Usulan Penelitian
Diajukan guna menyusun skripsi untuk memenuhi
sebagian syarat memperoleh derajat Sarjana Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
Oleh
Vinny Aziza
1810912120001
Desember, 2020
DAFTAR ISI
Halaman
ii
G. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data......................... 33
H. Cara Analisis Data................................................................ 34
I. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................. 35
J. Biaya Penelitian.................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
v
DAFTAR LAMPIRAN
Informed Consent
Kuesioner Penelitian
vi
BAB I
PENDAHULUAN
identifikasi pada Desember 2019 di salah satu pasar hewan Wuhan, China. Pasar
tersebut menjual hewan hidup, hewan liar, hewan ternak dan seafood. Tempat yang
ramai dikunjungi sehingga risiko virus berpindah ke manusia menjadi lebih tinggi
serta dukungan kondisi kebersihan pasar yang kurang hygiene. Sumber hewan
pembawa coronavirus adalah kelelawar, tikus bambu, unta, yang mana juga
Kemudian, pada tanggal 2 Februari 2020, World health Organization memberi nama
penyakitnya dengan coronavirus disease 2019 (COVID-19). Studi terhadap kasus ini
terus dilakukan, pada mulanya, tidak diketahui apakah dapat menular melalui
2020 menyatakan terdapat 83 kasus di luar China dengan jumlah 18 Negara. Dari 83
kasus tersebut hanya 7 kasus yang tidak ada riwayat perjalanan ke China. Akibatnya
1
2
Covid-19. Hal tersebut membuat resah warga dunia dan sangat diperhatikan dunia,
Covid-19 terkait erat dengan severe acute respiratory syndrome (SARS) dan
middle east respiratory syndrome (MERS). Namun penyebaran SARS dan MERS
dapat segera dihentikan, sebab sebagian besar penderita yang terinfeksi menunjukan
gejala yang jelas sehingga mudah untuk dideteksi dan dikendalikan. Covid-19
berbeda dengan SARS dan MERS karena spektrum penyakitnya luas dengan 80%
kasus mengarah pada infeksi ringan serta orang yang membawa penyakit ini bisa
tidak menunjukan gejala namun dapat menularkannya ke orang lain. Inilah yang
dengan jumlah pasien positif Covid-19 cara keseluruhan yaitu 64,1 juta jiwa. Negara
yang menduduki peringkat tiga teratas dengan angka jumlah pasien positif Covid-19
adalah Amerika Serikat, India dan Brazil. Indonesia menduduki peringkat ke-22 yang
2020 oleh kementerian kesehatan RI, data akumulasi terkonfirmasi positif Covid-19
sebanyak 550 ribu jiwa dan dinyatakan sembuh 459 ribu jiwa serta meninggal 17.199
jiwa. Namun, angka tersebut belum dapat dipastikan karena data masih terus berubah
(7).
jiwa dengan sebaran orang dalam pemantauan sebanyak 300 jiwa, pasien dalam
3
pengawasan 682 jiwa, positif Covid-19 sebanyak 13.252 jiwa, dinyatakan sembuh
12.039 jiwa orang dan 531 jiwa dinyatakan meninggal dunia. Kabupaten yang
adalah Banjarmasin, Banjarbaru dan Tanah Laut. Pada Awal April 2020, dari 13
kabupaten yang ada di Kalimantan Selatan, hanya kabupaten Hulu Sungai Utara yang
menjadi satu-satunya kabupaten yang belum ada catatan kasus positif Covid-19.
Namun, Awal bulan Mei baru ditemukan kasus positif Covid-19 di kabupaten ini. Hal
ini memicu ketertarikan peneliti untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab
menjadi pandemik dunia. Keadaan itu juga dukung belum terdisribusinya vaksin
secara keseluruhan dalam rangka mencegah atau menaggulangi virus ini. Oleh karena
itu, tenaga kesehatan berperan penting dalam mengurangi angka kematian akibat
terkait Covid-19 diperlukan untuk memahami dan mengerti tentang bahaya Covid-19
sehinga kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah dapat dipatuhi oleh masyarakat
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Husna (2019) mengutip teori dari
peningkatan pengetahuan dan sikap positif. Setelah menilai dan menimbang baik
4
buruknya stimulus, seseorang mulai mencoba tindakan baru. Hal ini sejalan dengan
Artinya semakin tinggi pengetahuan seseorang maka akan semakin baik pula perilaku
yang dihasilkan oleh orang tersebut. Berdasarkan kerangka kerja health belief model
mengukur keuntungan dari hambatan dalam menaati ketentuan tersebut. Jika lebih
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan tingkat
2. Tujuan Khusus
Sungai Utara.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Utara.
