Anda di halaman 1dari 6

JAWABAN UJIAN TENGAH

SEMESTER (UTS)
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON

Mata kuliah : Psikologi Belajar Bahasa Arab


Hari/Tanggal : Senin, 01 Nopember 2021
Semester/PRODI : III (Tiga) / PBA
Bentuk Tes : Written Test
Dosen : Dr. Septi Gumiandari, M.Ag

Nama : Siti Rahmawati


Nim : 2008102077
Kelas :A
ANSWER QUESTIONS BELOW ELABORATIVELY!

1. Each student has a different learning modality/style. In your opinion, what should
teachers do in order to accommodate the learning modalities/styles of each
student!

Jawab :

Yang harus dilakukan oleh guru yaitu mengenali tipe dan gaya belajar setiap
siswanya.

Diantaranya ada 3 tipe gaya belajar :


-Gaya belajar visual
Gaya Belajar ini berfokus pada penglihatan. Saat mempelajari hal baru, tipe ini
perlu melihat sesuatu secara visual untuk lebih mudah mengerti dan memahami.
Adapun Cara belajar yang tepat untuk visual:
1. Belajar dari gambar maupun video belajar yang menarik
2. Membaca buku yang tidak hanya tulisan saja tetapi juga memiliki ilustrasi
3. Saat belajar bisa sambil lakukan doodling supaya lebih fokus
4. Gunakan spidol warna-warni saat membuat catatan
5. Membuat mind mapping untuk memudahkan belajar.

-Gaya Belajar Auditori


Gaya belajar ini lebih mengandalkan pendengaran untuk menerima informasi dan
pengetahuan. Orang tipe auditori tidak masalah dengan tampilan visual saat
mengajar, yang penting adalah mendengarkan pembicaraan guru dengan baik dan
jelas.
Adapun Cara belajar yang tepat untuk auditori:
1 . Dengarkan musik yang disukai
2. Bisa merekam saat guru mengajar lalu dikemudian hari didengarkan kembali
3. Apabila membaca buku, bisa sambil diucapkan dengan suara pelan untuk lebih
mudah mengingat
4. Mendengarkan materi yang diajarkan guru saat di kelas dengan seksama
5. Belajar dengan diskusi bersama teman supaya lebih mudah memahami maupun
mengingat materi.

-Gaya Belajar Kinestik


Gaya belajar ini menyenangi belajar yang melibatkan gerakan. Biasanya orang
yang tipe ini, merasa lebih mudah mempelajari sesuatu tidak hanya sekadar
membaca buku tetapi juga mempraktikkanya.
Adapun cara belajar yang tepat untuk Kinestik :
1. Saat mendapatkan materi belajar, bila memungkinkan segera coba praktikkan
2. Belajar sambil melakukan aktivitas yang melibatkan gerakan, misalnya sambil
berjalan atau sesederhana menjetikkan jari
3 . Melakukan eksperimen dari materi yang didapatkan dari guru
4. Bisa mengunjungi tempat yang berhubungan materi di pelajaran, misalnya untuk
pelajaran Sejarah bisa mengunjungi museum
5. Mengikuti ekstrakurikuler seperti seperti KIR (Kelompok Ilmiah Remaja)

2. According to psychologists, teachers should encourage students to have their


own self-motivation. What do you know about self-motivation? How and when
can teachers motivate students? Do explain!
Jawab :
Motivasi adalah suatu kekuatan yang terdapat dalam diri seorang individu yang
menyebabkan bertindak atau melakukan. Kekuatan tersebut mendorong seseorang
kepada suatu tujuan tertentu. Motivasi pada umumnya memiliki sifat siklus (
hidup ), motivasi yang timbul akan memicu perilaku pada tujuan, dan terhenti
setelah tujuan tercapai, yang muncul kembali saat muncul kebutuhan baru.
Guru dapat memotivasi siswa terutama memotivasi untuk belajar. Dengan adanya
motivasi, siswa akan senantiasa semangat untuk terus belajar tanpa ada paksaan
dari pihak manapun. Cara menumbuhkannya tentu bukan perkara mudah karena
setiap siswa memiliki karakter dan keinginan berbeda-beda. banyak cara yang
dapat dilakukan guru dalam memotivasi siswa dalam belajar yaitu dengan cara :
1. Menggunakan metode belajar yang tepat dan beragam
2. Menjadikan siswa sebagai peserta didik yang aktif
3. Memanfaatkan media seoptimal mungkin
4. Menciptakan kompetisi, Melalui kompetisi, mereka akan saling
membuktikan bahwa merekalah yang terbaik. Agar menjadi yang terbaik,
siswa dituntut untuk terus belajar. Kondisi inilah yang nantinya bisa
meningkatkan motivasi belajar siswa.
5. Memberi siswa motivasi secara langsung, yaitu dengan menceritakan kisah
sukses Bapak/Ibu atau tokoh-tokoh lain. Saat mendengar kesuksesan orang
lain, tak jarang mereka akan termotivasi untuk mengikuti jejaknya.
6. Memberikan apresiasi berupa pujian pada siswa yang berhasil
menyelesaikan tugas dengan baik. Dengan demikian, siswa tersebut akan
terus termotivasi untuk menjadi yang terbaik di hadapan gurunya.
7. Hindarilah komentar buruk
8. Kenali Minat dan Bakat Siswa

