1. Pengertian Good Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen
Governance pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun secara administratif menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal dan politican framework bagi tumbuhnya aktifitas usaha
2.Keterbukaan dan Transparansi (openness and transparency);
3.Partisipasi Masyarakat (participation);
4.Tanggung Gugat (accountability);
5.Supremasi Hukum (rul of law);
6.Demokrasi (democracy);
7.Profesionalisme dan Kompetensi (profesionalism and
competency);
8.Daya Tanggap (responsiveness);
9.Keefisienan dan Keefektifan (efficiency and effectiveness);
10.Desentralisasi (decentralization);
11.Kemitraan dengan Dunia Usaha Swasta dan Masyarakat
(private sector and civil society partnership);
12.Komitmen pada Pengurangan Kesenjangan (commitment to
reduce inequality);
13.Komitmen pada Lingkungan Hidup (commitment to
environmental protection); 14.Komitmen Pasar yang Fair (commitment to fair market).
3. Ciri-ciri Good Governance •Mengikutsertakan semua, transparansi, bertanggung jawab,
efektif dan adil.
•Menjamin adanya supremasi hukum
•Menjamin bahwa prioritas-prioritas politik, sosial dan ekonomi
didasarkan pada konsesus masyarakat.
•Memperhatikan kepentingan mereka yang paling miskin dan
lemah dalam proses pengambilan keputusan menyangkut alokasi sumber daya pembangunan.
4. Asas umum Good Asas umum :
Governance a) Asas kepastian hukum
b) Asas tertib penyelenggara negara
c) Asas kepentingan umum
d) Asas keterbukaan
e) Asas proporsionalitas
f) Asas profesionalitas
g) Asas akuntabilitas
h) Asas efisiensi
i) Asas efektifitas.
5. Karakteristik Good 1.Participation, yaitu keterlibatan masyarakat dalam pembuatan
Governance keputusan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui lembaga perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasinya. Partisipasi tersebut dibangun atas dasar kebebasan berasosiasi dan berbicara serta berpartisipasi secara konstruktif.
2 Rule of Law, yakni kerangka hukum yang adil dan dilaksanakan
tanpa pandang bulu.
3.Transparency, karakteristik ini dibangun atas dasar kebebasan
memperoleh informasi. Informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik secara langsung dapat diperoleh oleh mereka yang membutuhkan. 4.Responsiveness, lembaga-lembaga publik harus cepat dan tanggap dalam melayani stakeholders.
5.Concensus Orientation, berorientasi pada kepentingan
masyarakat yang lebih luas.
6.Equity, setiap masyarakat memiliki kesempatan yang sama
untuk memperoleh kesejahteraan dan keadilan.
7.Efficiency and effectiveness, pengelolaan sumber daya publik
dilakukan secara berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif).
8.Accountability, pertanggunjawaban kepada publik atas setiap
aktivitas yang dilakukan.
9.Strategic Vision, penyelenggara pemerintahan dan masyarakat
harus memiliki visi jauh ke depan.
6. Persyaratan Good 1.Mewujudkan efisiensi dalam manajemen pada sektor publik,
Governance seperti memperkenalkan teknik-teknik manajemen perusahaan di lingkungan administrasi pemerintah negara, dan melakukan desentralisasi administrasi pemerintah.
2.Berupaya mewujudkan akuntabilitas publik, sesuatu yang
dilakukan oleh pemerintah mesti dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
3.Tersedianya perangkat hukum yang memadai berupa peraturan
perundangundangan.
4.Adanya sistem informasi yang menjamin akses masyarakat
terhadap berbagai kebijakan atau informasi yang bersumber dari pemerintah, elemen swasta, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
5.Terciptanya transparansi dalam kebijakan dan implementasinya,
sehingga hak-hak masyarakat untuk mengetahui (rights to information) keputusan pemerintah lebih terjamin.
7. Peraturan perundang- Undang-Undang tidak berlaku surut
undangan Good 1.Undang-Undang tidak berlaku surutUndang-Undang yang dibuat Governance oleh penguasa yang lebih tinggi, mempunyai kedudukan hukum yang lebih tinggi pula 2.Undang-Undang tidak berlaku surutUndang-Undang yang dibuat oleh penguasa yang lebih tinggi, mempunyai kedudukan hukum yang lebih tinggi pulaUndang-Undang yang bersifat khusus mengesampingkan Undang-Undang yang bersifat umum (lex specialis derogate lex generali)
3.Undang-Undang tidak berlaku surutUndang-Undang yang dibuat
oleh penguasa yang lebih tinggi, mempunyai kedudukan hukum yang lebih tinggi pulaUndang-Undang yang bersifat khusus mengesampingkan Undang-Undang yang bersifat umum (lex specialis derogate lex generali)Undang-Undang yang berlaku belakangan membatalkan Undang-Undang yang berlaku terdahulu (lex posteori derogate lex priori)
4.Undang-Undang tidak berlaku surutUndang-Undang yang dibuat
oleh penguasa yang lebih tinggi, mempunyai kedudukan hukum yang lebih tinggi pulaUndang-Undang yang bersifat khusus mengesampingkan Undang-Undang yang bersifat umum (lex specialis derogate lex generali)Undang-Undang yang berlaku belakangan membatalkan Undang-Undang yang berlaku terdahulu (lex posteori derogate lex priori)Undang-Undang tidak dapat diganggu gugat
5.Undang-Undang tidak berlaku surutUndang-Undang yang dibuat
oleh penguasa yang lebih tinggi, mempunyai kedudukan hukum yang lebih tinggi pulaUndang-Undang yang bersifat khusus mengesampingkan Undang-Undang yang bersifat umum (lex specialis derogate lex generali)Undang-Undang yang berlaku belakangan membatalkan Undang-Undang yang berlaku terdahulu (lex posteori derogate lex priori)Undang-Undang tidak dapat diganggu gugatUndang-Undang sebagai sarana untuk mencapai kesejahteraan spiritual dan material bagi masyarakat maupun individu, melalui pembaharuan atau pelestarian (asas welfaarstaat)
8. Pemerintahan yang Pemerintahan yang terbuka adalah suatu doktrin pemerintahan
terbuka yang menyatakan bahwa kegiatan pemerintah dan pengelolaan negara harus terbuka pada semua tingkatan dan dapat diawasi oleh publik.
9. Persyaratan pemerintahan – Terbuka atau transparan dalam proses maupun pelaksanaan
yang terbuka kebijakan publik
– Menjadi dasar atau pedoman dalam dialog ataupun
berkomunikasi
–Berterus terang dan tidak menutup nutupi kesalahan dirinya
atau kesalahan yang dilakukan oleh orang lain
–Tidak merahasiakan sesuatu yang dapat menimbulkan
kecurigaan pada orang lain
–Bersikap hati hati dan selektif dalam menerima dan mengolah
informasi dari manapun sumbernya.
– Sikap toleransi dan tenggang rasa terhadap orang lain
– Mau mengakui kelemahan atau kekurangan atas dirinya dan
segala hal yang dilakukannya
– Sangat menyadari tentang keberagaman dalam berbagai
bidang kehidupan
–Ingin bekerja sama dan menghargai orang lain
–ingin dan mampu menyesuaikan dengan berbagai perubahan