Anda di halaman 1dari 38

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut


Lingkup
Pemaparan
Alur Logistik di Pelabuhan
01
Tantangan dan Reformasi
Birokrasi di Pelabuhan 02
Inaportnet dan Kolaborasi
Digital Pelabuhan 03
Monitoring dan pengawasan
di Pelabuhan 04
KONSTELASI NEGARA INDONESIA
▪ 267 Juta Penduduk
▪ 7,8 Juta km2 Area Yuridis

▪ 5,9 Juta km2 Area Yuridis Laut ▪ 16.056 Pulau


▪ 1.9 Juta Km2 Daratan

▪ 34 Provinsi
▪ 95.000 km Garis Pantai
▪ 416 Kabupaten
▪ 3 Jalur Pelayaran Strategis
▪ 98 Kota
▪ Di Antara Asia & Australia

DISPARITAS BIAYA LOGISTIK


PERTUMBUHAN EKONOMI TIDAK SEIMBANG ANTARA INFRASTRUKTUR KURANG MEMADAI –
KAWASAN BARAT DAN TIMUR INDONESIA KETIDAKSEIMBANGAN KARGO

KONEKTIVITAS FINANSIAL
DAERAH TERLUAR – DAERAH PERBATASAN – DAERAH TERLUAR – DAERAH PERBATASAN –
DAERAH BELUM BERKEMBANG DAERAH BELUM BERKEMBANG

2
ISU DAYA SAING LOGISTIK INDONESIA

TINGGINYA BIAYA LOGISTIK INDONESIA KINERJA INFRASTRUKTUR LOGISTIK MASIH RENDAH


Biaya Logistik sebagai persentase PDB, 2016 Peringkat kinerja infrastruktur logistik

24%
20%

13% 13% 14%


15%
26 32 39 41 46 60
8% 8% 9% 9%

China Thailand Vietnam Malaysia Indonesia Filipina


Sumber: Logistic Performance Index, World Bank (2018)

Biaya Logistik Indonesia tertinggi dibandingkan Tingginya biaya logistik disumbangkan antara
sejumlah negara, termasuk India, Malaysia, lain oleh kinerja infrastruktur logistik yang
Tiongkok, Thailand, dan Vietnam. masih rendah
GAMBARAN UMUM LOGISTIK INDONESIA

5
Pre - Clearance Clearance Pabrik dan
Trucking Warehouse Retail
Alur kapal
dan Barang

Aplikasi
pendukung
Proses
Warehouse/ Bonded/
Customs Container Handling ->
Stakeholder Kedatangan kapal Bongkar Muat Berthing-Stacking in CY Gate-Out System CFS/ Factory Storage Retail
Clearance Handover
1.Perusahaan 1.BUP Pelabuhan/TO 1.BUP Pelabuhan/TO 1.Importer/ Exporter 1.BUP Pelabuhan/TO 1.Importer/Exp 1.Retailer
Pelayaran/Agen 2.Perusahan 2.Perusahaan 2.Cust.Broker 2.Importer/ Exporter 2.Terminal Operator 1.Importer/ Exporter 2.Pejual skala Besar dan
Pelayaran Pelayaran/Agen Pelayaran/Agen (PPJK) 3.Trucking 3. Trucking 2. Trucking kecil
2.BUP Pelayaram Pelayaran 3.BUP
Komersil Pelabuhan/Terminal 3.PBM 3.PBM / TKBM Pelabuhan/TO
Operator 4.JPT 4.Forwader 4.Bank
3.BUP Pemanduan 5.Trucking 5.Importer/ Exp.(Info)
6.forwarder

