Oktarina S (Bab 1)
Oktarina S (Bab 1)
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
didirikan pada tanggal 24 Desember 1959 sebagai pelopor prosuden pupuk urea di
perusahaan ini, semakin banyak masalah yang harus dihadapi oleh suatu
Semakin banyak orang yang bekerja didalam perusahaan maka semakin kompleks
dan pemeriksaan untuk memastikan bahwa setiap unit atau devisi telah bekerja
dilakukan oleh perusahaan dibutuhkan satuan unit kerja khusus yang bertugas
dikutip oleh Boyton (2001), adalah: Audit internal ialah suatu aktivitas
independen, keyakinan yang objektif, dan konsultasi yang telah dirancang untuk
1
2
skandal dunia seperti yang terjadi pada Enron, Tyco dan World Com yang berada
di Amerika, HIH Insurance yang berada di Australia, Parmalat di Italia, atau bank
Global di Indonesia yang melibatkan adanya investasi yang tidak patut, adanya
kasus korupsi dan suap, aktivitas pembayaran dan pengadaan yang tidak wajar,
serta masalah lainnya. Masalah ini telah mengakibatkan kerugian yang sangat
besar bagi para investor dan publik pada umumya. Kerugian yang terjadi ini
perusahaan.
perusahaan. Auditor internal juga harus membantu para manajer untuk mencegah
auditor internal harus mampu bersifat profesional dan objektif atau independensi,
maka auditor internal harus memiliki sertifikasi auditor internal, standar perilaku
internal dan efisiensi pelaksanaan fungsi yang fungsinya adalah untuk mengukur
3
perusahaan berjalan dengan baik. Jadi fungsi audit internal tidak dibatasi pada
saja, akan tetapi juga harus melakukan suatu penilaian dari berbagai fungsi
operasional.
perusahaan.
oleh Satuan Pengawas Internal (SPI). Fungsi dan tugas dari satuan pengawan
perusahaan tidak terikat kepada siapapun dan dalam bentuk apapun guna menjaga
SK/DIR/056/2012, Tugas dari divisi SPI di PT. PUSRI adalah menilai dan
melihat apakah sistem pengedalian intern telah terselenggara dengan baik, bekerja
dengan efektif dan efisien dalam mencapai suatu tujuan dan sasaran yang
diinginkan. SPI juga akan melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi pada
perusahaan tidak dikelola secara efisien, sehingga dalam waktu jangka panjang
(www.governance-indonesia.com).
yang dapat dikatakan kurang stabil pada PT. Pupuk Sriwidjaja dapat dilihat dari
laba bersih yang diperoleh perusahaan tersebut. Dimana laba yang diperoleh oleh
dilihat pada PT. PUSRI pada tahun 2017 perseroan mencatat laba bersih mencapai
Rp 3,08 triliun. Namun pencapaian laba tersebut lebih rendah dari perusahaan
bahwa audit internal pada suatu perusahaan telah memberikan kontribusi yang
besar dan berpengaruh bagi perusahaan itu sendiri. Audit internal diperlukan
untuk mengawasi adanya risiko bisnis yang mungkin terjadi pada suatu
perusahaan dan mungkin dapat diatasi dengan pengendalian yang efektif. Jika
besar.
untuk mengikuti perkembangan yang signifikan. Tata kelola perusahaan yang baik
(KKN) di perusahan. Sistem tata kelola perusahaan akibat adanya sumber daya
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh Rizal
internal (Studi pada Badan Usaha Milik Negara BUMN yang berkantor pusat di
uraian latar belakang masalah di atas maka penulis melakukan penelitian dengan
Sriwidjaja?”
Untuk memberikan gambaran yang jelas dalam penelitian ini dan tidak
menyimpang dari yang telah dirumuskan, maka dalam penulisan penelitian ini
internal PT PUSRI.
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
bagi pihak yang ingin memahami tentang pengaruh efektivitas fungsi audit
peneliti selanjutnya.
dan terarah serta mempermudah pemahaman tentang yang disajikan dalam skripsi
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi teori-teori sebagai dasar pembahasan dan analisis terhadap
analisis data.
dari analisi data, teknik pengumpulan data, serta pembahasan dari hasil
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil analisa dan pembahasan
dari bab IV, serta saran sehubungan dengan pokok permasalahan yang
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut penelitian Mulyadi (2010) audit adalah suatu kegiatan atau tugas
objektif mengenai kegiatan ekonomi serta mengevaluasi apakah hal tersebut telah
sesuai dengan beberapa kriteria yang telah ditetapkan. Kemudian dari bukti-bukti
berkepentingan.
