KEPERAWATAN
DOSEN PENGAMPU :
Julianto, Ns., M.Kep
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
SEMESTER/KELAS : 3/B
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dalam penyusunan makalah ini dapat
diselesaikan. Dalam penyusunan Makalah ini, penulis mengalami berbagai kendala dan
kesulitan, namun berkat Rahmat Allah SWT yang disertai kesabaran, ketekunan, dan
usaha serta bantuan dari berbagai pihak yang telah tulus ikhlas baik fasilitas tenaga dan
pikiran sehingga makalah yang berjudul “TEKNOLOGI INFORMASI DALAM
KEPERAWATAN” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat konstruktif diharapkan, demi
terciptanya tujuan yang ingin dicapai. Atas bantuan dan kritikan serta saran dari semua
pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii
BAB II..........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..........................................................................................................................2
BAB III......................................................................................................................................19
PENUTUP..................................................................................................................................19
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................19
3.2 Saran...........................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................20
iii
1
PEMBAHASAN
2
untuk mengolah serta mengelola sistem komputer dengan dikendalikan oleh
sistem operasi komputer. Selain itu, terdapat juga perangkat keras penyimpan
data baik yang bersifat tetap (hard disk) maupun portabel (removable disk).
Perangkat keras berikutnya adalah perangkat outuput yang menampilkan hasil
olahan komputer kepada pengguna melalui monitor, printer, speaker, LCD
maupun bentuk respon lainnya.
3
Dengan sistem manajemen informasi ini memungkinkan tenaga kesehatan untuk
mengakses rekam medis pasien, seperti obat yang tengah dikonsumsi, riwayat
medis, dan lain-lain. Selain itu, informasi medis tersebut dapat pula diakses
secara virtual di mana pun kapan pun, Di samping itu data pasien atau gambar
kondisi/penyakit pasien dapat didokumentasikan, untuk tujuan pengajaran atau
riset, demi meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
4
pendukung keputusan (SPK) yang memungkinkan pemberian alert,
reminder, bantuan diagnosis maupun terapi.
5
Selain itu, penggunaan barcode juga dapat digunakan sebagai penanda
unik pada kartu dan rekam medis pasien.
6
telepon memungkinkan dokter tetap dapat memiliki akses terhadap
database pasien di rumah sakit melalui jaringan Internet. Salah satu
contoh penerapan teknologi telemedicine adalah pengiriman data
radiologis pasien yang dapat dikirimkan secara langsung melalui jaringan
GSM. Selanjutnya dokter dapat memberikan interpretasinya secara
langsung PDA dan memberikan feedback kepada rumah sakit.
Memang, hingga saat ini tidak ada satu rumah sakit di dunia yang
dapat menerapkan konsep rekam medis elektronik yang ideal. Namun
demikian, beberapa penelitian melaporkan karakteristik dan pengalaman
rumah sakit dalam menerapkan rekam medis elektronik. Doolan, Bates
dan James mempublikasikan suatu studi tentang keberhasilan penerapan
5 rumah sakit utama di AS yang menerapkan rekam medis berbasis
komputer dan mendapatkan penghargaan Computer-Based Patient
Record Institute Davies’ Award. Kelimanya adalah :
7
dimasukkan ke alam komputer baik secara langsung (dalam bentuk teks
bebas atau terkode) maupun menggunakan dictation system. Sedangkan
pada bagian rawat intensif, komputer akan mengcapture data secara
langsung dari berbagai monitor dan peralatan elektronik.
8
System, Nursing Home Clinical System, Informatic Telephone Triage Nursing,
SisEnf dan masih banyak lagi teknologi informasi keperawatan yang sudah
berjalan di luar negeri. Dari semua teknologi informasi yang dikembangkan
tujuanya adalah untuk memberikan kemudahan pada perawat dan meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan.
9
sebagai organizer individu, namun terus berkembang sepanjang masa.
Pada aplikasi klinis yang sudah digunakan adalah referensi tentang obat.
PDA dengan Mudah dapat menariknya keluar ketika butuh pengingat
cepat tindakan obat, intervensi, diagnosis. Diagnosis keperawatan sangat
membantu menghubungankan antara teoretis dan praktis. Bahkan sebuah
PDA dengan pemindai barcode/gelang data, saat ini sudah tersedia. PDA
semacam ini memungkinkan tenaga kesehatan untuk memindai gelang
bar code/gelang data pasien guna mengakses rekam medis mereka,
seperti obat yang tengah dikonsumsi, riwayat medis, dan lain-lain.
10
pesan antara perawat, item rencana perawatan, perintah aktif dari dokter
dan perawatan.
