Askep Tik KMB
Askep Tik KMB
TEKANAN INTRACRANIAL”
OLEH:
KELOMPOK 6
HARDIANTI MULIANI PUTRI
VITRALIS TANDIABANG
MARGARITA JAFTORAN
MUNAWARAH
A. Definisi
Peningkatan tekanan intracranial atau hipertensi intracranial adalah suatu keadaan
terjadinya peningkatan tekanan intracranial sebesar > 15 mmHg atau > 250 mmH2O.
Peningkatan tekanan intracranial merupakan komplikasi yang serius yang biasanya terjadi
pada trauma kepala, perdarahan subarahnoid, hidrosefalue, SOL, infeksi intracranial, hipoksia
dan iskemi pada otak yang dapat menyebabkan herniasi sehingga bisa terjadi henti nafas dan
jantung ( Hudak & Gallo, 1998 ).
Peningkatan tekanan intrakranial adalah suatu peningkatan di atas normal dari
tekanan cairan serebrospinal di dalam ruang subaraknoid. Normalnya tekanan intrakranial
adalah antara 80-180 mm air atau 0-15 mmHg.
Otak mempunyai kemampuan mengatur Cerebral Blood Flow ( CBF ) bila tekanan perfusi
serebral berkisar antara 60-100 mmHg. Faktor yang bisa mempengaruhi kemampuan
pembuluh darah otak dalam berkonstriksi / berdilatasi adalah :
1. Iskemi
2. Hipoksia
3. Hiperkapnia
4. Trauma otak
Normalnya otak dapat mengkompensasi adanya perubahan volume minimal yang
disebabkan oleh adanya kolaps sisterna, koma ventikel, dan system pembuluh darah dengan
cara menurunkan / meningkatkan reabsorpsi CSF. Mekanisme kompensasi terhadap
peningkatan TIK menurut Hudak & Gallo (1998) adalah sebagai berikut :
1. Pemindahan CSF .
Ketika kompensasi ini terlampaui, TIK akan meningkat selanjutnya pasien akan
memperlihatkan adanya tanda-tanda peningkatan TIK dan tentunya akan dilakukan upaya-
upaya kompensasi lain untuk menurunkan tekanan tersebut.
2. Menurunkan volume darah otak
Ketika terjadi penurunan darah otak yang mencapai 40 % jaringan otak akan
mengalami asidosis dan apabila penurunan tersebut mencapai 60 % maka akan telah tampak
adanya kelainnan pada EEG. Kompensasi ini merubar metabolisme serebral dan umumnya
akan menimbulkan hipoksia dan beberapa bagian dari jaringan otak akan mengalami
nekrosis.
3. Pemindahan jaringan otak ke daerah tentorial sdibawal falk cerebri melalui foramen
magnum ke dalam kanal medulla spinalis
Shunting dari darah vena keluar dari system otak. Kompensasi ini akan berjalan
normal bila peningkatan volume tidak terlalu besar. Apabila peningkatan volume terlalu
besar, maka kompensasi ini tidak adekuat sehingga memungkinkan terjadinya herniasi otak
yang dapat berakibat fatal.
Kemampuan otak dalam mengkompensasi perubahan TIK dipengaruhi oleh:
1. Lokasi lesi
2. Kecepatan ekspansi / pengembangan otak
3. Kemampuan compliance / kapasitas penyeimbangan volume otak
Pathway
Kecelakaan lalu lintas, jatuh, perkelahian, cedera olahraga
Cedera kepala
Peningkatan TIK
D. Manifestasi Klinik
a. Penurunan tingkat kesadaran.
Penurunan derajat kesadaran dikarenakan :
1. Sebagian besar otak terbenrtuk dari sel-sel tubuh yang sangat khusus, tetapi sensitif
terhadap perubahan kadar oksigen. Respon otak terhadap tidak mencukupinya
kebutuhan oksigen terlihat sebagai somnolen dan gangguan daya nalar (kognisi).
