Anda di halaman 1dari 4

KONSERVASI GIGI

MDE

Kasus

A. Hubungan dokter gigi dengan pasien yang baik diperlukan untuk dapat menumbuhkan
kepercayaan pasien kepada dokter gigi. Komunikasi yang baik dan pemberian
informasi yang sejelas-jelasnya agar pasien mengetahui prosedur yang dilakukan dan
tidak terkejut dengan perawatan yang diberikan merupakan penanganan rasa sakit yang
efektif.

Pertanyaan:

1. Mana diantara perilaku di bawah ini yang harus dihindari dokter dalam merawat
pasien agar terjalin komunikasi yang efektif:
a. Intonasi suara dokter yang datar
b. Melakukan kontak mata ketika berkomunikasi
c. Ekspresi wajah tersenyum
d. Duduk berhadapan

B. Andi, laki-laki usia 20 tahun datang ke praktek dokter gigi dengan keluhan beberapa
gigi depan atas dan gigi belakang bawahnya terlihat bercak putih. Selain itu gigi 13
adanya lubang besar, walau tidak pernah memberi keluhan tetapi sangat mengganggu
penampilannya. Andi mengaku mempunyai kebiasaan makan coklat dan minum coca
cola terutama bila berkumpul dengan teman-temannya.

Pemeriksaan intra oral dijumpai debri dan plak pada region 1,2,3,4 serta kalkulus pada
region 3 dan 4> gigi 13 dengan karies site 2 size 4 pada bagian distal. Terlihat adanya
perdarahan pada papilla interdental region 3 dan 4. Hidrasi saliva < 30 detik, kecepatan
alir saliva > 5 ml / 5 menit, pH saliva dan pH plak 6,0.

Pertanyaan:

2. Dari kasus Andi di atas terlihat adanya gangguan dalam lingkungan oral yaitu ;
a. Hyposaliva
b. Hypersaliva
c. Proses demineralisasi dan remineralisasi yang tidak seimbang
d. Kapasitas buffer saliva
e. Adanya penyakit periodontal
C. Andi, mahasiswa PTN, usia 23 tahun, datang dengan keluhan rasa tidak nyaman pada
gigi-gigi geraham atas kiri, terutama pada saat makan. Menurut Andi gigi sudah di
tumpat seminggu yang lalu oleh seorang dokter gigi karena katanya berlubang.
Sebenarnya sebelum di tumpat oleh dokter gigi itu keluhan utama Andi adalah sering
terselip makanan waktu makan.
Pemeriksaan klinis menunjukkan gigi 26 dengan adanya tumpatan sewarna gigi oklusal
distal kedalaman kavitas media. Sonderen dan tes termal peka, Gambaran radiografis
terlihat adanya tumpatan overhanging didistal gigi 26, adanya gambaran radiolusen
dibagian mesial gigi 27 yang meluas kebagian tengah gigi, hampir mencapai pulpa,
tetapi oklusal gigi 27 tersebut utuh
Pasien menyikat gigi 2 x sehari dengan pasta gigi mengandung fluor, pemeriksaan
resiko karies ditemui hidrasi saliva < 30 detik, viskositas saliva encer dan konsumsi
gula gula > 2x sehari.

Pertanyaan:

3. Melihat kasus diatas, penyebab utama dari keluhan pasien tersebut adalah :
a. Gigi berlubang pada 27
b. Adanya tumpatan overhanging pada 26
c. Inflamasi pulpa pada 26 dan 27
d. Inflamasi pulpa pada 27 dan overhanging tumpatan pada 26
e. Terkumpulnya sisa makanan pada gigi 27.

D. Bapak Ibnu, usia 43 tahun datang keRSU Pemerintah kelas A dengan keluhan rasa
tidak nyaman yang rasanya kemeng (dull pain) yang mengganggu. Rasa kemeng ini
dirasakannya kurang lebih satu minggu dan menetap pada sisi kiri wajahnya. Pasien
menyatakan bahwa nyeri bertambah jika posisi tubuhnya membungkuk dan lebih terasa
pada saat jogging.

