Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 4 NEXT

Di susun oleh :

Irma Fitri (191010315)


Genta Auriga (191010573)
Harry Ismail Karvi (171010394)
Riskhan Pratama (191010580)
Suryana (191010343)
BACK NEXT

Pada dasarnya, pemekaran wilayah merupakan salah satu bentuk


otonomi daerah dan merupakan salah satu hal yang perlu
diperhatikan karena dengan adanya pemekaran wilayah
diharapkan dapat lebih memaksimalkan pemerataan pembangunan
daerah dan pengembangan wilayah. Dengan semangat otonomi
daerah itu pulalah muncul paradigma pemekaran wilayah yang
dapat mempercepat pelaksanaan pembangunan, memudahkan
pelayanan publik kepada masyarakat, serta percepatan
kesejahteraan masyarakat. Di masa era reformasi sekarang, ruang
bagi daerah untuk mengusulkan pembentukan Daerah Otonomi
Baru dibuka lebar oleh kebijakan pemekaran daerah berdasar UU
No. 22 Tahun 1999. Dengan kebijakan yang demikian ini,
kebijakan pemekaran wilayah sekarang lebih didominasi oleh
proses politik daripada proses teknokratis.
BACK NEXT

Salah satu konsekuensi logis dari kebijakan desentralisasi politik otonomi


daerah merupakan fenomena pemekaran wilayah atau pembentukan daerah
otonom baru/Daerah otonomi Baru (DOB). Pemerintah secara khusus
mengatur perluasan daerah melalui UU No 22 Tahun 1999 yang kemudian
direvisi dengan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-undang ini memberikan kesempatan dalam pembentukan lokal NKRI
berdasarkan pertimbangan kemampuan ekonomi, potensi daerah, kawasan
budaya, sosial politik, kependudukan, sosial, dan pertimbangan lain yang
memungkinkan pelaksanaan otonomi daerah yang secara teknis diatur oleh PP
No 129 Tahun 2000 jo PP No 78 Tahun 2007. Awalnya, pemekaran daerah
memiliki dampak positif demokratisasi, pertumbuhan pusat-pusat baru,
pendekatan untuk pelayanan publik, kemudahan pembangunan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana, pertumbuhan lapangan kerja baru, dan
motivasi pengembangan inovasi dan kreativitas daerah . Namun,
pelaksanaannya ternyata menjadi faktor politik yang dominan dalam proses
pemekaran daerah. Jadi ekspansi kebijakan regional di era reformasi telah
gagal, karena tidak mampu menjawab pertanyaan kesejahteraan dan pelayanan
masyarakat.
BACK THEORY LESSON - THEORY LESSON - THEORY LESSON - THEORY LESSON - THEORY LESSON NEXT

Penyebab kegagalan ini adalah adanya kepentingan politik dari elit


politik daerah dan DPRD. Selain itu, pemekaran juga menimbulkan
konflik spasial. Untuk mengatasi masalah ini, beberapa langkah
perlu tegas, yaitu, Pertama, pemerintah harus segera menyiapkan
undang-undang tentang grand design penataan daerah di
Indonesia. Kedua, harus ada peraturan yang ketat untuk mengatur
daerah usulan perluasan. Ketiga, pemerintah harus mampu
menjamin bahwa setiap anggota masyarakat, termasuk di daerah-
daerah yang secara geografis sulit dijangkau tetap bisa
mendapatkan pelayanan publik yang mereka butuhkan. Keempat,
pemerintah juga harus memastikan bahwa alokasi dana
pembangunan (baik melalui APBN dan APBD) dapat ditransfer
secara transparan dan akuntabel ke level terendah di daerah
secara adil dan proporsional
BACK CONCEPTS - CONCEPTS - CONCEPTS - CONCEPTS - CONCEPTS - CONCEPTS - CONCEPTS - CONCEPTS NEXT

Konsep Pemekaran Daerah :