1.Kantor Kesehatan 1.Otoritas Pelabuhan 1.Otoritas Pelabuhan 1.Bea Cukai 1.Bea Cukai 1.Otoritas 1.Bea Cukai 1.Disperindag
Pelabuhan (KEMNHUB) (KEMNHUB) (KEMENKEU) (KEMENKEU) Pelabuhan (KEMENKEU) (Kementerian
(KEMENKES) 2.Kesyahbandaran 2.Kesyahbandaran 2.Otoritas Pelabuhan (KEMNHUB) Perdagangan)
2.Otoritas Pelabuhan (KEMENHUB) (KEMNHUB) (KEMNHUB) 2.Bea Cukai
(KEMENHUB) 3.Bea Cukai 3.Bea Cukai 3.Kesyahbandaran (KEMENKEU)
3.Kesyahbandaran (KEMENKEU) (KEMENKEU) (KEMNHUB)
(KEMENHUB) 4.Kantor Kesehatan
Pemerintah
4.Disnav Pelabuhan
(KEMENHUB) (KEMENKES)
5.Imigrasi Pelabuhan 5. Balai Besar Kementerian lembaga yang terlibat dalam proses penyadaran kapal memiliki keterkaitan yang
(KEMENKUMHAM) Karantina Pertanian
*jika ada sama pentingnya sehingga standar kinerja harus terstandar dan juga didukung dengan tunjangan
hewan/tumbuhan kinerja yang sama besar sehingga tidak terjadi gap pada pelayanan di pelabuhan
STAKEHOLDER DALAM EKOSISTEM PELABUHAN
Fungsi sebuah Pelabuhan tidak dapat dipisahkan dari keberadaan stakeholders
dibawah ini

FINANCIAL S H I P P IN G L I N E
I NS TI T UT I O N +
I N S URA NC E

INLAND
EXPORTER/IMPORTER @.. TRANS P O R TAT I O N +
. ECOSYSTEM
DEP O
COLLABORATION

FREIGHT FORWARDER PO RT OPERATOR

ASSOCIATION GOVERNMENT
BIAYA LOGISTIK DAN DAYA SAING

Jumlah dari seluruh biaya di Pelabuhan selama


1 siklus operasional (port cost) ikut
menentukan daya saing sebuah pelabuhan

Investasi pelabuhan, cadangan kapasitas dan


produktivitas yang lebih baik adalah faktor
terpenting untuk mengurangi biaya logistik dan
meningkatkan daya saing

rata-rata Port Cost hanya menyumbang 4% dari


total biaya keseluruhan

8
10 Target Percepatan Pelayanan Pelabuhan kolaborasi
Stranas PK
Belawan (Medan)
• Telah dilaksanakan sosialisasi SSM Pengangkut Tanjung Priok (Jakarta)
pada 7 pelabuhan yakni : Tj Priok, Tg Perak, Tg.
Emas, Belawan dan Merak dan Batam
Tanjung Perak (Surabaya)
• Sedangkan untuk Semayang, Samarinda dan
Kendari masih di jadwalkan pada Nov-Des 21 Tanjung Mas (Semarang)

• Uji coba Production telah dilaksanakan di Soekarno Hatta (Makassar)


Pelabuhan Tg. Priok dan Tg. Emas
Batu Ampar (Batam)

Merak (Banten)

Semayang (Balikpapan)

Kendari

Samarinda
INDONESIA 2045

Indonesia yang adil dan


makmur tidak hanya milik
generasi sekarang, namun
juga generasi selanjutnya

EKONOMI MIDDLE INCOME Pertumbuhan ekonomi yang


tinggi saja tidak cukup
No. 5 di Dunia 80% Kelas Menengah

PENDUDUK PENDAPATAN
Penduduk 309 Juta Jiwa Perkapita US$29.300 Namun juga diperlukan
pertumbuhan yang
berkelanjutan dan berkeadilan
PRODUKTIVITAS STRUKTUR EKONOMI
Usia Produktif 52% Sektor Nilai Tambah
Sumber Daya Ekonomi dan
URBAN BISNIS Keuangan
75% tinggal di Kota 73% dr Sektor Jasa 10
TANTANGAN GLOBAL SAAT INI

