Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

R DENGAN GANGGUAN
RASA NYAMAN PADA KASUS SCAR HIPERTROFIK DIRUANG RAWAT
INAP RUMAH SAKIT UNRAM

OLEH :

NAMA : ALADIN

NPM : 020.02.1102

PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIKES MATARAM

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIKES) MATARAM

2020
Nama Mahasiswa : Aladin
Tempat Praktik : RS UNRAM
Tanggal : 17 Maret 2021

I. Identitas Diri Klien


a. Nama : Tn.R
b. Suku : Sasak
c. Umur : 23 Tahun
d. Pendidikan : SMA
e. Jenis Kelamin : Laki-Laki
f. Pekerjaan : TNI
g. Alamat : GEBANG
h. Lama Berkerja : 2 thn
i. Tanggal MRS : 16-03-2021
j. Status Perkawinan : belum kawin
k. Agama : kristen
l. Sumber Informasi : pasien

II. Riwayat Penyakit


1. Keluhan Utama :
Terdapat keloid pada bekas luka bakar di area paha sampai kaki

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengatakan pasiendibawa masuk ke ruang inap Pada tanggal 16-03-2021
jam 14:00 Wita dengan keluhan l Terdapat keloid pada bekas luka bakar di area
paha sampai kaki dengan tindakan yang dilakukan yaitu di berikan terapi infus RL
dengan TD : 110/70 N : 63 x/M RR : 20 x/M suhu :36,6 C SPO2 :99%

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Keluarga Pasien Mengatakan tidak mempunyai mempunyai penyakit hipertensi
dan Kencing manis
4. Diagnosa Medik
Scar hipertrofik
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
b. Pemeriksaan Radiologi : Photo Thorax
c. Tindakan Medis Yang dilakukan :
 Memasang infus RL 8 Tpm
III. Pengkajian Saat Ini :
1. Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Pengetahuan Tentang Penyakit/Perawatan
Keluarga Pasien Tidak mengetahui tentang penyakitnya Tn.R, Keluarga
Hanya Mengetahui bahwa Tn. R mengalami luka bakar dan tidak tau cara
merawat Tn. R saat ini.

2. Pola Nutrisi/Metabolic.
Program Diit RS :
Pasien diberi Diit nasih dan lauk
Intake Makanan :
Keluarga Klien Mengatakan sebelum sakit dan dibawa ke RS, Klien
Makan dengan Baik, Tidak mempunyai keluhan apapun pada selera makanya,
klien makan 3x sehari dengan porsi 1 priring nasi dan lauk bervariasi, sedangkan
saat sakit klien hanya makan yang diberikan oleh rumah sakit yaitu nasih dan
lauk, keluarga klien mengatakan klien hanya makan 2-3 sndok saja.
Intake Cairan :
Keluarga klien mengatakan sebelum sakit klien minum air sangat lancar
yaitu 7-8 Gelas dalam sehari, sedangkan saat sakit di Rumah Sakit klien kurang
minum air yaitu 2 gelas dalam sehari.
3. Pola eliminasi
a. Buang air besar
Keluarga Klien Mengatakan sebelum sakit BAB nya lancar 1-2 Kali
sehari, sedangkan saat sakit klien belum BAB sudah 2 hari saat dibawa ke
Rumah Sakit
b. Buang Air Kecil
Keluarga Klien mengatakan sebelum sakit klien BAK nya lancar yaitu
kurang lebih 5 kali sehari dengan warna urine kuning, saat sakit BAB nya
lancar dengan dengan jumlah urine kurang lebih 500 cc/12 jam, Warna
Urine kuning pekat dan Air seni berbau khas
4. Pola aktifitas dan latihan :

