Anda di halaman 1dari 2

MARI KITA SIMAK BERSAMA!

-
------------------------------------------------
APA DAN SIAPA KAFIR ITU.

Oleh : Nandang Suhendar

Kafir = kufur = cover, kata kafir sebenarnya bersifat netral.Tidak berkonotasi negative ataupun positive,
netral saja. Kata ini berasal dari bahasa Arab “kufur” yang artinya “menutup”.Pada masa sebelum Islam,
istilah kufur digunakan untuk para petani yang sedang menanam benih di ladang, yang kemudian
menutupnya (kufur) dengan tanah.

Oleh sebab itulah petani disebut juga sebagai “kuffar” (bentuk jamak dari kafir).
Dalam bahasa Inggris kita juga mengenal istilah yang hampir sama. “Cover” yang artinya antara lain
menutupi, tutup, sampul dan lain sebagainya. Nampaknya kata “cover” memang berasal dari akar kata yang
sama, bahasa Arab yang artinya menutup.

Dalam perkembangannya, khususnya dalam terminology Islam, orang disebut “kafir” apabila orang itu
menutup dari kebenaran ajaran Islam.

Orang ini mengingkari Allah subhanahu wata’ala sebagai satu satunya yang berhak disembah dan
mengingkari Rasul Muhammad shallallahu alaihi wasallam sebagai utusan-Nya.

Dari definisi ini jelas, bahwa kafir bukan suatu kata yang dimaksudkan untuk menghina atau melecehkan
agama apapun, baik secara eksplisit maupun implisit.Tidak ada kaitannya dengan menuduh orang lain tidak
beragama atau tidak berTuhan. Apalagi dikait-kaitkan dengan upaya memecah belah bangsa.

Bisa disimpulkan bahwa ketika umat Islam mengistilahkan orang beragama lain sebagai kafir, itu adalah
pengistilahan yang biasa saja, tidak perlu disikapi sebagai sebuah penghinaan.

Karena memang tidak ada unsur penghinaan sama sekali di situ. Tidak ada unsur memecah belah bangsa
sedikitpun. Ini sekedar penamaan atau istilah yang memang dipergunakan dalam terminology Islam.
Bahkan Al-Quran sampai membahasnya khusus di surat yang diberi nama Al-Kafirun.

Di surat Al-Kafirun tidak ada sama sekali pelecehan atau penghinaan terhadap orang kafir.Bahkan dengan
sangat indah sekali dijelaskan bahwa antara orang Islam dan orang kafir (orang beragama selain Islam)
harus saling menghormati, tidak boleh saling memaksakan keyakinan..

Untukmu agamamu, untukku agamaku. Tidak ada paksaan dalam beragama.

Katakanlah: Hai orang-orang kafir (orang yang beragama selain Islam, orang-orang yang tidak mengakui
Allah subhanahu wata’ala sebagai satu-satunya yang berhak disembah dan mengingkari Rasul Muhammad
shallallahu alaihi wasallam sebagai utusan-Nya).
Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah
Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah
Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah
Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.

Sehingga kalau ada orang yang beranggapan bahwa orang Islam yang menyebut umat beragamalain
sebagai kafir identik dengan menghina, melecehkan dan menodai kerukunan umat beragama, maka hanya
ada 2 kemungkinan mengapa orang ituberanggapan demikian .

Kemungkinan pertama, karena ia memang hobby BERBURUK SANGKA KEPADA AJARAN ISLAM dan
pengikutnya. Ia tidak mau tahu apa arti kata kafir yang sebenarnya.Walaupun sudah dijelaskan sejelas-
jelasnya, baginya kata kafir adalah kata yang hina yang akan memecah belah bangsa, yang harus dihapus.
Tidak boleh kata itu dipakai untuk mengistilahkan umat beragama lain.
KEBENCIANNYA TERHADAP UMAT ISLAM DAN AJARAN ISLAM TELAH MENUTUP MATA
HATINYA . Baginya, umat Islam atau siapapun yang menggunakan kata-kata kafir adalah manusia yang
bodoh, kasar, radikal, intoleran, rasis, penebar kebencian, bigot, dan pemecah belah bangsa.

Sedangkan kemungkinan kedua, karena ia sesungguhnya belum mengerti sama sekali arti kata kafir. Ia
tidak mengetahui dari mana asal usul kata kafir bermula. Ia sudah terlanjur terkontaminasi oleh pendapat
orang lain yang sebenarnya tidak mengerti tentang ajaran Islam. Ia pikir kata kafir adalah kosakata bahasa
Indonesia yang artinya sangat kasar, menyakitkan, berbau penghinaan, yang tidak pantas diucapkan oleh
orang yang beradab. Ia pikir kalau orang disebut kafir berarti orang itu dituduh tidak mempercayai adanya
Tuhan, tidak beragama, dan jahat.Padahal tidak demikian arti kata kafir yang sebenarnya. Ketika diberi
tahu arti yang sebenarnya, ia mau menerima penjelasan itu dan mau menghormati apa yang memang sudah
menjadi bagian dari keyakinan umat islam tersebut.

Setiap Agama punya istilah tersendiri bagi mereka-mereka yang bukan dari golongannya, contohnya saja :
1. Menurut pandangan Hindu, bagi mereka yang nonHindu di sebut Maitrah
2. Menurut pandangan Kristen, bagi mereka yang non Kristen di sebut Domba tersesat
3. Menurut pandangan Budha, bagi mereka yang non Budha di sebut Abrahmacariyavasa
4. Menurut pandangan Islam,bagi mereka yang non Islam di sebut KafirJadi orang-orang tidak perlu marah
di sebut kafir, seperti halnya orang-orang tidak marah di sebut non Muslim, Karena istilah Kafir hanya
sebuah status yang menyatakan keyakinan seseorang, bahwa kafir artinya ya Non-Muslim.

Anda mungkin juga menyukai