DAMPAK PANDEMI PADA PERTUMBUHAN SEKTOR MARITIM

11
12
SKENARIO INVESTASI

Pemerintah
TANTANGAN TANTANGAN 32%
INVESTASI GEOGRAFIS
▪ SANGAT BERGANTUNG PADA
▪ KETERBATASAN APBN TRANSPORTASI LAUT
▪ KURANGNYA ▪ BANYAKNYA REMOTE AREA Badan
PARTISIPASI SWASTA Usaha
(AKSES TERBATAS)
68%
▪ PERBEDAAN WILAYAH →
PERBEDAAN KARAKTERISTIK →
PERBEDAAN MASALAH
▪ KETIDAKSEIMBANGAN PUSAT KEBUTUHAN DAN SKEMA PEMBIAYAAN
PERTUMBUHAN
KORIDOR EKONOMI TOTAL
(US$ JUTA)

SUMATERA 12.866
JAVA 15.321
BALI-NT 2.408
KALIMANTAN 4.626
SULAWESI 3.871
TANTANGAN DAN SKENARIO PAPUA 7.972
PENGEMBANGAN PELABUHAN DI INDONESIA TOTAL 47.064
Sumber : RIPN KP 432 Tahun 2017
INTEGRASI DAN SINERGI PENGEMBANGAN PELABUHAN

PERAN PEMERINTAH PERAN BADAN


USAHA

SINERGI ANTAR PEMERINTAH DAN ASPEK TERKAIT

PERAN PEMERINTAH DAERAH PERAN PEMERINTAH PUSAT ASPEK LAIN TERKAIT


KOMITMEN (REGULASI DAN KEBIJAKAN
1 5 KEBIJAKAN DAN REGULASI PENDUKUNG 8 PENGEMBANGAN LOGISTIC CENTERS
PENDUKUNG)
PENGUATAN DAN PENGEMBANGAN
2 PENYEDIAAN LAHAN DAN JALAN AKSES 6 ALOKASI PENDANAAN 9
KONEKTIVITAS
HARMONISASI REGULASI DAN PENGUATAN
PROFESIONALISME DAN KOORDINASI ANTAR
3 JAMINAN KARGO 7 DUKUNGAN NON TEKNIS LAIN 10
STAKEHOLDERS

PENGUATAN DAN PENINGKATAN SHIPPING


LINE/OPERATOR PELAYARAN GUNA
4 DUKUNGAN NON TEKNIS LAIN 11
MENJAMIN INTEGRASI DAN SISTEM DISTRIBUSI
KARGO

13
ISU STRATEGIS KEPELABUHANAN NASIONAL
PERMASALAHAN TRANSPORTASI LAUT EKSISTING TARGET-TARGET RPJMN 2020-2024

DOMINASI ARUS PETIKEMAS DI 4 PELABUHAN UTAMA BEBERAPA PELABUHAN UTAMA MEMILIKI


KONDISI TEKNIS DAN KINERJA YANG MASIH
DI BAWAH RATA-RATA INTERNASIONAL

SUMBER: Perpres 18/2020 tentang RPJMN 2020-2024


HANYA 23% JARINGAN PELAYARAN YANG
• TRANSPORT COST HINTERLAND TINGGI (50% TOTAL)
SALING TERHUBUNG (MEMBENTUK JARINGAN
• 96% DOMESTIC FREIGHT VIA DARAT
LOOP)
• PLATFORM IT (SOFTWARE) TIAP PELABUHAN BERBEDA 14
DASAR PENYELENGGARAAN PELABUHAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 17
TAHUN 2008 TENTANG
PELAYARAN

