DISUSUN OLEH :
202003007
Nim : 202003007
Hari :
Tanggal :
Mahasiswa
Mengetahui,
Pembimbing Akademik,
1.3.1 Definisi
Ansietas merupakan suatu keadaan dimana ketika individu atau kelompok mengalami
suatu perasaan gelisah (kekhawatiran) dan aktivasi saraf otonon sebagai respon terhadap
ancaman yang tidak jelas dan non spesifik. (Carpenito-Moyet, 2013). Ansietas merupakan
kekhawatiran yang tidak jelas dan dapat menyebar, yang berkaitan dengan perasaan yang
tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidaklah memiliki objek yang spesifik.
Ansietas dialami secara subjektif dan dapat dikomunikasikan secara interpersonal. Ansietas
adalah kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu terhadap objek yang tidak jelas dan
spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk
menghadapi ancaman. (Fadhillah, 2016).
ansietas adalah:
a. Krisis situasional
b. Kebutuhan tidak terpenuhi
c. Krisis maturasional
d. Ancaman terhadap konsep diri
e. Ancaman terhadap kematian
f. Kekhawatiran mengalami kegagalan
g. Disfungsi sistem keluarga.
h. Hubungan orang tua-anak tidak memuaskan
i. Faktor keturunan (temperamen mudah teragitasi sejak lahir)
j. Penyalahgunaan zat
k. Terpapar bahaya lingkungan (mis. Toksin, polutan, dll)
l. Kurang terpapar informasi (PPNI, 2016)
1.3.3 Tingkatan Kecemasan
2. Ansietas sedang, memungkinkan individu untuk fokus pada hal yang penting dan
dengan demikian individu mengalami tidak perhatian yang selektif, namun dapat
berfokus pada lebih banyak area, jika dapat diarahkan untuk mengarahkannya.
cenderung lebih berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak berpikir
tentang hal lain. Semua perilaku ini ditunjukkan untuk mengurangi ketegangan.
4. Tingkat panik dari ansietas, berhubungan dengan terpengarah, ketakutan, dan teror.
Hal yang rinci disini terpecah dari proporsinya, karena mengalami hilang kendali.
Individu yang mengalami panik ini tidak dapat melakukan sesuatu walaupun dengan
arahan.
Rentang kecemasan berfluktasi antara respon adaptif antisipasi dan yang paling
maladaptif yaitu panik.
Adaptif Maladaptif
Antisipasi
Suatu keadaan yang digambarkan lapangan persepsi menyatu dengan
lingkungan.
Cemas ringan
Ketegangan ringan, pengindraan lebih tajam dan menyiapkan diri untuk
bertindak
Cemas sedang
Keadaan lebih waspada dan lebih tegang, lapangan persepsi menyempit dan
tidak mampu memutuskan pada faktor/peristiwa yang penting baginya.
Cemas berat
Lapangan persepsi sangat sempit, berpusat pada detail yang kecil, tidak
memikirkan yang luas, tidak mampu membuat kaitan dan tidak mampu
menyelesaikan masalah
Panik
Persepsi menyimpang, sangat kacau dan tidak terkontrol, berpikir tidak teratur,
perilaku tidak tepat dan agitasi/hiperaktif (Azizah, Imam, & Amar, 2016).
Stresor pencetus dapat berasal dari sumber internal ataupun eksternal. Stresor pencetus
ini dapat dikelompokkan dalam dua kategori yaitu:
1. Ancaman terhadap integritas fisik, meliputi disabilitas fisiologis yang akan terjadi
atau penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas hidup seseorang sehari-
hari
2. Ancaman terhadap sistem diri, ancaman ini dapat membahayakan identitas, harga
diri, dan fungsi sosial yang terintegrasi pada individu.
1.3.6 Cara Mengatasi Kecemasan
Individu dapat mengatasi ansietas dengan menggerakkan sumber koping yang ada
secara konstruktif merupakan penyebab utama terjadinya perilaku patologis. Pola yang
biasa dapat digunakan individu untuk mengatasi ansietas ringan cenderung tetap
dominan ketika ansietas menjadi lebih intens. Ansietas ringan ini sering ditanggulangi
tanpa pemikiran yaang sadar. Sedangkan ansietas sedang dan berat menimbulkan dua
1) Subjektif: klien merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi
1) Identitas Klien
Pengkajian meliputi nama, jenis kelamin, pendidikan klien, umur, alamat, pekerjaan,
suku bangsa, diagnosa medis.