Audit atau pemeriksaan bisa dijelaskan secara luas yang berarti bermakna
suatu kegiatan evaluasi yang akan dilakukan terhadap suatu organisasi, sistem,
proses, atau produk. Audit ini dilaksanakan dan dilakukan oleh pihak yang
diadakannya audit ini adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit
telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,
regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima oleh perusahaan. Selain itu,
untuk melakukan audit dengan benar dan sesuai standar yang telah di tetapkan,
secara regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima maka perlu
kebenaran akan informasi tersebut guna menunjang hasil audit yang baik dan
benar.
10
Audit bisa dibagi kedalam beberapa jenis audit. Pembagian jenis ini
dimaksudkan untuk menentukan tujuan atau sasaran yang akan dicapai dengan
ekstern perusahaan.
oleh bagian internal dari audit perusahaan, tehadap laporan keuangan dan catatan
11
yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan-
ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku secara umum. Peraturan-peraturan atau
Audit iternal yang telah modern tidak terbatas fungsinya hanya dalam
lainnya seperti audit manajemen, audit lingkungan hidup, audit sosial, dan lain-
lain. Bahkan mulai di tahun 2000-an kegiatan audit internal telah mencangkup
konsultasi yang di desain untuk menambah nilai dan meningkatkan kegiatan dari
didalam Picket (2010), audit internal adalah suatu kegiatan assurance dan
konsultasi yang dilakukan perusahaan yang secara independen atau objektif yang
sudah dirancang agar bisa memberikan nilai tambah atau bisa meningkatkan
organisasi agar bisa mencapai tujuannya, melalui suatu tindakan pendekatan yang
menyatakan bahwa:
“Tujuan, kewenangan, dan tanggung jawab dari fungsi audit internal ini
harus dinyatakan secara formal dalam charter audit internal atau piagam
12
Organisasi”.
Sedangkan mengenai ruang lingkup dari audit internal ini sendiri menurut
The Institute of Internal Auditor yang dikutip dari Boyton et al (2001), adalah
ruang lingkup dari audit internal yang harus mencangkup kecukupan dan
ditugaskan; (1) keandalan untuk menyokong informasi; (2) sesuai dari kebijakan,
prosedur, hukum, peraturan dan kontrak; (3) pengaman aktiva; (4) penggunaan
sumber daya yang ekonomis dan efisien; (5) tercapainya target yang ditetapkan
dengan tujuan program operasi. Ruang lingkup mnurut penelitian Guy (2006),
ruang lingkup audit internal meliputi adanya pemeriksaan dan evaluasi yang
dibebankan.
intern dan efisiensi dari pelaksanaan fungsi dari berbagai unit organisasi. Dengan
aktivitas dari audit internal harus ditetapkan secara keseluruhan terhadap seluruh
13
terperinci mengenai tanggung jawab atau tugas dari audit internal secara umum
adalah audit internal bertugas atau bertanggung jawab untuk menyediakan data
pihak lain yang setara dengan wewenang dan tanggung jawab tersebut. Seorang
telah dilakukan berkaitan dengan aktivitas atau kegiatan yang telah diauditnya di
perusahaan tersebut.
baik serta dapat bekerja dengan luwes dalam arti independen dan objektif.
terjasi sangatlah besar. Jika auditor internal telah menemukan adanya indikasi dan
perusahaan. Jika indikasi yang sudah ditemukan cukup kuat, maka manajemen ini
akan segera menugaskan suatu tim untuk investigasi. Bagian yang ditugaskan
14
tersebut biasanya terdiri dari auditor internal, lawyer, investigator, security, dan
spesialis dari luar atau dalam perusahaan. Hasil dari investigasi harus ditulis atau
dilaporkan secara tertulis kepada top management atau direktur utama yang
mencangkup fakta, temuan, kesimpulan, dan saran serta tindakan yang perlu
dilaporkan.
mengesahkan adanya sepuluh standar auditing yang telah dibagi dalam tiga
kelompok, yaitu:
auditor.
1. Audit harus dilaksanakan atau dilakukan oleh seorang atau lebih yang
harus dipertahankan.
3. Bukti adanya audit secara kompeten yang cukup harus diperoleh melalui
yang diaudit.
berikut:
(PABU) di Indonesia.