3. What is the differences between growth and development? Which category does
language fall into? Explain with logical arguments and also explain the
characteristics of students with language intelligence!
Jawab :
Perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan adalah:
A. Pertumbuhan : memiliki asal kata “tumbuh”. Dalam KBBI, tumbuh memiliki
arti hidup dan bertambah besar atau sempurna. Secara istilah pertumbuhan
adalah perubahan secara kuantitatif pada fisik manusia karena beberapa faktor
(faktor internal dan eksternal). Contohnya : ukuran berat dan tinggi badan,
ukuran dimensi sel tubuh, umur tulang yang bisa diukur.
B. Perkembangan : Perubahan secara kuantitatif pada ranah jasmani dan rohani
manusia yang saling berkesinabungan menuju kearah yang lebih baik atau
kearah yang sempurna. Contohnya :
1) Bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur, misalnya dalam perkembangan bahasa,
emosi, intelektual, perilaku.
2) Perkembangan periode bayi sampai anak.
Bahasa merupakan termasuk dalam kategori perkembangan, karena
perkembangan merupakan proses perubahan-perubahan yang terutama
berhubungan dengan aspek psikis atau hidup kejiwaan individu seperti
perubahan mental, sosial, emosi, dsb., yang mana perubahan-perubahan
tersebut dapat melahirkan tingkah laku yang dapat diamati, meskipun tidak
dapat diukur seperti yang terjadi pada perubahan-perubahan yang berkenaan
aspek jasmaniah.
Ciri - Ciri siswa yang memiliki kecerdasan bahasa yaitu :
1) Biasanya khazanah dan penguasaan kosa katanya cukup baik dan luas, di
samping itu mereka juga mampu belajar bahasa asing dengan mudah dan
cepat.
2) Mereka berfikir dalam kerangka “kata-kata” atau bahasa, bukan dengan
angka-angka atau gambar.
3) Daya tangkap mereka terhadap kata-kata lebih cepat daripada daya tangkap
mereka terhadap angka atau gambar.
4) Mempunyai kemampuan untuk mendengarkan dan menulis dengan baik.
5) Pandai dalam mengarang, memberikan informasi, mengajar, memakai
humor, mengetahui tata bahasa dan arti kata-kata dengan baik.

4. What do you know about Multiple intelligence research (MIR) or Observation


of multiple intelligence (OMI) in the process of measuring students'
intelligence categories? Explain along with the implementation process!
Jawab :
Multiple Intelligences Research(MIR) yaitu sebuah riset atau penelitian untuk
mengetahui kecenderungan kecerdasan seorang anak.
MIR yaitu hasil pengembangan dari Teori Multiple Intelligences (Kecerdasan
Majemuk) MIR itu berupa alat riset yang akan mengetahui potensi setiap
kecerdasan anak kita. Alat ini digunakan untuk menggali kebiasaan-kebiasaan
anak, sehingga hasil akhirnya akan muncul kecerdasan apa yang paling
dominan pada diri anak tersebut.
Adapun Manfaat MIR itu :
1. Sekolah yang telah menggunakan MIR akan mempunyai informasi yang
berharga tentang kondisi kecerdasan siswanya. Informasi yang berharga ini
membawa manfaat bagi guru untuk menerapkan metode mengajar yang tepat
dan sesuai dengan gaya belajar siswanya. Metode mengajar adalah cara-cara
yang efektif bagi guru menyampaikan informasi kepada siswanya agar
informasinya mudah dipahami.
2. Pembagian Kelas Ketika hasil MIR sudah di tangan, sekolah mempunyai
pedoman untuk melakukan pembagian kelas; ini bagi sekolah yang memiliki
paralel lebih dari satu kelas

5. What are the differences between Behaviorism, Humanism, Cognitivism and


Constructivism learning theory?
Jawab :
 Teori Behavioristik
Pendidik sangat mendominasi dalam proses kegiatan pembelajaran. Tugasnya
memindahkan pengetahuan ke orang yang belajar, dengan cara memberikan
stimulus, penghargaan atau hukuman dalam kegiatan pembelajaran untuk
mencapai hasil belajar yang baik. Sementara peserta didik dipandang sebagai
obyek yang pasif.
 Teori Kognitif
Peranan pendidik menurut teori belajar kognitif adalah sebagai pembimbing
untuk mengembangkan potensi kognitif yang ada pada setiap peserta didik.
Dalam kegiatan pembelajaran, keterlibatan peserta didik secara aktif amat
dipentingkan. Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu
mengkaitkan pengetahuan baru dengan setruktur kognitif yang telah dimiliki.
 Teori Konstruktivistik
Pendidik tidak mendominasi kegiatan pembelajaran. Pendidik hanya berperan
sebagai fasilitator, motivator dan mediator dalam pembelajaran. Pendidik yang
menerapkan teori konstruktivistik mengakui, menghargai dorongan diri,
bahkan memberikan motivasi kepada peserta didik agar mampu
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri secara optimal melalui proses
interaksi dalam jaringan sosial yang unik, yang terbentuk baik dalam budaya
kelas maupun di luar kelas. Sementara peserta didik, diposisikan sebagai
subyek yang aktif yang arahkan untuk mampu membangun sendiri
pengtahuannya, mencari arti dari apa yang mereka pelajari dan merupakan
proses menyelesaikan konsep dan ide-ide baru dengan kerangka berfikir yang
telah ada dan dimilikinya.
 Teori Humanistik
Pendidik hanya berperan sebagai fasilitator yang berupaya menciptakan kondisi
yang mendukung yaitu empati, penghargaan dan umpan balik positif. Menurut
pandangan teori humanistic pendidik dituntut tidak hanya melakukan kajian
bagaimana dapat mengajar dengan baik, tetapi harus melakukan kajian yang
intensif dan komprehensif untuk menjawab pertanyaan bagaimana agar peserta
didik dapat belajar dengan baik. Sementara peserta didik diarahkan untuk
memiliki kemampuan berfikir induktif, mementingkan pengalaman, serta
membutuhkan keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses belajar.

Anda mungkin juga menyukai