Kemampuan perawatan 0 1 2 3 4
diri
Makan/minum √
Mandi √

Toileting √

Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √

Berpindah √

Ambulasi/ROM √

0: mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain,

3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total

Oksigenasi : Klien Tidak mengalami sesak dan tidak terpasang oksigen

5. Pola tidur dan istirahat


Keluarga klien Mengatakan sebelum sakit pasien tidur dengan normal
yaitu 7-8 jam/hari dan saat sakit dirawat di rumah sakit pasien hanya tidur kurang
lebih 6-7 jam.
6. Pola persepsual
Keluarga Klien Mengatakan Tidak ada gangguan di penglihatan maupun
pendengaranya, dan pasien masih merasakan rasa makan seperti manis dan
pahit.
7. Pola persepsi diri
a. Kecemasan
Pasien dan pasien mengatakan sangat cemas karna nantinya
tidak mengetahui cara merawat diri saat dirumah.
b. Konsep Diri
a) Gambaran Diri
Pasien Mengatakan tidak mampu lebih leluasa untuk
bergerak karna kondisi saat ini.
b) Identitas Diri
Pasien Mengatakan dirinya seorang laki laki dan pasien
menyebutkan namanya Tn.R umur 23 tahun dan beragama kristen
c) Peran
Pasien mengatakan sangat cemas karna sudah tidak mampu
melaksanakan perannya sebagai anggota TNI seperti biasanya.
d) Ideal Diri
Pasien mengatakan sangat berharap dapat melakukan
aktivitas seperti dulu
e) Harga Diri
Pasien mengatakan malu dengan kondisinya saat ini dan
merasa diri tidak bisa melakukan aktivitasnya seperti
biasanya.
8. Pola seksualitas dan reproduksi
a. Keluarga Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit menular sexual
b. Libido
Tidak terkaji
c. Kontrasepsi
Tidak terkaji
9. Pola peran hubungan
Pasien Mengatakan pasien komunikasi dan hubungannya dalam keluarga
sangat baik pasien sering mengikuti gotong royong, kebutuhan ekonomi pasien
sudah mencukupi dan pasien menggunakan asuransi kesehatan TNI untuk
melakukan perawatan.

10. Pola managemen koping-stess


engatakan sangat cemas dengan keadaan pasien dan setelah perawatan dirumah
sakit keluarga pasien akan mengontrol pasien dengan teratur.
11. Sistem nilai dan keyakinan
a. Pandangan Terhadap Agama
Pasein mengatakan pasien percaya kepada tuhan yang maha esa.
b. Kegiatan Pengajian
Pasien mengatakan sering diajak ke gereja untuk mendengarkan siraman
rohani.

IV. Pemeriksaan fisik


A. Pernafasan

Inspeksi :

1. Bentuk Dada : Simestris


2. Pola Nafas : Frekwensi Nafas 20 x/menit
3. Gerakan Pernafasan : Intercostal.
Palpasi :

 Tidak Ada nyeri tekan


 Warna Kulit Pucat
 Frematus vokal Normal antar posterior dan anterior

Perkusi :

Suara Antara Anterior dan Posterior Yaitu Sonor (Normal)

Auskultasi :
1) Bunyi Nafas

a. Normal
Vasikuler di : Di Parenkim Paru

Bronchial di : Di Trakea

Broncho vesikuler di : Thorax

Alat Bantu Pernafasan


Tidak Menggunakan Alat Bantu pernafasan.

B. Cardiovaskular :

Infeksi :

Bentuk Dada Simestris

Iktus : Tampak bagian intercostal V sisi kiri

Pulsasi Jantung tidak tampak.

Palpasi :

Iktus : Teraba dibagian intercostal V sisi kiri

Pulsasi jantung : Tidak Teraba

Trill : Tidak ada

Perkusi :

Batas Jantung Kanan : Normal

Kanan atas : SIC II Linea Para Sternalis Dextra

Kanan Bawah : SIC III-IV Kanan Di linea Parasternalis Kanan

Batas Jantung Kiri : Normal

Kiri Atas : SIC II Kiri di linea parastrenalis liri

Kiri Bawah : SIC V Kiri agak ke medial linea midklavikularis Kiri

1. Nadi : Frekuensi 67 x/menit


2. Irama : Reguler
3. Tekanan Darah : 110/70 Mmhg
4. Letak Jantung : Icktus cordis teraba di intercostal V sisi kiri
5. Pembesaran Jantung : Tidak ada pembesaran jantung
6. Nyeri Dada :Tidak ada nyeri dada
7. Clumbbing finger : Ya Tidak

