Anda di halaman 1dari 46

PENYEBAB MISKONSEPSI YANG SERING DIALAMI SISWA PADA

MATERI OPERASI ALJABAR

SKRIPSI

RAJU APRIJALUDIN
NIM. 1808105028

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
2021 / 1442
PENYEBAB MISKONSEPSI YANG SERING DIALAMI SISWA PADA
MATERI OPERASI ALJABAR

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh


gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Tadris Matematika

RAJU APRIJALUDIN
NIM. 1808105028

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
2021 / 1442

i
ABSTRAK

PENYEBAB MISKONSEPSI YANG SERING DIALAMI SISWA PADA


MATERI OPERAS ALJABAR

Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan mengenai penyebab-


penyebab terjadinya miskonsepsi yang sering dialami siswa. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah
seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 2 Bekasi tahun pelajaran 2020/2021 yang
berjumlah 252 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan probably
sampling dengan simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak
dari populasi yang dianggap homogen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
adanya penyebab-penyebab terjadinya miskonsepsi yang dialami oleh siswa
dalam pembelajara matematika khususnya pada materi aljabar..

Kata kunci: Miskonsepsi, Kesulitan Belajar, Hasil belajar siswa.

ii
ABSTRACT

CAUSES OF MISCONCEPTION WHICH STUDENTS OFTEN


EXPERIENCE IN ALGEBRA OPERATING MATERIALS

The purpose of this study is to describe the causes of misconceptions that


are often experienced by students. This research uses descriptive quantitative
research. The study population was all students of class IX SMP Negeri 2 Bekasi
in the academic year 2020/2021, totaling 252 students. The sampling technique
uses probably sampling with simple random sampling, that is, random sampling
from a population that is considered homogeneous. The results of this study
indicate that there are causes of misconceptions experienced by students in
learning mathematics, especially in algebra material.

Keywords: Misconceptions, Learning Difficulties, Student learning outcomes.

iii
LEMBAR PERSETUJUAN

PENYEBAB MISKONSEPSI YANG SERING DIALAMI SISWA PADA


MATERI OPERASI ALJABAR

RAJU APRIJALUDIN
NIM. 1808105028

Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II

................................................... .................................................
NIP. .......................................... NIP. ........................................

iv
v
NOTA DINAS

Kepada:
Yth. Ketua Jurusan Tadris Matematika
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Di Cirebon

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah melakukan bimbingan, telaah, arahan dan koreksi terhadap
penulisan skripsi
Nama : Raju Aprijaludin
NIM : 1808105028
Judul : Penyebab Miskonsepsi yang Sering dialami Siswa Pada Materi
Operasi Aljabar

Kami bersepakat bahwa skripsi tersebut sudah dapat diajukan untuk


dimunaqosahkan. Atas pertimbangan dan kebijakannya, kami haturkan banyak
terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Cirebon, 20 Juni 2021


Pembimbing I Pembimbing II

................................................... ................................................
NIP. .......................................... NIP. .......................................

vi
PERNYATAAN KEASLIAN

Bismillahirrahmaanirrahiim

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Raju Aprijaludin

NIM : 1808105028

Fakultas / Jurusan : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan/ Tadris Matematika

Judul : Penyebab Miskonsepsi yang Sering dialami Siswa Pada


Materi Operasi Aljabar

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya penulis yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana (S1) di IAIN Syekh
Nurjati Cirebon.
2. Semua sumber yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini telah
dicantumkan sesuai ketentuan atau pedoman karya tulis ilmiah.
3. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini sebagian maupun
keseluruhan isinya merupakan karya plagiat, penulis bersedia menerima
sanksi yang berlaku di IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Cirebon, 07 Juni 2021


Pembuat Pernyataan,

Raju Aprijaludin
NIM. 1808105026

vii
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Penyebab Miskonsepsi yang Sering dialami


Siswa Pada Materi Operasi Aljabar” oleh Raju Aprijaludin NIM. 1808105028
telah dimunaqasyahkan pada hari Senin tanggal 22 Maret 2021 di hadapan dewan
penguji dan dinyatakan lulus.

Skripsi ini telah memenuhi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) pada Jurusan Tadris Matematika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Jurusan
Dr. Muhamad Ali Misri, M. Si
NIP. 19811030 201101 1 004

Sekretaris Jurusan
Hendri Raharjo, M. Kom
NIP. 19741212 200604 1 003

Penguji I
................................................
NIP. .......................................

Penguji II
.................................................
NIP. ........................................

Pembimbing I
.................................................
NIP. ........................................

viii
ix

Pembimbing II
.................................................
NIP. ........................................

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Dr. H. Farihin, M. Pd
NIP. 19610805 199003 1 004
RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Raju Aprijaludin


Tempat/
: Bekasi/ 07 April 2000
Tanggal Lahir
Jenis Kelamin : Laki-laki
Nama Bapak : Udin
Nama Ibu : Nyai
Telp./ HP : 085721712565

e-mail : Rajuaprjaludin2000@gmail.com

Kp. Pulo Derowak RT 001/004 Desa Karangjaya


Alamat Lengkap :
Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi.