Pertanyaan:

4. Dari keluhan pasien diatas diagnose kasus bapak Ibnu adalah;


a. Myocardial Infafrk
b. Sinusitis Maksillaris
c. Atypical facial pain
d. Pulpitis irreversible symtomatis
e. Peridontitis Apikalis akut

5. Dari kasus diatas, yang menyatakan bahwa nyeri tersebut bukanlah berasal dari
jaringan pulpa adalah :
a. Nyeri unilateral yang meluas ke wajah sampai ke telinga
b. Nyeri yang menimbulkan parastesi
c. Nyeri kemeng dan bertambah saat beraktivitas
d. Nyeri bertambah pada saat membungkuk
e. Nyeri hilang bila dilakukan anestesi lokal
E. Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke RSGM dengan keluhan gigi depan yang
terasa nyeri tajam terutama sewaktu pasien tersebut mengkonsumsi minuman dingin.
Pada pemeriksaan klinis menunjukkan kedalaman kavitas gigi 22 D4 bagian proksimal
meluas sampai servikal.Gigi 24 menunjukkan kavitas dengan kedalaman
D5.Pemeriksaan vitalitas positif. Sondasi dan semprotan udara peka sedangkan test
perkusi dan palpasi negatif.

Pertanyaan:

6. Diagnosis yang tepat pada gigi 24 untuk kasus di atas:

a. Pulpitis Reversibel
b. Hipersensitif Dentin
c. Pulpitis Irreversibel
d. Pulpitis Kronis
e. Pulpitis Akut

F. Waty, seorang mahasiswi usia 21 tahun datang ke RSGM-P dengan keluhan gigi 14
fraktur tonjol palatinal sewaktu makan 3 hari yang lalu. Pasien merasa giginya sangat
ngilu pada waktu makan panas terutama pada saat minum dingin dengan nyeri tajam.
Pemeriksaan klinis menunjukkan gigi 14 fraktur palatinal dengan dentin terbuka.OHI
baik dan gigi-gig lain dalam keadaan utuh tanpa adanya karies.

Pertanyaan:

7. Prinsip menghilangkan nyeri tajam yang menjadi keluhan utama pasien pada kasus
diatas adalah :

a. Penutupan tubulus dentin


b. Memodifikasi smear layer diatas permukaan dentin yang terbuka
c. Membentuk hybridisasi layer dengan pemakaian bahan-bahan adhesive
d. Menutup tubulus dentin dengan smear plug
e. Memacu pembentukan peritubular dentin

G. Seorang pria berumur 30 tahun dirujuk ke Klinik Spesialis Konservasi Gigi RSGM
FKG USU dengan keluhan nyeri tumpul dan mendenyut serta disertai pembengkakan
pada gigi 26. Pasien pernah berkunjung ke dokter gigi 3 bulan yang lalu. Pasien
mengeluhkan adanya tumpatan yang mengganjal dan pecah seminggu yang lalu. Pada
pemeriksaan klinis, tes EPT menunjukkan respons negatif, perkusi sakit dan
pembengkakan bagian palatinal. Pemeriksaan radiografi terlihat adanya pengisian
saluran akar yang tidak hermetis.
8. Perawatan retreatment pada kasus di atas, untuk mengeluarkan bahan pengisian
saluran akar digunakan dengan
a. Peeso reamer + chloroform
b. Gates glidden + eucalyptus oil
c. Protaper D1 D2 D3 + guttasolv
d. Ultrasonik
e. Hedstrom 15-40 + guttasolv

9. Tujuan mekanis dari preparasi dan pembersihan saluran akar pada kasus di atas
menurut prinsip Schilder sebagi berikut kecuali:
a. Pembesaran saluran akar agar dapat menerima medikamen dan drainase
eksudat periapikal
b. Preparasi saluran akar harus berbentuk continuous taper
c. Saluran akar harus memiliki konsep ‘flow’ untuk menerima medikamen dan
bahan pengisian saluran akar
d. Praparasi saluran akar mencegah terjadinya transportasi apikal
e. Preparasi saluran akar tetap menjaga anatomi minor diameter apikal

10. Tujuan biologis dari preparasi dan pembersihan saluran akar pada kasus di atas
menurut prinsip Schilder sebagi berikut kecuali:
a. Seluruh prosedur instrumentasi dilakukan hanya pada sistem saluran akar
b. Preparasi saluran akar mencegah terdorongnya debris dan jaringan nekrotik ke
arah apikal
c. Pengangkatan seluruh debris dan jaringan nekrotik melalui sistem saluran akar
d. Cleaning dan shaping harus dilakukan dalan satu kali kunjungan
e. Mencegah terjadinya transportasi kanal di bagian apikal

Anda mungkin juga menyukai