C. Persyarafan :
Tingkat Kesadaran : Composmentis
1. GCS : Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6
Total GCS : 15
2. Koordinasi Gerak : Ya Tidak
3. Kejang : Tidak ada kejang

D. Penginderaan
a. Mata (Penglihatan)
 Bentuk : Normal
 Pupil : Isokor
 Reflek Cahaya : Positif
 Gerak Bola Mata : Normal
 Buta Warna : Tidak ada buta warna
 Tekanan Intra ukuler : Ya Tidak
b. Hidung
 Bentuk : Normal
 Gangguan Penciuman : Tidak ada ganguan penciuman
c. Telinga
 Aurikel : Normal
Ket : Pada Saat Pengkajian pasien dapat mendengar suara saat ditanya
 Membran Typani : Terang
 Ottorhoea : Ya Tidak
 Gangguan Pendengaran : Tidak ada ganguan pendengaran
E. Perkemihan
Masalah Kandungan Kemih :
Tidak ada masalah perkemihan
Produksi Urine : 500/24 Jam
Frekuensi Urine : Tidak Terkasi
Warna : Bau Kekung-Kekunian
Bau : Khas
F. Pencernaan.
1. Mulut dan Tenggorokkan
a. Selaput lendir Mulut : Lembab
b. Lidah : Bersih
c. Rongga Mulut : Berbau
d. Gigi : Bersih
e. Badomen : Tegang
f. Pembesaran Lien : Ya Tidak
g. Asites : Ya Tidak
2. Masalah Usus Besar dan Rectum/Anus 
a. BAB : Belum Buang Air besar
b. Obat Pencahar : Ya Tidak
c. Lavemen : Ya Tidak

G. Otot,Tulang dan Integument.


1. Otot dan Tulang.
Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM) : Terbatas
Kemampuan Kekuatan Otot :
Fraktur : Tidak ada fraktur
Haemotom : Ya Tidak
2. Integumen
Warna Kulit : Pucat
Akral : Hangat
Tugor : Elastis
H. Reproduksi.
Perempuan
Payudara
Bentuk simetris
Tidak ada benjolan
Kelamin
Bentuk normal tidak

Keputihan ada tidak

Keterangan :Tidak Terkaji


I. Endokrin
a. Faktor Alergi : Tidak ada Faktor Alergi
b. Kelainan Endokrin : Tidak ada.
V. Program Terapi

Program Terapi Dosis CARA


PEMBERIAN
Infus RL 20 tpm dalam 500 ml Parenteral
Ondensentron 8 mg/24 jam Injeksi
Cefixime 2x200mg Oral
Parasetamol 3x 500 mg Oral
Ondensentron 8 mg (kalu ada keluhan) Injeksi
VI. Hasil Penunjang dan Laboratorium

Tangal 16-03-2021

PEMERIKSAAN HASIL UNIT NILAI NORMAL


HEMATOLOGI
Darah Lengkap

RBC 5,97 x10^6/uL 3.70-5.70


HGB 16,2 g/dL 10.7-14.7
HCT 47,6 % 31.0-43.0
MCV 79,7 fL 76.0-88.0
MCH 267,1 pg 23.0-35.0
MCHC 34,0 g/dL 32.0-36.0
RDW-CV 36,04 % 11.5-14.5
RDW-SD 12,09 fL 37.0-54.0
WBC 10,05 10^6/uL 4,0-11,0
EOS% 2,9 % 0-1
BASO% 0,2 % 0-1
NEUT% 72,0 % 50-70
LYMPH% 19,4 % 25-33
MONO% 5,5 % 3-8
PLT 269 x10^3/uL 150-450
PDW 11,2 FL 9,0-13,0
MPV 9,8 FL 7,2-11,1
P-LCR 23,9 % 15,0-25,0
PCT 0,26 % 0,150-0,400
Protombine time 12,0 Detik 9,1-12,2
APTT 2,8 Detik 24,6-35,2
Hasil Pemeriksaan Radiologi

Tanggal 16-03-2021

Hasilnya :

- Corakan bronchovaskular tampak relatife normal. Apex bilateral tampak tenag .Tracea
ditengah tak terdeviasi..
- Diafragma bilateral tampak licin tak mendatar
- Sinus costophrenicus bilateral lancip
- Cor: ukuran dan konfigurasi normal

