Anda di halaman 1dari 5

PERTEMUAN KE 13

MASYARAKAT MADANI
Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa dapat memahami tentang masyarakat


madani dan dapat memahami pentingnya pembelajaran kewarganegaraan sebagai dasar
pendidikan berkarakter.

Uraian Materi

Pengertian Masyarakat Madani

Pengertian Masyarakat Madani menurut para ahli:

a. Mun’im (1994) mendefinisikan istilah civilsociety sebagai seperangkat ide etis


yang dimanifestasikan dalam berbagai tatanan sosial, dan yang paling penting
dari ide-ide ini adalah upaya untuk menyelaraskan berbagai konflik
kepentingan antara individu, masyarakat, dan negara.
b. Hefner menyatakan bahwa masyarakat madani adalah masyarakat modern
yang bercirikan demokratisasi dalam beriteraksi di masyarakat yang semakin
pluraldan heterogen. Dalam keadan seperti ini masyarakat diharapkan mampu
mengorganisasi dirinya, dan tumbuh kesadaran diri dalam mewujudkan
peradaban. Mereka akhirnya mampu mengatasi dan berpartisipasi dalam
kondisi global, kompleks, penuh persaingan dan perbedaan.
c. Mahasin (1995) menyatakan bahwa masyarakat madani sebagai terjemahan
bahasa Inggris, civilsociety. Kata civil society sebenarnya berasal dari bahasa
Latin yaitu civitas dei yang artinya kotaIllahi dan society yang berarti
masyarakat. Dari kata civil akhirnya membentuk kata civilization yang berarti
peradaban. Oleh sebab itu, kata civil society dapat diartikan sebagai komunitas
masyarakat kota yakni masyarakat yang telah berperadaban maju.
d. Istilah madani menurut Munawir (1997) sebenarnya berasal dari bahasa
Arab,madani. Kata madani berakar dari kata kerja madana yang berarti
mendiami, tinggal, atau membangun. Kemudian berubah istilah
menjadimadaniy yang artinya beradab, orang kota, orang sipil, dan yang
bersifat sipil atau perdata. Dengan demikian, istilah madaniy dalam bahasa
Arabnya mempunyai banyak arti. Konsep masyarakat madani menurut Madjid
(1997) kerapkali dipandang telah berjasa dalam menghadapi rancangan
kekuasaan otoriter dan menentang pemerintahan yang sewenang-wenang di
Amerika Latin, Eropa Selatan, dan Eropa Timur.
e. Hall (1998) mengemukakan bahwa masyarakat madani identik dengan civil
society, artinya suatu ide, angan-angan, bayangan, cita-cita suatu komunitas
yang dapat terjewantahkan dalam kehidupan sosial. Pada masyarakat madani
pelaku socialakan bepegang teguh pada peradaban dan kemanusiaan.

Ciri – Ciri Masyarakat Madani

Beberapa ciri dari masyarakat madani adalah terdapat penyebaran kekuasaan


yang terjasi di masyarakat. Serta adanya beragam kepentingan yang
mendominasi namun dapat di batasi oleh kekuatan – kekuatan alternatif.
Adanya integrasi antar individu, antar kelompok ataupun antara individu
dengan media yang berupa kontrak ataupun aliansi sosial.
Tingkat kepercayaan antar individu yang tinggi sehingga membuat masyarakat
terikat satu dangan yang lain serta akan lebih mengutamakan kepentingan
bersama. Terdapat organisasi – organisai yang berfungsi sebagai penghubung
antara kepentingan individu dengan kepentingan pemerintah.
Masyarakat madani adalah masyarakat yang beragama, yang mengakui
adanya Tuhan dan menempatkan hukum Tuhan sebagai landasan yang
mengatur kehidupan sosial. Masyarakat madani saling menghormati antar
sesama, saling menolong tanpa mencampuri urusan pribadi dari pihak yang di
tolong ataupun sebaliknya. Seimbangnya kewajiban dan hak yang
dilaksanakan dan diterima. Masyarakat madani umumnya memilik ahklak yang
mulai.
Berdasarkan keterangan di atas kita dapat mengambil kesimpulan dimana
masyarakat madani merupakan masyarakat yang demokratis dimana tiap
masyarakat memnyadari akan hak serta kewajibannya baik dalam
menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan yang dimiliki. Dimana
pemerintah juga membuka peluang – peluang yang sangat lebar bagi
kreatifitas warga nwgara untuk mewujudkan program – program peningkatan
daerahnya.

Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Madani

Beberapa faktor yang mempengaruhi manyarakat madani adalah terdapat


penguasa politik yang cenderung ingin memonopoli serta menguasai
mayarakat agar hanya patuh serta taat pada penguasa tersebut. Masyarakat
oleh pemerintah yang berkuasa dianggap tidak memiliki kemampuan yang
mumpuni (bodoh) jika di bandingkan dengan para penguasa. Adanya upaya
untuk membatasi ruang gerak dari masyarakat dalam hal politik. Keadaan ini
akan sangat menyulitkan untuk masyarakat dalam menyuarakan pendapat.
Faktor yang masih menjadi kendala dalam mewujudkan masyarakat madani di
indonesia adalah kurang memadainya kualitas sumber daya manusia yang
dimiliki karena faktor tingkat pendidikan yang tidak merata. Rendahnya
pendidikan politik ditengah masyarakat. Kondisi ekonomi dari Indonesia yang
belum stabil semenjak adanya krisis moneter.
Terbatasnya lapangan kerja yang mengakibatkan tingginga angkatan kerja
yang belum terserap. Sering terjadinya pemutusan hubungan kerja secara
sepihak oleh perusahaan dalam jumlah besar. Serta kondisi politik yang tidak
kondusif untuk masyarakat dalam penyampaian pendapat.