Kedokteran (PSKM FK ULM) dengan instansi yang terkait melalui kegiatan Tri
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bantuan pemikiran dan tenaga yang
D. Keaslian Penelitian
sectional. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner dengan
Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara. Perbedaan penelitian ini dengan
1. Penelitian yang dilakukan Cuiyan Wang, Riyu Pan, Xiaoyang Wan, Yilin Tan,
psychological responses and associated factor during the initial stage of the
China (5). Persamaan dari kedua penelitian adalah variabel terikat yaitu
saja dilakukan secara online. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang
diajukan calon peneliti yaitu variabel bebas yang diukur yaitu respon psikologi
dan Azmi AN (2017) yang berjudul pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap
variabel bebas yang diambil yaitu pengetahuan. Variabel bebas lainnya yaitu
sikap masyarakat yang mana memiliki makna yang hampir mirip dengan
penelitian ini dengan penelitian yang diajukan calon peneliti yaitu hanya pada
variabel terikat yaitu pada penyakit yang menjadi pembahasan utama, dalam
Umum Provinsi NTB Periode Juli-Agustus 2019 (14). Persamaan dari kedua
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang diajukan oleh calon peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Coronavirus meruapakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak
di permukaan virus. Berdasarkan dari European centre for disease preventation and
control mengatakan bahwa virus corona merupakan sebuat virus baru yang telah di
yang secara resmi namanya menjadi COVID-19 yang merupakan pertama kalinya
terdeteksi pada musim dingin di Desember 2019 pada sebuah kota dengan 11 juta
sebagai penyebab flu biasa pada tahun 1960. Menurut world health organization,
viruscorona merupakan virus menyebabkan flu biasa hingga penyakit yang lebih
pernapasan akut parah (SARS-CoV). Bahkan ada dugaan bahwa coronavirus awalnya
8
9
juga menular dari manusia ke manusia. Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk
mencegah infeksi virus corona atau sekarang secara resmi disebut COVID-19 (17,
18).
Seluruh dunia saat ini sedang mengalami pandemic bernama novel coronavirus
2019 (nCoV-2019). Virus yang memiliki tingkat penyebaran yang sangat cepat ini
2. Manifestasi Klinis
Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang atau berat. Gejala
klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu>380C), batuk dan kesulitan bernapas.
Selain itu dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue, myalgia, gejala
gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran napas lain. Pada kasus berat
perburukan terjadi dengan cepat dan progresif, seperti ARDS, syok septik, asidosis
metabolic yang sulit di koreksi dan pendarahan atau disfungsi system koagulasi
dalam beberapa hari (15). Sindrom klinis yang muncul jika terinfeksi COVID-19
antara lain:
a. Tidak berkomplikasi/ gejala ringan, biasanya muncul dengan keadaan yang tidak
spesik. Gejala utama tetap muncul seperti demam, batuk disertai sakit
tenggorokan, kongesti hidung, malaise, sakit kepala dan nyeri otot. Pada kondisi
ini pasien tidak memiliki gejala komplikasi diantaranya dehidrasi, sepsis atau
napas pendek.
10
b. Pneumonia ringan, gejala utamanya dapat muncul seperti demam, batuk dan
sesak. Namun tidak ada tanda pneumonia berat. Pada anak-anak pneumonia
c. Pneumonia berat, biasanya terjadi pada pasien dewasa dengan gejala yang
muncul dengan demam dan infeksi saluran napas. Tanda yang muncul berupa
tingkat perawatan intensif bahkan mungkin meninggal. Badai sitokin dapat dikaitkan
dengan tingkat keparahan penyakit. Upaya lebih lanjut harus dilakukan untuk
3. Diagnosis
Pada anamnesis gejala yang dapat ditemukan yaitu: demam, batuk kering dan
a. Pasien dalam pengawasan (PDP) atau kasus suspek yaitu seseorang yang
dengan tingkat keparahan ringan sampai berat yang memiliki riwayat perjalanan
gejala.