Penerbitan suatu laporan dari hasil audit atau aktivitas yang dilakukan oleh
auditor internal merupakan tahap pelaksaan yang paling penting. Laporan dari
hasil audit internal ini merupakan suatu sarana komunikasi bagi seorang auditor
bersifat protektif dan konstruktif dari pihak bagian auditor kapada manajemen di
audit internal yang telah tercantum pada laporan audit internal dapat membuat
bagi setiap organisasi tergantung kerangka acuan yang akan dipakainya. Menurut
adalah keuntungan atau laba investasi, dan bagi seorang ilmuan adalah ilmu di
bidang riset, efektivitas dijabarkan dalam jumlah paten, penemuan atau adanya
produk baru.
sejauh mana pencapaian dari tujuan yang akan ditetapkan. Menurut Standar
17
profesi audit internal (SPAI) yang telah terdapat dalam penelitian Hiro Tugiman
(1997) terdapat 9 (Sembilan) indikator dari efektivitas audit internal, antara lain:
recommendations).
Indikator ini untuk bisa melihat apakah suatu temuan atau rekomendasi
dari audit internal telah memberikan nilai tambah bagi auditee atau dapat
berharga.
2. Respon dari objek yng akan diperiksa (auditee’s response and feedback).
department)
department).
Output dari suatu biaya pemeriksaan tidak akan dapat diukur. Jika nanti
Umpan balik dari bagian manajemen lain akan bersifat subjektif dan
sangat dipengaruhi oleh profesi auditor itu sendiri. Akan dilihat sampai
sejauh mana dukungan yang telah diberikan oleh para manajemen lainnya
dilakukan.
19
seorang auditor maka manfaat dari audit ini akan semakin dirasakan,
perkembangannya.
Tindakan evaluasi terhadap risiko objek yang akan diperiksa serta jaminan
atau keandalan data dari akuntansi, meningkatkan efisien dari operasional, dan
1. Lingkungan Pengendalian
dan terstruktur.
2. Penaksiran risiko
Suatu kegiatan dari indentifikasi suatu entitas atau analisis terhadap risiko
Sistem informasi akuntansi terdiri dalam berbagai data record dan metode
menghitung aktiva serta kewajiban yang terkait. Kualitas dari suatu hasil
yang andal.
4. Aktivitas pengendalian
5. Pemantauan
Suatu proses yang akan menilai suatu kualitas kinerja pengendalian intern
Tidak ada dalam satu sistem pun yang akan mencegah secara sempurna
keputusan bisnis yang diambil atau melaksanakan tugas rutin karena tidak
2. Gngguan
3. Kolusi.
kompensasi.
dan beberapa menjadi poin dalam penelitian ini. Beberapa penelitian terdahulu
pengendalian internal:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
sedang karena banyak faktor yang perlu di kaji ulang secara berkala untuk
pencapaian tujuan secara tepat atau dapat memilih tujuan-tujuan yang tepat dari
serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari pilihan
mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan dalam setiap organisasi.
internal audit perusahaan baik terhadap laporan keuangan dan laporan catatan
yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan-
keuangan tahunan atau interim tidak akan dapat dicegah atau dideteksi.
tersebut.
Audit internal
Pengungkapan Kelemahan
Pengendalian Internal
Tabel 2.2
Paradigma Penelitian
25
Pengendalian Internal
keharusan bagi klien untuk memberikan respon terhadap laporan audit akan
belum banyak ditemui karena masih bersifat sukarela masih banyak perusahaan
apabila suatu perusahaan tersebut telah terdaftar di dalam bursa efek Amerika
pekerjaan seseorang yang dilakukan oleh orang lain. Dalam hal ini bisa
BAB III
Yang menjadi objek pada penelitian ini adalah perusahaan PT. Pupuk
adalah suatu metode penelitian pada dasarnya merupakan Cara ilmiah untuk
mendapatkan data atau hasil dengan tujuan dan kegiatan tertentu. Metode
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
kesimpulannya.
akan menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Penelitian ini variabel
Pengendalian Internal.
terlebih dahulu agar lebih mudah dicari adanya hubungannya antara satu variabel
Tabel 3.1
Tabel Operasional
Mempertimbangkan SDM
dalm mengidentifikasi
Likert
salah saji material
potensial
Melakukan kaji ulang atas
Mempertimbangkan prosedur audit internal
Kemungkinn untuk mengurangi Likert
Pengendalian terjadinya kesalhan
manusia
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yng dimaksud dengan
penelitian dan hasilnya akan dianggap menjadi gambaran bagi populasi asalnya,
namun bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari
penelitian :
( )
( )
30
Dengan :
n= ukuran sampel
N= ukuran populasi
3.2.3.3Teknik sampling
sampling atau teknik acak sederhana. Teknik random sampling ini adalah
menganalisis penelitian ilmiah. Data bisa berupa angka maupun bukan angka.
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan dari lapangan oleh
- Dokumentasi
dan sebagainya.
- Observasi
dibahas.