b. Jenis kelamin : hipertensi lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita sampai
kira kira usia 55 tahun. setelah berusia 74 tahun wanita beresiko lebih besar terkena
hipertensi.
c. Pria lebih akan lebih mudah terkenan hipertensi akibat pola hidup, merokok, minum
alkohol, tekanan pekerjaan. Sedangkan wanita yang sudah di atas 60 tahun resiko
terkenan hipertensi lebih besar diakibatkan oleh hormon ekstrogen yang menurun.
d. Pekerjaan : dari pekerjaan yang berat akan menimbulkan stres. Saat dilanda stres
produksi hormon adrenalin akan meningkat sehingga jantung memompa darah lebih
cepat, akibatnya tekanan darah akan meningkat.
e. Suku bangsa : Keyakinan dan nilai nilai budaya memengaruhi cara individu dalam
mengatasi nyeri.
2) Keluhan Utama
Sebagian seseorang yang mengalami hipertensi mengalami nyeri kepala
3) Riwayat Kesehatan Sekarang
Nyeri pada hipertensi sebagian besar penderita yang mengalami tidak merasakan gejala
yang ditimbulkan. Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, pusing, pendarahan pada
hidung, wajah kemerahan, jika hipertensinya berat atau menahun. Bila tidak dilakukan
pengobatan bisa timbul gejala sakit kepala, muntah, sesak nafas bahkan pada penderita
dengan hipertensi berat akan mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Yang perluh dikaji apakah dalam keluarga ada yang menderita peyakit yang sama
karena faktor genetik/keturunan.
5) Riwayat Kesehatan Dahulu
Riwayat sakit hipertensi sebelumya, diabetus militus, gangguan ginjal,
obesitas/kegemukan, dan adakah riwayat merokok, minum alkohol, adakah stres jangka
lama, dan kesukaan garam.
6) Faktor Yang Memperberat Rasa Nyeri
Perawat perluh mengkaji faktor faktor yang dapat memperberat dan memperingan
nyeri. faktor yang memperberat nyeri, peningkatan aktivitas, perubahan suhu tubuh dan
stres. Faktor yang dapat memperingan nyeri mengubah posisi saat nyeri timbul,
menggosok atau memngkompres nyeri di leher dengan air dingin atau hangat.
2. Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)
A. Keadaan umum
Meliputi keadaan penderita, kesadaran, berat badan, tinggi badan dan tanda tanda vital.
3. Pemeriksaan Penunjang
1. pemeriksaan hemaglobin: mengkaji hubungan dari sel sel terhadap volume cairan
(viskositas)
2. BUN/kreatin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal
3. Glukosa : hiperglikemia akibat oleh peningkatan kadar kreatin
4. Kalium serum : hipokalimia dapat mengindikasikan adanya aldosteron utama (peyebab)
5. Kolesterol dan trigliserida serum: peningkatan kadar dapat mengindikasikan adanya
pembentukan plak ateromatosa (efek kardiovaskuler)
6. EKG : dapat menunjukan pembesaran jantung, pola regangan, gangguan konduksi
4. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Definisi : pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan
aktual/fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintesitas ringan hingga
berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan.
a) Penyebab :
1) Subjektif :
Mengeluh nyeri
2) Objektif :
1) Tampak meringis
2) Bersikap protektif (misalnya waspada , posisi menghindari nyeri)
3) Gelisah
4) Frekuensi nadi meningkat
5) Sulit tidur
3) Gejala dan tanda minor
1) Subjektif : -
2) Objektif :
(1)Tekanan darah meningkat
(2)Pola napas berubah
(3)Nafsu makan berubah
(4)Proses berpikir terganggu
(5)Menarik diri
(6)Berfokus pada diri sendiri
(7)Diaphoresis
B. Intoleransi Aktivitas (D.0056)
a) Penyebab:
1. Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigem
2. Tirah baring
3. Kelemahan
4. Impbilitas
5. Gaya hidup menonton
b) Gejala dan Tanda Mayor:
1) Subjektif:
mengeluh lelah
2) Objektif:
frekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi istirahat
Definisi: kondisi emosi dan pengelaman subyektif individu terhadap objek yang tidak jelas
dan spesisfik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan
a) Penyebab:
1) Krisis situasional
2) Kebutuhan tidak terpenuhi
3) Krisis maturasional
