Anda di halaman 1dari 4

Prof Dyah Budiastuti: Manajemen Strategi Bisnis Kini Perlu

Inovasi Teknologi
Analisis saya, belakangan ini disruptive innovation menjadi istilah yang populer
dalam ranah manajemen. Kemajuan internet dan perkembangan teknologi yang
begitu pesat memiliki pengaruh besar terhadap banyak hal. Perubahan itu membuat
peluang bisnis menjadi semakin banyak dan berkembang, tetapi di sisi lain ada
juga bisnis yang hancur akibat inovasi tersebut. Kini berbagai macam bisnis harus
memanfaatkan teknologi baru supaya lebih cepat dan semakin luas jangkauannya.
Hal itu dilakukan untuk memenuhi harapan pelanggan agar mendapatkan
pelayanan yang sigap dan responsif.
Maka dari itu, suatu organisasi atau perusahaan membutuhkan manajemen strategi
yang baik untuk dapat menyesuaikan dengan perubahan yang ada agar bisa terus
berkembang. Selain itu, juga harus menciptakan nilai baru kepada konsumen
sekaligus peluang baru bagi bisinis itu sendiri. Ketidakpastian, kompleksitas, dan
ambiguitas merupakan kondisi lingkungan saat ini.
Konsekuensinya, bisnis harus bertransformasi sehingga setiap bisnis di sektor apa
pun perlu menjadi bisnis digital. Organisasi membutuhkan pemikiran strategis dan
pemanfaatan program digital untuk menciptakan teknologi baru, kemudian
menyelaraskan diri untuk pelaksanaan strategi yang efektif, bisnis sekarang ada
gangguan oleh inovasi sehingga dari sisi strategic management harus dipikirkan
prosesnya, tools, dan strategi harus seperti apa.
Sistem Manajemen Terintegrasi, Strategi Phapros Tingkatkan Daya
Saing Bisnis

PT Phapros Tbk terus memperbaiki proses bisnisnya demi meningkatkan efisiensi


dan daya saing. Salah satu yang dilakukan adalah penerapan sistem manajemen
yang terintegrasi.
Direktur Utama Phapros, Hadi Kardoko mengatakan sistem manajemen yang
terintegrasi merupakan hal krusial agar kami bisa menjalankan proses bisnis
dengan baik.
Salah satu sistem yang diterapkan dalam proses bisnis Phapros adalah Kriteria
Penilaian Kinerja Unggul (KPKU). KPKU merupakan pedoman yang lengkap
untuk mengukur kinerja yang diadopsi dari Malcolm Baldrige Criteria for
Performance Excellence.
KPKU juga sudah digunakan oleh banyak BUMN dan anak usaha BUMN untuk
mengelola dan mengendalikan kinerja menuju peningkatan efektivitas dan
kapabilitas BUMN secara menyeluruh.

Anda mungkin juga menyukai