Riwayat Pendidikan:

1. SD Negeri 02 Karangjaya, lulus tahun 2012


2. SMP Negeri 1 Pebayuran, lulus tahun 2015
3. SMA Negeri 1 Pebayuran, lulus tahun 2018
4. IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jurusan Tadris Matematika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, lulus tahun 2021

Pengalaman menyajikan makalah/ Hasil Karya/ prestasi akademik


1. Mendapatkan peringkat II Nilai Tertinggi di sekolah pada UNBK 2018.
2. Mendapatkan juara II Lomba Futsal Putra pada kegiatan Pekan Olahraga
Sekolah.

Riwayat Organisasi Kemahasiswaan


1. Anggota Himpunan Mahasiswa Matematika, periode 2018 - 2021.

x
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT


karena berkat rahmat, kehendak, kekuatan, pertolongan dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.

Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah


SAW, keluarga dan para sahabat yang telah memberikan penerangan bagi umat
Islam.

Skripsi dengan judul “ Penyebab Miskonsepsi yang Sering dialami Siswa


Pada Materi Operasi Aljabar ” ini disusun untuk memenuhi syarat kelulusan serta
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Syekh Nurjati Cirebon. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan
skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, iringan do’a
dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada:

1. Dr. H. Sumanta, M. Ag., Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon.


2. Dr. H. Farihin, M. Pd., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
3. Dr. Muhamad Ali Misri, M. Si., Ketua Jurusan Tadris Matematika
4. Hendri Raharjo, M.Kom., sekretaris jurusan Tadris Matematika
5. ................................, Dosen Pembimbing 1 yang telah memberikan
bimbingan, petunjuk, bantuan dan kesabaran dalam penyelesaian skripsi ini.
6. ................................, Dosen Pembimbing 1 yang telah memberikan
bimbingan, petunjuk, bantuan dan kesabaran dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Segenap dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon, khususnya dosen Matematika
yang telah memberikan ilmunya dengan sabar dan tanpa pamrih kepada
penulis sehingga penulis mempunyai masa depan dan wawasan yang lebih
dalam.
8. Ibu dan Bapa saya yang telah membimbing dan mendukung baik dalam
bentuk materil maupun non materil. Selalu memberikan motivasi serta
semangatnya kepada saya.

xi
xii

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
pembaca sehingga dapat menyempurnakan penulisan skripsi ini.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak yang membutuhkan.

Cirebon, 07 Juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................... xi


Daftar Tabel ...........................................................................................................xv
Daftar Lampiran ................................................................................................... xvi
Bab I Pendahuluan ...............................................................................................1
1. 1. Latar Belakang Masalah .................................................................1
1. 2. Rumusan Masalah ..........................................................................2
1.2.1. Identifikasi Masalah .........................................................2
1.2.2. Batasan Masalah ..............................................................2
1.2.3. Pertanyaan Penelitian .......................................................2
1. 3. Tujuan Penelitian ...........................................................................3
1. 4. Manfaat Penelitian .........................................................................3
Bab II Telaah pustaka ...........................................................................................4
2. 1. Kajian Teori ...................................................................................4
2.1.1. Matematika ......................................................................4
2.1.2. Miskonsepsi .....................................................................5
2.1.3. Kesulitan Belajar ..............................................................6
2. 2. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan ....................................7
2. 3. Kerangka Pemikiran .....................................................................10
2. 4. Hipotesis Penelitian......................................................................10
Bab III Metode Penelitian ....................................................................................11
3. 1. Jenis Penelitian .............................................................................11
3.1.1. Desain Penelitian ...........................................................11
3. 2. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................12
3. 3. Populasi dan Sampel ....................................................................13
3.3.1. Populasi ..........................................................................13
3.3.2. Sampel............................................................................13
3. 4. Definisi Operasional Variabel ......................................................14
3.4.1. Penyebab Terjadinya Miskonsepsi (Variabel X) ...........14

xiii
xiv

3.4.2. Hasil Belajar Siswa ........................................................14


3. 5. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ...................................14
3. 6. Validitas dan Reabilitas Instrumen ..............................................15
3.6.1. Uji Validitas ...................................................................15
3.6.2. Uji Reliabilitas ...............................................................15
3.6.3. Uji Tingkat Kesukaran ...................................................16
3.6.4. Daya Pembeda ...............................................................16
3. 7. Teknik Analisis Data ....................................................................17
3.7.1. Analisis Angket ..............................................................17
3.7.2. Uji Statistik ....................................................................17
Bab IV Hasil dan Pembahasan .............................................................................20
4. 1. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................20
4. 2. Pembahasan ..................................................................................20
Bab V Penutup ....................................................................................................21
5. 1. Simpulan ......................................................................................21
5. 2. Saran .............................................................................................21
Daftar Pustaka ........................................................................................................22
Lampiran-lampiran .................................................................................................24
DAFTAR TABEL

Halaman
Table 2. 2-1. Tinjauan Literatur ...............................................................................9
Table 3. 2-1. Jadwal Kegiatan Penelitian ...............................................................12
Table 3. 3-1. Sampel Penelitian .............................................................................13

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Literatur Review...........................................................................24


Lampiran 2 ............................................................ ..........................................27
Lampiran 3 ......................................................... .............................................28
Lampiran 4 ........................................................ ..............................................29