11
b. Orang dalam pemantauan (ODP), seseorang yang mengalami gejala demam atau
tetapi inkonklusif atau tidak dapat disimpulkan dengan hasil konfirmasi positif
19.
4. Penularan
pernapasan akun parah (SARS-CoV). Virus ini menular dengan cepat dan telah
1. Tidak sengaja terhirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-
19
2. Memegang mulud atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
berjabat tangan.
12
1. Konsep Perilaku
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme atau makhluk hidup
yang bersangkutan. Perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu aktivitas dari
manusia itu sendiri. Hal ini berkaitan dengan respon individu terhadap suatu stimulus
atau suatu tindakan yang dapat dilihat dan diamati baik secara sadar atau tidak.
Perilaku dan gejala perilaku yang tampak pada kegiatan organisme tersebut
dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Secara umum dapat dikatakan bahwa
faktor genetik dan lingkungan merupakan penentu dari perilaku makhluk hidup
2. Perilaku Kesehatan
sehat Dalam teori perilaku Precede dan Proceed Lawrence Green (1980) faktor yang
factors (faktor perilaku) dan non behavioral factors (faktor non perilaku). Teori ini
a. Faktor Predisposisi
mendahului perilaku dan menjadi dasar atau motivasi untuk terjadinya perilaku.
pengetahuan, sikap dan lainnya yang berhubungan dengan motivasi individu atau
kelompok untuk melakukan tindakan atau perilaku. Faktor lain yang termasuk faktor
predisposisi yaitu faktor sosiodemografi seperti umur, jenis kelamin, status sosial
1) Pengetahuan (Knowledge)
penerangan-penerangan yang keliru. Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini
ilmiah, akurat dan dapat dipercaya dapat membantu masyarakat untuk mudah
virus covid-19 yaitu pengetahuan tentang kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat
(PHBS). Pemberian materi tentang lingkungan dan kesehatan serta pola hidup bersih
dan sehat akan membantu masyarakat terhindar dari Covid-19 dan penyakit infeksius
lainnya (23).
14
2) Sikap (Attitude)
fisik dan tanggapan pikiran terhadap suatu keadaan atau suatu objek. Sikap
merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu
stimulus atau objek. Sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan
terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukan konotasi
adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-
hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap belum
merupakan suatu tindakan dan aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan
sehari-hari sehingga dapat berdampak pada aspek ekonomi dan sosial masyarakat
(24).
3) Kepercayaan (Belief)
terhadap kesehatannya. Sejalan dengan penelitian Putri (2020), salah satu kunci dari
15
mencegah penyebaran Covid-19 oleh masyarakat yakin dengan patuh terhadap aturan
4) Nilai (Values)
Nilai-nilai atau norma yang berlaku akan membentuk perilaku yang sesuai
dengan nilai-nilai atau norma yang telah melekat pada diri seseorang. Menurut
Sumarni (2015), nilai yang dianut oleh suatu masyarakat berisikan elemen-elemen
yang judgmental seperti apa yang dianggap baik, benar dan dikehendaki. Pentingnya
nilai untuk mengerti sikap dan motivasi, dan nilai juga mempengaruhi persepsi.
mempengaruhi sikap, motivasi kerja yang dapat dilihat dari perilaku. (21, 26).
5) Persepsi (Perseption)
sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan respon yang menyeluruh
dalam diri individu. Oleh karena itu dalam penginderaan orang akan mengaitkan
16
dengan stimulus, sedangkan dalam persepsi orang akan mengaitkan dengan obyek.
Dengan persepsi individu akan menyadari tentang keadaan sekitarnya dan juga
keadaan dirinya. Orang yang mempunyai persepsi yang baik tentang sesuatu
komunikasi. Perubahan yang terjadi dalam komunikasi sosial terlihat dan terasa saat
wabah Covid-19 melanda dunia dengan penularan penyakit yang begitu mudah.
