Anda di halaman 1dari 13

LANDASAN PENDIDIKAN

Dosen Pengampu

Surya Afdal, M.Ag

Oleh:

Kelompok II

Alimatul Nabila NIM 21030023

Fitria Wulandari NIM 21030030

Dian Fitri NIM 21030017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT

1443 H / 2021
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحمن الرحيم‬

Assalamualaikum Wr.Wb.

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang
menganugrahkan nikamt-Nya kepada kita semua. Sholawat dan salam semoga
terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membawa rahmat bagi
seluruh alam, kepada keluarganya, para sahabatnya dan semoga sampai kepada
kita sebagai umatnya, amin.

Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari berbagai sumber, syukur


alhamdulillah kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah “ LANDASAN
PENDIDIKAN “ yang merupakan salah satu tugas mata kuliah “ILMU
PENDIDIKAN KHONPERENSIF.

Ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam


pembuatan makalah ini, semoga menjadi suatu ibadah dan semoga Allah SWT
membalasnya dengan sesuatu yang lebih baik, amin. Kami menyadari maklah ini
jauh dari kesempurnaan, karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita.

Wassalamualaikum Wr. Wb.


DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar............................................................................. i

Daftar Isi........................................................................................ ii

BAB I............................................................................................. 1

PENDAHULUAN........................................................................ 1

1.1 Latar Belakang......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 2

BAB II............................................................................................. 2

PEMBAHASAN............................................................................ 2

2.1 Landasan Agama Pendidikan.................................................. 2

2.2 Landasan Filosofis Pendidikan................................................ 4

2.3 Landasan Psikologis Pendidikan ............................................. 4

2.4 Landasan Sosial dan Budaya Pendidikan................................. 6

2.5 Landasan Hukum Pendidikan................................................... 6

2.6 Pengertian asas pendidikan....................................................... 7

2.7 Pokok asas pendidikan............................................................. 7

BAB III............................................................................................ 8

PENUTUP...................................................................................... 8

3.1 Kesimpulan.............................................................................. 8

3.2 Saran........................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan.


Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. Anak-anak
menerima pendidikan dari orang tuanya, dan manakala anak-anak ini sudah
dewasa dan berkeluarga mereka juga akan mendidik anak-anaknya. Begitupula di
sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa dididik oleh dosen dan
para guru. Pendidikan adalah milik dan alat manusia. Tidak ada makhluk lain
yang membutuhkan pendidikan.

Pentingnya landasan pendidikan adalah untuk membangun landasa


pendidikan yang kokoh, untuk menjadikan sumber daya manusia yang cerdas dan
juga untuk mencapai tujuan pendidikan.

Dalam bab ini secara berturut-turut akan dibahas landasan-landasan


pendidikan mencakup landasan agama, landasan filosofis, landasan psikologis,
landasan sosial dan budaya, landasan hukum (yuridis), landasan ilmiah dan
teknologi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan landasan pendidikan?

2.Apa saja macam-macam landasan pendidikan ?

3. Apa yang dimaksud dengan asas penidikan ?

4. Apa saja asas pokok pendidikan ?

1
BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian landasa pendidikan

Landasan pendidikan merupakan suatu dasar atau tumpuan dalam


mengembangkan pendidikan. Dasar ini dijadikan sebagai patokan dalam
melakukan analisis terhadap kaidah-kaidah dan kenyataan yang terkait dengan
kebijakan dan praktek pendidikan.

2. Macam-macam landasan pendidikan

1. Landasan Agama

Landasan agama merupakan landasan yang paling mendasari dari


landasan-landasan pendidikan, sebab landasan agama adalah landasan yang di
ciptakan oleh Allah SWT dalam kitab suci Al-Qur’an dan Al-Hadis berupa risalah
atau tuntunan yang dibawakan oleh Rasulullah (utusan Allah) yakni Nabi
Muhammad SAW untuk umat manusia, berisi tentang tuntunan-tuntunan atau
pedoman hidup manusia untuk mencapai kebahagian hidup baik didunia maupun
diakhirat nanrti, serta merupakan rahmat Allah bagi semesta alam.