4) Ancaman terhadap konsep diri
5) Ancaman terhadap kematian
6) Kekhawatiran mengalami kegagalan
7) Disfungsi sistem keluarga
8) Hubungan orang tua anak tidak memuaskan
9) Faktor keturunan (tempramen mudah teragitasi sejak lahir)
10) Penyalahgunaan zat
11) Terpapar bahaya lingkungan (mis. Toksin, polutan, dan lain-lain)
12) Kurang terpapar informasi
b) Gejala dan Tanda Mayor:
1) Subjektif:
(1) Merasa bingung
(2) Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi
(3) Sulit berkonsentrasi
2) Objektif:
(1) Tampak gelisah
(2) Tampak tegang
(3) Sulit tidur
c) Gejala dan Tanda Minor
1) Subjektif:
(1) Mengeluh pusing
(2) Anoreksia
(3) Palpitasi
(4) Merasa tidak berdaya
2) Objektif:
(1)Frekuensi napas meningkat
(2)Frekuensi nadi meningkat
(3)Tekanan darah meningkat
(4)Diaforesis
(5)Tremor
(6)Muka tampak pucat
(7)Suara bergetar
(8)Kontak mata buruk
(9)Sering berkemih
(10) Berorientasi pada masa lalu
E. Defisist pengetahuan (D.0111)
Definisi : ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik
tertentu
a) Penyebab :
2) Keteratasan kognitif
3) Gangguan fungsi kognitif
4) Kekeliruan mengikuti anjuran
5) Kurang terpapar informasi
6) Kurang minat dalam belajar
7) Kurang mampu mengingat
8) Ketidaktahuan menemukan dumber informasi
b) Data Mayor :
1) Data subjektif :
Menanyakan masalah yang dihadapi
2) Data objektif:
Menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran
Menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah
c) Data Minor :
Data subjektif : -
Data objektif :
5. RENCANA KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Menurut (PPNI, 2016) dalam buku Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia data fokus
yang perlu dikaji pada klien dengan hipertensi antara lain:
a) Data biografi : nama, alamat, umur, pekerjaan, tanggal masuk rumah sakit.
c) Riwayat kesehatan :
1) Keluhan utama : alasan utama klien datang ke rumah sakit atau pelayanan
kesehatan.
Subjektif: klien merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi
kekhawatiran meningkat, fokus pada diri sendiri, perasaan tidak adekuat, ketakutan,
e. Faktor yang berhubungan Terpapar toksin, konflik tidak disadari tentang pentingnya
zat, ancaman terhadap atau perubahan dalam : status peran, status kesehatan, pola
f. Psikologi : Gejala dan tanda ansietas menurut (PPNI, 2016) adalah sebagai berikut:
a) Merasa bingung
b) Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi
c) Sulit berkonsentrasi
d) Tampak gelisah
e) Tampak tegang
f) Sulit tidur
g. Pengkajian Aktivitas Sehari-hari
kemandirian fungsional dalam hal perawatan diri dan mobilitas serta dapat juga di
mandiri atau ketergantungan pada lembar kuisioner. Dengan interprestasi hasil nilai
2. Nilai B : Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut.
3. Nilai C : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi
tambahan.
4. Nilai D : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, dan satu
fungsi tambahan.
menilai fungsi intelektual mental dari lansia. Yang terdiri dari 10 pertanyaan
(tanggal berapa hari ini, hari apa sekarang, apa nama tempat ini) yang berkaitan
dengan intelektual lansia diisi dengan cara memberikan jawaban yang di ucapkan
oleh lansia dan memberikan setiap pertanyaan nilai Jika kesalahan 0-2 berarti
fungsi intelektual lansia utuh, kesalahan 3-4 berarti lansia mengalami kerusakan
2013)
Mini mental stase exam (MMSE) adalah tes skrining yang paling umum
mini yang cukup populer. MMSE digunakan sebagai alat untuk mendeteksi
REGITRASI
3 Sebutkan 3 buah nama benda (apel, meja, 4 4
koin) tiap benda 1 detik
4 ATENSI DAN KALKULASI
Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 untuk setiap
jawaban benar. Hentikan selama 5 jawaban. 1 1
Atau disuruh mengeja terbalik kata “DUNIA”
(nilai diberikan pada huruf yang benar sebelum
kesalahan; misalnya “a I u n d”=3
5 MENGINGAT KEMBALI (RECALL)
Klien diminta inngat kembali nama benda 3 3
diatas
BAHASA
6 Klien diminta menyebutkan nama benda yang 4
ditunjukkan (pensil, buku).