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang Masalah

Badan Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa penjelasan,


pemahaman dan penerapan konsep termasuk dalam tujuan dari mata pelajaran
matematika. Dengan kata lain, mata pelajaran matematika didalamnya
menegaskan pada konsep. (Pendidikan dalam Sari & Afriansyah, 2006)

Dalam pembelajaran matematika ada 2 objek yang dipelajari yaitu objek


langsung dan objek tidak langsung. Objek langsung dalam pembelajaran
matematika di antaranya fakta, konsep, prinsip dan keterampilan matematika.
Fakta merupakan ketetapan yang ada dalam pembelajaran matematika, contohnya
angka satu dilambangkan dengan 1. Konsep dalam matematika yaitu
mengklasifikasikan objek-objek tertentu yang memiliki kesamaan berdasarkan
sifat atau nilai tertentu dalam satu kategori. Prinsip dalam matematika merupakan
sebuah pernyataan-pernyataan atau teorema yang dapat di buktikan kebenarannya
melalui pembuktian atau aksioma. Sedangkan keterampilan dalam matematika
adalah kemampuan menerapkan fakta, konsep dan prinsip yang sesuai sehingga
dapat menyelesaikan suatu permasalahan yang ada.

Sekumpulan konsep matematika yang telah di pelajari dan di miliki oleh


siswa dapat mempermudah proses pembelajaran dan mengarahkan hasil belajar
yang lebih baik serta dapat mengoptimalkan kejelasan prinsip dan keterampilan
matematika karena konsep matematika menjadi dasar yang harus dikuasai oleh
siswa dalam pembelajaran matematika. Setelah siswa memahami konsep tersebut
maka selanjutnya akan belajar mengenai prinsip dan keterampilan matematika.
Namun seringkali terjadi kesalahpahaman konsep dalam matematika sehingga
berdampak pada terjadinya miskonsepsi. Jika kesalahan konsep (miskonsepsi)
dibiarkan maka akan berpengaruh terhadap pemahaman prinsip dan keterampilan
matematika.

1
2

Idealnya, pengetahuan matematika dasar yang dimiliki oleh siswa dapat


mempermudah proses pembelajaran dan memperoleh hasil belajar matematika
yang lebih baik. Faktanya, terkadang matematika dasar yang dimiliki membuat
siswa semakin kesulitan dalam proses pembelajaran, hali ini terjadi karena adanya
miskonsepsi antara pengetahuan matematika dasar dengan pengetahuan
matematika baru khususnya pada materi operasi aljabar. Akibatnya, siswa menjadi
kesulitan dalam proses pembelajaran khususnya memahami pengetahuan
matematika baru pada materi operasi operasi aljabar yang lebih kompleks.

Salah satu cara untuk meminimalisir miskonsepsi matematika yaitu


dengan mengidentifikasi penyebab-penyebab yang sering dialami oleh siswa
khususnya pada materi operasi aljabar.

1. 2. Rumusan Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah

Mengacu pada masalah utama pada latar belakang, peneliti dapat


mengidentifikasi masalah berupa kualitas pendidikan Indonesia yang masih
kurang baik, pembelajaran matematika yang kurang efektif terutama siswanya
yang masi pasif dan sedikit terlibat dalam proses pembelajaran sehingga siswa
mengalami miskonsepsi.

1.2.2. Batasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya permasalahan dalam penelitian


dikarenakan masalah yang dapat diteliti, peneliti membatasi masalah sebagai
berikut:

a. Tempat pengambilan data di SMP Negeri 2 Bekasi.


b. Materi yang diambil adalah operasi aljabar.

1.2.3. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti merumuskan masalah penelitian ini


sebagai berikut:
3

1. Apa saja penyebab terjadinya miskonsepsi pada siswa terhadap operasi


aljabar?
2. Bagaimana dampak siswa yang mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran
matematika?

1. 3. Tujuan Penelitian

Untuk memberikan arah yang jelas tentang maksud dari penelitian ini
dan berdasarkan pada rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:

1. Mengetahui penyebab terjadinya miskonsepsi pada siswa terhadap operasi


aljabar.
2. Mengetahui dampak dampak siswa yang mengalami miskonsepsi dalam
pembelajaran matematika.

1. 4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan baru tentang


penyebab miskonsepsi yang sering dialami siswa pada materi operasi aljabar.
Penelitian ini berguna bagi pendidik untuk membantu siswa dalam mengetahui
penyebab miskonsepsi yang sering dialami siswa pada materi operasi aljabar agar
dapat-memperbaiki-pembelajaran-selanjutnya.
BAB II
TELAAH PUSTAKA

2. 1. Kajian Teori

2.1.1. Matematika

Dari beberapa pemaparan para ahli mengenai definisi belajar, ternyata


definisi yang dipaparkan oleh para ahli itu mengarahkan pada satu hal yang sama
yaitu bahwa belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang baik
itu perubahan tingkah laku, pengetahuan, atau keterampilannya ke arah yang lebih
baik dari sebelumnya. Perubahan ini didapatkan dari latihan dan pengalaman yang
mereka lalui selama proses belajar (Hamalik 2009, Santoso 2000, Shaleh 2009,
Brower 2009)

Matematika selalu berkaitan dengan lambang-lambang atau simbol-


simbol yang memiliki makna tertentu karena objek yang di pelajari dalam
matematika tidak semuanya bersifat nyata ada pula yang bersifat abstrak atau
khayal, mengikuti pola deduktif yaitu dimulai dari masalah-masalah yang konkrit
ke masalah-masalah yang abstrak dan kebenaran dalam matematika bersifat logis
atau masuk akal (Suriasumantri, 2009).