- Wawancara
- Kuesioner
fenomena alam maupun sosial yang diamati atau diteliti agar data yang
dikumpulkan oleh peneliti lebih mudah dalam pekerjaannya dan lebih baik bisa
secara sistematis dan lengkap agar datanya bisa diolah (Sugiyono, 2010). Yang
digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner yang disebarkan kepada
responden serta menggunakan skala likert. Data yang telah diperoleh dari hasil
pengisian kuesioner selanjutnya akan dianalisis dengan cara menghitung skor dari
setiap pertanyaan sehingga dapat dimbil kesimpulan mengenai objek yang diteliti.
Hasil jawaban dari kuesioner ini akan diolah dengan menggunakan skala
likert dan selanjutnya diuji secara kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), skala
likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi dari seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Adapun
Tabel 3.2
Pengukuran Variabel
Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4
Netral N 3
Tidak Setuju TS 2
33
kuesioner adalah 5 dan skor minimum adalah 1, atau berkisar antara 20% - 100%.
berikut.
Tabel 3.3
Interprestasi Skor
Hasil Kategori
68%-83,99% Baik/Efktif
Interprestasi skor ini dapat diperoleh dengan cara membandingkan skor item
yang telah diperoleh berdasarkan jawaban responden dengan skor tertingi jawaban
Skor item bisa diperoleh dari hasil perkalian antara nilai skala jumlah
pertanyaan dengan jumlah responden yang akan menjawab pada nilai tersebut.
Sementara skor tertinggi diperoleh dari jumlah nilai skala pertanyaan paling
peneliti perlu melakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap jawaban-
jawaban tersebut.
yang akan diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari hasil variabel yang
diteliti secara tepat. Pengujian validitas adalah pengujian yang akan ditujukan
menggambarkan secara keseluruhan isi atau sifat bangun konsep dari dasar
penyusunan instrumen. Cara untuk mengukur validitas yaitu dengan berbagai cara
teknik korelasi. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 keatas
maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat. Sesuai dengan skala data
yang akan digunakan dalam kesioner adalah skala ordinal, maka untuk melakukan
rxy =
√ ( )√ ( )
Keterangan :
x : skor item-item
n : banyaknya subjek
objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. setiap alat pengukur
konsisten. Pada penelitin ini, penulis menggunkan teknik dari Cronbach yang
r11 = ( )( )
Keterangan :
k = Banyaknya Pertanyan
∑
= Jumlah Varians Butir
= Varians Total
menentukan bahwa data isntrumen reliabel atau tidak maka harga tersebut
kelompok data secara sistematis dan secara rasional sesuai dengan tujuan dari
penelitian, serta mendeskripsikan hasil dari data penelitian yang telah dilakukan
36
dengan tabel bantu sebagai alat yang digunakan untuk mempermudah dalam
informasi, data akan menjadi mudah dipahami atau bermanfaat untuk menjawab
maksimum adalah suatu nilai terbesar dari suatu rangkaian pengamatan, mean
37
merupakan rata-rata yang dapat dihitung dari penjumlahan nilai seluruh data
dibagi dengan banyaknya data sementara standar deviasi adalah akar dari
penjumlahan kuadrat selisih nilai data dengan rata-rata dibagi banyaknya dengan
banyak data. Statistik deskriptif yang digunakan di dalam penelitian ini adalah
sutau nilai rata-rata (mean), nilai maksimum, nilai minimum, serta standar deviasi.
Program SPSS akan yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk mengelolah
Analisis regresi linier sederhana yaitu suatu hubungan antara satu variabel
independen (X) dan variabel dependen (Y). Analisis bertujuan agar mengetahui
arah hubungan variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau
negatif dan memprediksi nilai dari variabel dependen atau variabel independen
berikut :
Ỳ = a + Bx
( )( ) ( )( )
a= ( )( ) ( )
( ) ( )( )
b= ( )( ) ( )
Keterangan :
a = Konstanta
38
b = Koefisien regresi
Uji liniearitas adalah untuk melihat apakah model yang akan digunakan
sudah benar atau tidak, apakah fungsi yang akan digunakan dalam studi empiris
sebaiknya berbentuk linier, kuadrat atau kubik, Ghazali (2011). Uji yang akan
dilakukan dalam penelitian ini adalah Ramsey Test yang dikemabngkan oleh
Ramsey pada tahun 1960. Untuk melakukan pengujian ini harus dibuat suatu
asumsi atau keyakinan bahwa fungsi yang benar adalah suatu fungsi liniar.
Keterangan :
Uji normalitas pada model regresi dapat digunakan untuk mengji apakah
nilai residual yang akan dihasilkan dari regresi terdistribusi secara nominal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki suatu distribusi data normal atau
analisa grafik dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik
juga dilakukan dengan metode metode grafik normal probability plots dalam
Jika data menyebar disekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis
normalitas.