7 Klien diminta mengulang kata-kata “namun”, 1
8 “bila” 3 15
Klien diminta melakukan perintah : “ambil
kertas
ini dengan tangan anda, lipatlah menjadi dua
9 bagian dan letakkan dilantai” 2
Klien disuruh membaca dan melakukan
perintah
10 “pejamkan mata anda” 3
11 Klien disuruh menulis dengan spontan 2
Klien diminta menggambarkan bentuk
dibawah
ini
TOTAL
Keterangan :
Skor 24-30 : normal
Nilai 18-23 : gangguan kognitif
sedang Nilai 0-17 : gangguan
kognitif berat
3) Invientaris Depresi GDS short fom
Pengukuran tingkat depresi pada lansia menggunakan skala depresi
geriatrik/Geratric depression scale (GDS) nilai satu poin untuk setiap respon
yang cocok dengan jawaban ya atau tidak dan respon yang tidak sesuai diberi
mengetahui skor total ditentukan tingkat depresi dengan kriteria : Skor 5-9 :
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu penilaian klinis yang ditunjukkan mengenai respon
pasien terhadap masalah kesehatan ataupun proses kehidupan yang dialaminya baik yang
bersifat aktual ataupun risiko, yang bertujuan untuk mengidentifikasi respon pasien individu,
3. Perencanaan Keperawatan
1. Observasi
2. Terapeutik
a) Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
b) Temani pasien untuk mengurangi kecemasan , jika memungkinkan
c) Pahami situasi yang membuat anxietas
d) Dengarkan dengan penuh perhatian
e) Gunakan pedekatan yang tenang dan meyakinkan
f) Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
g) Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang
3.Edukasi
a) Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
b) Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis
c) Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
d) Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai kebutuhan
e) Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
f) Latih kegiatan pengalihan, untuk mengurangi ketegangan
g) Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
h) Latih teknik relaksasi
4. Kolaborasi
1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Nama :Tn.M
Jenis kelamin :
Umur : 62 Tahun
Status :
Agama :
(1) Islam (2) Protentan (3) Hindu (4) Katolik (5) Budha
Suku :
Tingkat pendidikan ;
(1) Tidak tamat SD (2) Tamat SD (3) SMP (4) SMU (5) PT
(6) Buta huruf
Sumber pendapatan :
(2)Tidak
B. RIWAYAT KESEHATAN
(1) Nyeri dada (2) Pusing (3) Batuk (4) Panas (5) Sesak
(1) Nyeri dada (2) Pusing (3) Batuk (4) Panas (5) Sesak
(8) Hipertensi
(8) Hipertensi
C. STATUS FISIOLOGIS
1. Kepala :
Kebersihan : Bersih
Kerontokanrambut : Tidak
Keluhan : Tidak
2. Mata
Strabismus : Tidak
Peradangan : Tidak
3. Hidung
Bentuk : Simetris
Peradangan : Tidak
Kebersihan : Baik
Mukosa : Lembab
5. Telinga
Kebersihan : Bersih
Peradangan : Tidak
6. Leher
Pembesaran Kelenjar Thyroid : Tidak
JVD : Tidak
7. Dada
Retraksi : Tidak
Wheezing : Tidak
Ronchi : Tidak
8. Abdomen
Bentuk : Rounded
Kembung : Tidak
Supel : Tidak
Massa : Tidak
10. Ekstremitas
Kekuatan otot : 5 5
Kekuatan otot :
5 5
0 = Lumpuh
1 = Ada Kontraksi
2 = MelawanGrafitasiDenganSokongan
4 = MelawanGrafitasiDenganTahananSedikit
5 = MelawanGrafitasiDenganKekuatanPenuh
Kekakuan : Tidak
Tremor : Tidak
Refleks
Kanan Kiri
Biceps + +
Triceps + +
Knee + +
Achiles + +
Keterangan :
Refleks + : normal
Refleks - : menurun/meningkat
11. Integumen
Kebersihan : Baik
E. PENGKAJIAN PSIKOSOIAL
(1) 1 kali/minggu
(3) Tidakpernah
(1) Selalu
(2) Sering
(3) Jarang
(1) Labil
(2) Stabil
(3) Iritabel
(4) Datar
Tdkper
No Fungsi URAIAN Selalu Kadang
nah
(teman2) sayauntukmembantu
pada waktusayasusah.
membicarakan sesuatu
mengungkapkan masalah
dengansaya.
mencintai.
waktu bersama2.
