Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
R DENGAN GANGGUAN
RASA NYAMAN PADA KASUS SCAR HIPERTROFIK DIRUANG RAWAT
INAP RUMAH SAKIT UNRAM
OLEH :
NAMA : ALADIN
NPM : 020.02.1102
2020
Nama Mahasiswa : Aladin
Tempat Praktik : RS UNRAM
Tanggal : 17 Maret 2021
2. Pola Nutrisi/Metabolic.
Program Diit RS :
Pasien diberi Diit nasih dan lauk
Intake Makanan :
Keluarga Klien Mengatakan sebelum sakit dan dibawa ke RS, Klien
Makan dengan Baik, Tidak mempunyai keluhan apapun pada selera makanya,
klien makan 3x sehari dengan porsi 1 priring nasi dan lauk bervariasi, sedangkan
saat sakit klien hanya makan yang diberikan oleh rumah sakit yaitu nasih dan
lauk, keluarga klien mengatakan klien hanya makan 2-3 sndok saja.
Intake Cairan :
Keluarga klien mengatakan sebelum sakit klien minum air sangat lancar
yaitu 7-8 Gelas dalam sehari, sedangkan saat sakit di Rumah Sakit klien kurang
minum air yaitu 2 gelas dalam sehari.
3. Pola eliminasi
a. Buang air besar
Keluarga Klien Mengatakan sebelum sakit BAB nya lancar 1-2 Kali
sehari, sedangkan saat sakit klien belum BAB sudah 2 hari saat dibawa ke
Rumah Sakit
b. Buang Air Kecil
Keluarga Klien mengatakan sebelum sakit klien BAK nya lancar yaitu
kurang lebih 5 kali sehari dengan warna urine kuning, saat sakit BAB nya
lancar dengan dengan jumlah urine kurang lebih 500 cc/12 jam, Warna
Urine kuning pekat dan Air seni berbau khas
4. Pola aktifitas dan latihan :
Kemampuan perawatan 0 1 2 3 4
diri
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
Inspeksi :
Perkusi :
Auskultasi :
1) Bunyi Nafas
a. Normal
Vasikuler di : Di Parenkim Paru
Bronchial di : Di Trakea
B. Cardiovaskular :
Infeksi :
Palpasi :
Perkusi :
C. Persyarafan :
Tingkat Kesadaran : Composmentis
1. GCS : Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6
Total GCS : 15
2. Koordinasi Gerak : Ya Tidak
3. Kejang : Tidak ada kejang
D. Penginderaan
a. Mata (Penglihatan)
Bentuk : Normal
Pupil : Isokor
Reflek Cahaya : Positif
Gerak Bola Mata : Normal
Buta Warna : Tidak ada buta warna
Tekanan Intra ukuler : Ya Tidak
b. Hidung
Bentuk : Normal
Gangguan Penciuman : Tidak ada ganguan penciuman
c. Telinga
Aurikel : Normal
Ket : Pada Saat Pengkajian pasien dapat mendengar suara saat ditanya
Membran Typani : Terang
Ottorhoea : Ya Tidak
Gangguan Pendengaran : Tidak ada ganguan pendengaran
E. Perkemihan
Masalah Kandungan Kemih :
Tidak ada masalah perkemihan
Produksi Urine : 500/24 Jam
Frekuensi Urine : Tidak Terkasi
Warna : Bau Kekung-Kekunian
Bau : Khas
F. Pencernaan.
1. Mulut dan Tenggorokkan
a. Selaput lendir Mulut : Lembab
b. Lidah : Bersih
c. Rongga Mulut : Berbau
d. Gigi : Bersih
e. Badomen : Tegang
f. Pembesaran Lien : Ya Tidak
g. Asites : Ya Tidak
2. Masalah Usus Besar dan Rectum/Anus
a. BAB : Belum Buang Air besar
b. Obat Pencahar : Ya Tidak
c. Lavemen : Ya Tidak
Tangal 16-03-2021
Tanggal 16-03-2021
Hasilnya :
- Corakan bronchovaskular tampak relatife normal. Apex bilateral tampak tenag .Tracea
ditengah tak terdeviasi..
- Diafragma bilateral tampak licin tak mendatar
- Sinus costophrenicus bilateral lancip
- Cor: ukuran dan konfigurasi normal
Kesan :
DO :
Pasien tampak bedrest di tempat tidur
pasien tampak memakai baju yang di gunakan Deficit perawatan diri
sejak masuk RS
rambut pasien tampak acak acakan
pasien tmpak bau
TTV
TD : 110/70mmhg
N : 67 x/menit
S : 36,6 0C
RR : 20 x/menit
SPO2 :99% tanpa O2
DO :
TTV
TD : 110/70mmhg
N : 67 x/menit
S : 36,6 0C
RR : 20 x/menit
SPO2 :99% tanpa O2
a. Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan agen injuri biologis Selulitis Pedis Sinstra
b. Deficit perawatan diri berhubungan dengan nyeri
c. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.