Jika data menyebar jauh dari garis atau tidak mengikuti arah garis garis
asumsi normalitas.
3.6.1 Uji-t
H0: β=0 artinya tidak ada pengaruh dari variabel independen pada variabel
dependen.
Ha: β1<0 atau β>0 artinya ada pengaruh dari variabel independen pada
variabel dependen.
Thitung = ( )
40
Kd = rs x 100 %
Kd = Koefisien Determinasi/penentu
rs = Koefisien Korelasi
BAB IV
disegani di Asia Tenggara hingga ke daratan Cina, pada saat abad ke tujuh
masehi. Tanggal 14 Agustus 1961 merupakan awal sangat penting bagi sejarah
berdirinya Pusri karena pada saat itu dimulai pembangunan pabrik pupuk pertama
Pada tahun 1997, Pusri ditunjuk sebagai pertama kali sebagai induk
pupuk dan petrokimia, yaitu PT. Petrokimia Gresik, PT. Pupuk Kujang Cikampek,
PT. Pupuk Kaltim dan PT. Pupuk Iskandar Muda serta satu BUMN yang bergerak
Industri. Pada tahun 1998, anak–anak perusahaan Pusri bertambah satu BUMN
Perseroan (Persero) PT. Pupuk Sriwidjaja atau PT. PUSRI (Persero) kepada PT.
Pupuk Sriwidjaja Palembang dan pengalihan hak dan kewajiban PT. Pusri
PT. Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) sebagai nama induk perusahaan
pupuk yang baru, menggantikan nama PT. PUSRI (Persero). Hingga kini PT.
4.2.1 Visi
4.2.2 Misi
1. Integritas
2. Profesional
3. Fokus Pada Pelanggan
4. Loyalitas
5. Baik sangka
4.2.4 Makna
Mayor Zen. Kantor pusatnya tepat berada di tepi Jalan Mayor Zen yang
pabriknya terletak 1.000 meter dari Jalan Mayor Zen, yaitu di tepian Sungai Musi
hubungan tanggung jawab yang pasti antara pimpinan perusahaan dalam hal ini
yaitu Direktur dengan bagian – bagian yang membantu dalam pekerjaan pimpinan
dan wewenang yang diberikan kepada karyawan dengan pembagian kerja masing-
struktur organisasi yang jelas dan tegas yang menunjukkan garis kewenangan dan
dan sesuai dengan keahlian atau keterampilan yang dimiliki oleh karyawan.
44
Palembang
Departemen Keuangan
Departemen Perindustrian dan Perdagangan
Departemen Pertanian
Departemen Pertambangan dan Energi
Dalam tugas operasional PT. PUSRI dipimpin oleh Dewan Direksi yang
Direktur Produksi
45
Direktur Keuangan
Direktur Teknik dan Pengembangan Usaha
Direktur Pemasaran
Direktur SDM dan Umum
Para Direksi ini dibantu oleh staf dan kepala-kepala Kompartemen yang
PUSRI I, II, III, I-B, dan PPU. Departemen ini dikepalai oleh seorang Manager
yang dibantu oleh Asisten Manager Operasi I-B, PPU, II, III, IV, dan bagian Shift
antara lain :
Bagian Ammonia
Bagian Urea
Bagian Utilitas
Setiap bagian dikepalai oleh seorang Superintendent, yang dibantu oleh
b) Departemen Pemeliharaan
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan PT. Pupuk
dilakukan pada tanggal 15 Juni sampai dengan tanggal 23 Juni 2019. Data yang
perusahaan. Penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Tabel 4.1
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dapat dilihat bahwa terdapat 7 sampel yang
tidak lengkap yaitu sampel yang tidak layak untuk digunakan sebagai bahan
penelitian karena responden menjawab hanya sebagian atau tidak selesai hingga
akhir kuesioner.
metode stratified random sampling tersebut, maka responden yang akan dijadikan
tersebut.
48
sejauh mana audit internal ini dapat mencapai tujuan audit yang telah ditetapkan.
