Anda di halaman 1dari 2

APA ITU WBS

Whistleblowing System adalah media yang disediakan oleh suatu


organisasi untuk menampung informasi yang dimiliki oleh
informan yang ingin melaporkan suatu perbuatan berindikasi
pelanggaran
• Surat, fax, telpon, sms, email, dan Aplikasi pelaporan WBS
on-line
• Langsung di kantor/di luar kantor.
• Penerimaan pengaduan langsung melalui unjuk rasa dari
perwakilan pengunjuk rasa

TUJUAN
 Meningkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan
korupsi.
 Mendorong pegawai dan masyarakat untuk melaporkan
 Terwujudnya institusi yang berkinerja tinggi, taat hukum ,
bersih dan beretika
Tumbuh persepsi kuat dari masyarakat /Pegawai bahwa apabila
melakukan penyimpangan /kecurangan akan semakin besar
peluangnya terdeteksi dan dilaporkan
GRATIFIKASI
1. Gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian
biaya tambahan (fee), uang, barang, rabat (diskon), komisi pinjaman tanpa
bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata,
pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik
yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan
dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik

2.    Landasan hukum tindak gratifikasi diatur dalam UU 31/1999 dan UU


20/2001 Pasal 12 dimana ancamannya adalah dipidana penjara seumur
hidup atau pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun
dan denda paling sedikit 200 juta rupiah dan paling banyak 1 miliar rupiah.
Pada UU 20/2001 setiap gratifikasi yang diperoleh pegawai negeri atau
penyelenggara negara dianggap suap, namun ketentuan yang sama tidak
berlaku apabila penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK) yang wajib dilakukan
paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal gratifikasi
tersebut diterima.

KESIMPULAN
Bahwa gratifikasi atau pemberian hadiah berubah menjadi suatu yang perbuatan
pidana suap khususnya pada seorang Penyelenggara Negara atau Pegawai
Negeri adalah pada saat Penyelenggara Negara atau Pegawai Negeri tersebut
melakukan tindakan menerima suatu gratifikasi atau pemberian hadiah dari pihak
manapun sepanjang pemberian tersebut diberikan berhubungan dengan jabatan
atau pekerjaannya.

Salah satu kebiasaan yang berlaku umum di masyarakat adalah pemberian


tanda terima kasih atas jasa yang telah diberikan oleh petugas, baik dalam
bentuk barang atau bahkan uang. Hal ini dapat menjadi suatu kebiasaan yang
bersifat negatif dan dapat mengarah menjadi potensi perbuatan korupsi di
kemudian hari. Potensi korupsi inilah yang berusaha dicegah oleh peraturan UU.
Oleh karena itu, berapapun nilai gratifikasi yang diterima Penyelenggara Negara
atau Pegawai Negeri, bila pemberian itu patut diduga berkaitan dengan
jabatan/kewenangan yang dimiliki, maka sebaiknya Penyelenggara
Negara/Pegawai Negeri tersebut segera melapor ke KPK untuk dianalisa lebih
lanjut.

Anda mungkin juga menyukai