INTERPRETASI HASIL :
Fungsional : Skor 4 – 10
1. Masalah emosional
Pertanyaan tahap 1
ya 1 atau lebih
Pertanyaan tahap 2
(1) Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam satu
bulan : Ya
(2) Ada gangguan atau masalah dengan orang lain : Tidak
(3) Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter : Tidak
(4) Cenderung mengurung diri : Tidak
gangguan emosional
Gangguan emosional
quesioner).
JUMLAH
Interpretasi :
Tahun : 2020
Musim : hujan
Tanggal :Tidakbisa
Hari :Selasa
Bulan :Tidakbisa
Negara : Indonesia
Kabupaten/kota :
Kab. Sidoarjo
Kecamatan : Tarik
Desa : Kalmat
Dusun : Centong
Jawaban :
1. 93
2. 86
3. 79
4. 72
5. 65
1. Gorden
2. Almari
Klien menjawab
:Tidak ada, dan, jika,
atau tetapi
Minta klien untuk
mengikuti perintah
berikut yang terdiri 3
langkah.
Ambil kertas
ditangan anda, lipat
dua dan taruh
dilantai.
1. Ambil Kertas
ditangan (dipegang)
2. dilipat jadi 2
3. dibuang dilantai
Perintahkan kepada
klien untuk menulis
kalimat dan menyalin
gambar.
Gambar :
menggambar bintang
(benar)
Total nilai 30 23
Interpretasi hasil :
Kebiasaan merokok
Frekwensi makan
(4) Tidakteratur
(1) 1 porsidihabis
(2) ½ porsi yang dihabiskan
(3) < ½ porsi yang dihabiskan
(4) Lain-lain : 1 porsi habis tetapi dalam porsi kecil
Makanan tambahan
(1) Dihabiskan
(2) Tidak dihabiskan
(3) Kadang-kadang dihabiskan
Pola pemenuhan cairan
Frekwensi minum
(√) Air putih (2) Teh (3) Kopi (4) susu (5) lainnya, …
Memakai sabun
(1) Ya (2) Tidak
Sikat gigi
Indeks Barthel
gigi, dll)
Toilet
5 : Memerlukan bantuan
10 : Mandiri
tempat tidur)
keseimbangan duduk
Mobilitas 0 : Immobilitas 15
5 : perlu bantuan
10 : Mandiri
Penilaian :
0 – 20 : Ketergantungansangatbersat
21 – 61 : Ketergantunganberat / sangattergantung
62 – 90 : Ketergantungansedang
91 – 99 :Ketergantunganringan
100 : Mandiri
Indeks KATZ :
Lain-lain
Keterangan :
Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang
lain. Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak
melakukan fungsi, meskipun ia anggap mampu.
Kesimpulan :
Kategori A (Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK, BAB),
menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi.
PENGKAJIAN KESEIMBANGAN UNTUK LANSIA (Tinneti, ME, dan
Ginter, SF, 1998)
Mata Tertutup
Sama seperti di atas (periksa kepercayaan pasien tentang input penglihatan
untuk keseimbangannya)
Perputaran leher
Menggerakan kaki, menggenggam obyek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya, keluhan vertigo, pusing, atau keadaan tidak stabil.
Membungkuk
Tidak mampu untuk membungkuk, untuk mengambil obyek-obyek kecil
(misal : pulpen) dari lantai, memegang suatu obyek untuk bisa berdiri lagi,
memerlukan usaha-usaha multiple untuk bangun.
Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari belakang
klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dri sisi ke sisi.
Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan memegang obyek untuk
dukungan.
bulan terakhir
Tidak 0 0
diagnosa
Tidak 0 0
Kruk, tongkat,
15
walker
Gangguan (pincang/
20
diseret)
Normal/ bedrest/
0 0
immobilisasi
Orientasi sesuai
0
kemampuan
Total Skor 0
Resiko : ≥ 45
Sedang : 25-44
Rendah : 0-24
H. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
PEMUKIMAN
Luas bangunan : 9 m x 18 m
BentukBangunan :
(1) Rumah (2) Petak (3) Asrama (4) Paviliun
JenisBangunan :
(1) Permanen (2) Semi Permanen (3) Non Permanen
Atap Rumah
(3) Genting (2) Seng (3) Ijuk (4) Kayu (5) Asbes
Dinding
(1) Tembok (2) Kayu (3) Bambu (4) Lainya, …………………
Lantai
(1) Semen (2) Tegel (3) Keramik (4) Tanah (5) Lainnya, ……
Ventilasi
(1) < 15 % Luas Lantai (2) 15 % Luas Lantai
Pencahayaan
(1) Baik (2) Kurang Jelaskan,……………………………………...