Banyaknya berita bohong atau hoax yang menyebar dimedia sosial sehingga
mengakibatkan masyarakat mengalami mis persepsi dan muncul asumsi baru terkait
6) Motivasi (Motivation)
manusia. Motivasi yaitu dorongan atau menggerakkan, sebagai suatu perangsang dari
dalam, suatu gerak hati yang menyebabkan seseorang melakukan sesuatu. Motivasi
terbagi menjadi 2 jenis yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi
intrinsik datang dari hati sanubari umumnya karena kesadaran, misalnya tidak mudik
ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang atau
adanya motivasi yang tinggi dari pemerintah, LSM, dan orang sekitar untuk
mematuhi kebijakan yang ditetapkan berarti ada suatu keinginan dari dalam diri
Faktor lain yang termasuk faktor predisposisi yaitu faktor status demografi.
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
Pendidikan menuntut manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupanya yang dapat
pengetahuan, sikap, dan tindakan yang sejalan tersebut akan membentuk perilaku
(29).
18
(2003) dalam Puspita (2016), pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama
memiliki sedikit waktu untuk mengunjungi fasilitas kesehatan sehingga akan semakin
sedikit pula ketersediaan waktu dan kesempatan untuk melakukan pengobatan (30).
Menurut Green (1980), yaitu faktor yang memotivasi individu atau kelompok
untuk melakukan tindakan yang berwujud lingkungan fisik, tersedianya fasilitas dan
kemudahan transportasi. Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh
suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya diantaranya yaitu
atau memperkuat seseorang dalam berperilaku kesehatan yaitu mencakup sikap dan
dukungan keluarga, teman sebaya, penyedia layanan kesehatan dan media massa
(21,29).
1) Keluarga (family)
merupakan orang-orang yang paling pertama dan paling sering berinteraksi satu sama
19
penghargaan/penilaiaan (31).
Dukungan ini berupa pemberian nasehat, saran dan feed back atau umpan balik
tentang apa yang sedang atau sudah dilakukan oleh seseorang, misalnya seperti
mau memahami, ekspresi kasih sayang dan perhatian. Dukungan emosional akan
Media adalah saluran atau alat yang dipakai sumber untuk menyampaikan
pesan pada sasaran. Media massa adalah sarana dan saluran resmi sebagai alat
komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas. Adapun
yang termasuk media massa adalah surat kabar, televisi, majalah, radio dan internet
(21).
bekerja di rumah, bahkan kegiatan beribadahpun dirumah. Hal itu sudah menjadi
Teman sebaya adalah orang-orang yang memiliki usia atau tingkat kematangan
yang kurang lebih sama. Teman sebaya memberikan dukungan yang kuat pada
perasaan memiliki dan kekuatan serta kekuasaan. Salah satu fungsi dari teman sebaya
adalah untuk memberikan sumber informasi tentang dunia di luar keluarga. Hal-hal
21
ini menunjukkan bahwa perilaku seseorang biasanya dipengaruhi atau didukung oleh
hal dan orang-orang yang dianggap penting disektor kehidupan mereka (19).
BAB III
A. Landasan Teori
yang ditransmisikan dari hewan ke manusia. Dari penelitian Lu (2020) mamalia yang
merupakan sumber utama kejadian SARS, MERS dan juga virus baru yaitu Covid-19.
Berdasarkan observasi dari Song, Fengxiang (2020), gejala umum yang terjadi
setelah terinfeksi Covid-19 yaitu demam diikuti dengan batuk serta myalgia atau
kelelahan. Hal itu didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Li (2020) terkait
gejala klinis spesifik yang muncul pada pasien Covid-19 seperti infeksi saluran
pernafasan bawah yang mana terjadi peradangan atau inflamasi pada pembuluh darah
paru yang berakibat pada system imunitas tubuh di luar kendali (5, 34, 35, 36).
Precede dan Proceed Lawrence Green. Dalam teori Precede dan Proceed Lawrence
teori Lawrence Green (1980), yang menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
22
23
untuk berperilaku yaitu pengetahuan, sikap, keyakinan, nilai, persepsi, motivasi, dan
status demografis (umur, jenis kelamin, status sosial seseorang yang meliputi
yang memotivasi individu atau kelompok untuk melakukan tindakan yang berwujud
(reinforcing) mencakup sikap dan dukungan keluarga, teman sebaya, dan media
massa (29).