11
ekonomis. Perawat-perawat klinis menggunakannya untuk mengatur
perawatan pasien, termasuk di dalamnya sejarah pasien, rencana
perawatan, pemantauan psikologis dan tidak langsung, catatan kemajuan
perawatan dan peta kemajuan. Hal ini dapat dilakukan di semua
kantor/ruang perawat. Perawat-perawat klinis dapat menggunakan SIMK
untuk mengganti sistem manual pada pencatatan data. Hal ini dapat
mengurangi biaya sekaligus memungkinkan peningkatan kualitas dari
perawatan. Dengan sistem informasi usia, manajer perawat dapat
merencanakan karier untuk mereka sendiri dan perawat klinis mereka.
Karier baru di SIMK mungkin satu jawaban untuk perawat.
12
Kondisi tersebut di atas membuat perawat mempunyai potensi
yang besar terhadap proses terjadinya kelalaian pada pelayanan
kesehatan pada umumnya dan pelayanan keperawatan pada khususnya.
Selain itu dengan tidak ada kontrol pendokumentasian yang benar maka
pelayanan yang diberikan kepada pasien akan cenderung kurang baik,
dan dapat merugikan pasien. Pendokumentasian asuhan keperawatan
yang berlaku di beberapa rumah sakit di Indonesia umumnya masih
menggunakan pendokumentasian tertulis.
Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer,
ilmu informasi dan ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan
manajemen dan proses pengambilan informasi dan pengetahuan yang
digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan.
Sedangkan menurut ANA sistem informasi keperawatan berkaitan
dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi
dan pengetahuan tentang standar dokumentasi, komunikasi, mendukung
proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan
pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan
keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan
kesehatan yang diiinginkan.
Sistem Informasi manajemen asuhan keperawatan sudah
berkembang di luar negri sekitar tahun 1992, di mana pada bulan
September 1992, sistem informasi diterapkan pada sistem pelayanan
kesehatan Australia khususnya pada pencatatan pasien. Pemerintah
Indonesia sudah mempunyai visi tentang sistem informasi kesehatan
nasional yaitu Informasi kesehatan andal 2010 (Reliable Health
Information 2010). Pada Informasi kesehatan andal tersebut telah
direncanakan untuk membangun system informasi di pelayanan
kesehatan dalam hal ini Rumah sakit dan dilanjutkan di pelayanan di
masyarakat, namun pelaksanaannya belum optimal. Sistem informasi
manajemen keperawatan sampai saat ini juga masih sangat minim di
rumah sakit Indonesia. Padahal sistem Informasi manajemen asuhan
13
keperawatan mempunyai banyak keuntungan jika dilihat dari segi
efisien, dan produktifitas.
Dengan sistem dokumentasi yang berbasis komputer
pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan cepat dan lengkap. Data
yang telah disimpan juga dapat lebih efektive dan dapat menjadi sumber
dari penelitian, dapat melihat kelanjutan dari edukasi ke pasien, melihat
epidemiologi penyakit serta dapat memperhitungkan biaya dari
pelayanan kesehatan. Menurut Herring dan Rochman (1990) diambil
dalam Emilia, 2003: beberapa institusi kesehatan yang menerapkan
system komputer, setiap perawat dalam tugasnya dapat menghemat
sekitar 20-30 menit waktu yang dipakai untuk dokmuntasi keperawatan
dan meningkat keakuratan dalam dokumentasi keperawatan.
Dokumentasi keperawatan dengan menggunakan komputer seyogyanya
mengikuti prinsip-prinsip pendokumentasian, serta sesuai dengan standar
pendokumentasian internasional seperti: ANA, NANDA,NIC.
Sistem informasi manajemen berbasis komputer dapat menjadi
pendukung pedoman bagi pengambil kebijakan/pengambil keputusan di
keperawatan/Decision Support System dan Executive Information
System. Dengan adanya data yang akurat pada keperawatan maka data ini
juga dapat digunakan untuk informasi bagi tim kesehatan yang lain.
Sistem Informasi asuhan keperawatan juga dapat menjadi sumber dalam
pelaksanaan riset keperawatan secara khususnya dan riset kesehatan pada
umumnya. Sistem Informasi manajemen (SIM) berbasis komputer
banyak kegunaannya, namun pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen
di Indonesia masih banyak mengalami kendala.
14
salah satu dampak positif, karena dapat memberikan informasi mengenai
suatu kejadian secara cepat, meskipun terkadang tidak akurat dan tidak
tepat.
2. Mempermudah akses terhadap informasi terbaru
Media sosial dapat memberikan banyak sekali manfaat, salah
satunya adalah dapat mempertemukan individu dengan orang baru dan
menambah relasi antara individu. Sebagai contoh, salah satunya adalah
facebook. Situs yang cukup besar ini menjadi satu media sosial yang
paling banyak orang gunakan. Tidak hanya untuk menambah jaringan
pertemanan di dunia maya. Facebook juga menjadi sarana promosi
dalam bisnis.