Pengaturan Penataan Perabot
(1) Baik (2) Kurang
Kelengkapan Alat Rumah Tangga
(1) Lengkap (2) Tidak Lengkap Jelaskan, .......
SANITASI
Kebersihan Lingkungan
(1) Baik (2) Kurang
Penyediaan Air Bersih (MCK) :
(1) PDAM (2) Sumur (3) Mata Air (4) Sungai (5) Lainnya, ………
Penyediaan Air Minum
(1) Air Rebus Sendiri (2) Beli (Aqua) (3) Air Biasa Tanpa Rebus
Pengelolaan Jamban
(1) Bersama (2) Kelompok (3) Pribadi (4) Lainnya, ....
Jenis Jamban :
(1) Leher Angsa (2) Cemplung Terbuka (3) CemplungTertutup
(4) Lainnya:
Jarak Dengan Sumber Air
(1) < 10 Meter (2) > 10 Meter
Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) :
(1) Lancar (2) Tidak Lancar
Petugas Sampah
(1) Ditimbun (2) Dibakar (3) Daur Ulang
(4) Dibuang Sembarang Tempat (5) Dikelola Dinas
Polusi Udara
(1) Pabrik (2) Rumah Tangga (3) Industri (4) Lainnya, ………………
Pengelolaan Binatang Pengerat
(1) Tidak (2) Ya, (*) Dengan Racun (*) Dengan Alat (*) Lainnya, ……
FASILITAS
Peternakan
(1) Ada (2) Tidak Jenis, ……………………………
Perikanan
(1) Ada (2) Tidak Jenis, …………………………..
Sarana Olah Raga
(1) Ada (2) Tidak Jenis, ……………………………
Taman
(1) Ada (2) Tidak Luasnya, …………………………
Ruang Pertemuan
(1) Ada (2) Tidak Luasnya, …………………………
Sarana Hiburan
(1) Ada (2) Tidak Jenis, Tv
Sarana Ibadah
(1) Ada (2) Tidak Jenis, Masjid
Keamanan
Transportasi
Komunikasi
Sarana Komunikasi
(1) Ada (2) Tidak Ada
Jenis Komunikasi Yang Digunakan di keluarga
(1) Telphon (2) Kotak Surat (3) Fax (4) Lainnya, HP
Cara Penyebaran Informasi :
(1) Langsung (2) Tidak Langsung (3) Lainnya,
I. INFORMASI PENUNJANG
(1). DiagnosaMedis :Hipertensi
(2). Laboratorium :
(3). TerapiMedis :
J. ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
1 Ds : Klien mengatakan Hipertensi Nyeri akut
kepala terasa pusing,
Kerusakan Vaskuler
nyeri kepala belakang
Pembuluh Darah
dibagian tengkuk, sulit
tidur. Nyeri seperti “ Perubahan Struktur
cengeng” dan cenut cenut
PenyumbatanPembuluh
skala nyeri 5. Nyeri terasa Darah
seperti hilang timbul.
Vasokontriksi
DO: Gangguan Sirkulasi
Kesadaran composmetnis,
Otak
pasien tampak meringis
menahan sakit, pada Resistensi Pembuluh
pemeriksaan tanda-tanda darah Otak meningkat
vital
Nyeri kepala
TD : 160/100 mmHg
Nadi : 90x/menit Nyeri akut
RR : 20X/mnt
tempat tidur
2 22 Defisit 1. Mengidentifika
Februar si kesiapan dan
Pengetahua
i 2021 kemampuan
n
menerima
berhubunga informasi
2. Menyediakan
n dengan
materi dan
kurangnya
media
terpapar pendidikan
kesehatan
informasi
berupa leaflet
3. Menjadwalkan
pendidikan
kesehatan
sesuai
kesepakatan
4. Memberikan
kesempatan
untuk bertanya
5. Menjelaskan
faktor risiko
yang
mempengaruhi
kesehatan
6. Mengajarkan
perilaku hidup
sehat
7. Mengajarkan
strategi yang
dapat
digunakan
untuk
meningkatkan
perilaku hidup
sehat
I. Pengertian
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu
dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh
yang memerlukan. Pemberian kompres dilakukan pada radang persendian,
kekejangan otot, perut kembung, dan kedinginan.
