Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MATERI PKK

Nama : Fahrul Aji Stiawan


No.Absen : 01
Kelas : XII TPM 2

1
❖ Daftar KD

Semester 1 :
3.10 menganalisis perencanaan produksi masal
3.11 menentukan indikator keberhasilan tahapan
produksi masal
3.12 menerapkan proses produksi masal

Semester 2 :
3.13 menerapkan metode perakitan produk barang/jasa
3.14 menganalisis produk pengujian kesesuaian fungsi
produk barang/jasa
3.15 mngevaluasi kesesuaian hasil produk dengan
rancangan

2
DAFTAR ISI

3.10 menganalisis perencanaan produk masal ..................................................................................... 4


3.11 indikator keberhasilan tahapan produksi masal ........................................................................... 6
3.12 proses produksi masal .................................................................................................................. 7
3.13 menerapkan metode perakitan produk barang/jasa .................................................................... 9
3.14 menganalisis prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa .................................. 11
3.15 mengavaluasi kesesuaian hasil produk dengan perencanaan ..................................................... 13

3
3.10 menganalisis perencanaan produk masal
✓ Perncanaan produksi dapat diartikan sebagai proses untuk memproduksi barang pada
suatu periode sesuai yang telah dijadwalkan melalui pengelolaan sumber daya seperti
tenaga kerja, bahan baku, dan peralatan

✓ Ruang lingkup prencanaan produksi menurut sukaria simulingga :


a.mempersiapkan tenaga produksi
b.membuat jadwal penyelesaian produk
c.merencanakan produksi & pengadaan produk
d.menjadwalkan proses oprasi tiap unit
e.mnyampaikan jadwal pada pemesan.

✓ Tujuan dan fungsi perencanaan produksi :


a.Tujuan : - meminimalkan biaya serta memaksimalkan keuntungan
- memaksimalkan kpuasan pelanggan
- meminimalkan perubahan nilai produksi
- meminimalkan perubahan tenaga kerja
- memaksimalkan perlengkapan & invertaris pabrik
b.fungsi : - menjamin rencana produksi
- mengatur kapasitas produksi yang konsisten terhadap rencana produksi
- alat untuk memonitor hasil produksi

✓ Unsur perencanaan produksi :


a. Tujuan produksi
b. Pengukuran standar produksi
c. Perencanan merupakan fakta obyektif
d. Perencanaan harus bisa diukur

✓ Jenis-jenis perencanaan produksi :


a. perencanaan jangka Panjang
b. perencanaan jangka menengah
c. perencanaan jangka pendek

✓ Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perencanaan produksi :


a. Faktor internal
Meliputi kapasitas mesin,produktivitas tenaga kerja, kemampuan pengadaan
b. Faktor exsternal
Meliputi kebijakan pemerintah , inflasi, bencana alam.

✓ Langkah-langkah perncanaan produksi :


a. Penelitian & pengembangan produk, meliputi :

4
1.Penelitian proses produksi
2.Penelitian Produk
b. mencari gagasan & spreksi produk :
1.mencari gagasan untuk pengembangan produk
2.menyeleksi produk untuk memilah gagasan yang masuk.

5
3.11 indikator keberhasilan tahapan produksi masal

✓ Indikator ini merupakan bagian kegiatan manajemen produksi yang bertujuan untuk
menciptakan kegunaan bentuk.

✓ Keberhasilan manajemen produksi meliputi :


a.produktivitas
b.kapasitas
c.kecepatan pengiriman
d.kualitas produk
e.kecepatan proses
f.fleksibilitas

✓ Ukuran kinerja system produksi meliputi :

a.Angka produksi
b.kualitas produk
c.tingkat pelayanan

6
3.12 proses produksi masal

✓ Produksi masl adalah salah satu cara untuk menambah kegunaan barang & jasa
menggunakan factor produksi yang ada agar lebih bermnfaat dalam memenuhi
kebutuhan.

✓ Jenis-jenis produksi :
1. Berdasarkan wujud proses produksi :
- Kimiawi
- Perubahan bentuk
- Assembling
- Transportasi
- Penciptaan jasa administrasi
2. Berdasar penyelesaian proses produksi :
- Tipe A (dapat diperiksa dengan mudah)
- Tipe B (dapat diperiksa dalam beberapa tahap)
- Tipe C (terdapat penggabungan komponen produk)
- Tipe D (proses menggunakan mesin otomatis)
- Tipe E (perusahaan dagang & Jasa)
3. Berdasar proses produksi :
- Terus menerus
- Terputus-putus
- Proses produksi campuran
4. Berdasar bahan mentah :
- Analystic
Merupakan bentuk proses yang menciptakan beberapa barang dari suatu jenis
bahan mentah/.input
- Synthenic
Merupakan proses menggabungkan beberapa input/bahan mentah menjadi satu
barang lain.

