Jawaban.
1. Saat ini, untuk memenuhi kebutuhan energi, Indonesia menggunakan sumber energi
fosil sebanyak 94%, dan baru sisanya yang 6% menggunakan manfaat energi
terbarukan. Masih banyak ruang potensial untuk perkembangan energi terbarukan di
Indonesia.
1. Nuklir
Sejauh ini, energi nuklir masih menjadi sumber energi yang yang paling padat dari
semua sumber energi di alam ini yang
bisa dikembangkan manusia. Artinya,
kita dapat mengekstrak lebih banyak
panas dan listrik dari jumlah yang
diberikan dibandingkan sumber
lainnnya dengan jumlah yang setara.
Sebagai pembanding, 1 kg batu bara
dan uranium yang sama-sama dari perut bumi. Jika kita mengekstrak energi listrik
dari 1 kg batubara, kita bisa nyalain lampu 100W selama 4 hari, tapi dengan 1 kg
uranium kita bisa menggunakan lampu paling sedikit selama 180 tahun,
Tentu segala sesuatu ada sisi positif dan negatif, termasuk sumber energi nuklir
ini. Kelemahannya adalah kalau sampai terjadi kecelakaan atau kebocoran dari
reaktor nuklir, maka bisa aja terjadi bencana besar akibat radio aktif yang bisa
membunuh umat manusia. Oleh karena itu perlu perhatian yang cukup serius
untuk menggunakan nuklir ini.
2. Minyak
Minyak dimanfaatkan untuk
bahan bakar pada Pembangkit
Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
dan banyak ditemukan di
Indonesia. Hanya saja sistem
penghasil energi listrik ini bisa
menimbulkan limbah asap yang
bikin polusi udara. Apalagi minyak masuk kedalam kategori sumber energi yang tidak
bisa diperbaharui, maka dari itu kita bisa memilih untuk pakai energi alternatif yang
lain.
3. Energi Gelombang
Energi lainnya adalah dengan
adanya pemanfaatan gelombang
laut yang pasang. Penggunaannya
memang tidak merusak
lingkungan , tapi dalam
memanfaatkan gelombang ini
membutuhkan anggaran yang
cukup besar untuk membangun reaktornya. Selain itu juga kecepatan ombak yang
tidak stabil juga menjadi salah satu kendala.
4. Sumber Energi
Angin
Sumber ini sama sekali tidak
membutuhkan bahan bakar
karena berasal dari angin,
jadi kecepatan angin
menentukan seberapa daya
yang dihasilkan. Untuk
menggunakan pembangkit ini memerlukan angin yang kencang agar bisa tercipta
energi yang besar pula.
5. BatuBara
Batu bara bisa dimanfaatkan,
dan sangat mudah ditemukan.
Tapi kekurangannya adalah kita
butuh lubang yang besar untuk
bisa memanfaatkan batu bara
dan itu bisa memakan
biaya besar serta tempat yang memadai. Selain itu, hasil pembakaran yang
menimbulkan asap yang menyebabkan polusi udara.
6. Hidro Elektrik
Mungkin kita lebih
mengenal ini sebagai
energi bendungan. Jadi
bendungan itu nantinya
yang memutar turbin dan
merupakan energi yang tidak terbatas dan memanfaatkan energi air
untuk mendapatkan sumber listrik. Namun ini juga beresiko bisa terjadi banjir dan
apabila musim kemarau angin tidak akan bisa lagi buat memutar turbin.
7. Panas Bumi
Panas bumi juga bisa dijadikan
sebagai sumber energi. Kelebihan
dari panas bumi adalah ia nggak
pernah habis. Hal itu yang
membedakannya sama minyak
dan batu bara. Namun sayangnya
tidak banyak tempat yang bisa dibangun untuk menghasilkan energi dari sumber ini.
8. Tenaga Surya
Energi surya atau matahari telah
cukup banyak dimanfaatkan di
banyak negara. Jika
dimanfaatkan dengan tepat,
sumber energi terbarukan yang
melimpah ini akan mampu
menyediakan kebutuhan
konsumsi energi harian dunia. Potensi energi surya pada suatu wilayah sangat
bergantung pada posisi antara matahari dengan kedudukan wilayah tersebut di
permukaan bumi. Indonesia yang berada dalam wilayah khatulistiwa mempunyai
potensi energi surya yang cukup besar sepanjang tahunnya. Pemanfaatan energi
terbarukan ini dapat dilakukan secara langsung dengan membiarkan objek pada
radiasi matahari, atau menggunakan peralatan yang mencakup kolektor dan
konsentrator surya (panel surya),
9. Energi PasangSurut
Energi ini dihasilkan dari
pasang surut air laut dan
menjadikannya energi listrik.
Ini adalah salah satu energi
yang terbarukan dan relatif
lebih mudah diprediksi
daripada energi surya
atau energi angin.
Pemanfaatannya saat ini belum luas karena tingginya biaya dan terbatasnya
lokasi yang memiliki pasang surut yang mencukupi.
10. Biomass
Biomassa sendiri adalah bahan
organik yang dihasilkan dari
fotositesis, baik produk
maupun buangan. Contohnya
seperti pepohonan, rumput, ubi,
sampah pertanian, limbah hutan, tinja dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk
tujuan primer serat, bahan pangan, pakan ternak, minyak nabati, bahan bangunan dan
sebagainya, biomassa juga digunakan sebagai sumber
energi listrik. Seperti yang dikembangkan oleh GE dengan PLN.
