Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS JURNAL

RETURNING TO SPORT AFTER ANTERIOR CRUCIATE LIGAMENT


RECONSTRUCTION IN AMATEUR SPORTS MEN: A
RETROSPECTIVE STUDY DI SPORT INJURY LIFE SRITEX ARENA
SURAKARTA

A. ABSTRAK
1. Abstrak
Background : berdasarkan literatur, 95% atlet profesional back to sport
setelah rekonstrusi ACL. Tujuan utama dari peneliian ini yaitu untuk
membuktikan bahwa atlet dapat kembali ke lapangan setelah
melakukan rekonstrksi ACL pada kelompok homogen dari atlet amater
laki-laki dan perempuan di Italia. Materials and Method :
menggunakan design penelitian retrospektif, dimana kami akan
menganalisa pasien olahraga amatir yang melakukan ACL
reconstruction. Kami memeriksa apakah mereka telah kembali ke
aktivitas olahraga dengan membandingkan skor aktivitas tegner
sebelum dan sesudah operasi. Kemudian kami menganalisis waktu
rata-rata yang diperlukan untuk dapat memulai lagi kegiatan olahraga
dan dengan skor Lysholm and International Knee Documenting
Committee (IKDC). Results : kami menganalisa 80 subjek, 47,5%
dapat memulai kembali kegiatan olahraga rata-rata setelah 8 bulan
paska rekonstruksi ACL, dengan penurunan yang signifikan dari level
kompetisi atau kemampuan fisik mereka. Seperti yang telah
ditunjukkan pada skor aktivitas tegner (pre op: 6.9; post op: 3.9; p <
0,01). Pemulihan pada fungsional lututnya baik, seperti yang
ditunjukkan dari skor rata-rata Lyshom Knee Scoring Scale (93,5) dan
IKDC (74,7). Conclusions : dalam literatur, return to sport pada studi
kasus internasional dan olahraga amatir lebih tinggi dari data kami.

1
2

Pada populasi kami, kami menemukan kurangnya informasi yang


diberikan oleh staf medis saat diberhentikan dan di tindak lanjuti.
Penilaian pada tindak lanjut jangka pendek memungkinkan kami untuk
memeriksa bahwa pada akhir program rehabilitasi paska pembedahan,
pasien tidak mengetahui kapan dan berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk dapat kembali melakukan kegiatan olahraga.
Keberhasilan yang baik antara dokter ortopedi, fisioterapi serta dokter
dalam ilmu motorik yaitu dapat memastikan perawatan yang tepat
pada pasien post ACL reconstruction. Hal ini penting untuk menjamin
atlet dalam memulai aktivitas olahraga kembali dan kualitas hidup
yang lebih baik dalam olahraga amatir.
2. Analisa Abstrak
Abstrak cukup jelas dan terperinci dalam menyampaikan isi dari
jurnal.

B. PENDAHULUAN
1. Pendahuluan
Pada populasi umum, ACL reconstruction merupakan salah satu
prosedur ortopedi yang paling banyak dilakukan dan memiliki tingkat
keberhasilan 97%. Waktu yang dibutuhkan untuk kembali pada
kegiatan olahraga dan kemampuan untuk melanjutkan kegiatan
olahraga adalah hasil yang penting setelah dilakukan ACL
reconstruction. Return to sport dapat ditentukan dari pemulihan lower
limb functional secara penuh. Hal tersebut juga merupakan suatu
strategi untuk pemulihan fungsional dan penyelesaian rehabilitasi.
2. Analisa Pendahuluan
- Pembahasan yang disampaikan tidak keluar dari topik atau
permasalahan yang diangkat.
- Tujuan penelitian ini yaitu pemulihan atlet paska dilakukannya
rekonstruksi ACL dengan terapi latihan untuk dapat kembali
melakukan aktivitas olahraganya (back to sport).
3

C. BAHAN DAN METODE


- Penelitian ini merupakan jenis penelitian retrospektif dimana
menganalisa semua pasien yang menjalani rekonstruksi ACL di
unit ortopedi dan traumatologi di Rumah Sakit Bari dari Januari –
September 2015.
- Dalam jurnal ini disampaikan dengan baik kriteria inklusi dan
eksklusi untuk menentukan sample
- Jumlah sample disebutkan dengan jelas dalam penelitian ini.

