Anda di halaman 1dari 2

Hitung juga perkiraan dari kebutuhan kain yang dibutuhkan.

Agar budget yang dikeluarkan bisa


sesuai dan tidak lebih banyak dari jumlah yang dipesan. Misalnya saja, untuk 1 kg kain combed 20 s
bisa dijadikan menjadi 3 kaos. Maka bila konsumen memesan 24 kaos, artinya kalian harus membeli
kain 8 kg.

KAOS 24 8KG

Selai itu, tambahkan pula kebutuhan rib leher sebesar 50 cm. Misalnya saja harga kain ecer sebesar
Rp 105.000, – per kg, dengan kebutuhan 8 kg + rib leher, maka totalnya adalah Rp 900.000, -. Bila
dibagi dari jumlah kaosya 24, maka kebutuhan bahan dasar untuk setiap kaos yang jadi sebesar Rp
37.500, -.

Bila sudah menentukan bahan dasar setiap kaosnya, maka tambahkan pula dengan biaya jahitnya.
Misalnya saja, untuk biaya jahit borongan kain dengan kaos model oblong sebesar Rp 5000, – per
kaos. Maka harga bahan dasar ditambah biaya jahitnya adalah sebesar Rp 42.500, -. Namun, ini
belum termasuk dalam sablonnya.

Untuk menghitung biaya sablonnya, kalian bisa melihat dari bahan tinta dan tingkat kesulitan
desainnya. Jenis tinta yang dipilih ini digunakan untuk mengukur kebutuhan biaya bahannya.
Sementara tingkat kesulitannya dipakai untuk mengukur lama proses pengerjaannya.Misalnya saja
jika ingin menyablon sebanyak 24 kaos dengan desain ukuran A3 dalam 1 warna. Maka kalian butuh
tinta rubber 0,5 kg dan bahan lainnya, seperti emulsi, pigmen, dll. Sehingga, biaya yang dibutuhkan
sebesar Rp 48.000, -. Bila dibagi 24 kaos, maka setiap kaos akan dikenakan biaya tambahan Rp 2.000,
-.
Hal terakhir adalah tinggal menjumlahkan biaya keseluruhan dan keuntungannya. Jadi, misalnya dari
awal bahan dasar dan biaya jahit setiap kaos Rp 42.500, – dengan bahan sablon dan biaya tenaga
setiap kaos sebesar Rp 4.000,-/ kaos. Maka didapatkan biaya modal untuk membuat harga setiap
kaos adalah Rp 47.000, -.

Anda mungkin juga menyukai