IX. INTERVENSI
2. pasien dapat melakukan metode atau pasien untuk diajak bekerjasama dalam
3. Pergerakan pasien bertambah luas. 3.Ciptakan lingkungan yang nyaman. Rangasangan yang berlebihan dari
lingkungan akan memperberat rasa
nyeri
2. NOC: NIC
3. NOC: NIC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3x24 jam di harapkan Rasa cemas Kaji tingkat kecemasan yang dialami oleh Untuk menentukan tingkat
berkurang/hilang. Dengan kriteria hasil pasien. kecemasan yang dialami pasien
Beri kesempatan pada pasien untuk sehingga perawat bisa memberikan
1. pasien dapat mengindikasikan sebab
mengungkapkn rasa cemasnya. intervensi yang cepat dan tepat.
kecemasan
Gunakan komunikasi terapeutik. Dapat meringankan beban pikiran
2. emosi stabil Beri informasi yang akurat tentang proses pasien.
penyakit dan anjurkan pasien untuk ikut Agar terbina rasa saling percaya
3. istirahat cukup
serta dalam tindakan keperawatan. antar perawat-pasien sehingga
Berikan keyakinan pada pasien bahwa pasien kooperatif dalam tindakan
perawat, dokter, dan tim kesehatan lain keperawatan.
selalu berusaha memberikan pertolongan Informasi yang akurat tentang
yang terbaik dan seoptimal mungkin. penyakitnya dan keikutsertaan
Ciptakan lingkungan yang tenang dan pasien dalam melakukan tindakan
nyaman. dapat mengurangi beban pikiran
pasien
Sikap positif dari timkesehatan akan
membantu menurunkan kecemasan
yang dirasakan pasien.
Lingkungan yang tenang dan
nyaman dapat membantu
mengurangi rasa cemas pasien.
X. IMPLEMENTASI
HARI 1
P: Intervensi Dilanjutkan
2 Rabu,17 / 03/ DS :
2021 Ajarkan pada pasien dan keluarga pentingnya Pasien mengatakan sudah 4 hari tidak pernah mandi
perawatan diri berpakaian Pasien mengatakan tidak pernah berdandan selama 4
hari
Pasien mengatakan badanya agak bau
Monitor kebutuhan klien untuk alat bantu
kebersihan diri berpakaian DO :
Pasien tampak bedrest di tempat tidur
pasien tampak memakai baju yang di gunakan sejak
Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri masuk RS
berpakaian. rambut pasien tampak acak acakan
pasien tmpak bau
Bantu pasien berpakaian apabila tidak bisa
TTV
melakuakan dengan mandiri TD : 110/70mmhg
N : 67 x/menit
S : 36,6 0C
RR : 20 x/menit
SPO2 :99% tanpa O2
P: Intervensi Dilanjutkan
3 Rabu,17 / 03/
2021 Kaji tingkat kecemasan yang dialami oleh
DS :
pasien.
Beri kesempatan pada pasien untuk Pasien mengatakan merasa cemas denga kondisinya yg
mengungkapkn rasa cemasnya. sekarang karena bekas luka bakarnya belum bisa
sembuh
Gunakan komunikasi terapeutik.
DO :
Beri informasi yang akurat tentang proses
Pasien tampak cemas dengan kondisinya yang sekarang
penyakit dan anjurkan pasien untuk ikut Pasien tapak sering bertanya dengan kondisinya yang
serta dalam tindakan keperawatan. sekarang
Berikan keyakinan pada pasien bahwa
TTV
perawat, dokter, dan tim kesehatan lain TD : 110/70mmhg
selalu berusaha memberikan pertolongan N : 67 x/menit
S : 36,6 0C
yang terbaik dan seoptimal mungkin. RR : 20 x/menit
Ciptakan lingkungan yang tenang dan SPO2 :99% tanpa O2
P: Intervensi Dilanjutkan
HARI 2
1 Kamis ,18 / 03/ DS :
2021 Kaji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang Paien mengatakan nyeri berkurang di area
dialami pasien. ekstermitas bawah bekas luka bakar
PQRST
Jelaskan pada pasien tentang sebab-sebab P : Scar Hipertrofik
timbulnya nyeri. Q: Klien mengatakan nyeri yang dirasakan
seperti di sayat sayat
Ciptakan lingkungan yang tenang. R : nyeri pada bagian ekstermitas bawah bekas
Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi luka bakar
S : 3 dari (0-10) nyeri ringan
T : Nyeri yang dirasakan hilang timbul
Atur posisi pasien senyaman mungkin DO :
Pasien Tampak Lemas.
sesuai keinginan pasien.
Pasien Tampak Meringis kesakitan berkurang
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian ketika ektermitas bawah di tekan atau dapa
tekanana.
analgesic ( Parasetamol 500 mg/ 8jam )
Kaki sebelah kiri dan kanan bawah tampak
bengkak
TTV
TD : 128/70mmhg
N : 73 x/menit
S : 36,2 0C
RR : 20 x/menit
SPO2 :99% tanpa O2
P: Intervensi Dilanjutkan
P: Intervensi Dilanjutkan
HARI 3
1 Jumat ,19 / 03/ DS :
2021 Kaji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri Paien mengatakan nyeri berkurang di area
yang dialami pasien. ekstermitas bawah bekas luka bakar
Jelaskan pada pasien tentang sebab- PQRST
P : Scar Hipertrofik
sebab timbulnya nyeri. Q: Klien mengatakan nyeri yang dirasakan
Ciptakan lingkungan yang tenang. seperti di sayat sayat
R : nyeri pada bagian ekstermitas bawah bekas
Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi luka bakar
S : 2 dari (0-10) nyeri sedang
T : Nyeri yang dirasakan hilang timbul
Atur posisi pasien senyaman mungkin DO :
sesuai keinginan pasien. Pasien Tampak tidak Meringis kesakitan ketika
ektermitas bawah di tekan atau dapa tekanana.
Kolaborasi dengan dokter untuk Kaki sebelah kiri dan kanan bawah tampak
pemberian analgesic ( parasetamol 500 bengkak
TTV
mg /8 jam )
TD : 120/80mmhg
N : 90 x/menit
S : 36,6 0C
RR : 20 x/menit
SPO2 :99% tanpa O2
P: Intervensi Dihentikan
P: Intervensi hentikan
P: Intervensi hentikan