KESELAMATAN PERLINDUNGAN
ANGKUTAN DI
KEPELABUHANAN DAN KEAMANAN LINGKUNGAN
PERAIRAN
PELAYARAN MARITIM

PP NO 20/2010
PP NO 61/2009 PP NO 5/2010 PP NO 21/2010
JO PP NO 22/2011

▪ Menghapus Monopoli ▪ Penyelenggaraan


▪ Sislognas& ▪ Menciptakan SBNP
Disparitas Wilayah; kesempatan yang lbh ▪ Alur Pelayaran; ▪ Pencegahan
▪ Cabotage luas utk investasi ▪ Keselamatan pencemaran;
▪ Keperintisan; ▪ Menciptakan berlayar; ▪ Penanggulangan
▪ Konektivitas kompetisi yang sehat ▪ Keamanan pencemaran laut dari
Liner/Tramper; ▪ Pemisahan Fungsi pelayaran; kapal
▪ Pemberdayaan Regulator & Operator ▪ Telekomunikasi ▪ Kelestarian
industri pelayaran ▪ Mengakomodasi Pelayaran; lingkungan laut
nasional Otonomi Daerah ▪ SBNP;
▪ RIPN dan RIP ▪ Pemeriksaan Kapal
RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL - LOKASI & HIERARKI - KEBIJAKAN UTAMA
KEBIJAKAN PELABUHAN NASIONAL
diarahkan dalam upaya:
1. MENDORONG INVESTASI SWASTA
2. MENDORONG PERSAINGAN
3. PEMBERDAYAAN PERAN PENYELENGGARA
PELABUHAN
4. TERWUJUDNYA INTEGRASI PERENCANAAN
5. MENCIPTAKAN KERANGKA KERJA HUKUM DAN
PERATURAN YANG TEPAT SERTA FLEKSIBEL
6. MEWUJUDKAN SISTEM OPERASI PELABUHAN
YANG AMAN, TERJAMIN SERTA OPTIMAL
7. MENINGKATKAN PERLINDUNGAN
LINGKUNGAN MARITIM
8. MENGEMBANGKAN SUMBERDAYA MANUSIA

SESUAI KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KP 432


TAHUN 2017 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL J.O
KP 30 TAHUN 2020

636 PELABUHAN MELAYANI ANGKUTAN LAUT :


▪ 28 PELABUHAN UTAMA
▪ 164 PELABUHAN PENGUMPUL
▪ 166 PELABUHAN PENGUMPAN REGIONAL
▪ 278 PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL
1321 RENCANA LOKASI PELABUHAN

57 TERMINAL (BAGIAN DARI PELABUHAN UMUM)


5
KEBIJAKAN PELABUHAN NASIONAL 2020-2040
IMPROVEMENT Berdasarkan Kajian Review RIPN, 2020

K.1 K.2
IMPACT

PERWUJUDAN PERWUJUDAN DUKUNGAN


KONEKTIVITAS PELABUHAN TERHADAP
PELABUHAN ISU LINTAS SEKTORAL
PERFORMANCE
IMPROVEMENT

K.3
PENINGKATAN K.4
KINERJA*) DAN DAYA SAING PERWUJUDAN INDUSTRI
PELABUHAN KEPELABUHANAN
BERKELAS DUNIA
*) pelayanan, keselamatan, keamanan,
perlindungan lingkungan maritim

K.5 K.6
MODERNISASI PENINGKATAN KINERJA
IMPROVEMENT

PELABUHAN PERENCANAAN, PEMBANGUNAN,


INDONESIA
INTERNAL

PENGEMBANGAN PELABUHAN

K.8 K.9
K.7 TRANSFORMASI PENGUATAN SKEMA
PENGUATAN SDM REGULASI DAN PENDANAAN DAN
KEPELABUHANAN KELEMBAGAAN PENGUSAHAAN
KEPELABUHANAN**) PELABUHAN
**) termasuk penuntasan P3D dan konsesi pelabuhan
17
FUNGSI PELABUHAN
PENGATURAN DAN PEMBINAAN,
PENGENDALIAN, DAN
PELABUHAN PENGAWASAN KEGIATAN
KEPELABUHANAN

KESELAMATAN DAN KEAMANAN


PELAYARAN
KEGIATAN KEGIATAN
PENGUSAHAAN PEMERINTAHAN KEPABEANAN;