3. Membantu individu dalam mencari informasi
Teknologi informasi dan juga komunikasi saat ini mendukung
media hiburan yang sangat banyak ragamnya bagi setia orang. Contoh
saja dari media hiburan beruba games,music,dan juga ideo,banyak orang
yang bisa hilang dan juga lepas dari stress karena hiburan yang
ditawarkan oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini.
4. Sharing dan berbagi file
File dan juga dokumen saat ini adalah merupakan kebutuhan dari
setiap orang. Baik dari file musik ataupun dokumen penting, bisa
dibagikan dengan menggunakan internet yang merupakan produk dari
teknologi informasi dan juga komunikasi. Setiap user dapat saling
membagikan file dan dokumen dengan mudah. Bahkan kita saat ini
menyimpan file yang kita miliki dengan mudah dalam cloud
storage.atau media penyimpanan di dalam internet .membantu
menyelesaikan masalah dengan mudah . Teknologi informasi dan juga
komunikasi memiliki dampak yang positif dalam hal penyelesaian
masalah. Dengan komunikasi yang menjadi lebih baik dan juga arus
informasi yang cepat, maka teknologi informasi dan juga komunikasi
dapat menjadi solusi bagi masalah anda.
15
b. Dampak Negatif
Meskipun memiliki banyak dampak positif, akan tetapi ternyata
teknologi informasi dan komunikasi memiliki beberapa dampak negative
yang cukup mengganggu kehidupan sehari-hari.
Meskipun memiliki banyak dampak positif, akan tetapi ternyata
teknologi informasi dan komunikasi memiliki beberapa dampak negatif
yang cukup mengganggu kehidupan sehari-hari. Kebanyakan dampak
tersebut disebabkan karena penyalahuganaan dari teknologi informasi dan
komunikasi, ataupun disebabkan karena kurangnya pemahaman user akan
etika dan juga cara untuk menggunakan teknologi informasi dan juga
komunikasi denhan baik dan juga benar. Individu menjadi malas untuk
bersosialisasi secara fisik. Meningkatkan penipuan dan juga kejahatan
Cyber Bullying Konten Negative yang berkembang pesat. Fitnah dan juga
pencemaran nama baik secara luas. Menjauhkan yang dekat, mengabaikan
tugas dan juga pekerjaan, membuang-buang waktu untuk hal yang tidak
berguna.
16
f. menyimpan data pasien, alamat website dan diary/agenda harian
g. menambah pengetahuan perawat dibidang teknologi informasi
dan meningkatkan cara berpikir kritis perawat
h. mengurangi beban kerja dan meningkatkan kepuasan kerja
perawat
2) System kerja PDA (Personal Digital Assistants)
Sebagai computer genggam PDA memiliki processor dan
system operasi layaknya computer biasa. System operasi ini
merupakan perangkat lunak utama pada PDA. Cara kerjanya sama
seperti sistem operasi pada komputer sistem windows XP, Mac OS,
tetapi didesain khusus untuk PDA. Terdapat dua kesamaan sistem
operasi pada PDA yaitu Palm dan pocket PC (Windows Mobile).
Keduanya bekerja dengan program piranti lunak yang berbeda, jadi
walaupun berisikan banyak dokumen seperti gambar, musik dan
lainnya yang bisa dipakai namun tidak pada pemrograman.
3) Contoh penggunaan PDA berbasis software On Timer RX
On timer RX merupakan software pengingat klien dalam
memakan obat dan dapat membantu perawat pada saat memberikan
pelayanan keperawatan di rumah sakit ,kapan waktu minum obati
pasien yang dirawat , sehingga tepat waktu, tepat obat, tepat nama
pasien sesuai dengan prinsip 6 benar.
4) Pengoperasian PDA (Personal Digital Assistance)
Pengoperasian PDA ini dilakukan dengan menggunakan
jaringan internet atau nirkabel. Server adalah komputer yang
menjadi pusat data di rumah sakit. Kemudian dengan jaringan
internet atau wireless data di komputer bisa diakses melalui PC, dan
PDA atau lainnya. Apabila PDA ini diterapkan dalam bidang
kesehatan khususnya dalam bidang keperawatan maka data pasien
yang dirawat di rumah sakit tersebut disimpan di komputer induk
rumah sakit dan menjadi pelayannya. Kemudian data pasien dapat
diakses oleh dokter, perawat dan tenaga medis lainnya melalui PC,
17
dan PDA atau lainnya untuk proses pengobatan sehingga tenaga
medis dapat memantau kondisi pasien. Teknologi ini juga dapat
dimanfaatkan oleh keluarga untuk memantau kondisi keluarga yang
dirawat.