Saat ini GE bekerjasama dengan PLN membangun pusat tenaga listrik biomassa yang
diberi nama ‘Biomass’ menggunakan serpihan bakar serpihan kayu dengan memakai
teknologi Jenbacher.
Teknologi tersebut mampu
menghasilkan listrik dengan
pemanfaatan berbagai
limbah gas landfill, sewage gas dan
gas methana batu bara. Lebih dari 700
mesin gas GE menghasilkan
500 megawatt listrik di berbagai tempat di Indonesia. Pusat tenaga listrik yang
dinamakan “Biomass” ini menghasilkan listrik 1 megawatt sejak tahun 2015. Sejauh
ini GE berhasil memberikan kontribusinya sebanyak 30% tenaga listrik yang
GE hasilkan sejauh ini untuk Indonesia.
Sumber energi terbarukan ternyata belum dimanfaatkan secara optimal di Indonesia.
Sebanyak 90% energi di Indonesia masih menggunakan energi berbahan fosil
(batubara, minyak bumi, dan gas alam) dan sisanya, kurang dari 10%, yang
memanfaatkan sumber energi terbarukan. Sebuah ironi mengingat Indonesia
mempunyai potensi yang tinggi akan sumber energi terbarukan.
2. Polusi udara yang dihasilkan dari sektor energi umunya dihasilkan dari pembakaran
bahan bakar fosil seperti batubara dan bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini
masih mendominasi pembangkit-pembangkit listrik di seluruh dunia.
Tak hanya itu, penggunaan sumber energi fosil pada kendaraan bermotor juga turut
menyumbang tingginya polusi udara penyebab kematian.
Batubara bertanggungjawab untuk sekitar 60% dari emisi karbon dioksida global yang
dihasilkan dari pembakaran. Kemudian, bahan bakar yang digunakan untuk
transportasi, terutama diesel, menghasilkan lebih dari setengah nitrogen oksida global
yang dapat memicu masalah pernapasan.
Kondisi tersebut sangat penting untuk direspons oleh negara-negara di seluruh dunia
Emisi CO2 yang dihasilkan dari biomassa tidak hanya disebabkan oleh
penggunaan bahan bakunya saja, namun dari penanaman dan perawatan bahan baku
tersebut. Nilai emisi yang dihasilkan sekitar 15 – 52 gram CO2e/kWh untuk biomassa
yang dihasilkan dengan bahan baku yang ditanam sendiri. Peneliti lainnya
mengkategorikan nilai emisi yang dihasilkan oleh biomassa adalah negatif, untuk
penggunaan bahan baku dari sisa atau sampah yang tidak terpakai, yaitu sekitar -410
gram CO2e/kWh. Sementara untuk pembangkit biomassa yang menggunakan sampah
dan dikombinasikan dengan carbon capture emisinya adalah sekitar (-6667) – (-1368)
gram CO2e/kWh.
Emisi yang dikeluarkan oleh energi terbarukan apabila digabungkan memiliki
estimasi antara -1368 – 266 gram CO2e/kWh. Nilai ini masih sangat jauh dibawah
emisi yang dikeluarkan oleh gas bumi dan batubara. Gas bumi memiliki emisi antara
272 – 907 gram CO2e/kWh sementara batubara memiliki emisi 635 – 1633 gram
CO2e/kWh.
3. Keuntungan Energi Terbarui
Relatif lebih mudah untuk ditemukan dalam keadaan terdesak karena saat ini
ketersediaan bahan bakar fosil sudah dapat dijumpai diberbagai wilayah
dengan jarak yang tidak terlalu jauh antara lokasi tempat yang menyediakan
bahan bakar fosil misalnya bensin dengan bahan bakar fosil selanjutnya .
Relatif sangat hemat bagi pengguna yang berasal dari masyarakat tak mampu
karena harga yang disediakan selalu disesuaikan dengan kebutuhan pada saat
itu.
Bahan bakar fosil termasuk bahan bakar yang ketersediaaannya saat ini masih
banyak dan stabil untuk dimanfaatkan setiap hari. bahan bakar fosil juga
termasuk bahan bakar yang stabil yang tidak mengalami perubahan warna,
bau, berat , ukuran serta kadar asamnya dibandingkan zat zat lain yang ada
dibumi.
Bahan bakar fosil adalah pendukung utama yang sangat vital bagi kemajuan
dan pergerakan ekonomi yang sedang berlangsung dari tahun ketahun dan
selama persediaan bahan bakar fosil masih ada maka kemajuan sebuah industri
akan selalu berjalan dengan lancar.
Penggunaan Bahan bakar fosil pada industri terutama industri biokimia dan
elemen lain dapat digunakan untuk kemajuan, perkembangan dan
pertumbuhan perekonomian kedepannya atau dimasa yang akan datang.
4. Sumber Energi Utama adalah Matahari
Energi Air
Energi Angin
Energi Gas
Energi Nuklir
Energi Uap
Energi Batu Bara
Energi Panas Bumi
Energi Gelombang Air Laut
Sekedar tambahan :
Energi Hidro Elektrik
Energi Minyak Bumi
Nuklir
Pasang Surut Air Laut
Atau selain PLTS mungkin Jatiluhur, Purwakarta memiliki potensi untuk mengembangkan
energi dari Biomassa mengingat penduduk disini lumayan banyak yang beternak dan juga
menjadi pengrajin kayu atau keramik, bisa jadi nanti limbah yang dihasilkan dalam
pembuatan produksi tersebut bisa dimanfaatkan.