Audit bisa dikatakan efektif apabila audit tersebut bertindak secara independen,
melakukan tanggung jawabnya secara efektif, maka aktivitas audit internal harus
memiliki staff yang profesional, sumber daya yang cukup, dan harus mengikuti
kerangka kerja yang diakui secara internasional untuk audit internal. Yang paling
utama adalah bagaimana suatu fungsi audit internal ini dapat bekerja sesuai
dengan rencana audit tahunan yang telah ditetapkan, sesuai dengan audit charter
independensi, adanya ukuran, dan rapat dari Komite Audit atau dewan komisasris
dan bisa juga dari reputasi auditor. Pengungkapan dari kelemahan pengendalian
internal bisa dibagi menjadi tiga jenis yaitu kelemahan material, kekurangan yang
kemungkinan lebih jauh bahwa salah saji material dalam laporan keuangan
49
tahunan atau intern tidak dapat dicegah atau di deteksi. Adapun kekurangan yang
otorisasi, mencatat, proses, dan laporan data keuangan eksternal yang andal sesuai
dengan standar berlaku umum, seperti adanya lebih dari salah satu salah saji
Analisis deskriptif dari data yang akan diambil untuk penelitian ini adalah
data primer. Data primer yang berupa hasil kuesioner yang telah disebarkan di
standar deviasi yang dapat disajikan dalam tabel 4.6 dibawah ini :
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
Statistics
X Y
N Valid 48 48
Missing 0 0
Mean 39,0000 30,8542
Median 39,0000 31,0000
Mode 37,00 31,00
50
Dari tabel 4.2 penelitian berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bawah dari
variabel X memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 39,0000 dan rata-rata variabel
Y sebesar 30,8542 dengan standar deviasi untuk variabel X sebesar 2,08337 dan
standar deviasi untuk variabel Y sebesar 1,70093 dimana standar deviasi lebih
kecil daripada nilai rata-rata variabel X dan Y. Demikian pula dengan nilai
minimum sebesar 35,00 dan 28,00 yang lebih kecil daripada nilai rata-ratanya,
berbeda dengan nilai maximum 44,00 dan 34,00 yang lebih besar dari nilai rata-
ratanya.
Dari data efektivitas fungsi audit internal dapat dilihat bahwa nilai rata-
rata lebih besar daripada nilai standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa untuk
Uji validitas atau validity adalah sejauh mana suatu ketepatan dan
kecermatan dari alat ukur melakukan fungsi ukurannya. Validitas dalam penelitian
ini menyatakan derajat ketepatan alat ukur dari penelitian terhadap isi sebenarnya
yang diukur uji validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan
dapat mendapatkan hasil yang diukur. Uji validitas digunakan mengukur ke sahan
suatu kuesioner atau valid tidaknya suatu kuesioner. Untuk menguji validitas data
51
dari suatu penelitian dapat menggunakan analisis pearson correlation dimana jika
total dari analisis menunjukkan nilai < 0,05 maka data dikatakan valid dan jika
lebih dari < 0,05 tidak valid. Hasil pengujian validitas data dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 4.3
Berdasarkan dari tabel di atas bisa dilihat bahwa untuk item pertanyaan
0,308 sampai dengan 0,500 dengan taraf signifikan 0,000 – 0,007 yang dimana
52
jika hasil total < dari 0,05 menunjukkan bahwa penelitian tersebut valid, dan
0,399 sampai dengan 0,527 yang dimana jika hasil total < 0,05 maka hasil tersebut
instrumen yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian untuk memperoleh
infromasi yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data dan
dapat dikatakan reliabel jika jawaban seseorang dari pertanyaan tersebut adalah
konsisten dari suatu waktu ke waktu. Tingkat reliabel suatu variabel atau konstruk
penelitian akan dapat dilihat dari hasil uji statistik Cronbach Alpha (α). Variabel
atau konstruk dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,6. Semakin suatu
nilai alphanya mendekati satu maka nilai reliabilitas datanya semakin terpecaya
atau benar. Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini:
Tabel 4.4
audit internal
pengendalian internal
Dari hasil penelitian di atas dapat dilihat bahwa nilai cronbach alpha
untuk variabel pengaruh efektivitas fungsi audit internal adalah lebih dari 0,6
yaitu sebesar 0,663 yang bearti jika nilai lebih dari 0,6 adalah reliabel, begitu juga
0,6 yaitu sebesar 0,667 yang berati penelitian tersebut adalah reliabel.
Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang akan digunakan
sudah benar atau tidak lalu mengetahui apakah mempunyai hubungan antara
uji linearitas harus berpedoman pada dasar pengambilan keputusan yang akan
jelas apabila nilai signifikansi 0,05 maka dikatakan linear dan terjadi hubungan
antara variabel X dan variabel Y namun jika signifikan kurang dari 0,05 maka
tidak ada hubungan yang linear antara variabel independen dengan variabel
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Y* Between (Combined) 2024,479 23 88,021 2,831 ,000
X Groups Linearity 923,385 1 923,385 29,694 ,000
Deviation
from 1101,094 22 50,050 1,609 ,056
Linearity
Within Groups 3545,058 114 31,097
Total 5569,536 137
Sumber : Data primer diolah, 2019
Dari hasil uji linearitas diatas dapat dilihat bahwa signifikan variabel X
sebesar 0,000 dan variabel Y combined sebesar 0,000 yang dimana ketentuan uji
54
linearitas adalah <0,05 tidak ada hubungan dan jika lebih dari atau > 0,05 semua
variabel memunyai hubungan yang linear karena hasil signifikan kurang dari 0,05
signifikan.