Kesan :

Pulmo tak tampak kelainan

Besar cor normal


VII. ANALISA DATA

No Data (Sign/Symptom) Etiologi Masalah Paraf


1 DS : Gangguan rasa nyaman
 Paien mengatakan nyeri di area Scar Hipertrofik (nyeri)
ekstermitas bawah bekas luka bakar
 PQRST
P : Scar Hipertrofik
Q: Klien mengatakan nyeri yang Nyeri
dirasakan seperti di sayat sayat
R : nyeri pada bagian ekstermitas
bawah bekas luka bakar
S : 4 dari (0-10) nyeri sedang
T : Nyeri yang dirasakan hilang timbul Ganguan rasa nyaman
DO :
 Pasien Tampak Lemas.
 Pasien Tampak Meringis kesakitan
ketika ektermitas bawah di tekan atau
dapa tekanana.
 Kaki sebelah kiri dan kanan bawah
tampak bengkak
TTV
TD : 110/70mmhg
N : 67 x/menit
S : 36,6 0C
RR : 20 x/menit
SPO2 :99% tanpa O2

2 DS : Scar Hipertrofik Deficit perawatan diri


Pasien mengatakan sudah 4 hari tidak pernah
mandi
Pasien mengatakan tidak pernah berdandan
selama 4 hari Nyeri
Pasien mengatakan badanya agak bau

DO :
Pasien tampak bedrest di tempat tidur
pasien tampak memakai baju yang di gunakan Deficit perawatan diri
sejak masuk RS
rambut pasien tampak acak acakan
pasien tmpak bau

TTV
TD : 110/70mmhg
N : 67 x/menit
S : 36,6 0C
RR : 20 x/menit
SPO2 :99% tanpa O2

3 DS : Scar Hipertrofik Cemas

Pasien mengatakan merasa cemas denga


kondisinya yg sekarang karena bekas luka
bakarnya belum bisa sembuh Nyeri

DO :

Pasien tampak cemas dengan kondisinya yang


sekarang Cemas
Pasien tapak sering bertanya dengan
kondisinya yang sekarang

TTV
TD : 110/70mmhg
N : 67 x/menit
S : 36,6 0C
RR : 20 x/menit
SPO2 :99% tanpa O2

VIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN.

a. Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan agen injuri biologis Selulitis Pedis Sinstra
b. Deficit perawatan diri berhubungan dengan nyeri
c. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.
IX. INTERVENSI

No. Tujuan Intervensi Paraf


Rasional
Dx (NOC) (NIC)
1. NOC: NIC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3x24 jam di harapkan 1.Kaji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang Untuk mengetahui berapa berat nyeri
dialami pasien. yang dialami pasien.
Rasa nyeri hilang/berkurang dengan kriteria hasil
2.Jelaskan pada pasien tentang sebab-sebab Pemahaman pasien tentang penyebab
1.pasien secara verbal mengatakan nyeri timbulnya nyeri. nyeri yang terjadi akan mengurangi
berkurang/hilang
ketegangan pasien dan memudahkan

2. pasien dapat melakukan metode atau pasien untuk diajak bekerjasama dalam

tindakan untuk mengatasi atau mengurangi nyeri melakukan tindakan.

3. Pergerakan pasien bertambah luas. 3.Ciptakan lingkungan yang nyaman. Rangasangan yang berlebihan dari
lingkungan akan memperberat rasa
nyeri

Teknik distraksi dan relaksasi dapat


4.Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi mengurangi rasa nyeri yang dirasakan
pasien.

Posisi yang nyaman akan membantu


5.Atur posisi pasien senyaman mungkin sesuai
keinginan pasien. memberikan kesempatan pada otot
untuk relaksasi seoptimal mungkin.