Penting bagi siswa untuk menghubungkan pengetahuan dasar yang sudah


dimiliki dengan pengetahuan baru yang akan dipelajari. Bahkan, pengetahuan
dasar pula menjadi bagian yang harus dikuasai terutama dalam pemahaman
konsep karena dapat membuat siswa menjadi lebih kritis dalam berpikir. Dalam
mempelajari matematika, seringkali dihadapkan dengan berbagai macam rumus
yang harus dipelajari, tentunya membutuhkan pemahaman yang tepat dalam
menyelesaikan masalah masalah tersebut. Oleh sebab itu, pemahaman yang tepat
sangat diperlukan terutama dalam menghubungkan pengetahuan dasar dengan
pengetahuan baru.

4
5

Matematika adalah ilmu yang sangat penting dalam kehidupan kita


sehari-hari, matematika dapat meningkatkan kemampuan berpikir, berargumen
dan berhitung. Matematika dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
yang berkaitan dengan kehidupan kita sehari-hari. Memahami konsep dalam
matematika itu sangatlah penting. Pada beberapa momen, pasti akan dijumpai
ketika kita kesulitan dalam memahami konsep, dan pada akhirnya membuat siswa
berpikir menurut pemahamannya saja, tidak sadar bahwa sebenarya ada
pemahaman yang paling tepat dibanding dengan pemikirannya. Oleh sebab itu,
akan terjadi salah pemahaman dalam konsep yang dipelajari atau disebut dengan
istilah miskonsepsi (Slavin, 2011).

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menyatakan bahwa mata


pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut: 1)Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah. 2)Menggunakan penalaran pada pola dan sifat,
melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti,
atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. 3)Memecahkan masalah
yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
4)Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah. 5)Memiliki sikap menghargai kegunaan
matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.

2.1.2. Miskonsepsi

Beberapa ahli memaparkan definisi mengenai kecerdasan miskonsepsi,


ternyata definisi yang dipaparkan oleh para ahli itu mengarahkan pada satu hal
yang sama yaitu bahwa miskonsepsi adalah suatu bagian kerangka konsep yang
salah tetapi dianggap benar oleh siswa sehingga terjadi kesalahan yang muncul
secara berulang atau konsisten. Miskonsepsi bisa terjadi kepada pemahaman siswa
karena ada sebab-sebabnya. Siswa yang mengalami miskonsepsi dapat
6

berpengaruh terhadap hasil belajarnya bahkan kehidupan siswa nantinya. Ada


beberapa jenis miskonsepsi uang sering dialami oleh siswa diantaranya
miskonsepsi generalisasi, miskonsepsi notasi, miskonsepsi pengartian huruf, dan
miskonsepsi aplikasi aturan. Sjswa sering kali mengalami miskonsepsi khusunya
pada materi aljabar, padahal pemahaman terhadap materi aljabar yang baik dapat
membantu siswa untuk memiliki kemampuan analitik yang baik (A.Ozkan 2011,
Holmes 2013, Hershberger, 2011, Luz 2008, Suparno P 2013, Sutrisno 2007,
Yusmana 2010).

Beberapa ahli memaparkan definisi mengenai berpikir, ternyata definisi


yang dipaparkan oleh para ahli itu mengarahkan pada satu hal yang sama yaitu
bahwa berpikir kritis adalah kemampuan seseorang untuk merespon hal-hal yang
terjadi di dalam kehidupan. Seseorang yang memiliki kemampuan berpikir kritis
baik maka orang tersebut akan mampu memecahkan suatu masalah yang terjadi,
mengambil keputusan-keputusan yang diperlukan, menganalisis pendapat-
pendapat orang lain mengenai suatu topik, dan melakukan penyelidikan-
penyelidikan ilmiah jika itu diperlukan. Dengan begitu orang yang memiliki
kemampuan berpikir kritis baik mereka tidak akan langsung percaya terhadap
suatu hal dia akan menganalisisnya terlebih dahulu dan melakukan penyelidikan
penyelidikan ilmiah jika itu dirasa perlu untuk dilakukan. Berpikir kritis seseorang
dapat dilatih dengan pembelajaran matematika. Karena berfikir kritis sangat
penting bagi seseorang maka berpikir kritis dijadikan salah satu tujuan dalam
pendidikan (Walle 2007, Murphy 2006).