Uji normalitas adalah uji yang akan digunakan untuk melihat apakah nilai
residual terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
model yang akan bisa terdistribusi secara mormal. Jadi normalitas dilakukan
normal akan memberikan suatu nilai ekstrim rendah dan kebanyakan mengumpul
ditengah, demikian juga nilai rata-rata, modus, dan media relatif dekat
Hasil uji normalitas diatas menunjukan bahwa nilai residual dari semua
variabel mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,200 yang artinya semua variabel
berdistribusi normal karena nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, maka
55
distribusi data adalah normal. Dengan menunjukkan hasil rata-rata atau mean
variabel denpende dan variabel independen. Hipotesis dalam penelitian ini diuji
variabel yang terdiri dari variabel dependen sebanyak 1 dan variabel indenpenden
1.
permodelan hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya. Dalam
regresi linear sederhana dimana perubahan pada variabel X akan diikuti dngan
perubahan pada variabel Y secara tetap. Linear adalah suatu hubungan secara
linier antara satu variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Analisis ini
Tabel 4.5
ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2,824 1 2,824 12,437 ,000b
Residual 133,156 46 2,895
Total 135,979 47
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X
56
signifikansi atau linieritas dari suatu regresi. Kriteria dapat ditentukan berdasarkan
uji nilai signifikansi (Sig) dengan ketentuan jika nilai Sig < 0,05. Berdasarkan
tabel diatas, diperoleh nilai Sig = 0,00 yang berarti Sig < dari kriteria signifikan
Tabel 4.6
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 26,266 4,652 ,988 ,328
X ,118 ,119 ,144 5,646 ,000
a. Dependent Variable: Y
Analisis:
Y=26.266+0,118X.
Uji t adalah salah satu test statistik yang akan dipergunakan untuk
diantara dua buah mean sampel yang diambil secara random dari populasi yang
sama tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Uji t merupakan salah satu uji
hipotesis penelitian yang akan digunakan dalam regresi linear sederhana maupun
regresi berganda. Uji t digunakan untuk mengetahui bahwa variabel terikat dan
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 26,266 4,652 ,988 ,328
X ,118 ,119 ,144 5,646 ,000
a. Dependent Variable: Y
melakukan perbandingan t hitung dengan t tabel yang akan dapat dilihat bahwa
nilai t hitung sebesar 5,646 dengan probabilitas 0,05 dengan jumlah 48 dan 2
variabel. Dapat disimpulkan bahwa t hitung 5,646 lebih besar daripada t tabel
yaitu 1,67866.
kelemahan pengendalian internal jika dilihat nilai t hitung lebih besar dan
perusahaan diterima.
besar kemampuan semua variabel bebas yang akan digunakan dalam menjelaskan
b
Model Summary
a. Predictors: (Constant), X
b. Dependent Variable: Y
presentase.
R2 = (0,655)2 x 100%
= 42,902 x 100%
= 43 %
59
pengaruh variabel X terhadap variabel Y sebesar 43% dan selebihnya yang 57%
variabel bebas, dalam penelitian ini telah menggunakan pengaruh variabel bebas
tersebut dilakukan pengolahan data dengan program SPSS versi 22. Dari hasil
pengolahan data yang telah dilakukan dan peneliti telah menguji melalui uji
validitas dan rebalitias, hasil dari pengujian menunjukkan bahwa data telah valid
dan reliabel, oleh karena itu layak untuk dilakukan pengujian hipotesis.
bahwa nilai koefisien konstanta adalah sebesar 26.266 koefisien variabel bebas
dibuktikan dengan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa t hitung
lebih besar dari t tabel (5,6466>1,67866), dengan signifikansi lebih kecil dari 0,05
hal ini berarti penelitian dapat dibuktikan dengan hasil penelitian dan pembahasan
yang ada. Oleh karena itu hipotesis efektivitas fungsi audit berpengaruh positif
60
seorang auditor dalam melakukan audit internal maka semakin meningkat adanya
2,08337 dan standar deviasi untuk variabel Y sebesar 1,70093 Demikian pula
dengan nilai minimum sebesar 35,00 dan 28,00 yang lebih kecil daripada nilai
Hasil uji normalitas menunjukan bahwa nilai residual dari semua variabel
yang dilakukan oleh Alfian (2014) yang berjudul Pengaruh efektivitas fungsi audit
bumn yang berada di kota Bandung. Penelitian ini menunjukan bahwa efektivitas
pengendalian internal.