Obat –obat analgesik dapat membantu


6.Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
mengurangi nyeri pasien.
analgesic (parasetamol 500 mg / 8jam)

2. NOC: NIC

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24


jam Defisit perawatan diri berpakaian teratasi dengan  Ajarkan pada pasien dan keluarga pentingnya  Agar pasien dan keluarga pasien
kriteria hasil: perawatan diri berpakaian tau pentingnya perawatan diri
berpakaian
- Klien terbebas dari bau pakaian
 Monitor kebutuhan klien untuk alat bantu
- Menyatakan kenyamanan  Agar pasien mudah melakukan
kebersihan diri berpakaian
- Pasien tidak tampak malu bertemu dengan perawatan diri berpakaian
tenaga medis
 Untuk mengetahui terpenuhnya
 Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri kebutuhan perawatan dir
berpakaian. berpakaian pasien

 Bantu pasien berpakaian apabila tidak bisa  Untuk mempermudah


terpenuhnya kebutuhan perawatan
melakuakan dengan mandiri
diri berpakaian

3. NOC: NIC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3x24 jam di harapkan Rasa cemas  Kaji tingkat kecemasan yang dialami oleh  Untuk menentukan tingkat
berkurang/hilang. Dengan kriteria hasil pasien. kecemasan yang dialami pasien
 Beri kesempatan pada pasien untuk sehingga perawat bisa memberikan
1. pasien dapat mengindikasikan sebab
mengungkapkn rasa cemasnya. intervensi yang cepat dan tepat.
kecemasan
 Gunakan komunikasi terapeutik.  Dapat meringankan beban pikiran
2. emosi stabil  Beri informasi yang akurat tentang proses pasien.
penyakit dan anjurkan pasien untuk ikut  Agar terbina rasa saling percaya
3. istirahat cukup
serta dalam tindakan keperawatan. antar perawat-pasien sehingga
 Berikan keyakinan pada pasien bahwa pasien kooperatif dalam tindakan
perawat, dokter, dan tim kesehatan lain keperawatan.
selalu berusaha memberikan pertolongan  Informasi yang akurat tentang
yang terbaik dan seoptimal mungkin. penyakitnya dan keikutsertaan
 Ciptakan lingkungan yang tenang dan pasien dalam melakukan tindakan
nyaman. dapat mengurangi beban pikiran
pasien
 Sikap positif dari timkesehatan akan
membantu menurunkan kecemasan
yang dirasakan pasien.
 Lingkungan yang tenang dan
nyaman dapat membantu
mengurangi rasa cemas pasien.

X. IMPLEMENTASI
HARI 1

No.Dx Hari/Tgl/Jam Implementasi Evaluasi Paraf


1 Rabu,17 / 03/  DS :
2021  Kaji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri  Paien mengatakan nyeri di area ekstermitas
bawah bekas luka bakar
yang dialami pasien.
 PQRST
 Jelaskan pada pasien tentang sebab- P : Scar Hipertrofik
sebab timbulnya nyeri. Q: Klien mengatakan nyeri yang dirasakan
seperti di sayat sayat
 Ciptakan lingkungan yang tenang. R : nyeri pada bagian ekstermitas bawah bekas
 Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi luka bakar
S : 4 dari (0-10) nyeri sedang
 Atur posisi pasien senyaman mungkin T : Nyeri yang dirasakan hilang timbul
sesuai keinginan pasien. DO :
 Pasien Tampak Lemas.
 Kolaborasi dengan dokter untuk  Pasien Tampak Meringis kesakitan ketika
pemberian analgesic (parasetamol 500 ektermitas bawah di tekan atau dapa tekanana.
 Kaki sebelah kiri dan kanan bawah tampak
mg / 8jam)
bengkak
TTV
TD : 110/70mmhg
N : 67 x/menit
S : 36,6 0C
RR : 20 x/menit
SPO2 :99% tanpa O2

A: ganguan rasa nyaman nyeri belum teratasi

P: Intervensi Dilanjutkan

2 Rabu,17 / 03/ DS :
2021  Ajarkan pada pasien dan keluarga pentingnya Pasien mengatakan sudah 4 hari tidak pernah mandi
perawatan diri berpakaian Pasien mengatakan tidak pernah berdandan selama 4
hari
Pasien mengatakan badanya agak bau
 Monitor kebutuhan klien untuk alat bantu
kebersihan diri berpakaian DO :
Pasien tampak bedrest di tempat tidur
pasien tampak memakai baju yang di gunakan sejak
 Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri masuk RS
berpakaian. rambut pasien tampak acak acakan
pasien tmpak bau
 Bantu pasien berpakaian apabila tidak bisa
TTV
melakuakan dengan mandiri TD : 110/70mmhg
N : 67 x/menit
S : 36,6 0C
RR : 20 x/menit
SPO2 :99% tanpa O2