2.1.3. Kesulitan Belajar

Dapat dikatakan bahwa anak yang memiliki hambatan hambatan dalam


belajar maka anak tersebut mengalami kesulitan dalam belajar. Hambatan di sini
bisa berupa fisik yaitu kurangnya pendengaran siswa atau bisa juga orangnya
penglihatan siswa. Sehingga kesulitan belajar yang dialami siswa ini berpengaruh
terhadap prestasi nya, semakin tinggi tingkat kesulitan belajar yang dialami siswa
maka akan semakin rendah prestasi yang dapat diraih oleh siswa. Begitupun
sebaliknya jika siswa tidak mengalami kesulitan belajar maka siswa tersebut dapat
mencapai prestasi belajar yang baik atau dapat mencapai tujuan pembelajaran
7

yang hendak dicapai. Terdapat dua faktor yang menyebabkan kesulitan belajar
siswa diantaranya yaitu faktor yang datang dari dalam diri siswa atau faktor
internal dan faktor yang datang dari luar diri siswa yaitu faktor eksternal. Faktor
yang datang dari dalam diri siswa bisa berupa motivasi belajar dalam diri siswa
yang kurang, adanya gangguan fisik seperti kurangnya pendengaran atau
kurangnya penglihatan, dan bisa juga disebabkan karena kemandirian belajar
siswa yang rendah. Sedangkan untuk faktor yang datang dari luar diri siswa bisa
berupa lingkungan sekitar yang tidak mendukung siswa untuk belajar, kurangnya
perhatian orang tua dalam pembelajaran siswa, dan metode atau cara guru dalam
mengajar yang sulit dipahami oleh siswa. Ada beberapa cara untuk mendeteksi
kesulitan belajar yang dialami siswa diantaranya yaitu dengan cara observasi ke
siswa yang mengalami kesulitan belajar tersebut atau dengan melakukan tes
diagnostik terhadap siswa yang mengalami kesulitan baca tersebut atau bisa juga
dengan memanfaatkan dokumentasi dokumentasi seperti nilai nilai siswa yang ada
di sekolah (Wahyudi 2006, Elwan 2013, Rusilowati 2006).

2. 2. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain:

1. RA. Herutomo (2017), dalam penelitian “Miskonsepsi Aljabar: Konteks


Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VII SMP”. Berdasarkan hasil
analisis data dan pembahasan dapat dikemukakan kesimpulan bahwa untuk
mengetahui adanya miskonsepsi yang dialami oleh siswa bisa dengan
mendeteksinya melalui soal-soal yang telah dibuat untuk mendiagnosi
miskonsepsi. sebaiknya soal yang dibuat untuk mendeteksi miskonsepsi yang
terjadi pada siswa itu dibuat beragam agar dapat mengungkapkan
miskonsepsi yang dialami siswa lebih beragam pula.
2. Rezky Agung Herutomo (2014), dalam penelitian “ANALISIS
KESALAHAN DAN MISKONSEPSI SISWA KELAS VIII PADA MATERI
ALJABAR”. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat
dikemukakan kesimpulan bahwa guru harus lebih memperhatikan siswa
dalam menyampaikan suatu ilmu pengetahuan. Caranya yaitu guru aktif
dalam mengidentifikasi kesalahan dan miskonsepsi yang terjadi pada
8

siswanya agar guru tersebut dapat mengevaluasi pembelajaran dan


menghasilkan pembelajaran yang lebih efektif lagi kedepannya. Kemudian
jika guru telah mengidentifikasi adanya miskonsepsi yang dialami oleh siswa
pada materi aljabar maka guru tersebut harus mengatasi miskonsepsi yang
dialami oleh siswa dengan cara memberikan penguatan pemahaman
konseptual dan prosedural dalam materi aljabar.
Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan, terdapat beberapa
kesamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan penulis sehingga dapat
disajikan dalam tabel berikut ini:
9

Table 2. 2-1. Tinjauan Literatur

Herutomo Rezky Agung Raju Aprijaludin


(2017) Herutomo dan Tri (2020)
Edi Mulyono
Saputro
(2014)

Judul MISKONSEPSI ANALISIS PENYEBAB


penelitian ALJABAR: KESALAHAN MISKONSEPSI
KONTEKS DAN YANG SERING
PEMBELAJARAN MISKONSEPSI DIALAMI SISWA
MATEMATIKA SISWA KELAS PADA MATERI
PADA SISWA VIII PADA OPERASI
KELAS VIII SMP MATERI ALJABAR
ALJABAR

Tujuan Penelitian ini Penelitian ini Penelitian ini


penelitian berrtujuan untuk bertujuan untuk bertujuan untuk
menganalisis menganalisis mengetahui
miskonsepsi siswa kesalahan dan penyebab
pada materi aljabar miskonsepsi siswa miskonsepsi yang
pada materi aljabar. sering dialami siswa
pada materi operasi
aljabar.

Pendekata Penelitian ini Penelitian ini Penelitian ini


n, Metode menggunakan menggunakan menggunakan
& Analisis pendekatan kualitatif pendekatan penelitian deskripsi
data dan kuantitatif kualitatif. Instrumen kuantitatif.
deskriptif. Instrumen yang digunakan Instrumen yang
yang digunakan untuk digunakan berupa
untuk mengumpulkan data skala miskonsepsi
mengumpulkan data melalui wawancara. dengan tes soal
melalui tes aljabar. matematika materi
operasi aljabar.
10

2. 3. Kerangka Pemikiran

Penelitian penyebab miskonsepsi yang sering dialami siswa pada materi


operasi aljabar terdiri dari dua variabel X dan variabel Y. Variabel X adalah
variabel bebas yang dalam penelitian ini miskonsepsi pada materi operasi aljabar.
Sementara variabel Y yaitu variabel terikat dalam penelitian ini kesulitan belajar.