(2019) menyatakan bahwa terdapat hubungan pengaruh pengetahuan dan sikap dalam
bahaya virus dan keahlian tim medis dalam melakukan pengobatan. Namun,
kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah terkait upaya pemutusan rantai penularan.
Hal ini tidak terlepas dari tingkat pengetahuan dan sikap yang positif untuk mencegah
agar mampu memberikan efek peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan secara
Faktor Predisposisi
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Keyakinan
4. Nilai-nilai
5. Persepsi
6. Motivasi
7. Status Demografi
Faktor Pemungkin
Perilaku
1. Sarana Prasarana
2. Pelayanan Kesehatan
Faktor Penguat
1. Keluarga
2. Media Massa
3. Teman Sebaya
Gambar 3.1 Kerangka Teori Perilaku Precede dan Proceed Lawrence Green (1980)
(29).
25
Sedangkan kerangka konsep penelitian dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut:
Faktor Predisposisi
-Pengetahuan
-Sikap/Kepatuhan
Faktor Penguat
B. Hipotesis
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
yang digunakan adalah cross sectional, yaitu mengumpulkan data tentang variabel
1. Populasi
Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara terdiri atas 34 desa dengan total keseluruhan
2. Sampel
random sampling dengan pengambilan sampel dari angota populasi yang dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Jumlah
sampel yang diambil adalah berjumlah 136 orang berdasarkan 4 orang dari setiap
desa yang ada di Kecamatan Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara.
27
28
C. Instrumen Penelitian
yang diukur menggunakan Rating Scale dengan jawaban Ya diberi nilai 1 dan
0 6 12
29
Baik : 7-12
0 4 8
Baik : 5-8
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
2. Variabel terikat
pencegahan Covid-19
E. Definisi Operasional
4.1.
F. Prosedur Penelitian
1. Persiapan
berikut:
memperoleh informasi
karena keabsahan suatu hasil penelitian tergantung dari alat ukur yang
yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dilakukan dengan teknik
korelasi yaitu melihat nilai korelasi r-hitung, nilai korelasi ini dibandingkan
dengan nilai r-tabel, dimana suatu alat ukur dikatakan valid jika korelasi r-
menggunakan teknik Cronbach’s Alpha, karena nilai dari jawabam terdiri dari
rentangan nilai dengan koefisien alpha harusnya lebih besar dari 0,7 (38).
2. Pelaksanaan penelitian
sebagai berikut:
a. Setelah mendapat izin dari pihak Puskesmas Amuntai Selatan, calon peneliti
melakukan penelitian.
3. Tahap penyelesaian
33
1. Pengumpulan Data
a. Data primer
b. Data sekunder
diperoleh dari data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan dan Dinas
mendukung.
2. Pengolahan data
a. Editing
Pengeditan dilakukan karena kemungkinan data yang masuk (raw date) tidak
memenuhi syarat atau tidak sesuai dengan kebutuhan. Pengeditan data dilakukan
34
untuk melengkapi kekurangan atau menghilangkan kesalahan yang terdapat pada data
mentah.
b. Coding
berbentuk angka atau bilangan. Kegunaan coding adalah untuk mempermudah pada
saat analisis data dan juga mempercepat pada saat entry data.
c. Processing
Processing data dilakukan agar data yang di-entry dapat dianalisis. Pemrosesan
data dilakukan dengan cara meng-entry data dari lembar isian ke paket program
komputer.
1. Analisis univariat
Dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari variabel
2. Analisis bivariat
Jika data yang dianalisis, ditemukan nilai expected count kurang dari 5
sebanyak 20% atau lebih, maka uji yang digunakan adalah uji fisher exact
test.
1. Tempat penelitian
Utara.
2. Waktu penelitian
Jadwal kegiatan penelitian yang akan dilakukan disajikan pada tabel 4.2
Bulan Ke-
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7
6. Tahap Pelaporan
a. Pengumpulan Data
b. Pengolahan Data
c. Analisis Data
d. Penyusunan Laporan
7. Seminar Hasil Skripsi
8. Perbaikan Laporan
J. Biaya Penelitian
Biaya yang dianggarkan untuk penelitian ini disajikan pada tabel 4.3
Amuntai, ……….......2020
Peneliti, Responden penelitian,
Vinny Aziza
NIM. 1810912120001 ......................................