KEGIATAN KEIMIGRASIAN;
PENUNJANG
TERMINAL PELABUHAN
TEMPAT BONGKAR SERTA SEBAGAI KEKARANTINAAN
NAIK TURUN DAN TEMPAT Penyelenggara
KAPAL MUAT TEMPAT
PENUMPANG BERLABUH PERPINDAHAN pelabuhan KEGIATAN PEMERINTAHAN
BERSANDAR BARANG LAINNYA YANG BERSIFAT TIDAK
KAPAL INTRA-DAN
ANTARMODA TETAP
TRANSPORTASI
a. Menyediakan lahan daratan dan
PENYEDIAAN
DAN/ATAU JASA TERKAIT
✓ Mengatur dan mengawasi perairan pelabuhan;
PELAYANAN DENGAN penggunaan lahan b. Menyediakan dan memelihara penahan
JASA KEPELABUHAN daratan dan perairan
KEPELABUHAN AN gelombang, kolam pelabuhan, alur-
AN pelabuhan; pelayaran, dan jaringan jalan;
• Penyediaan fasilitas penampungan limbah; ✓ Mengawasi penggunaan
❖ Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga c. Menyediakan dan memelihara sarana
• Penyediaan depo peti kemas; daerah lingkungan kerja
untuk bertambat; dan daerah lingkungan bantu navigasipelayaran;
• Penyediaan pergudangan; d. Menjamin keamanan dan ketertiban di
❖ Penyediaan dan/atau pelayanan pengisian kepentingan pelabuhan;
• Jasa pembersihan dan pemeliharaan gedung kantor;
bahan bakar dan pelayanan air bersih; ✓ Mengatur lalu lintas kapal pelabuhan;
• Instalasi air bersih dan listrik;
❖ Penyediaan dan/atau pelayanan fasilitas naik ke luar masuk pelabuhan e. Menjamin dan memelihara kelestarian
• Pelayanan pengisian air tawar dan minyak;
turun penumpang dan/atau kendaraan; melalui pemanduan kapal; lingkungan di pelabuhan;
• Penyediaan perkantoran untuk kepentingan
❖ Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga dan f. Menyusun rencana induk pelabuhan,
pengguna jasa pelabuhan;
untuk pelaksanaan kegiatan bongkar muat
• Penyediaan fasilitas gudang pendingin; ✓ Menetapkan standar serta daerah lingkungan kerja dan
barang dan peti kemas; kinerja operasional
• Perawatan dan perbaikan kapal; daerah lingkungan kepentingan
❖ Penyediaan dan/atau pelayanan jasa gudang pelayanan jasa
• Pengemasan dan pelabelan; pelabuhan;
dan tempat penimbunan barang, alat bongkar kepelabuhanan
• Fumigasi dan pembersihan/perbaikan kontainer; g. Mengusulkan tarif untuk ditetapkan
muat, serta peralatan pelabuhan;
• Angkutan umum dari dan ke pelabuhan; menteri, atas penggunaan perairan
❖ Penyediaan dan/atau pelayanan jasa terminal
• Tempat tunggu kendaraan bermotor;
peti kemas, curah cair, curah kering, dan ro-ro; dan/atau daratan, dan fasilitas
• Kegiatan industri tertentu;
❖ PENYEDIAAN DAN/ATAU PELAYANAN pelabuhan yang disediakan oleh
• Kegiatan perdagangan;
JASA BONGKAR MUAT BARANG; pemerintah serta jasa kepelabuhanan
• Kegiatan penyediaan tempat bermain dan rekreasi;
❖ Penyediaan dan/atau pelayanan pusat distribusi yang diselenggarakan oleh otoritas
• Jasa periklanan; dan/atau
dan konsolidasi barang; dan/atau
• Perhotelan , restoran, pariwisata, pos dan pelabuhan sesuai dengan ketentuan
❖ Penyediaan dan/atau pelayanan jasa
telekomunikasi ORANG PERSEORANGAN peraturan perundang-undangan; dan
penundaan kapal
WARGA NEGARA INDONESIA h. Menjamin kelancaran arus barang
Badan Usaha Pelabuhan DAN/ATAU BADAN USAHA
PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN UNDANG-UNDANG NO 17 TAHUN 2008
DI PELABUHAN

SYAHBANDAR
PENYELENGGARA PELABUHAN
▪ OTORITAS PELABUHAN
FUNGSI ▪ KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS
PEMERINTAHAN PELABUHAN
▪ UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN

BEA CUKAI, IMIGRASI DAN

KONSESI/PERJANJIAN
KARANTINA (CIQ)