Dengan mengetahui penyebab miskonsepsi yang sering dialami siswa pada


materi operasi aljabar, informasi menyajikan materi dengan jelas dan mudah
dipahami, serta model pembelajaran ini dapat memuat ilustrasi sebuah konsep
atau pembuktian dari sebuah materi untuk menstimulus kecerdasan matematis-
logis siswa.

2. 4. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah


penelitian yang dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris (Sugiyono, 2012:83).

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tinjauan pustaka dan


kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian atau perrnyataan sementara yang
dapat diambil adalah “Penyebab miskonsepsi yang sering dialami siswa pada
materi-operasi-aljabar”.
BAB III
METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian


kuantitatif. Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Artinya melalui pemilihan sebuah
metode yang tepat maka akan membantu jalannya sebuah penelitian. Sampel
penelitian ditentukan secara probably sampling dengan simple random sampling,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian. Data kemudian dianalisis
secara kuantitatif dengan aplikasi statistik yang bertujuan untuk menguji terbukti
atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan.
Ditinjau dari judul serta latar belakang penelitiannya, jenis penelitian ini
termasuk dalam penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen menurut Arikunto
(2010, hal. 207) merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada
tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata
lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat.

3. 1. Jenis Penelitian

3.1.1. Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan


kuantitatif yang akan mendeskripsikan mengenai penyebab-penyebab terjadinya
miskonsepsi yang sering dialami siswa.. Alasan penggunaan pendekatan tersebut
didasarkan pada definisi mengenai pendekatan kuantitatif bahwa pendekatan
kuantitatif sebuah metode dalam penelitian yang berkaitan dengan angka, data-
data yang dihasilkan dari pernyataan tersebut itu berwujud bilangan seperti skor,
peringatan atau frekuensi, untuk mengetahui adanya pengaruh variabel tertentu
terhadap variabel lain serta untuk menjawab hipotesis penelitian yang bersifat
spesifik melalui analisis statistika (Cresswell dalam Alsa A., 2003). Penelitian ini
termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif karena penelitiannya

11
12

menggunakan data numerik dan tidak berbicara mengenai hubungan sebab akibat
serta prediksi dari suatu variabel.

3. 2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bekasi. Kegiatan penelitian


ini dilaksanakan semester ganjil tahun ajaran 2020/2021. Adapun rincian waktu
secara lengkap dalam melaksanakan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Table 3. 2-1. Jadwal Kegiatan Penelitian


No Kegiatan Tahun 2019

Bulan

Feb Mar Apr Mei Jun Jul Sep Okt Nov Des

1 Tahap
Persiapan
Penelitian
Penyusunan
dan pengajuan
judul
Pengajuan
proposal
Perizinan
penelitian
2 Tahap
Pelaksanaan
Pengumpulan
data
Analisis data

3 Tahap
Penyusunan
Laporan
13

3. 3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi menurut Arikunto (2010, hal. 108) adalah “keseluruhan subjek


penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam
wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX semester ganjil VII SMP NEGERI
2 Bekasi pada tahun ajaran 2020/2021.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,


2010). Sementara Sugiyono (2012, hal. 81) menyatakan bahwa sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Apa yang
dipelajari dan diteliti dari sampel kesimpulanya akan dapat diperlakukan untuk
populasi. Untuk itu sampel yangt dipilih dari populasi harus betul-betul
representative (mewakili).
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probably
sampling dengan simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak
dari populasi yang dianggap homogen. Peneliti menggunakan cara undian untuk
menentukan kelas sampel. Dari hasil undian Terpilih kelas IX A sebagai kelas uji
coba instrumen dan kelas IX C sebagai kelas eksperimen.

Table 3. 3-1. Sampel Penelitian


Kelas Jumlah Sampel
IX A 39
(Kelas Uji Coba Instrumen)
IX C 27
(Kelas Eksperimen)
Total 66
14

3. 4. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel X dan variabel
Y. Variabel X adalah penyebab terjadinya miskonsepsi, sifat dari variabel bebas.
Sementara variabel Y adalah hasil belajar siswa. Adapun penjelasan dari variabel
dijelaskan berikut ini:

3.4.1. Penyebab Terjadinya Miskonsepsi (Variabel X)

Pencarian penyebab terjadinya miskonsepsi dilakukan pada kelas yang


akan diujikan. Penilaian pada variabel ini menggunakan angket yang diisi oleh
siswa setelah mereka merasakan penyebab terjadinya miskonsepsi pada
pembelajaran matematika khususnya pada materi aljabar.

3.4.2. Hasil Belajar Siswa

Peningkatan hasil belajar siswa adalah kemampuan siswa mengerti


konsep dari suatu materi yang diajarkan serta menggunakannya untuk
memecahkan masalah atau soal yang didapatkan menggunakan konsep
matematika tersebut. Pemahaman matematis memiliki 7 indikator yaitu
menyatakan ulang konsep, mengklasifikasikan objek, memberi contoh konsep,
menyajikan konsep, mengembangkan syarat suatu konsep, menggunakan prosedur
tertentu, mengaplikasikan konsep untuk pemecahan masalah. Pengukuran
kemampuan matematis siswa menggunakan tes tulis berupa soal-soal mengenai
konsep materi matematika, juga observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran
serta bagaimana kemampuan guru dalam pembelajaran tersebut.

