LAPORAN
OLEH:
DIANA SAPUTRI
SITOMPUL 160301068
AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang mana atas berkat dan rahmat-
Nya penulis masih diberi kesempatan sehingga dapat menyelesaikan laporan ini
Adapun judul dari laporan ini adalah “Budidaya Karet “ (Hevea brasiliensis.)”
Dosen pengampu mata kuliah sub karet, Bapak Ir. Irsal MP. yang telah
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan ini dapat
Penulis
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
Penyiapan lahan merupakan salah satu kultur teknis baku yang dilakukan
tanaman karet. Secara umum penyiapan lahan terdiri dari dua kegiatan yaitu
pembersuhan areal dari sisa tebangan ( batang maupun tunggul) dan pengolahan
tanah.
secara komersial oleh swasta maupun PTPN dan kurang lebih sebanyak 5% dari
liasan tersebut mengalami peremajaan setiap tahunnya. Sejak awal dimana karet
menjadi areal perkebunan dilakukan dengan cara menebang dan menbakar serta
olah tanah.
pasal : 26 yang melarang setiap pelaku usaha perkebunan membuka dan atau
Adapun kegunaan penulisan yaitu sebagai salah satu syarat untuk dapat
19 November 2021.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengolahan Lahan
akar tanaman di dalam tanah. Pada kenyataannya penyiapan lahan yang dilakukan
di tingkat petani karet masih belum maksimal terbatas hanya pada teknik tebang
tahapan, diantaranya :
1. Ripping
perakaran yang masih terkubur di dalam tanah. Alat yang digunakan dalam
ripping adalah traktor rantai D.6 atau D.8 yang dilengkapi dengan ripper tooth
bergigi tunggal (single shank) maupun bergigi tiga (multi shank) dan dozer.
2. Meluku/ Plowing
segera diluku atau dibajak. Alat yang digunakan pada proses ini adalah traktor ban
yang dilengkapu dengan disc plow (berdiamter 25 inch). Tujuan dari proses ini
adalah memalik tanah dan meratakan tanah. Proses ini sekaligus juga mengangkat
3. Merajang/Harrowing
Tanah yang telah dibajak harus dirajang/ digaru untuk memecahkan bongkahan
pemancangan dan penanaman. Alat yang digunakan adalah traktor ban yang
dilengkapi dengan disc harrow. Tanah yang sudah rata selanjutnya dibuat lubang
B. Penutup Tanah
fisik dan kimia tanah, mengurangi penguapan air, serta untuk membatasi
biji atau ex steck dalam polibag sebanyak 1000 bibit/Ha. Tanaman kacangan di
pelihara dengan cara penyiangan dan pemupukan dengan 200 Kg RP per hektar,
C. Penanaman
penghujan yakni antara bulan September sampai Desember dimana curah hujan
sudah cukup banyak dan dari hari hujan lebih dari 100 hari. Pada saat penanaman,
tanah penutup lubang dipergunakan top soil yang telah dicampur dengan urea 50
berikut :
melakukan penyeragaman dropping bibit yang seragam per areal. Dalam ecer
bibit, harus memperhatikan peletakan bibit pada lubang tanam yang sudag ditutup
Saat menanam tanah timbunan tidak boleh melebihi mata okulasi atau
sebatas leher akar bibit. Posisi okulasi diletkkan sebelah Barat utuk
mengantisipasi pengaruh angin karena arah angin pada akhir tahun bertiup dari
selesai maka dilakukan pembuatan petak individu. Tujuan petak individu adalah
memperbaiki drainase dan mencegah erosi pada timbunan tanah penanaman baru.
mulai ditanam
angin karena arah angin pada akhir tahun bertiup dari Barat ke Timur, jadi