Dalam Al-Qur’an dan Al-Hadis dijelaskan bahwa pendidikan memiliki


kedudukan yang sangat mulia. Terdapat banyak ayat Al-Qur’an yang memiliki
makna substansif tentang pendidikan. Seperti Al-Alaq ayat 1-5 yang merupakan
surat pertama diturunkan dalam Al-Qur’an.

)1(َ‫اِ ْق َر ْأبِاس ِْم َربِّكَ الّ ِذيْ خَ لَق‬

َ َ‫ْا ِال ْن َسانَ ِم ْن َعل‬


)2( ‫ق‬

)3( ‫اِ ْق َر ْأ َو َربُّكَ ْاالَ ْك َر ُم‬

)4( ‫الَّ ِذيْ عَلّ َم بِ ْالقَلَ ِم‬

2
)5(‫عَلَّ َم ْا ِال ْن َسانَ َمالَ ْم يَ ْعلَ ْم‬

Artinya

1. Bacalah dengan ( menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan

2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah

3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah

4. yang mengajar ( manusia) dengan perantaraan kalam [1589]

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

[1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.

Terdapat dalam Al-Hadis Nabi Muhammad SAW, yang artinya demikian:

“Carilah ilmu mulai dari buaian sang Ibu sampai keliang lahat ( meninggal).”

Demikian pula, Hadis Nabi tentang kewajiban mencari Ilmu:

) ‫لع ْل َم طَلَبُ (البر عبد اين رواه‬


ِ ‫ْضةٌ ْا‬
َ ‫ُم ْسلِ َم ٍة ُم ْسلِ ٍم َو ُكلِّ فَ ِري‬

“Mencari Ilmu itu wajib bagi kaum muslim laki-laki dan perempuan” (HR.
Bukhari Muslim).”

Agar manusia tidak tersesat, terutama bagi orang-orang yang beriman.


Nabi Muhammad SAW berpesan melalui sebuah hadis yang artinya: “Telah aku
tinggalkan dua perkara yang apabila engkau memegang teguh keduanya, engkau
tidak akn tersesat, kedua perakara itu adalah kitabullah (Al-Qur’an) dan sunnah
Nabi ( Al-Hadis).”

Pada dalam landasan agama terdapat pula tuntunan untuk mencapai


kebahagian

)‫اللحد الى المحد من العلم أطلب( رواه مسلم‬

3
“Barang siapa yang menginginkan kebahagian dunia, maka dengan ilmu. Dan
barang siapa yang menginginkan kebahagiaan keduanya ( dunia dan akhirat),
maka dengan ilmu.

2. Landasan Filosofi

Yaitu yang mendasari kurikulum berdasarkan paham dari pendidik


ataupun pengambil kebijakan. Landasan filosofis ini menjadi dasar dalam
munculnya teori, dan munculnya praktek-praktek pendidikan

Pada saat guru mengunakan metode ceramah di dalam kelas, pada


dasarnya itu ada landasan teorinya dan landasan filosofisnya. Misalnya landasan
filosofinya lebih cenderung kepada emperisme, beranggapan bahwa peserta didik
itu belum mengetahuai pengetahuan awal yang cukup hingga perlu di suguhkan
suatu materi. Dan landasan seperti itu dipilihlah sifatnya ekspositori. Guru yang
mengekspos materi kepada peserta didik sehingga dalam praktek pembelajarannya
terlihat guru memberikan ceramah. Secara peraktek bisa dilihat bahwa guru
menggunakan metode tertentu tapi dibalik itu ada landasan teori dan landasan
filsafatnya.