3. 5. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diharapkan maka dalam suatu penelitian


diperlukan teknik pengumpulan data. Langkah ini sangat penting karena data yang
dikumpulkan nanti akan digunakan dalam menguji hipotesis. Dalam melakukan
teknik pengumpulan data peneliti mengunakan instrument penelitian yang sesuai
dengan data yang sedang dicari. Dalam rangka memperoleh data seputar
penyebab Miskonsepsi yang sering dialami siswa pada materi operasi aljabar,
peneliti menggunkan instrument penelitin tes dan angket.
15

3. 6. Validitas dan Reabilitas Instrumen

3.6.1. Uji Validitas

Sebuah tes disebut valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang
dihendak diukur. Tes dikatakan memiliki validitas jika hasil tes tersebut memiliki
kesejajaran dengan kriteria yang harus dipenuhi.

Untuk menghitung validitas suatu butir soal digunakan dengan rumus


korelasi Product Moment:

NXY  XY
rxy 
N  X 2

 ( Y ) 2 N  Y 2  ( Y ) 2 

Keterangan :
Rxy = Angka indeks korelasi “r” Product Moment

N = Jumlah subjek penelitian (Number of Cases)

∑xy = Jumlah perkalian skor X dan skor Y


∑X = Jumlah seluruh skor X
∑Y = Jumlah seluruh skor Y
3.6.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam


menilai apa yang dinilainya. Untuk menguji reliabilitas tes menggunakan rumus
Alpha Cronbach dengan persamaan sebagai berikut:

[ ][ ]

Keterangan:
= Koefisien Reliabilitas Cronbach Alpha
n = Banyaknya butir soal
= Varians skor keseluruhan
= Varians masing-masing item
Adapun rumus untuk menghitung varians masing-masing butir digunakan
rumus:
16



Sedangkan rumus untuk menghitung varians total menggunakan rumus


sebagai berikut:



3.6.3. Uji Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran atau indeks kesukaran (difficulty index) adalah


bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal (Arikunto, 2010).
Soal dikatakan memiliki indeks kesukaran baik jika soal tersebut tidak terlalu
mudah atau terlalu sukar. Dalam pengujian tingkat kesukaran sebuah soal terdapat
indeks kesukaran antara 0.00 sampai dengan 1.00.

Untuk menguji tingkat kesukaran dari suatu soal digunakan rumus dalam
penentuannya. Adapun rumus untuk mengetahui soal yang diujikan sukar atau
mudah adalah sebagai berikut:

B
P 
JS

Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya peserta test yng menjawab benar
JS = jumlah peserta test
3.6.4. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara


siswa yang pandai dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah) (Arikunto,
2010). Perhitungan ini cukup penting untuk keberhasilan penelitian. Adapun
rumus untuk mengetahui pembeda tiap butir soal ditentukan dengan rumus :

BA BB
DP   = PA - PB
JA JB
Keterangan :
DP = Indek daya pembeda
17

BA = Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok atas


BB = Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok bawah
JA = Jumlah peserta tes kelompok atas
JB = Jumlah peserta tes kelompok bawah
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (P sebagai indeks
kesukaran)
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

3. 7. Teknik Analisis Data

Setelah memperoleh data dari instrumen penelitian yang telah dibagikan


pada responden, tahapan selanjutnya dari kegiatan penelitian adalah melakukan
analisis data, dalam penelitian ini teknik analisis data dilakukn dengan dua tahap,
yitu uji instrumen dan analisis data hasil penelitian.

3.7.1. Analisis Angket

Penggunaan angket berupa pernyataan yang menunjukkan respon baik


positif maupun negatif dengan skala Likert. Data yang diperoleh dari hasil angket
yang disebarkan kepada siswa diolah dengan rumus berikut:

Prosentase skor angket =

3.7.2. Uji Statistik

Setelah diperoleh soal yang baik maka soal dapat digunakan untuk
mengambil data selanjutnya.

1 Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas (N-Gain)

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sebaran data tersebut


berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
aplikasi SPSS v.21, Adapun kriteria pengambilan keputusan uji normalitas adalah
sebagai berikut:

Jika nilai signifikansi / P-value/ Sig. < 0,05 artinya data tidak normal

Jika nilai signifikansi / P-value/ Sig. > 0,05 artinya data normal.
18

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan setelah uji normalitas, sebagai syarat


menganalisis data selanjutnya. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui sama
tidaknya sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Pengujian ini
dilakukan dengan aplikasi SPSS v.21. Adapun kriteria pengambilan keputusan uji
homogenitas adalah sebagai berikut:

Jika nilai probabilitas atau Sig. < 0,05 artinya data tidak homogen

Jika nilai probabilitas atau Sig. > 0,05 artinya data homogen

2. Uji Regresi Sederhana

Uji regresi sederhana adalah analisis yang berfungsi untuk meramalkan


(memprediksi) variabel terikat bila variabel bebas diketahui. Regresi sederhana
dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau sebab akibat
(kausal) variabel bebas terhadap variabel terikat (Sugiyono, 2017). Dengan kata
lain bahwa uji regresi dalam penelitian ini untuk menguji besaran pengaruh
penggunaan media pembelajaran Motion Graphic terhadap peningkatan
pemahaman matematis siswa di SMP IT Umar Al Khattab. setelah sebelumnya
diketahui bahwa kedua variabel adalah variabel yang mempunyai hubungan
fungsional atau sebab akibat (kausal). Adapun rumus regresi sederhana sebagai
berikut:

