Subnetting Cidr
Subnetting Cidr
lebih kecil.
Alasan pembuatan subnetting adalah :
1. Untuk mereduksi traffic jaringan
2. Mengoptimasi performasi jaringan
3. Memudahkan manajemen
4. Mengefektifkan jaringan yang dibatasi area geografis luas.
Hal-hal yang berhubungan dengan penghitungan subnetting adalah : Jumlah subnet, Jumlah
Host Per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host Broadcast.
Ada 2 cara untuk menghitung subnetting yaitu dengan menggunakan tabel CIDR danVLSM.
1. CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
CIDR (Classless Inter-Domain Routing) adalah sebuah cara alternatif
untukmengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas
A,kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR
merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni
dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C.
Subnetmask yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting pun berbeda-beda mengikuti
kelas-kelasnya yaitu :
kelas C : /25 sampai /30 (dengan penghitungan pada octet ke 4)
kelas B : /17 sampai /30 (dengan peghitungan pada octet ke 3 dan 4)
kelas A : /8 sampai /30 (dengan peghitungan pada octet ke 2, 3, dan 4)
Konsepyang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) diperkenalkan pertama kali
tahun 1992 oleh IEFT. Tabelnya digambarkan sebagai berikut :
Subnet Mask Nilai
Subnet
CIDRMask Nilai CIDR
255.128.0.0 /9 255.255.240.0 /20
255.192.0.0 /10255.255.248.0 /21
255.224.0.0 /11255.255.252.0 /22
255.240.0.0 /12255.255.254.0 /23
255.248.0.0 /13255.255.255.0 /24
255.252.0.0 /14255.255.255.128 /25 A. Menghitung Subnet Kelas C
255.254.0.0 /15255.255.255.192 /26 Pada kelas C penghitungan
255.255.0.0 /16255.255.255.224 /27 yang digunakan adalah pada
255.255.128.0 /17255.255.255.240 /28 octet ke 4.
Misal diketahui suatu
255.255.192.0 /18255.255.255.248 /29
IP 192.168.1.0/26. Berarti
255.255.224.0 /19255.255.255.252 /30 subnetmasknya /26 yaitu
192, jika
255.255.255.
diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.11000000.
1. Jumlah Subnet = 2x (dimana x adalah banyaknya bineri 1 pada octet terakhir (yang
bergaris bawah) untuk kelas C). Jadi Jumlah Subnetnya adalah 22 = 4 subnet.
2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2 (dimana y adalah banyaknya bineri 0 pada octet
terakhir untuk kelas C). Jadi Jumlah Host per Subnetnya adalah 26 – 2 = 62 host
3. Blok Subnet = 256 – nilai octet terakhir subnetmask. Jadi Blok Subnetnya adalah 256
– 192 = 64. Untuk subnet berikutnya ditambahkan hasil dari blok subnet tersebut. Jadi
Blok Subnet seluruhnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Kita buat tabelnya seperti berikut dengan catatan :
– Subnet : sesuai pada blok subnet.
– Host Pertama : 1 angka setelah subnet.
– Broadcast : 1 angka sebelum subnet berikutnya.
– Host terakhir : 1 angka sebelum broadcast.
Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
1. Menghitung IP
untuk LAN4 ( 58 Host )
Jika kita menggunakan /24 tentunya terlalu banyak Host
yang tersisa (tidak digunakan), karena kita hanya butuh
58 Host. Kita tentukan subnetmask yang memiliki host
lebih dari 58, dilihat dari table diatas yang terpenuhi
adalah /26 (62 Host) dengan subnet 255.255.255.192.
berikut adalah peluang alamat IP yang digunakan dari
/26:
Network IP Range Broadcast
.0 .1-.62 .63
.64 .65-.126 .127
.128 .129-.190 .191
.192 .193-.254 .255