61
internal dan laporan keuangan untuk mencapai keandalan pelaporan keuangan dan
Alfian (2014) juga menjelaskan bahwa objektivitas dan kinerja auditor serta
kondisi risiko adalah faktor penting yang akan mempengaruhi auditor internal.
objektifitas atau independensi auditor internal sebagai kriteria yang paling penting
audit operasional (manajemen audit), audit keuangan (financial audit), dan audit
khusus atau audit investigasi yang di awasi oleh satuan pengawasan intern.
Kegiatan audit di perusahaan ini di awasi dengan petugas dari pengawas eksternal
BPK-RI, BPKP, KAP, Bea Cukai, Kantor Pajak). Serta para satuan pengawas
intern ini menyediakan data dan informasi perusahaan untuk kebutuhan tersebut
Untuk menilai efektivitas fungsi audit intrnal yang pertama yang akan
dilihat adalah lingkup tugas audit internal yang dimana di dalam tugas audit
disetiap melakukan penugasan ada faktor-faktor atau adanya elemen yang harus
internal yang dilakukan. Audit sendiri berbasis (risk-based) atau berbasis risiko
jadi dilakukan suatu penilaian terhadap mitigasi risiko dan sistem pengendalian
internal yang telah dilakukan oleh perusahaan. Dalam melakukan pelaporan dari
penugasan yang telah ditetapkan oleh pemegang saham yaitu Pupuk Indonesia
dalam setiap tahun penugasan yang diberikan harus dilaporkan kepada Pupuk
terhadap ketelitian, data akuntansi dan laporan keuangan adalah tugas dari bagian
audit keuangan.
Untuk menilai efktivitas fungsi audit internal yang kedua bisa dilihat dari
yang sistematis untuk penugasan yang akan dilaksanakan PKPT (program kerja
dilakukan audit yang yang berisiko, tingkat jumlah asset yang dikelola, lamanya
Menilai efektivitas dari fungsi audit intern yang ketiga yaitu dari
pelaksanaan dari fungsi audit internal yang memiliki program kerja audit disusun
audit internal dan setiap program yang baku harus berdasarkan SOP dari
perusahaan. Program dan prosedur dari audit tidak selalu menjadi dasar dalam
mengevaluasi kegiatan dari audit karena program ini sewaktu-waktu bisa berubah
tergantung dengan kondisi yang akan dihadapi oleh perusahaan tersebut nantinya.
bagian audit yang dimana perusahaan memberikan training secara rutin untuk
perusahaan. Secara berkala perusahaan ini membuat rapat komite audit untuk
yang pertama yaitu mengidentifikasi pengendalian yang ada yaitu setiap setahun
setiap dua tahun peer review. Perusahaan PUSRI setiap 3 bulan sekali atau satu
dilakukan oleh departemen pengelolaan asset, asset yang dimaksud disini adalah
64
berupa asset berwujud seperti bangunan, gedung, gudang yang tidak terpakai agar
atau perusahaan yang telah memiliki program manajemen risiko yang sangat baik
dan efektif biasanya pengendalian kunci yang diandalkan untuk mengelola dari
tadi adalah pengendalian pada tingkat entitas misalnya seorang karyawan telah
pengendalian kunci ini dapat dilakukan dalam suatu penugasan audit yang
terintegrasi dan bisa dari kombinasi beberapa penugasan audit internal. Tindak
lanjut temuan audit oleh perusahaan dilakukan oleh perusahaan dilakukan oleh
pihak eksternal, contohnya dilakukan oleh BPK untuk memantau HPP atau
menentukan salah saji material potensial yang bisa dihasilkan, di perusahaan ini
risiko salah saji material tidak ada tetapi untuk risiko salah saji non material pasti
perkuliahan S-2 atau memfasilitasi kursus khusus sesuai bidang pekerjaan mereka.
maka auditor tersebut tidak bertindak sesuai prosedur-prosedur atau POB untuk
mengeluarkan assesment.
66
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
perusahaan pusri yang terdiri dari 2 variabel yaitu efektivitas fungsi audit internal
ini dapat dilihat dengan hasil penelitian menunjukan bahwa t hitung > t
5.2 Saran
berikut :
1. Bagi Akademis
3. Bagi Perusahaan
menetapkan kertas kerja untuk setiap pelaporan yang akan dikerjakan atau