Penggunaan rumus regresi


ý = a + bx
Keterangan :
Ý Subyek Variabel terikat yg diproyeksikan

Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk


X
diprediksikan
A Nilai konstanta harga y jika x = 0
Nilai arah sebagai prediksi yang menunjukan nilai
B
peningkatan atau penurunan ( Positif / negative )
1)
19

Namun demikian untuk memudahkan penulis dalam melakukan analisis


penulis nantinya menggunakan program SPSS (Statistical product and Service
solution) 21.
3. Uji Hipotesis (Uji t)
Uji t dua sampel merupakan uji dua perbandingan (uji komparatif).
Tujuan dari uji ini adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua
data (variabel) tersebut sama atau berbeda. Pengujian yang penulis gunakan
adalah uji Two Independent Sample Test yaitu uji Mann-Whitney U untuk
mengetahui perbedaan pemahaman matematis siswa sebelum dilakukanya
perlakukan dan sesudahnya. Hipotesis yang diuji adalah:
H0 : Pembelajaran matematika tanpa media pembelajaran Motion
Graphic tidak efektif terhadap pemahaman matematis siswa.

Ha : Pembelajaran matematika dengan media pembelajaran Motion


Graphic efektif terhadap pemahaman matematis siswa.

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:


 Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima
 Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak
20

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1. Deskripsi Hasil Penelitian

4. 2. Pembahasan
21

BAB V
PENUTUP

5. 1. Simpulan

5. 2. Saran
22

DAFTAR PUSTAKA

Chamundeswari, D. S. (2014). Conceptual Errors Encountered in Mathematical


Operations in Algebra among Students at the Secondary Level. IJISET -
International Journal of Innovative Science, Engineering & Technology,
1(8), 24-38.

Fitri, S. (2018). IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATEMATIKA SISWA


PADA MATERI OPERASI ALJABAR. Seminar Nasional Matematika
dan Terapan, 69-76.

Herutomo, R. A. (2017). MISKONSEPSI ALJABAR: KONTEKS


PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP.
Journal Of Basication: Jurnal Pendidikan Dasar, 1(1), 1-8.

Herutomo, R. A., & Saputro, T. E. (2014). ANALISIS KESALAHAN DAN


MISKONSEPSI SISWA KELAS VIII PADA MATERI ALJABAR.
Edusentris, Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran, 1(2), 134-145.

Philipp, R. A. (1999). The many uses of algebraic variables. In B. Moses (Ed.).


Algebraic thinking, Grades K-12:Readings from NCTM’s School-Based
Journals and Other Publications.

Rochmad, Kharis, M., & Agoestanto, A. (2018). Keterkaitan Miskonsepsi dan


Berpikir Kritis Aljabaris Mahasiswa S1 Pendidikan Matematika. PRISMA,
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA (hal. 216-224).
Semarang: PRISMA 1.

Sari, H. M., & Afriansyah, E. A. (2020). Analisis Miskonsepsi Siswa SMP pada
Materi Operasi Hitung Bentuk Aljabar. Mosharafa: Jurnal Pendidikan
Matematika, 9(3), 439-450.

Silvia, S., Ratnaningsih, N., & Martiani, A. (2019). MISKONSEPSI


KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK
BERDASARKAN LANGKAH POLYA PADA MATERI ALJABAR.
23

Program Studi Magister Pendidikan Matematika Universitas Siliwangi


(hal. 532-538). Tasikmalaya: Prosiding Seminar Nasional & Call For
Papers.

Wahid, Hartoyo, A., & Mirza, A. (2015). MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI
OPERASI PADA BENTUK ALJABAR KELAS VII SMP HAEBAT ISLAM.
Pontianak: Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LITERATUR REVIEW

No Kategori Terdapat pada halaman

(maksimal satu kali literature review)

Ref Skripsi

A. Jurnal Ilmiah

1 Abdelbaki, Hisham H. 2014. 1036 25


“Assessment the Impact of
Zakat on Aggregate
Consumption and
Poverty”. Artikel dalam
Journal of Economics.
Volume 4. No, 08.
Management & Trade:
British
2

24
25

10

No Kategori Terdapat pada halaman

(maksimal satu kali literature review)

Ref Skripsi
B. Skripsi dan Tesis

1 Anggraini, Rachmasari. 2016. 9 24


“Analisis Pengaruh Dana
Zakat, Infak, Shodaqoh
(ZIS) dan Inflasi
Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi di Indonesia
pada Periode 2011-
2015”. Skripsi.
Universitas Airlangga
Surabaya: Surabaya.

No Kategori Terdapat pada halaman

(maksimal satu kali literature review)

Ref Skripsi

C. Buku / Sumber pustaka lainnya


26

1 Azwar, Saifuddin. 2001. 91 39


Metodologi Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Offset.

10
LAMPIRAN 2
............................................................

27
LAMPIRAN 3
.........................................................

28
LAMPIRAN 4
........................................................

29

Anda mungkin juga menyukai