Anda di halaman 1dari 2

SEJARAH TURUNYA AL-QUR’AN

(TARIKH NUZUL AL-QUR’AN)

Nuzul Al-qur’an itu terdiri dari 2 kata yaitu Nuzul dan Al-qur’an. Kata nuzul
bentuk Masdar, fiil madhi nya nazala yang memiliki makna:

 Meluncur dari tempat yang tinggi ke tempat ang rendah


 Singgah atau tiba di tempat tertentu
 Tertib atau teratur
 Pertemuan
 Turun secara ber angsur-angsur dan terkadang sekaligus

Kata nuzul ini memiliki banyak makna atau lebih dari satu (musytarak).

Adapun cara turunnya al-qur’an ialah pada teori ini ulama memiliki
pendapat yang berbeda, apakah ia diturunka sekali pada malam lailatul qadar atau
atau lebihh dari satu kali, teori itu adalah:

 Al-qur’an diturunkan pada malam lailatul qadar dalam jumlah dan bentuk
yang utuh dan komplit, kemudian Al-qur’an diturunkan ke bumi secara
bertahap-tahap sesuai kebutuhan (teori ini yang paling popular dan
sering digunakan ulama dan diperkuat dengan hadis shahih)
 Al-qur’an diturunkan ke langit dunia selama 20 malam lailatul qadar
dalam 20 tahun, kemudian dibacakan oleh nabu Muhammad SAW. (teori
ini dari Al-muqatil dan abu abdillah al-halimi dalam kitab Minhaj, dan al-
mawardi dalam tafsirnya)
 Al-qur’an pertama kali turun pada malam lailatul qadar, kemudian al-
qur’an diturunkan ke bumu secara bertahap-tahap dalam waktu yang
berbeda-beda. (al-sya’bi)

Proses komunikasi antara Jibril dan Nabi Muhammad SAW. Ialah Jibril
beralih menjadi manusia atau sebaliknya dan terdapat 3 teori pada komunikasi
tersebut yaitu Al-qur’an diturunkan kepada Jibril dengan makna dan kata
sekaligus kemudian Jibril menghapal al-qur’an yang tertulis dan membacakan
kepada Nabi Muhammad SAW, Jibril membacakan kepada Nabi Muhammad
SAW menggunakan makna khusus. Kemudian Nabi Muhammad menerjemahkan
ke dalam Bahasa arab, dan ketiga Jibril menyampaikan makna al-qur’an,
kemudian Nabi Muhammad SAW mengungkapkannya dengan Bahasa arab.

Adapun Ayat pertama dan terakhir turun ialah Q.S Al-a’laq, 19:1-5 di Gua
Hira, kemudian yang terakhir ialah Q.S al-Ma’idah, 5:3 ada yang berpendapat Q.S
Al-baqarah, 2:281.

Periodisasi turunnya al-qur’an dibagi menjadi 2 periode:

 Periode Mekah,
 Periode Madinah

Disamping hafal, beberapa sahabat menulis al-qur’an pada pelepah kurma,


batu, kulit binatang, dll. Sabahat yang dikanl penulis wahyu : Abu bakar As-
shiddiq, umar bin khattab, Utsman bin affan, ali bin abi thalib, Mu’awiah bin abi
Sufyan, khalid bin walid, ubay bin ka’aab, zaid bin tsabit, tsabit bin qais, amir bin
fuhairah, ‘amr bin ash, abu musa al-asy’ari, abu darda.

Adapun hikmah al-qur’an turun berangsur-angsur ada 5 yaitu:

 Meneguhkan hati Nabi Muhammad SAW. Dalam menjalankan dakwahnya


 Kesesuaian dengan peristiwa, situasi dan kondisi masyarakat yang dituju.
 Untuk mendidik masyarakat yang sedang tumbuh
 Mempermudah dalam menghafal dan memahami al-qur’an
 Membuktikan bahwa al-qur’an benar-benar kalam Allah bukan kalam
Nabi Muhammad SAW.

Pada periode kedua sejarah turunnya al-qur’an berlangsung selama 8-9 tahun
dan ayat-ayat al-qur’an ini telah sanggup memblokade paham jahiliyyah dari
segala segi, sehingga mereka tidak lagi mempunyai arti dan kedudukan dalam
pikiran sehat.

Anda mungkin juga menyukai