seokarto dkk. Pengantar Kepemimpinan Pendidikan. Surabaya:


Usana Offset Printing. 1983.
Kartono, kartini. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada. 1998.
Mulyasa. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2004. 
Mamehaserafina, Kepemimpinan Dalam Pendidikan, Diunggah dalam
http://mamehaserafina.blogspot.co.id/2013/11/kepemimpinan-dalam
pendidikan.html (akses 8 Mei 2017
Nanang, Fattah. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Rosdakarya, 1996.
Qomar Mujamil.  Manajemen Pendidikan Islam. Jakarta: Erlangga, 2007.
Wijaswanto, Wahyu. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,
1999.

19

Anda mungkin juga menyukai