A: Deficit perawatan diri belum teratasi

P: Intervensi Dilanjutkan

3 Rabu,17 / 03/
2021  Kaji tingkat kecemasan yang dialami oleh
DS :
pasien.
 Beri kesempatan pada pasien untuk Pasien mengatakan merasa cemas denga kondisinya yg
mengungkapkn rasa cemasnya. sekarang karena bekas luka bakarnya belum bisa
sembuh
 Gunakan komunikasi terapeutik.
 DO :
Beri informasi yang akurat tentang proses
Pasien tampak cemas dengan kondisinya yang sekarang
penyakit dan anjurkan pasien untuk ikut Pasien tapak sering bertanya dengan kondisinya yang
serta dalam tindakan keperawatan. sekarang
 Berikan keyakinan pada pasien bahwa
TTV
perawat, dokter, dan tim kesehatan lain TD : 110/70mmhg
selalu berusaha memberikan pertolongan N : 67 x/menit
S : 36,6 0C
yang terbaik dan seoptimal mungkin. RR : 20 x/menit
 Ciptakan lingkungan yang tenang dan SPO2 :99% tanpa O2

nyaman. A: cemas belum teratasi

P: Intervensi Dilanjutkan

HARI 2
1 Kamis ,18 / 03/ DS :
2021  Kaji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang  Paien mengatakan nyeri berkurang di area
dialami pasien. ekstermitas bawah bekas luka bakar
 PQRST
 Jelaskan pada pasien tentang sebab-sebab P : Scar Hipertrofik
timbulnya nyeri. Q: Klien mengatakan nyeri yang dirasakan
seperti di sayat sayat
 Ciptakan lingkungan yang tenang. R : nyeri pada bagian ekstermitas bawah bekas
 Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi luka bakar
S : 3 dari (0-10) nyeri ringan
T : Nyeri yang dirasakan hilang timbul
 Atur posisi pasien senyaman mungkin DO :
 Pasien Tampak Lemas.
sesuai keinginan pasien.
 Pasien Tampak Meringis kesakitan berkurang
 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian ketika ektermitas bawah di tekan atau dapa
tekanana.
analgesic ( Parasetamol 500 mg/ 8jam )
 Kaki sebelah kiri dan kanan bawah tampak
bengkak
TTV
TD : 128/70mmhg
N : 73 x/menit
S : 36,2 0C
RR : 20 x/menit
SPO2 :99% tanpa O2

A: ganguan rasa nyaman nyeri teratasi sebagian

P: Intervensi Dilanjutkan

2 Kamis ,18 / 03/ DS :


2021  Ajarkan pada pasien dan keluarga pentingnya Pasien mengatakan sudah mencoba mengelap badanya
perawatan diri berpakaian menggunakan air hangat.
Pasien mengatakan sudah mencoba mengganti
pakainya
 Monitor kebutuhan klien untuk alat bantu Pasien mengatakan badanya sudah tidak bau
kebersihan diri berpakaian
DO :
Pasien tampak bedrest di tempat tidur
 Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri pasien tampak memakai baju ganti
berpakaian. rambut pasien tampak acak acakan
pasien tmpak sudah tidak bau lagi
Bantu pasien berpakaian apabila tidak bisa
melakuakan dengan mandiri TTV
TD : 128/70mmhg
N : 73 x/menit
S : 36,2 0C
RR : 20 x/menit
SPO2 :99% tanpa O2
A: Deficit perawatan diri teratasi sebagian
P: Intervensi Dilanjutkan