Dalam perkembangan negara modern, demokrasi menjadi pilihan dibanyak


negara sebagai konsep dalam menjalankan tatanan pemerintahan. Demokrasi
dianggap sangat dekat dengan konsep kedaulatan rakyat yang menekankan
bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat, sehingga sinergisitas kedua
konsep ini adalah bagaimana membentuk suatu pemerintahan yang
didasarkan atas kehendak bersama dan untuk menjalankan kepentingan
rakyat banyak.
pemekaran daerah bertujuan untuk untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat, percepatan pertumbuhan kehidupan demokrasi,
percepatan pelaksanaan pembangunan perekonomian daerah, percepatan
pengelolaan potensi daerah, peningkatan keamanan dan ketertiban serta
peningkatan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah. Dengan adanya
pemerintah otonom baru diharapkan rentang kendali pemerintahan lebih
maksimal mendekati rakyat. Pembangunan sampai ke pelosok daerah dan
memakmurkan rakyat.
BACK NEXT

pemekaran daerah bertujuan untuk untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, percepatan
pertumbuhan kehidupan demokrasi, percepatan pelaksanaan pembangunan perekonomian daerah,
percepatan pengelolaan potensi daerah, peningkatan keamanan dan ketertiban serta peningkatan
hubungan yang serasi antara pusat dan daerah. Dengan adanya pemerintah otonom baru diharapkan
rentang kendali pemerintahan lebih maksimal mendekati rakyat. Pembangunan sampai ke pelosok
daerah dan memakmurkan rakyat.

Kelebihan pemekaran daerah yaitu :


· Birokrasi tidak panjang, lebih menguasai daerah karena tidak luasDengan adanya pemekaran maka tata
kelola pemerintahan tidak panjang karena daerah otonom baru akan lebih mudah mengatur wilayahnya yang
kecil· Sebagai terobosan untuk mempercepat dan pemerataan pembangunan di seluruh Aceh. Dengan adanya
pemekaran maka daerah otonom baru dapat membangun daerahnya sendiri atas kebutuhan yang di inginkan
sesuai dengan prioritasnya tanpa ada campur tangan daerah induknya lagi.

· Terbukanya lapangan kerja baru Setelah terbentuk daerah otonom baru maka akan tercipta banyak lapangan
pekerjaan di berbagai sector pemerintahan dan swasta, dengan demikian maka angka pengangguran di daerah
akan menurun.
BACK PRACTICAL EXERCISE - PRACTICAL EXERCISE - PRACTICAL EXERCISE - PRACTICAL EXERCISE NEXT

Kekurangan Pemekaran daerah yaitu :

· Pemerintah pusat maupun pemerintah Daerah (provinsi) susah mengontrol


wilayah yang banyak tercatat ada sekitar 13 daerah otonom baru di seluruh
Aceh, dengan jumlah tersebut tentu pemerintah provinsi sulit melakukan
koordinasi dengan baik, apalagi dengan jarak tempuh dari daerah otonom baru
ke provinsi sangat jauh.

· Berpotensi terjadinya Korupsi ketika pada masa tahap pembangunan daerah


otonom baru maka banyak elit memanfaatkan kesempatan untuk melakukan
korupsi di berbagai sector karena setiap pembentukan daerah baru tentu
banyak anggaran yang mengalir untuk berbagai keperluan pembangunan
daerah tersebut.

· Banyak kepentingan membonceng pemekaran pembentukan daerah baru


berimplikasi pada anggaran, peluang jabatan politik, dan birokrasi, oleh karena
itu banyak elit politik memanfaatkan kesempatan untuk memperoleh
kekuasaan atau jabatan-jabatan strategis ketika DOB (daerah otonom baru)
berhasil terbentuk.
BACK EXAMPLES - EXAMPLES - EXAMPLES - EXAMPLES - EXAMPLES - EXAMPLES - EXAMPLES - EXAMPLES NEXT
BACK NEXT

· Ketidaksiapan masyarakat yang daerahnya dimekarkan akan mengundang


permasalahan seperti nilai pajak bumi dan sebagainya yang harus di sesuaikan dengan
status daerah yang baru

· Beban APBA semakin bertambah Dalam hal APBA Provinsi Aceh Melalui DPRA
harus memprioritaskan anggaran yang besar untuk memenuhi kebutuhan daerah
otonomi baru agar terlaksananya pembangunan dengan cepat di daerah yang baru
dimekarkan.

· Kurangnya tenaga ahli di berbagai sector untuk memberi kontribusi pada daerah
pemekaran. Kurangnya tenaga ahli merupakan salah satu masalah yang besar bagi
daerah otonom baru, salah satu contohnya yaitu seperti di sector kesehatan, dimana
minimnya dokter spesialis untuk memberikan pelayanan kesehatan di daerah otonom
baru, Begitu juga dengan tenaga ahli di bidang pemerintahan yang sangat di butuhkan
untuk membantu berjalannya roda pemerintahan daerah dengan baik
BACK AWESOME WORDS - AWESOME WORDS - AWESOME WORDS - AWESOME WORDS - AWESOME WORDS NEXT

Anda mungkin juga menyukai