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
Alamat: Jalan A. Yani Km. 36,00 Telp/Fax. 0511-4772747
Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70714
KUESINONER PENELITIAN
“HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN MASYARAKAT
DALAM UPAYA PENCEGAHAN COVID-19 DI KECAMATAN AMUNTAI
SELATAN KABUPATEN HSU TAHUN 2020”
Hari/tanggal : …………………………………………………
A. Identitas Responden
Nama Responden : ………………………………(L/P)
Umur Responden : ………………………………
Alamat : ………………………………
Tingkat Pendidikan :1. Tidak sekolah
2. SD
3. SMP
4. SMA
5. Perguruan Tinggi
Petunjuk Pengisian
1. Jawablah pertanyaan ini dengan jujur dan benar.
2. Bacalah terlebih dahulu pertanyaan dengan cermat sebelum anda memulai untuk
menjawabnya.
3. Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan cara menyilang jawaban pada
salah satu jawaban yang sesuai dengan pilihan anda.
4. Setiap jawaban akan dijaga kerahasiaannya dan tidak akan mempengaruhi
penilaian terhadap kinerja anda.
I. Pertanyaan yang disampaikan kepada responden dan diisi oleh responden
A. Pengetahuan
No. Penyataan S R TS
1. Coronavirus merupakan penyakit yang tidak
berbahaya.
2. Penularan Covid-19 dapat melalui droplets, kontak
pribadi atau menyentuh benda yang terkontaminasi
virus.
3. Salah satu upaya pencegahan Covid-19 adalah
dengan tidak merokok, istirahat yang cukup dan
menjaga kebersihan lingkungan.
4. Apabila merasakan gejala demam atau batuk segera
mengunjungi pelayanan kesehatan terdekat untuk
melakukan pemeriksaan Covid-19.
5. Aktifitas seperti belajar, bekerja dan beribadah tetap
dilakukan seperti biasa tanpa rasa takut merupakan hal
penting dalam mencegah penyebaran Covid-19.
6. Pengukuran suhu tubuh sebelum dan sesudah
mengemudi merupakan salah satu pencegahan Covid-
19 dalam transportasi public.
7. Demam, sakit tenggorokan, lesu, gangguan
pernafasan, batuk dan pilek merupakan gejala klinis
dari Covid-19
8. Tidak menunjukan gejala Covid-19 tetapi pernah
melakukan kontak erat dengan orang yang sudah
dinyatakan positif Covid disebut ODP
9. Menjaga jarak dari orang lain disebut physical
distancing.
10. Salah satu contoh isolasi mandiri adalah tidak
berbicara dengan siapapun dirumah.
11. Aktifitas sepeti belajar, bekerja dan beribadah tetap
dilakukan seperti biasa tanpa rasa takut merupakan hal
penting dalam mencegah penyebaran Covid-19.
12. Pasien dalam pengawasan isolasi diri dirumah
ditujukan pada pasien dengan gejala sedang.
B. Kepatuhan
1. Apa anda mencuci tangan setelah beraktifitas atau kontak pribadi dengan
orang lain?
1. Ya 2. Tidak
Jika Ya, mencuci tangan menggunakan apa?
1. Sabun dan air
2. Hanya air
2. Apa anda mencuci tangan sebelum menyentuh area wajah khususnya
mulut, hidung, atau mata?
1. Ya 2. Tidak
3. Saat berada di tempat umum, apakah anda selalu menggunakan masker?.
1. Ya 2. Tidak
4. Apa anda menerapkan sosial distancing?
1. Ya 2. Tidak
5. Apa anda menerapkan physical distancing?
1. Ya 2. Tidak
6. Apa anda keberatan dengan kebijakan lockdown wilayah dan PSBB yang
ditetapkan pemerintah?
1. Ya 2. Tidak
7. Apa anda berencana melakukan mudik atau traveling ditengah wabah
Covid-19?
1. Ya 2. Tidak
8. Apa anda melakukan karantina mandiri dengan tetap berada dirumah saja
saat wabah Covid-19 berlangsung?
1. Ya 2. Tidak