✓ Tujuan proses produksi :


a. Meningkatkan efesiensi
b. Meningkatkan produktifitas
c. Meningkatkan kualitas

✓ Tahapan proses produksi (pembuatan spd motor) :


a. Penyediaan komponen
b. Injeksi plastic
c. Pengelasan
d. Pengecatan logam
e. Dipping proses
f. Pengecatan plastic
g. General sub assembling

7
h. Assembling
i. Final inspection
j. Shipping

8
3.13 menerapkan metode perakitan produk barang/jasa
✓ Pengertian & Prinsip Perakitan
Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen
menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan perakitan
dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila obyek tersebut telah bergabung
secara sempurna. Perakitan juga dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu
terhadap bagian yang lain atau pasangannya.
Pada prinsipnya perakitan dalam proses manufaktur terdiri dari pasangan semua bagian-bagian
komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan, proses inspeksi dan pengujian
fungsional, pemberian nama atau label, pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan
yang buruk, serta pengepakan dan penyiapan untuk pemakaian akhir. Perakitan merupakan
proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya proses
permesinan ( frais, bubut, bor, dan gerinda ) dan pengelasan yang sebagian pelaksanaannya
hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam perakitan bisa meliputi berbagai proses
manufaktur.

✓ Metode perakitan.
Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis, misalnya
proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan lain-lain dalam urutan
rangkaian proses produksi. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan hasil pada setiap produk
dengan bentuk yang standar.
Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan.
Metode-metode tersebut adalah :
a. Metode perakitan yang dapat ditukar tukar.
Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain (
interchangeable ), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah
distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya. Keuntungan bila kita
menggunakan bagian atau komponen yang telah distandarkan adalah waktu perakitan
komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan
komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Akan tetapi tetap mempunyai kerugian yaitu kita
harus membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal.
b. Perakitan dengan pemilihan.
Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-komponennya juga dihasilkan
dengan produksi massal yang pengukuran-pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan
ukuran.
c. Perakitan secara individual.
Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara pasangan
satu dengan pasangannya. karena dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian
yang sebelumnya. Salah satu komponen yang berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih
dahulu, kemudian pasangan lainnya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari
komponen yang pertama.

✓ Macam dan jenis perakitan.


Ada beberapa macam jenis perakitan yang sering digunakan di dunia industri, hal ini
tergantung pada pekerjaan yang akan dilakukan. Biasanya faktor bentuk dan jumlah produk
yang akan dihasilkan sangat menentukan. Pada umumnya ada dua macam jenis perakitan yaitu
:

9
• Perakitan Manual yaitu; perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan secara
konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana
tanpa alat-alat bantu yang spesifik atau khusus.

• Perakitan otomatis yaitu; perakitan yang dikerjakan dengan sistem otomatis seperti
otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik (mekatronik), dan
membutuhkan alat bantu yang lebih khusus.

Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang akan dilakukan
perakitan yaitu;

• Produk tunggal Jenis perakitan tunggal yaitu perakitan dengan produk hanya satu
jenis saja.
• Produk seri Jenis perakitan produk seri adalah bila perakitan dilakukan dalam
jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya proses perakitan
produk elektronik, perakitan mobil, perakitan motor dan lain-lain.

10
3.14 menganalisis prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk
barang/jasa
✓ Arti dan Tujuan Pengujian Produk
Pengujian konsep produk merupakan salah satu tahap dalampengembangan produk baru.
Sebelum diproduksi dan dipasarkan, produk baruterlebih dahulu diuji untuk mendapatkan
umpan balik dari kelompok konsumen yang menjadi sasaran. Dengan penhujian konsep
produk, perusahaan atau suatu usahaakan memperoleh produk atau merek yang memiliki masa
depan yang baik dan cerah .
Produk atau konsep produk dapat disajikan secara simbolik maupun fisik. Konsumen
dimintai pendapatannya tentang produk tersebut dengan atribut dan keterkaitannya. Setiap
pengujian produk atau konsep produk harus mencakup pertanyaan-pertanyaan berikut :
1. Apakah konsep produk/gambaran produknya jelas dan mudah dimengerti ?
2. Apakah manfaat dari produk tersebut bagi anda ?
3. Apakah anda melihat manfaat khas yang tidak terdapat pada produk lain dari pesaing ?
4. Apakah anda menyukai produk ini dibanding dengan produk lain yang sejenis ?
5. Apakah anda bersedia membeli produk ?
6. Apakah produk ini memenuhi keinginan atau kebutuhan anda ?
7. Apakah produk ini memenuhi keinginan atau kebutuhan anda ?
8. Perbaikan apakah yang anda usulkan atau kebutuhan anda ?