3. Landasan psikologis

Landasan psikologis terkait dengan hal-hal yang melekat pada jiwa


individu. Individu tertentu memiliki motivasi belajar seperti apa, bagaimana
ketertarikannya, minat, dan bakatnya. Jadi setiap pelaksanaan pendidikan mesti
berdasarkan kepada landasn psikologis, karena yang kita kembangkan itu adalah
potensi dari individu-individu siswa. Karena itu mengembangkan potensi individu
manusia, kita perlu mengetahui bagaimana kejiwaannya, dan bagaimna cara
belajarnya. Hal-hal seperti itu yang perlu menjadi dasar dalam pelaksaaan
pendidikan.

4
Ada tiga teori atau pendekatan tentang perkembangan seseorang.
Pendekatan-pendekatan yang dimaksud adalah:

1. Pendekatan pentahapan. Dengan maksud perkembangan individu berjalan


melalui tahap-tahap tertentu.

2. Pendekatan diferensial. Dengan maksud pendekatan ini memandang individu-


individu itu memiliki kesamaan- kesamaan dan perbedaan-perbedaan.

3. Pendeatan iprasif. Pendekatan ini melihat karakteristik setiap individu, dapat


saja disebut pendekatan individual.

Dari pendekatan ini yang paling banyak dilaksanaan adalah pendekatan


pentahapan.

Psikologi perkembangan menurut Rouseau yaitu:

1.Masa bayi dari 0-2 tahun yang sebagian besar merupakan perkembangan fisik.

2.Masa anak dari 0-12 tahun yang menyatakan perkembangannya baru seperti
hidup manusia primitif.

3. Masa pubertas dari 12-15 tahun, ditandai dengan perkembangan pikiran dan
kemauan untuk berpetualang.

4. Masa adoselen 15-25 tahun, pertumbuhan seksual menonjol, sosial, kata hati,
dan moral. Remaja ini mulai belajar berbudaya.

Havinghurst membagi menyusun fase perkembangan menjadi:

1. Tugas perkembngan masa kanak-kanak

2. Tugas perkembangan maasa anak

3. Tugas perkembangan masa remaja

4. Tugas perkambangan masa dewasa awal

5. Tugas perkambangan masa setengah baya

6. Tugas perkambangan orang tua.

5
Tugas-tugas yang tertera diatas memberi kemudahan kepada para pendidik
pada setiap jenjang dan tingkat pendidikan untuk:

1. Menentukan arah pendidikan.

2. Menentukan metode atau model belajar anak-anak agar meraka mampu


menyelesaikan tugas perkembanganya.

3. Menyiapkan materi pembelajaran yang tepat.

4. Menyiapan pengalaman belajar yang cocok dengan tugas perkembngan itu.

4. Landasan sosial dan budaya

Sosial budaya merupakan bagian hidup manusia yang paling dekat dengan
kehidupan sehari-hari. Sebab sebagian terbesar dari kegiatan manusia dilakukan
secara kelompok. Pekerjaan di rumah, di kantor, di perusaan, di perkebunan, dan
sebagainya, hampir semuanya dikerjakan oleh lebih seorang. Ini berati unsur
sosial ada pada kegiata-kegiatan itu.

Landasan budaya menjadi dasar dalam landasan pendidikan karena budaya


mengandung nilai-nilai yang perlu dilestarikan melalui pendidian . Ada budaya
yang dapat di pertahankan untuk digunakan peserta didik di masa depan, tapi
barangkali ada budaya yang perlu di minimalisir.Kenapa budaya menjadi landasan
pendidikan, karena budaya itu di bentuk oleh manusia, artinya meskipun sudah
ada budaya akan muncul budaya-budaya sesuai dengan kebutuhan.

5. Landasan Hukum

Landasan hukum terkait dengan peraturan perundang-undangan bahwa


pendidikan itu perlu didasari oleh kebijakan. Landasan hukum atau yuridis di
Indonesia dimulai dari UUD 1945, pancasila, UU No 20 tahun 2003, peraturan-
peraturan mentri yang relefan untuk mencapai kebijakan-kebijakan yang di
tetapkan. Contohnya dalam undang-undang no 20 tahun 2003, disitu di cantumkan
bahwa tujuan pendidikan adalah mengembangkan potensi peserta didik.