3 Kamis ,18 / 03/


2021  Kaji tingkat kecemasan yang dialami oleh
DS :
pasien.
 Beri kesempatan pada pasien untuk Pasien mengatakan merasa cemas berkurang denga
mengungkapkn rasa cemasnya. kondisinya yg sekarang karena bekas luka bakarnya
belum bisa sembuh
 Gunakan komunikasi terapeutik.
 DO :
Beri informasi yang akurat tentang proses
Pasien tampak cemas berkuran dengan kondisinya
penyakit dan anjurkan pasien untuk ikut yang sekarang
serta dalam tindakan keperawatan. Pasien tapak sering bertanya dengan kondisinya yang
sekarang
 Berikan keyakinan pada pasien bahwa
perawat, dokter, dan tim kesehatan lain TTV
TD : 128/70mmhg
selalu berusaha memberikan pertolongan N : 73 x/menit
yang terbaik dan seoptimal mungkin. S : 36,2 0C
RR : 20 x/menit
 Ciptakan lingkungan yang tenang dan SPO2 :99% tanpa O2
nyaman.
A: cemas teratasi sebagian

P: Intervensi Dilanjutkan

HARI 3
1 Jumat ,19 / 03/ DS :
2021  Kaji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri  Paien mengatakan nyeri berkurang di area
yang dialami pasien. ekstermitas bawah bekas luka bakar
 Jelaskan pada pasien tentang sebab-  PQRST
P : Scar Hipertrofik
sebab timbulnya nyeri. Q: Klien mengatakan nyeri yang dirasakan
 Ciptakan lingkungan yang tenang. seperti di sayat sayat
R : nyeri pada bagian ekstermitas bawah bekas
 Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi luka bakar
S : 2 dari (0-10) nyeri sedang
T : Nyeri yang dirasakan hilang timbul
 Atur posisi pasien senyaman mungkin DO :
sesuai keinginan pasien.  Pasien Tampak tidak Meringis kesakitan ketika
ektermitas bawah di tekan atau dapa tekanana.
 Kolaborasi dengan dokter untuk  Kaki sebelah kiri dan kanan bawah tampak
pemberian analgesic ( parasetamol 500 bengkak
TTV
mg /8 jam )
TD : 120/80mmhg
N : 90 x/menit
S : 36,6 0C
RR : 20 x/menit
SPO2 :99% tanpa O2

A: ganguan rasa nyaman nyeri teratasi

P: Intervensi Dihentikan

2 Jumat ,19 / 03/ DS :


2021  Ajarkan pada pasien dan keluarga pentingnya Pasien mengatakan sudah mencoba mandi dengan cara
perawatan diri berpakaian di lap
Pasien mengatakan tidak pernah berdandan selama 4
harisudah mengganti baju
 Monitor kebutuhan klien untuk alat bantu Pasien mengatakan sudah berdandan menyisir rambut
kebersihan diri berpakaian
DO :
Pasien tampak bedrest di tempat tidur
 Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri pasien tampak memakai baju ganti
rambut pasien tampak rapi
berpakaian.
pasien tmpak wagi
 Bantu pasien berpakaian apabila tidak bisa TTV
melakuakan dengan mandiri TD : 120/80mmhg
N : 90 x/menit
S : 36,6 0C
RR : 20 x/menit
SPO2 :99% tanpa O2

A: Deficit perawatan diri teratasi

P: Intervensi hentikan

3 Jumat ,19 / 03/


2021  Kaji tingkat kecemasan yang dialami oleh
DS :
pasien.
 Beri kesempatan pada pasien untuk Pasien mengatakan tidak merasa cemas lagi denga
mengungkapkn rasa cemasnya. kondisinya yg sekarang karena bekas luka bakarnya
belum bisa sembuh
 Gunakan komunikasi terapeutik.
 DO :
Beri informasi yang akurat tentang proses
Pasien tampak tidak cemas lagi dengan kondisinya
penyakit dan anjurkan pasien untuk ikut yang sekarang
serta dalam tindakan keperawatan. Pasien tapak tenang .

 Berikan keyakinan pada pasien bahwa TTV


perawat, dokter, dan tim kesehatan lain TD : 120/90mmhg
N : 90 x/menit
selalu berusaha memberikan pertolongan
yang terbaik dan seoptimal mungkin. S : 36,6 0C
RR : 20 x/menit
 Ciptakan lingkungan yang tenang dan
SPO2 :99% tanpa O2
nyaman.
A: cemas teratasi

P: Intervensi hentikan

Anda mungkin juga menyukai