✓ Tahapan Pengujian Produk


Konsep pengujian merupakan proses atau usaha yang diprediksi menggunakan metode
kuantitatif dan kualitatif untuk menghitung respon pelanggan untuk produk baru sebelum
diperkenalkan di pasar . Pengujian konsep membantu kita menguji keberhasilan produk baru .
Tahapan pengujian produk sebelum kita menawarkan di pasaran secara umum, meliputi
:
1. Membuat prototype produk terlebih dahulu .
2. Evaluasi prototype .
3. Lalu memberikan tester kepada pasar .
4. Evaluasi tester dan pasar .
5. Membuat rencana lanjutan setelah evaluasi .
6. Produksi massal .
7. Evaluasi produksi massal .

✓ Metode Pengajuan Produk


Seringkali orang melupakan bahwa ide tidak sama dengan produk . Hal ini memang
mudah dipahami, namun tidak mudah untuk menanamkan dalam pikiran, terutama bagi orang-
orang yang terlibat dengan produk . Anda tidak bisa hanya menyajikan deskripsi (ide) dari
suatu produk dan mengharapkan orang untuk bereaksi secara realistis . Apalagi jika deskripsi
disajikan tanpa unsur persuasi yang terkait . Jangan dulu mempercayai bahwa produk baru
yang unggul akan terjual dengan sendirinya . Anda harus melihat produk dari sudut pandang
pelanggan . Kebanyakan orang akan skeptis dengan produk baru,oleh karenanya Anda
memerlukan cara baru dalam mengenalkannya pada pelanggan .
Konsep pengujian merupakan proses yang menganalisa prosedur statistik membentuk ulang
dan mengubah ide-ide mengenai ide dasar untuk produk . Sebelum produk dperkenalkan di
pasar, hal itu akan menguji keberhasilan produk . Hal ini membantu mengembangkan titik yang
menyatakan kualitas produk, posisi dan khalayak yang ditargetkan . mereka studi mengenai
reaksi terhadap produk membantu kita mencakup banyak hal seperti suka, alasan untuk
membeli dan banyak hal lagi . Hal ini memfasilitasi konsumen untuk mengevaluasi dan mereka

11
juga dapat memberikan masukan mereka selama proses pengembangan . Pengujian konsep ini
juga dikenal sebagai alat manajemen untuk mengukur keberhasilan .

12
3.15 mengavaluasi kesesuaian hasil produk dengan perencanaan

Evaluasi adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan dan
menyajikan informasi dalam rangka pengambilan keputusan terhadap implementasi dan
efektifitas suatu produk.

Model evaluasi CIPP adalah model evaluasi yang terdiri dari empat komponen evaluasi yaitu
Context, Input, Process, dan Product (CIPP). Berikut ini langkah-langkah evaluasi produk:

1. Evaluasi context menentukan kebutuhan dan masalah-masalah untuk menetapkan


tujuan. Evaluasi konteks merupakan need assesment kebutuhan pengembangan
produk di perusahaan. Sasaran evaluasi mencakup permasalahan yang dihadapi para
pembuat produk/produsen, seperti: sulitnya mencari pelanggan tetap dan mencari
lokasi yang strategis.
2. Evaluasi input berfokus pada pengumpulan informasi input yang penting seperti
pelaksanaan rencana kegiatan, sumber daya (SDM, bahan baku, keuangan),
penyediaan sarana, penyediaan biaya efektif untuk penyiapan kebutuhan dan
pencapaian tujuan.
3. Evaluasi process (dapat disebut monitoring) berkenaan dengan kajian seberapa jauh
pelaksanaan operasional produk yang telah berjalan secara efektif, menilai
pelaksanaan rencana, kemudian membantu pengguna menilai kinerja produk, dan
membuat penafsiran hasilnya.
4. Evaluasi product yakni evaluasi keluaran (output) yakni mengidentifikasi dan menilai
hasil baik jangka pendek dan jangka panjang. Evaluasi keluaran terarah pada hasil
langsung (direct) program. Kinerja SDM dan efektivitas produk yang teramati pada
akhir implementasi program akan dinilai pada tahap ini.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikemukakan bahwa dalam proses evaluasi dapat
dilakukan dari dua sisi yaitu evaluasi proses dan evaluasi produk. Kedua hasil evaluasi ini
akan membantu pengembang dan pengguna produk untuk melihat hasil yang dicapai dari
produk tersebut, kendala dan hambatan yang ditemukan dalam penerapan produk, kelemahan
dan keunggulan untuk pengembangan lebih lanjut.

13

Anda mungkin juga menyukai