2. Fluktuasi TIK akibat perubahan fisik pembuluh darah terminal. Oleh karena itu gejala
awal dari penurunan derajad kesadaran adalah somnolen, delirium dan letargi.
b. Perubahan pupil (pada awalnya akan konstriksi kemudian secara frogresif akan mengalami
dilatasi dan tidak beraksi terhadap cahaya.
c. Perubahan tanda-tanda vital.pada awalnya tekanan darah akan meningkat sebagai respon
terhadap iskhemik dari pusat motor di otak, kemudian akan menurun.denyut nadi akan cepat
dan irregular, temperatur biasanya normal, kecuali infeksi.
G. Penatalaksana Terapeutik
a. Pengobatan peningkatan tekanan intrakranial.
1. Pembedahaan
Dilakukan pada kline dengan tumor otak ,abses,pendarahan subdura atau epidura hematom.
2. Terapi obat : diuresis osmotik (manitol, gliserol, glumosa dan
urea,furosemide/lasix), kortikosteroid, antikonvulsi dan antihipertensi.
b. Pembatasan cairan.pemasukan cairan biasanya diberikan antara 900 ml/24jam sampai
dengan 2500 ml/24 jam.
c. Hiperventilasi untuk mempertahankan PO2 dan PCO2 dalam batas normal.
d. Pengontrolan temperatur tubuh.
e. Pengaliran cairan serebrospinal dengan kateter drainage yang merupakan tindakan
sementara.
f. Terapi koma barbiturat bila pengobatan untuk mengatasi hipertensi intrakranial tidak ada
perubahan.
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama :
Klien mengatakan nyeri hebat pada kepala
2. Alasan masuk
Sejak 3 hari yang lalu klien mengeluh sakit kepala akibat pukulan yang mengenai
kepalanya, penglihatan kabur, serta mual muntah sehingga oleh keluarga pasien
dibawa ke RS
P: Terkena pukulan
Q: seperti tertusuk-tusuk
R: kepala
S: skala nyeri 7
T: secara mendadak dan bertahap
3. Riwayat penyakit dahulu
1 bulan yang lalu klien hanya mengalami demam dan tidak di bawa ke rumah
sakit
4. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan dikelurganya tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit
menular ataupun turunan dan tidak ada yang mengalami penyakit serupa seperti
pasien
Genogram :
GI: ×
33 ? ? 5 ?
G II :
? ? ?
G3
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
C. RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Pola koping : Klien mengatakan apa bila ada masalah, dirinya selalu menceritakan
masalahnya pada istrinya
2. Harapan klien terhadap keadaan penanya : klien berharap bisa cepat sembuh
3. Faktor stersso : Klien mengatakan tidak merasa stres dengan keadaannya saat ini
4. Konsep diri : Klien mengatakan tidak merasa rendah diri dengan keadaannya saat
ini
5. Pengetahuan klien tentang penyakitnya : Klien mengatakan tahu tentang
penyakitnya
6. Adaptasi : klien mengatakan bisa beradaptasi dengan lingkungan RS
7. Hubungan dengan anggota keluarga : Klien mengatakan bahwa hubungan dengan
anggota keluarganya baik
8. Hubungan dengan masyarakat : Klien mengatakan bahwa hubungan dengan
masyarakat baik
9. Perhatian terhadap orang lain & lawan bicara : Klien mengatakan perhatiannya
terhadap orang lain dan lawan bicara baik
10. Aktifitas sosial : Klien mengatakan sebelum sakit melakukan aktivitas dengan
baik, sesudah sakit klien jarang melakukan kegiatan aktivitas sosial
11. Bahasa yang sering di gunakan : Bahasa indonesia atau bahasa bugis
