Nim : 20416248201003
Kelas : FM20D
Prodi : Farmasi
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN
KARAWANG
2021
A. Tujuan
B. Dasar Teori
Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akankeanekaragaman
jenis tumbuhan. Diantara jenis-jenis tumbuhan tersebutada tumbuhan yang
dapat digunakan sebagai obat. Orang-orang dulumeyakini bahwa tumbuhan
tersebut memiliki khasiat obat karenapenyakit dan naluri untuk
mempertahankan hidup. Walaupun dalambentuk yang sederhana, namun
khasiatnya tidak diragukan lagi.
1) Simplisia Folium
a) Blumeae Folium
Pemerian
b) Guazumae Folium
Pemerian
Makroskopik
Daun tunggal, berbentuk bundar telur sampai lanset, panjang helai
daun 4 sampai 22,5 cm; lebar 2 sampai 10 cm, pangkal daun berbentuk
jantung yang kadang- kadang tidak setangkup, ujung daun meruncing,
pinggir daun bergigi, permukaan daun kasar, warna hijau kecoklatan
sampai coklat muda; tangkai daun panjang 5 sampai 25 mm.
Mikroskopik
Serbuk berwarna hijau tua kecoklatan dengan fragmen pengenal
sebagai berikut :
1. Hablur kalsium oksalat berbentuk prisma.
2
3
6
4
Pemerian
Makroskopik
Daun tunggal, bertangkai pendek, helai daun berbentuk bundar telur
agak menjorong atau bulat memanjang, pinggir daun rata agak
menggulung ke atas, permukaan atas agak licin, warna hijau kelabu,
ibu tulang daun dan tulang cabang menonjol pada permukaan bawah,
bertulang menyirip, warna putih kehijauan.
Mikroskopik
Serbuk berwarna hijau keabu-abuan dengan fragmen pengenal
sebagai berikut :
1. Hablur kalsium oksalat berbentuk roset.
Piperis betle folium adalah Daun sirih yang berasal dari tumbuhan
Piper betle L. Suku Piperaceae. Berbau sedikit aromatik, Rasa tajam
dan pedas.
Makroskopik
Daun tunggal, bentuk seperti jantung, warna hijau muda hingga hijau
tua. Ujung daun meruncing, tulang daun terlihat menonjol.
Mikroskopik
Serbuk berwarna hijau kecoklatan dengan fragmen pengenal sebagai
berikut :
Makroskopik
Mikroskopik
5. Tipe stomata diasitik fan memiliki dua sel tetangga yang tidak
sama besar.
3) Simplisia Radix
a) Liquirithae Radix
Pemerian
Keterangan :
a. Parenkim
b. Parenkim dengan kristal oksalat dan butir pati serat kayu dan
serat kulit
d. Kristal oksalat
e. Trakhea
f. Sel gabus
b) Rhei radix
Pemerian
Mikroskopik
Serbuk berwarna cokelat kekuningan dengan fragmen
pengenal sebagai berikut :
1. Epidermis dan hipodermis testa.
Makroskopik
D. Cara Kerja
• Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
• Ambil sedikit bahan simplisa
• Tambahkan 1-2 tetes aquades ke bahan yang sudah ada dalam objec glass
dan tutup dengan cover glass
• Amati dibawah mikroskop
• Catat dan foto hasil pengamatan yang meliputi bentuk dan ukuran
• Ulangi langkah tersebut sampai akhir
E. Data Pengamatan
No Gambar Keterangan
1.
Terdapat fragmen
rambut penutup dan
fragmen bekas
pembuluh
Daun Sembung
2.
Terdapat fragmen
efidermis bawah
Daun Sirih
5.
Terdapat rambut
penutup, mesofil dan
epidermis bagian bawah
Akar Kelembak
9.
Terdapat Fragmen kulit
biji dilihat dari bawah
pada kedudukan yang
berlainan
Biji Klabet
10.
Terdapat parenkim
keping bii yang berisi
minyak dan aleuron
Biji Kedawung
F. Pembahasan
Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang
belum mengalami pengolahan apapunjuga dankecuali dinyatakan lain,
simplisia merupakan bahan yang dikeringkan. Simplisia bisa berupa
simplisia nabati,hewani, dan pelikan atau mineral. Dari ketiga golongan
tersebut, simplisia nabati merupakan jumlah terbanyak ynang digunakan
untuk bahan obat.
Adapun beberapa beberapa parameter yang dilakukan sebagai
standar mutu tanaman, meliputi pemeriksaan simplisia secara mikroskopik
untuk mengamati bentuk sel dan jaringan yang diuji berupa serbuk dari
simplisia. Dari pemeriksaan diperoleh pada antomi daunnya terdiri atas
epidermis, trikoma, pada batang epidermis, hypodermis, sklerenkim, pada
akar terdapat parenkim dan epidermis.
Pada penyiapan preparat untuk mengidentifikasi secara
mikroskopis, simplisia berupa serbuk diletakan diatasobjek glass dan ditetesi
dengan aqudest, fungsi aquadest tersebut untuk memudahkan pengamatan
karena dapat memisahkan fragmen-fragmen yang ada kemudian
mensisihkan sel, sehingga dapat diketahui bentuk spesifiknya.
Berdasarkan hal tersebut percobaakn kali ini dilakukan pengamatan
secara mikroskopik dilakukan dengan menggunakan mikroskop yang derajat
pembesarannya sesuai dengan kebutuhan. Simplisia yang diuji dapat berupa
serbuk. Pada uji mikroskopik dicari unsur-unsur anatomi jaringan yang khas.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan terdapat temuan dari
setiap simplisia, dalam daun sembung terdapat fragmen rambut penutup dan
fragmen bekas pembuluh, dalam daun jati belanda terdapat fragmen
efidermis bawah, dalam daun jambu biji terdapat mesofil bagian bawah,
dalam daun sirih terdapat permukaan daun bagian atas dan mesofil, dalam
daun kumis kucing rambut penutup, mesofil dan epidermis bagian bawah,
dalam kulit kayu manis terdapat sel minyak dan sel lendir pada parenkim,
dalam akar manis terdapat serat yang mengandung kristal oksalat, dalam akar
kelembak terdapat butir pati serta fragmen trakea tidak berkayu, dalam biji
klabet terdapat Fragmen kulit biji dilihat dari bawah pada kedudukan yang
berlainan, dan dalam biji kedawung terdapat parenkim keping bii yang berisi
minyak dan aleuron.
G. Kesimpulan
Kesimpulan dari prakikum kali ini berasarkan percobaan yang telah
dilakukan terdapat perbedaan dari setiap masing-masing simplisia yang
diamati baik itu dari daun,kulit,akar dan biji. Kesealahan dan kekeliruan
dalam praktikum ini bisa terjadi bilamana mikroskop yang dipakai sudah
tidak layak pakai, objek glass yang kotor sehingga merusak hasil dari
pengamatan, serta juga faktor dari keseragaman alasa yang membuat ojek
yang diuji tidak rata serta menguji sampel terlalu banyak atau
menambahkan aquads terlalu banyak dapat mempengaruhi hasil uji
mikroskipik.
Daftar Pustaka
Fikayuniar.Lia.2021.Modul Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan,Karawang.
Depkes RI, 2009, Farmakope Herbal Indonesia E 1 DepKes RI, Jakarta
Hambali, ddk.,2007, Teknologi Bioenergi, Agro Media Pustaka, Jakarta.