6
Jadi, dengan adanya aturan semacam itu atau pernyataan bahwa
pendidikan itu adalah mengembangkan potensi diri, peraturan-peraturan yang
mendukung atau teknis-teknis, tentu mengarah kepada bagaimana potensi peserta
didik dikembangkan. Sehingga pada saat dikelas lebih cenderung kegiatan
belajarnya mengembangkan potensi peserta didik ketimbang hanya melakukan
transfer materi.

3. Pengertian asas pendidikan

Asas pendidikan merupakan suatu kebenaran yang menjadi dasar atau


tumpuan berfikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaaan pendidikan,
Khususnya di Indonesia, terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah
dalam merancang dan melaksanaan pendidikan. Diantara asas tersebut adalah
Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan Asas Kemandirian
dalam Belajar.

4. Asas pokok pendidikan

1. Asas Tut Wuri Handayani

Sebagai asas pertama tut wuri handayani merupakan inti dari sitem among
perguruan. Asas yang dibuat oleh Ki Hajar Dwantara ini kemudian dikembangkan
oleh Drs. R.M.P Sostrokartono dengan menambahkan dua semboyan lagi, yaitu
Ing Ngarso Sung Tulodo, dan Ing Madiyo Mangun Karso.

2. Asas belajar sepanjang hayat

Asas belajar sepanjang hayat merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap
pendidikan seumur hidup. Kurikulum yang dapat merancang dan
diimplementasikan dengan memperhatikan dua dimensi, yaitu dimensi vertikal
dan horisontal. Dimensi vertikan dari kurikulum sekolah melipiti keterkaitan dan
kesinambungan antar tingkat persekolahan dan keterkaitan dengan kehidupan
peserta didik di masa depan.

7
Dimensi horizotal dari kurikulum sekolah yaitu keterkaitan antara pengalaman
belajar di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah.

3.Asas kemandirian dalam belajar

Dalam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan kemandirian


dalam belajar itu dengan menghindari campur tangan guru, namun guru selalu
siap untuk ulur tangan bila diperlukan. Perwujudan asas kemandirian dalam
belajar akan menempatan guru dalam peran utama sebagai fasilitator dan
motifator. Salah satu pendekatan yang memberikan peluang dalam melatih
kemandirian belajar peserta didik adalah CBSA (Cara Belajar siswa Aktif).

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Pengertian landasan pendidikan

Landasan pendidikan merupakan suatu dasar atau tumpuan dalam


mengembangkan pendidikan dasar.

2. Macam-macam landasan pendidikan

1. Landasan Agama, yang didasarkan pada al-qur’an dan al-hadis.


2.Landasan filosofis, yaitu berdasarkan dengan filsafat-filsafat.
3. Landasan psikologis, berasal dari hukum-hukum dasar perkembngan
peserta didik.
4. Landasan sosial budaya, yaitu mengandung norma dasar pendididkan
yang bersumber dari norma.
5. Landasan hukum, yang didasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945
pasal 31 dan 32.

8
3. Pengertian asas pendidikan
Asas pendidikan merupakan suaru kebenaran yang menjadi dasar atau
tumpuan berfikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan.
4. Asas pokok pendidikan
1. Asas Tut Wuri Handayani
2. Asas Belajar Sepanjang Hayat
3. Asas Kemandirian dalam Belajar
B. SARAN

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak


terdapat kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis
harapkan, guna perbaikan makalah dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Abu dan Tri Prasetyo Joko. (1997). Strategi Belajar Mengajar. Bandung:
Balai Pustaka Setia.

Depdiknas. (2001) Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.

Jalaludin. (2004) Psikologi Agama, Jakarta : Rajawali Pres.

Pidarta, Made. (2007) Landasan Kependidikan, Jakarta : Rinea Cipta.

Suhartono, Suparlan. (2008). Wawasan Pendidikan. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Hartono. (2008). Landasan dan asas-asas pendidikan.( serial online).

Anda mungkin juga menyukai