FUNGSI BUMN
PENGUSAHAAN PENGUSAHAAN PELABUHAN
(BADAN USAHA PELABUHAN) BUMD
BADAN HUKUM INDONESIA

19
PELABUHAN SEBAGAI KUNCI DALAM RANTAI LOGISTIK

Peningkatan kualitas layanan Pelabuhan bisa mendorong terciptanya rantai logistik


yang lebih efisien
UPAYA PENINGKATAN PERFORMA PELABUHAN
Dalam rangka mengurangi biaya logistik

(Pengembangan Pelabuhan/ terminal


baru yang terintegrasi dengan Kawasan
industri)
Reformasi Birokrasi Perhubungan Laut di Kawasan Pelabuhan
SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015
WBBM 1. Sekretariat DJPL
Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung 2. Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut
Priok (2019) 3. Direktorat Kepelabuhanan
4. Direktorat Perkapalan dan Kepelautan
WBK 5. KSU Tg. Priok
1. Kantor Otoritas Pelabuhan Utama 6. KSU Tg. Perak
Tanjung Priok (2018) 7. OPU Belawan
2. Kantor Otoritas Pelabuhan Utama 8. OPU Tg. Priok
9. OPU Tg Perak
Tanjung Perak (2019
10. OPU Makassar
3. Kantor Otoritas Pelabuhan Utama 11. KSOP Kelas I Tg. Emas
Belawan (2019) 12. Disnav Tg. Priok
4. Distrik Navigasi Kelas I Surabaya 13. BKKP
(2019)
5. Balai Kesehatan Kerja Pelayaran SISTEM MANAJEMEN ANTI PENYUAPAN ISO
(2019) 37001:2016
6. Distrik Navigasi Kelas I Makassar 1. KSU Tg. Priok
(2020) 2. BKKP
7. KSOP Kelas II Gresik (2020)
Reformasi Birokrasi Perhubungan Laut di Kawasan Pelabuhan

RESIZING ORGANISASI FOKUS PELABUHAN


UNIT KERJA SEBELUM SESUDAH STRANAS PK
KSOP 96 Lokasi 93 Lokasi 1. Pelabuhan Belawan (Medan)
UPP 186 Lokasi 162 Lokasi 2. Pelabuhan Tanjung Priok
(Jakarta)
TOTAL 182 Lokasi 255 Lokasi 3. Pelabuhan Tanjung Perak
✓ Organisasi Penyelenggara Pelabuhan terdiri atas Otoritas Pelabuhan Utama,
(Surabaya)
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I - IV dan 4. Pelabuhan Soekarno Hatta
Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas I - III yang tersebar pada (Makassar)
636 Pelabuhan di seluruh Indonesia. 5. Pelabuhan Batu Ampar
✓ Penataan Organisasi pada Kantor KSOP dilakukan dengan penilaian beban (Batam)
kerja sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 75 Tahun 6. Pelabuhan Merak (Banten)
2018 tentang Kriteria Klasifikasi Organisasi Kantor Kesyahbandaran dan 7. Pelabuhan Tanjung Mas
Otoritas Pelabuhan.
(Semarang)
✓ Penataan Organisasi pada Kantor UPP dilakukan dengan penilaian beban 8. Pelabuhan Semayang (Balik
kerja sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 74 Tahun Papan)
2018 tentang Kriteria Klasifikasi Organisasi Kantor Unit Penyelenggara 9. Pelabuhan Kendari
Pelabuhan.
10. Pelabuhan Samarinda
Inaportnet
Upaya digitalisasi Pelabuhan
Vessel Service Goods Service
Gate Out Gate Out
B/C/H Line 1 Line 2
CY (Port Boundary)
Cargo
TPS Line 2
Owner

Sailing YOR
Service Dock Board BOR Cargo Doring
Scouting Receiving/Delivery
Request
Stevedoring Unloading Port

Loading Port

•Inaportnet adalah sistem


informasi layanan secara
elektronik berbasis internet
yang terpusat dan
mengkolaborasikan standart
Front end Simpadu SPS BUP Goods pelayanan operasional
Warta Kedatangan
kapal, Warta
KEDATANGAN
PKK, RKBM, PPK
KEDATANGAN
SPM, SPOG
KEDATANGAN
RPK-RO,
CONTAINER
TRACKING, YARD
pelabuhan untuk melayani
keberangkatan
kapal
RENCANA OCCUPANCY
RATIO (YOR),
kegiatan kapal dan barang di
KEBERANGKATAN KEBERANGKATA PANDU TUNDA
PPKB LKK, LK3 N CREWLIST, DAN REALISASI DWELLING TIME pelabuhan
SPB PANDU TUNDA
Tujuan Digitalisasi
Alur Singkat Aplikasi Inaportnet Menurunkan Biaya Logistik dengan
memangkas biaya Operasional