12. Keadaan lingkungan : Klien mengatakan keadaan lingkungan sekitar tempat
tinggalnya tampak bersih
13. Kegiatan keagamaan / pola ibadah : Klien mengatakan sebelum sakit rajin sholat
5 waktu
14. Keyakinan tentang kesehatan : Klien mengatakan yakin akan sembuh dari
sakitnya
D. KEBUTUHAN DASA / POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Makan/nutrisi
Sebelum masuk RS : klien makan 3x sehari dengan komposisi nasi, sayur,
lauk pauk, porsi makan dihabiskan, nafsu makan baik
Setelah masuk RS : Klien mengatakan tidak nafsu makan
2. Minum/cairan
Sebelum masuk RS : Klien mengatakan minum air 8-9 gelas sehari, klien
suka minum susu pada pagi dan sore hari
Setelah masuk RS : Klien mengatakan minum air putih sehari ±6 gelas
perhari
3. Tidur
Sebelum masuk RS : Klien mengatakan tidur jam 22.00-05.00 WITA
Setelah masuk RS : Klien mengatakan susah tidur karena merasa nyeri
pada kepala
4. Eliminasi Fekal/BAB
Sebelum masuk RS : Klien mengatakan BAB 2X sehari dengan
konsistensi padat, warna kuning, berbau khas, tidak ada darah
Setelah masuk RS : Klien mengatakan BAB 1X sehari dengan konsistensi
padat, warna kuning, berbau khas, tidak ada darah
5. Eliminasi urine/BAK
Sebelum masuk RS : Klien mengatakan BAK 3-4x sehari dengan warna
kuning jernih
Setelah masuk RS : Klien mengatakan BAK 3-4x sehari
6. Aktivitas/latihan
Sebelum masuk RS : Klien mengatakan aktivitas sehari-hari tidak
terganggu
Setelah masuk RS : Klien mengatakan hanya berbaring di tempat tidur
7. Personal Hygiene
Sebelum masuk RS : Klien mengatakan mandi 2x sehari, klien
mengatakan selalu memotong kuku bila sudah panjang
Setelah masuk RS : Klien hanya di washlap setiap pagi dan sore oleh
keluarga, penampilan secara umum bersih
F. PEMERIKSAAN FISIK
Jantung
o Ekstremitas bawah
I: lengkap, tidak ada luka, tidak ada gangguan gerak
o Kulit
I: kulit sawo matang, tidak ada bekas operasi
P: tidak teraba adanya benjolan
KLASIFIKASI DATA
DS:
DO:
- Skala nyeri 7
- Klien tampak meringis kesakitan
- Klien tidak beraksi terhadap cahaya
- TD: 140/90 mmHg
- Klien tampak lemah
- Klien hanya berbaring ditempat tidur
Analisa Data
No Data Fokus Etiologi Masalah
1 DS : Cedera kepala Nyeri akut
Klien mengatakan
nyeri pada kepala
DO :
Skala nyeri 7 Peningkatan TIK
Klien tampak meringis
TD: 140/90 mmhg
TD meningkat
Nyeri kepala
2 DS : Cedera kepala Perubahan perfusi
Klien mengatakan
penglihatannya buram jaringan cerebral
DO :
Klien tidak beraksi Kerusakan jaringan
terhadap cahaya
serebral
Edema serebral
Peningkatan TIK
Gangguan
outoregulasi
Asam laktat
meningkat
Edema otak
3 DS: Cedera kepala Kertidakseimbangan
Klien mengatakan
mual muntah nutrisi kurang dari
Klien mengatakan
tidak nafsu makan Edema serebral kebutuhan tubuh
DO:
Klien tampak lemah
Klien hanya berbaring Peningkatan TIK
ditempat tidur
Kesadaran menurun
Mual muntah
Diagnosa keperawatan:
Rencana Keperawatan
Implementasi
Evaluasi
Waktu No Evaluasi
DX
30 september 1 S : Klien mengatakan masih pada kepala
2019 11.45 O : skala nyeri 5
-TD : 130/80 mmHg
-S : 37°C
-N : 80 x/menit
- RR : 25 x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi dan kaji masalah keperawatan yang
Lain