5) Setiap perawat dilengkapi dengan PDA yang dirancang khusus agar
peka terhadap kesalahan input dan kesalahan data. Hasil dari
penerapan sistem ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan
kualitas dokumen dan terhindar dari keterlambatan tindakan
keperawatan dalam keadaan darurat.
6) Pemanfaatan PDA di dunia keperawatan Indonesia nampaknya
masih sangat minim berbeda dengan di luar negeri yang sudah
berkembang pesat. Kemungkinan faktor penghambatnya yaitu
kurang terpapar nya perawat Indonesia dengan teknologi informatika
khususnya PDA, masih bervariasinya tingkat pengetahuan dan
pendidikan perawat, dan belum terintegrasinya sistem informasi
manajemen berbasis IT dalam praktek keperawatan di klinik.
Mungkin perlu ada terobosan-terobosan dari organisasi profesi
perawat bekerjasama dengan institusi pelayanan kesehatan untuk
lebih mengaplikasikan lagi sistem informasi manajemen berbasis TI
dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
18
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ilmu keperawatan telah berkembang pesat di beberapa negara.. Kondisi
masyarakat masih belum memahami bahkan menerima bahwa keperawatan
ternyata memiliki area yang luas di bidangnya, tidak terbatas pada praktik klinik
(kuratif). Salah satu area disiplin ilmu keperawatan yang masih belum populer
yaitu perawat informatik. Perawat informatik adalah salah satu area spesialisasi
dari ilmu keperawatan yang berkembang dan mulai dikembangkan di Indonesia.
Keperawatan informatika bermanfaat untuk menunjang tugas perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan baik di area klinik maupun non-klinik.
3.2 Saran
Pemerintah atau lembaga kesehatan hendaknya segera meningkatkan standar dan
mutu sistem kesehtan di Indonesia, terutama yang berhubungan dengan
teknologi karena bila di bandingkan dengan negara lain ini masih sangat
tertinggal. Maka dari itu perlu peningkatan lagi dalam hal teknologi agar kita
sebagai warga Indonesia tidak kalah saing dengan teknologi luar negeri.
19
DAFTAR PUSTAKA
Aufa dan Heru. Analisis Tingkat Kematangan Sistem Informasi Pada Rumah Sakit
Aisyiyah Kudus. Jurnal Ilmiah Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro
Hamzah. (2016). Rancang Bangun Sistem Informasi Asuhan Keperawatan Bagi
Penderita Pneumonia. Jurnal Sistem Informasi (JSI), VOL. 8, TIDAK. 1, April
2016, ISSN 2085-1588
Indari, (2015). Pengaruh Aplikasi Sistem Informasi Manajemen (Sim) Asuhan
Keperawatan Anak Berbasis Teknologi Terhadap Pengetahuan Tentang Standar
Operasional Prosedur (Sop) Keperawatan Di Ruang Anak Rumah Sakit Saiful
Amwar Malang. Jurnal Ilmiah Poltekkes RS dr. Soepraoen
Kozier, dkk. (2010). Buku Ajar Fundamental keperawatan Volume 1. Jakarta: EGC
Laila dan Arif. (2015). Rancangan Sistem Informasi Pencatatan Asuhan Keperawatan
Berbasis Elektronik Di RSUD Kota Semarang. Jurnal Ilmiah Rmik Udinus
Putra, C. S. (2019). Peranan Teknologi Informasi Dalam Pelayanan Keperawatan Di
Rumah Sakit. Simtika, 2(3), 28-31.
Rosadi, nicky dan Ahmad Khoiril Anam. (2016). Bahasa Indonesia Masa Kini.
Jakarta: Pustaka Mandiri
Thomas Dan Hamzah. (2016). Rancang Bangun Sistem Dokumentasi Asuhan
Keperawatan Bagi Tenaga Perawat Dalam Mendiagnosa Pasien. Jurnal Ilmiah
Teknologi Informasi Terapan Volume II, No 3, 15 Agustus 2016, ISSN: 2407 -
3911
Vošner, H. B., Carter-Templeton, H., Završnik, J., & Kokol, P. (2020). Nursing
Informatics: A Historical Bibliometric Analysis. CIN: Computers, Informatics,
Nursing, 38(7), 331-337.
Wei Su K & Li Liu. (2010). A Mobile Nursing Information System Based on Human-
Computer Interaction Design for Improving Quality of Nursing Department of
Management and Information Technology, Vanung University, No. 1. Taiwan.
20