Meningkatkan Kelancaran Arus


Barang di Pelabuhan

Sebagai langkah Transparansi Waktu


Pelayanan dan Tarif yang dikenakan
Pelayanan Lebih Cepat dari 1-3 hari
menjadi 30 Menit

Pelayanan yang Lebih Murah dan


mudah, Meningkatkan kualitas
document dan paperless
administration
Peningkatan pelayanan barang di
Pelabuhan
Tracking dokumen dan container
dengan mudah dan transparant

Pengelolaan data dan akurasi


informasi pelayaran dan manifest
Implementasi Inaportnet
Total Pelabuhan yang sudah implementasi sampai tahun 2020 adalah 54
Pelabuhan
Target tahun 2021 pada tanggal 8 Desember akan di golive 23 pelabuhan
sehingga total 77 Pelabuhan

Tersus/TUKS yang terdaftar saat ini adalah 77 terminal dengan total dermaga
sebanyak 1587

BUP yang terdaftar saat ini adalah 53 BUP yang tersebar di 54 pelabuhan yang
terdiri dari BUP pengelola pelabuhan dan BUP pengelola Pemanduan dan jasa
terkait pelabuhan

Inaportnet barang di 5 Pelabuhan Pengembangan di 21 Pelabuhan


Inaportnet di 4 Pelabuhan Utama Penambahan pada kelas 3 dan 4 serta UPP
Pengembangan modul barang di 5
Pengembangan di Makassar, Belawan,
Pelabuhan integrasi dengan TOS dan serta modul tambahan BUP dan modul kapal
Tanjung Perak, dan Tanjung Priok
Pelindo HUB non RPK (kapal domestic dan kapal
Pelra >7GT)

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Penambahan di 16 Pelabuhan Penambahan di 23 Pelabuhan


Penambahan 12 Pelabuhan
Pengembangan di Pelabuhan Kelas 1 Penambahan di 16 Pelabuhan Penambahan pada kelas 3, 4 dan UPP
dan sebagian kelas 2 termasuk kelas 3 dan 4 serta integrasi dengan navigasi,
penambahan modul BUP pemanduan
dan integrasi dengan SSM Pengangkut
INSW
Kolaborasi Digital DJPL
SSM PENGANGKUT
Aplikasi yang dikelola oleh lembaga SIMLALA
nasional single window (LNSW) untuk Aplikasi yang dikelola oleh direktorat lalu lintas angkutan
super set data antar lembaga laut terkait dengan rencana trayek kapal

KAPAL ONLINE
Open API untuk integrasi Aplikasi yang dikelola oleh direktorat perkapalan dan
dengan K/L yang kepelautan (ditkapel) untuk pengecekan data kapal
membutuhkan berbendera indonesia

PELAUT
Aplikasi kepelautan yang dikelola oleh dikapel
untuk pengecekan data sertifikasi awak kapal

SIMPEL
Aplikasi yang dikelola oleh direktorat kepelabuhanan SIMPHONI (DJA)
untuk inventaris data pelabuhan di indonesia
Aplikasi yang dikelola oleh ditjen anggaran kemeneku
NAVIGASI untuk pembayaran PNBP dan Pengecekan NPWP wajib
Sistem kenavigasian yang dikelola oleh direktorat navigasi pajak untuk Bentuk usaha Tetap
untuk positioning kapal di area pelabuhan dan di area
perairan indonesia
BADAN USAHA PELABUHAN (BUP) SEHATI
Aplikasi atau sistem yang di kelola oleh Badan usaha
Aplikasi yang mengintegrasikan SimLALA,
pelabuhan baik pengelola dengan konsesi pelabuhan
SimKPLP, SimKAPEL dan SimPEL
atau hanya pemanduan saja
Integrasi dengan NLE dan BLE
Timeline Rencana aksi sesuai lampiran Inpres 5 Tahun 2020
Tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional
Terlaksananya Piloting Mulai dari Warta Kapal Penerapan SSM Pengangkut secara
Saat ini pengerjaan kolaborasi inaport dan insw Nasional
Perbaikan dan pengaplikasian
sudah di rancang mulai dari keagenan dan warta
penyesuaian user interface akan terus
kapal dan piloting masih berjalan dengan target 10
dilakukan
Lokasi di akhir tahun 2021