D. SURGICAL INTERVENTION
- Pembedahan dilakukan dengan general anestesi, pemberian
antibiotik intravena profilaksis saat induksi dan selama 24 jam
berikutnya. Semua pasien dioperasi setelah 30 hari mengalami
cedera. Arthroscopicsingle-bundle ACL reconstruction
menggunakan autogenous semitendinosus dan tendon gracilis
dengan incisi arthroscopic anterolateral.

E. PHYSICAL THERAPY INTERVENTION


1. Kelebihan
- Penulis menyampaikan penatalaksanaan intervensi dengan
sistematis dan jelas baik jenis latihan maupun waktu penyembuhan
serta evaluasi pemeriksaan.
- Penulis menggunakan metode telephone interview untuk
memantau kondisi pasiennya, dimana dengan metode ini penulis
sangan memiliki peran dalam memastikan kondisi terakhir (follow
up) dar penelitian yang telah dilakukan.
2. Kekurangan
- Kekurangan yang terdapat dalam jurnal ini adalah kurangnya
penjelasan yang terperinci bagaimana penatalaksanaan latihan yang
disampaikan serta dosis latihan yang harus ditentukan.
4

F. ANALISA STATISTIK
1. Kelebihan
- Dalam analisa statistik disebutkan penggunaan suatu database
untuk menyimpan seluruh data sample penelitian
2. Kekurangan
- Tidak dicantumkan hasil dari analisa statistik pengolahan data dari
sample

G. HASIL
1. Kelebihan
- Hasil yang diperoleh pasien sesuai dengan tujuan awal dari
peneliian dimana pada bulan ke-6 setelah dilakukan rekonstruksi
ACL dan rehabilitasi pasien/atlet dapat kembali melakukan
aktivitas olahraganya (back to sport)
2. Kekurangan
- Hasil penelitian dinilai tidak pasti karena tidak terdapat bukti
pengolahan data statistik

H. SKALA PEMERIKSAAN
- Pada penelitian ini skala pemeriksaan yang digunakan peneliti
yaitu Lysholm Knee Scoring Scale dan IKDC (International Knee
Documenting Committe)

I. PEMBAHASAN
Pasien rekonstruksi ACL dengan cangkok dari patellar tendon
memiliki hasil yang sedikit untuk dapat back to sport, sedangkan cangkok
dari hamstring tendon memiliki kesempatan yang lebih besar untuk dapat
back to sport. Dalam penelitian lain menunjukkan bahwa pada operasi yg
sama dengan penelitian ini 79,5% pasien bisa back to sport pre injury
5

dalam 6 bulan. 20-24% pasien mengalami kinesiophobia dan ketakutan


akan terjadinya cedera berulang. Sedangkan pada pasien lainnya berhasil
back to sport dengan kondisi lutut yang baik dan memiliki sudut pandang
pskikologis yang positif.
Pada bulan ke-6 hasil dari interview melalui telepon diperoleh
47,5% pasien dapat memulai aktivitas olahraganya kembali. Logistic
regression analysis menunjukkan kebiasaan merokok dan BMI
mempengaruhi kemungkinan pasien untuk back to sport setelah
pembedahan. Rata-rata waktu yang diperlukan seorang atlet untuk dapat
back to sport adalah 6-8 bulan. Dimana pada penelitian ini 28,5% pasien
back to sport dalam 8 bulan setelah operasi, dan 47,5% back to sport pada
6 bulan setelah operasi
1. Kelebihan
- Pembahasan pada jurnal ini memiliki konsistesi yang baik dengan
permasalahan yang diangkat dan diteliti.
- Alur dan bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh pembaca
2. Kekurangan
- Peneliti tidak mencantumkan efek fisiologis dan mekanisme dari
rehabilitasi yang diberikan kepada pasien/atlet

J. KESIMPULAN
- Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dalam jurnal tersebut
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh peneliti yaitu lama waktu
yang dibutuhkan oleh seorang atlet untuk dapat kemali ke aktivitas
olahraganya (back to sport) diperlukan selama 6 bulan paska
rekonstruksi dan rehabilitasi.
K. KRITIK DAN SARAN
- Peneliti disarankan untuk mencantumkan penatalaksanaan dan
dosis terapi yang telah dilakukan dalam penelitian ini.
6

- Untuk mencapai hasil yang konkrit peneliti diminta untuk


mencantumkan hasil pengolahan data statistik agar diketahui oleh
pembaca

L. DAFTAR PUSTAKA
- Penulis menggunakan 38 sumber untuk mendukung penelitiannya.

Anda mungkin juga menyukai