Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU

TUGAS FINAL PENDIDIKAN ANTROPOLOGI


PERUBAHAN MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

OLEH:
WIDIATUL ADAWIA
NIM:C1B120140

JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
SUKU MORONENE

Suku moronene merupakan salah satu dari empat suku besar(suku


tolaki,buton,muna)di sulawesi tenggara.suku moronene adalah suku asli pertama yang
mendiami wilayah selewesi tenggara,namun pamornya kalah dibandingkan suku
tolaki karena pada abad 18 kerajaan suku moronene luas wilayahnya kalah sama suku
tolaki.

Suku moronene paling banyak tinggal dibombana dan penduduknya terbagai


menjadi 3 daerah yaitu kabaena,poleangdan rumbia.dan paling banyak didearah
kawasan taman nasional rawa aopa watumohai,yang disebut desa Hukaea lama.

Suku Moronene adalah bangsa nomaden, yang selalu berpindah dari satu
tempat ke tempat yang lain, hingga akhirnya mereka menetap di kawasan Taman
Nasional Rawa Aopa Watumohai. Sesuatu yang unik di desa itu adalah sistem
kekerabatan. Para wanita di Desa Hukaea ini diperbolehkan hanya bisa menikah
dengan pria yang tinggal di lingkungan desa mereka. Jika diketahui ada wanita yang
menikah dengan pria dari luar Desa Adat Hukaea Laea, maka tidak diizinkan tinggal
di kampung adat tersebut sehingga harus keluar kampung. Namun anehnya, itu cuma
berlaku bagi wanita. Sedangkan pria diberikan kebebasan untuk mencari wanita, baik
yang berasal dari Desa Adat Hukaea Laea maupun yang berasal dari luar desa.

Stratifikasi Sosial Suku Moronene

Susunan masyarakat suku Moronene adalah berdasarkan penilaian darah yang dibagi


atas :
1.Mokole, yaitu golongan bangsawan, dan puteranya diberi gelar Ndau dan putrinya
diberi gelar Mbisi. Atau lazim juga gelar untuk keduanya adalah anamea.
2.Limbo, yaitu golongan pemangku adat yang menentukan dan mengangkat raja
(untuk memerintah)
3.Sangkinaa, yaitu golongan rakyat biasa
4.Ata, yaitu golongan budak, terbagi atas 2 yaitu Karena turunannya, biasanya tinggal
disekitar rumah raja untuk selalu mengabdi kepada raja atau tinggal di dalam rumah
raja yang lazim disebut kungku holue (tukang masak). Yang Kedua Karena tidak
dapat bayar hutangnya, sehingga harus tinggal disekitar rumah raja atau orang yang
telah dibayarkan hutangnya sehingga lazim disebut tepo’ata.

Anda mungkin juga menyukai