Maret Maret
2021 2023

September Maret
2020 2022
Terlaksanannya Pengangukutan Mulai dari
Terlaksananya uji coba SSM Pengangkut
Penunjukan Keagenan Kapal
Sudah dilakukan uji coba saat ini sedang Terintegrasinya User Interface Simlala
masa memperbaiki User interface di INSW ke INSW
Untuk NSPK sedang perbaikan draft legal
Pengajuan Superset Kedatangan Kapal
Simlala

Approval Ditlala

Inaportnet
1 Pengajuan sandar 2 Data terkirim ke Approval
kapal SISTEM Inaportnet 3 otoritas dan
INSW Dan ke K/L lain kesyahbandaran DATA KEDATANGAN KAPAL
Agen Pelayaran DARI INAPORTNER
pelabuhan

Data Terkirim ke
Beacukai, KKP, Approval dari kementerian
4
Kemendag, lembaga terkait
BKPM,
Karantina
Kesehatan,
Approval dari K/L terkait
pertanian, Agen/FF/Cargo owner
kehutanan
SISTEM BLE Melalui Inaportnet
BLE (Batam Logistik Ekosistem) integrase dengan beacukai dan BP batam di Pelabuhan Batam

Saat ini untuk proses pelayanan FTS dan FSU telah terintegrasi dengan porta BLE dan pengguna juga sudah dapat melakukan
download dari portal tersebut. Tetapi saat ini masih berproses untuk penyesuaian kebutuhan data Beacukai terkait penambahan
kebutuhan persyaratan manifest
Tampilan Pada Dashboard
Portal Batam Logistic Ecosystem (BLE)

Tampilan pada dashboard


BLE. Pada portal tampak
status dari perjalanan
dokuman dan
file/dokumen terkait STS/
FSU sudah dapat
didownload langsung oleh
pengguna jasa.
Proses Bisnis / Alur Layanan STS-FSU di Menu Portal
Batam Logistic Ecosystem Di Batam

ALUR PROSES DIMULAI


DARI KSOP BERLANJUT
KE SEBELAH KANAN
Monitoring Inaportnet
Tampilan monitoring
inaportnet halaman
Pembayaran PNBP yang sudah awal akan tampil
masuk di unit kerja setempat
penerimaan PNBP
Billing yang sudah masuk tetapi
dan daiy report
masih belum terbayar lunas proses di inaportnet

Detil data penerimaan PNBP


Monitoring pergerakan dokumen pada inaportnet
Tracking dokumen berdasarkan nomor PKK oleh pengguna jasa

Lama waktu pelayanan

Monitoring
kinerja
pelabuhan
Tracking status
pergerakan
kontainer
Tantangan Implementasi
SDM
❑ Keinginan untuk berubah dan reluktasi yang tinggi merupakan
barrier yang cukup tinggi dalam implementasi aplikasi di
kementerian

PERATURAN START
❑ Dukungan dasar peraturan merupakan bagian yang dapat
melindungi setiap pergerakan dan keputusan yang diambil. Jika
hukum mudah berubah maka penerapan pun menjadi sulit

KOMITMEN
❑ Penerapan aplikasi membutuhkan dukungan dari jajaran
tertinggi hingga terendah. Sehingga sangat di butuhkan
komitmen di setiap lini

KOLABORASI
❑ Kolaborasi antar lembaga yang masih memiliki perbedaan
sudut pandang maupun perbedaan master data
TERIMA KASIH
DITLALA 2021

Anda mungkin juga menyukai