II. Tujuan
III. Indikasi
V. Prosedur Tindakan
VI. Evaluasi
1. Respon klien
2. Alat kompres terpasang dengan benar
3. Suhu tubuh klien membaik
VII. Dokumentasi
1. Waktu pelaksanaan
2. Catat hasil dokumentasi setiap tindakan yang dilakukan dan di evaluasi
3. Nama perawat yang melaksanakan
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
PADA LANSIA DENGAN MASALAH GANGGUAN ANSIETAS
Nama Panti :
Alamat Panti :
Asrama :
No Rekam Medik :
I. IDENTITAS
Nama : Tn.M
Jenis kelamin :
Umur : 62 Tahun
(1) Middle Age (2) Elderly (3) Old (4) Very old
Status :
Agama :
(1) Islam (2) Protestan (3) Hindu (4) Katolik (5) Budha
Suku :
Tingkat pedidikan ;
Sumber pendapatan :
(1) Ada, yaitu dari Pensiunan PNS dan Dosen di Universitas Swasta
(2) Tidak, jelaskan ………………………..
Riwayat Pekerjaan : penjahit, petani
(1) Nyeri dada (2) Pusing (3) Batuk (4) Panas (5) Sesak
(6) Gatal (7) Diare (8) Jantung berdebar (9)Nyeri sendi
(10) Penglihatan kabur (11) lain-lain:.........................
(1) Nyeri dada (2) Pusing (3) Batuk (4) Panas (5) Sesak
(6) Gatal (7) Diare (8) Jantung berdebar (9) Nyeri sendi
(10) Penglihatan kabur (11) lain-lain:.........................
1.Kepala :
Kebersihan : kotor/bersih
Keluhan : ya/tidak
2. Mata
Konjungtiva : anemis/tidak
Sklera : ikterik/tidak
Strabismus : ya/tidak
Penglihatan : Kabur/tidak
Peradangan : Ya/tidak
Keluhan : ya/tidak
3. Hidung
Bentuk : simetris/tidak
Peradangan : ya/tidak
Penciuman : terganggu/tidak
Jika ya, jelaskan : ………………………………………….
Kebersihan : baik/tidak
Mukosa : kering/lembab
Peradangan/stomatitis : ya/tidak
5. Telinga
Kebersihan : bersih/tidak
Peradangan : ya/tidak
Pendengaran : terganggu/tidak
6. Leher
7. Dada
Retraksi : ya/tidak
Wheezing : ya/tidak
Ronchi : ya/tidak
8. Abdomen
Kembung : ya/tidak
Supel : ya/tidak
Kebersihan : baik/tidak
Haemoroid : ya/tidak
Hernia : ya/tidak
10. Ekstremitas
Kekuatan otot
a. : lumpuh
b. : ada kontraksi
c. : Melawan grafitasi dengan sokongan
d. : Melawan grafitasi tapi tidak ada tahanan
e. : Melawan grafitasi dengan tahanan sedikit
f. : Melawan grafitasi dengan kekuatan penuh
Tremor : ya/tidak
Refleks
Kanan Kiri
Biceps + +
Triceps + +
Knee + +
achiles + +
Keterangan :
Refleks + : normal
Refleks - : menurun/meningkat
11. Integumen
Kebersihan : baik/tidak
Warna : pucat/tidak
Kelembaban : Kering/lembab
V. INFORMASI PENUNJANG
Diagnosa Medis :-
selesai
Stabilitas emosi
(1) Labil
(2) Stabil
(3) Iritabel
(4) Datar
Jelaskan : ……………………………………………………..
1. Masalah emosional
Pertanyaan tahap 1
Pertanyaan tahap 2
(5) Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam satu bulan
(6) Ada masalah atau banyak pikiran ? ya
(7) Ada gangguan atau masalah dengan orang lain
(8) Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter
(9) Cenderung mengurung diri
Gangguan emosional
Hasil dari pengkajian masalah emosional , didapatkan jawaban lebih
□ Ya □ Tidak
2 Apakah anda sudah menghentikan banyak kegiatan dan hal-hal yang menarik
minat anda ?
□ Ya □ Tidak
6 Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda ?
□ Ya □ Tidak
10 Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat anda
dibanding kebanyakan orang ?
□ Ya □ Tidak
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat ini ?
□ Ya □ Tidak
15 Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dari pada anda ?
□ Ya □ Tidak
depresi
APGAR KELUARGA
Tdk
No Fungsi URAIAN Selalu Kadang2
pernah
1. Adaptation Saya merasa puas karena
saya.
keluarga (teman-teman)
saya membicarakan setiap
dengan saya.
keluarga (teman-teman)
saya menerima dan
mendukung keinginan
baru.
keluarga (teman-teman)
saya memperlihatkan
sayang.
meluangkan waktu
bersama-sama.
yang menandakan bahwa Fungsi Sosial saat ini berfungsi dengan baik pada
Px.