Unsur – Unsur Masyarakat Madani

Dalam mewujudkan masyarakat madani diperlukan proses serta unsur – unsur


tertentu. Unsur yang dapat mewujudkan masyarkat madani diantaranya adalah
ruang bebas publik. Masyarakat memiliki keleluasaan dan kebebasan dalam
melakukan kegiatan publik. Dengan prinsip ini masyarakat memiliki
keleluasaan dalam memberikan pendapat ataupun menyuarakan pendapat
secara publik namun dengna norma dan aturan yang ada di masyarakat.
Unsur selanjutnya adalah demokrasi. Unsur ini tak kalah pentingnya dalam
perwujudan masyarakat madani. Tanpa adanya masyarakat madani yang
demokratis, tidak mungkin tercipta masyarakat madani yang baik.
Toleransi menjadi unsur ketiga dalam mewujudkan masyarakat madani
adanya toleransi yang membuat lingkungan yang aman dan damai. Hal ini
menjadi dasar dalam menghormati hak – hak serta kebebasan orang lain
sepanjang hal tersebut tidak merugokan orang lain.
Unsur selanjutnya adalah kemajemukan atau Pluralisme. Hal ini tidak hanya
dianggap sebagai sebuah sikap harus mengakui atau menerima kenyataan
bahwa adanya keberagaman sosial budaya, namun juga harus disertai dengan
sikap yang sungguh – sungguh menerima perbedaan sebagai suatu yang
alami dan nikmat yang telah di berikan oleh Sang Pencipta.
Unsur terakhir adalah keadilan sosial. Keadilan sosial dapat diartikan dengan
keseimbangan dan pembagian yang sesuai dengan proporsional antara hak
dengan kewajiban setiap warga negara didalam setiap aspek kehidupan.
Dengan arti lain keadilan sosial adalah hilangnya monopoli salah satu aspek
hidup yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok tertentu.
Pilar Penegak Masyarakat Madani

Dalam mewujudkan masyarakat madani harus terdapat beberapa lembaga


yang menjadi jembatan dari kebijakan yang diinginkan oleh masyarakat
terhadap pemerintahan ataupun dapat berbentuk fungsi sosial dimana dapat
melakukan kritik terhadap pemerintahan namun tetap dengan norma yang ada.
Lembaga swadaya masyarakat atau lebih sering dikenal dengan LSM. LSM
didirikan oleh pemerintah untuk melakukan tugas utama yaitu membantu dan
memperjuangkan asoirasi dan kepentingan masyarakat luas. Dalam konteks
masyarakat madani LSM bertanggung jawab dalam hal kepentingan sehari –
hari, seperti pelatihan serta sosialisasi program yang dimiliki pemerintah
ataupun program pengembangan masyarakat.
Pers ,erupakan lembaga yang memiliki fngsi untuk menyuarakan kritik serta
menjadi kontrol sosial yang dapat menganalisis seta menerbitkan berbagai
kebijakan yang telah di buat oelh pemerintah yang berkatian dengan warga
negara. Pers di harapkan memiliki sifat yang transparan dan objektif, serta
tidak memihak satu pihak tertentu.
Adanya supremasi hukum. Seluruh masyarakat tanpa terkecuali harus wajib
patuh kepada hukum yang berlaku, demi mewujudkan kondisi yang aman serta
kondusif. Selain itu supremasi hukum juga harus meyakinkan masyarkat
bahwa pemerintah telah melakukan tugasnya dengan baik. Supremasi hukum
ini tidak bisa jika hanya milik satu pihak saja, namun harus berimbang antara
pemerintah dan masyarakat.
Partai politik menjadi pilar bagi masyarkat madani yang demokratis. Sebagai
wadah untu masyarakat dalam menyampaikan pandangan politiknya, partai
politik harus mampu membawa ideologi tertentu yang tidak melanggar hukum
negara. Maka partai politik harus konsisten dan transparan serta memiliki
tujuan yang jelas dalam kiprahnya di dalam dunia politik.
Perguruan tinggi sebagai tempat untuk mendidik sumber daya manusia yang
kompeten serta mewujudkan masyarakat yang kritis. Namun perguruan tinggi
harus menjadi wadah yang netral, perguruan tinggi harus terlepas dari
kepentingan – kepentingan tertentu yang bersifat dengan politik praktis.

SOAL LATIHAN/TUGAS

1. Jelaskan pandangan anda tentang masyarakat madani di Indonesia ?


2. Coba anda kemukakan dari definisi para ahli tentang masyarakat madani, termasuk
yang mana masyarakat di indonesia ?
3. Sebutkan ciri-ciri masyarakat madani ?
4. Apa bedanya masyarakat madani dengan masyarakat pancasila ?

UMPAN BALIK/TINDAK LANJUT

1. Mahasiswa bertanya tentang materi yang tidak dipahami atau mendiskusikan


pembelajaran secara berkelompok.
2. Dosen menjawab pertanyaan dari mahasiswa dan menjelaskan secara detail, bila
tidak selesai akan dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Pendidikan Kewarganegaraan, Lemhanas, PT. Gramedia Pustaka Utama,2001.

Tim Dosen, Pendidikan Kewarganegaraan, Universitas Gajah Mada, Paradigma, 2002.

Tim Penyusun PUSLIT IAIN Syarif Hidayatullah, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic


Education), Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani, IAIN Jakarta
Press,2000.

Sobirin dan Suparman (Penyunting), Pendidikan Kewarganegaraan dan Hak Asasi Manusia,
UII Press, 2003.

Dwi Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, PT. Bumi Aksara,2006.

Musthafa Kamal, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education), Citra Karsa Mandiri, 2002.

Rerensi lainnya yang relevan.

Anda mungkin juga menyukai