ANALISA DATA
Do : Gangguan
psikososial
- Klien tampak gelisah keluarga
- Klien tampak sedih saat
mencritakan keadaannya
- klien mendapatkan skor 22 yang
artinya klien memiliki gangguan
kecemasan sedang
1. Ansietas
RENCANA KEPERAWATAN
Edukasi
3. Melatih teknik
relaksasi nafas dalam
Hasil:
a. Klien memperhatikan
penjelasan
2 Selasa,23 Ansietas 1. Memonitor tanda- S:
Februari tanda ansietas (verbal
1. Klien mengatakan
2021 maupun non verbal)
setelah dilakukan
Hasil:
16.00 relaksasi nafas
a. Klien mengatakan dalam sedikit rileks
masih cemas tapi masih cemas
b. Klien tampak gelisah O:
c. Klien kurang
1. Klien tampak
bersemangat
tenang
2. Melatih teknik
2. Klien tampak
relaksasi nafas dalam
bersemangat
Hasil:
A: Ansietas
a. Klien dapat
P:Intervensi
mempraktikan
dilanjutkan
dengan baik dan
benar.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
Pengertian :Merupakan metode efektif untuk rileks sempurna yang dapat mengurangi
2. Pikiran beristirahat
Prosedur pelaksanaan :
A.Tahap prainteraksi
2. Mencuci tangan
3. Meyiapkan alat
B.Tahap orientasi
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga
C.Tahap kerja
1. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya jika ada yang kurang jelas
dari setiap bagian anggota tubuh, pada waktu bersamaan minta pasien untuk
5. Instruksikan pasien untuk bernafas dengan irama normal beberapa saat ( 1-2 menit )
danmerasakan saat ini udara mengalir dari tangan, kaki, menuju keparu-paru kemudian
7. Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki dan tangan, udara yang mengalir
danmerasakan keluar dari ujung-ujung jari tangan dan kai dan rasakan kehangatanya
8. Instruksiakan pasien untuk mengulani teknik-teknik ini apa bial ras nyeri kembali lagi
9. Setelah pasien merasakan ketenangan, minta pasien untuk melakukan secara mandiri
D.Tahap terminasi
4. Cuci tangan
E. Dokumentasi
Ade Herman Surya Direja. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Nuha Medika.
Andra Safery Wijaya, & Putri, Y. M. (2013). Kmb1 Keperawatan Medikal Bedah Keperawatan
Dewasa Teori Dan Contoh Askep (pertama). Nuha Medika.
Asikin, M., Nuralamsyah, M., & Susaldi. (2016). Keperawatan Medikal Bedah Sistim
Kardiovaskular (R. Astikawati & E. K. Dewi (eds.)). Penerbit Erlangga.
www.erlangga.co.id
Azizah, L. ma’rifatul, Zainuri, I., & Akbar, A. (2016). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa
teori dan aplikasi praktik klinik (pertama). indomedia pustaka.
Black, joyce m, & Hwaks, jane hokanson. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Manajemen
Klinis Untuk Hasil Yang Diharapkan. Salemba Medika.
Ida Untari. (2016). Buku Ajar Keperawatan Gerontik terapi tertawa & senam cegah pikun
(wuri praptiani (ed.)). penerbit buku kedokteran EGC.
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar ; RISKESDAS. Jakarta : Balibang
Kemenkes RI
PPNI, tim pokja S. D. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik (1st ed.). DEWAN PENGURUS PUSAT.
PPNI, tim pokja S. D. (2018a). Standart Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan
Tindakan Keperawatan (1st ed.). DEWAN PENGURUS PUSAT.
PPNI, tim pokja S. D. (2018b). Standart Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan Kriteria
Hasil Keperawatan. DEWAN PENGURUS PUSAT.
Sunaryo, Wijayanti, R., Kuhu, M. M., Sumedi, T., Widayanti, esti dwi, Sukrillah, ulfah agus,
Riyadi, S., & Kuswati, A. (2016). Asuhan Keperawatan Gerontik (putri christian (ed.)).
cv andi offset.
Yasmara, D., Nursiswati, & Arafat, R. (2017). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal -
Bedah : Diagnosis Nanda-1 2015-2017 intervensi Nic Hasil Noc. Buku Kedokteran EGC.