Anda di halaman 1dari 23

PROSES PRODUKSI

Proses Produksi adalah suatu proses kreatif yang melibatkan penggunaan peralatan dan
koordinasi sekelompok individu yang mempunyai kepekaan estetis dan kemampuan teknis
mengkomunikasikan pikiran dan perasaan .

Pelaksanaan Produksi
1. Pra produksi
Pada tahapan ini, produser dan director bekerjasama dengan penulis untuk menyempurnakan
naskah. Anggota team produksi utama (producer, director dan scenic designer) mengadakan
pertemuan untuk mendiskusikan program dan bagian yang akan ditangani. 
2. Persiapan dan Pemasangan alat, latihan 
Mendekati proses produksi yang sesungguhnya, studio dan control room harus dipersiapkan. Banyak waktu yang
dibutuhkan untuk set up harus ditentukan selama pra produksi dan selalu tergantung pada kerumitan program dan
biaya produksi. Untuk menghemat waktu yang tersedia, seluruh anggota team harus tau dengan tepat apa yang
dibutuhkan dan mengawasi crewnya dalam menyelesaikan tugasnya. Masing-masing anggota mencoba untuk
bekerja secara serentak. Sangat tidak efisien apabila saling menunggu.

3. Produksi
Proses rekaman baik Visual maupun audio, dimana seluruh elemen bekerjasama dalam proses produksi.

4. Pasca Produksi
PROSES EDITING 
Secara sederhana, proses editing merupakan usaha merapikan dan membuat sebuah tayangan film menjadi lebih
berguna dan enak ditonton. Dalam kegiatan ini seorang editor akan merekonstruksi potongan-potongan gambar yang
diambil oleh juru kamera.
Tugas editor antara lain sebagai berikut: 
 Menganalisis skenario bersama sutradara dan juru kamera mengenai kontruksi dramatinya. 
 Melakukan pemilihan shot yang terpakai (OK) dan yang tidak (NG) sesuai shooting report. 
 Menyiapkan bahan gambar dan menyusun daftar gambar yang memerlukan efek suara. 
 Berkonsultasi dengan sutradara atas hasil editingnya 
 Bertanggung jawab sepenuhnya atas keselamatan semua materi gambar dan suara yang
diserahkan kepadanya untuk keperluan editing.

Organisasi staf dan crew produksi


 Producer
 Bertanggung jawab atas seluruh produksi, dari mulai perencanaan, penulisan
naskah, produksi final dan editing. 
Juga bertanggung jawab atas anggaran, biaya produksi dan mengorganisir segala hal, termasuk
operasional produksi dan team, untuk itu produser perlu dibantu oleh sejumlah asisten produser.
 Program director / Sutradara
 Bertanggung jawab atas hasil audio dan visual yang diciptakan, mengarahkan pemain,
mengkoordinir seluruh crew baik yang berada di control room maupun di studio floor. Director juga harus
memperhatikan beberapa monitor sekaligus, baik monitor kamera dari sumber video yang lain (VTR), dan
memilih shot-shot yang akan direkam(on air)  
 Assistent director
 Membantu Program director dengan menyiapkan pemain, peralatan dan bahan yang
digunakan, juga mengarahkan anggota team produksi lainnya
 Production assistant  
 Bertanggung jawab membantu producer, director dan crew yang lain. Biasanya bekerja
di control room dengan macam-macam catatan, membuat perubahan-perubahan yang perlu pada
naskah, membagikan naskah pada crew, menyiapkan bahan pendukung produksi. Juga sering bekerja di
studio floor, membisikkan pada pemain dialog yang harus diucapkan apabila lupa.  
 Technical director
 Bertanggung jawab dalam mempersiapkan dan menyetel semua peralatan yang akan
digunakan, agar bisa sinkron. Bertugas mengawasi crew teknis dan peralatan teknis lainnya. Sering
bertindak sebagai switcher yang mengoperasikan video mixer. 
 Audio technician  
 Bertanggung jawab pada bagian audio, dengan menghadapi peralatan mixing, audio
mixer dan bermacam-macam sumber audio (microphone, tape, recorder). Mengatur balance suara dari
berbagai sumber, juga mengatur penempatan mikrofon.  
 Lighting director  
 Bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan tata cahaya, mengatur
penempatan sumber cahaya, mengarahkannya sehingga memperoleh efek yang diinginkan.  
 Art director  
 Bertanggung jawab merencanakan setting dekorasi, mengawasi konstruksi set, penataan
grafis dan sebagainya.  
 Floor director  
 Bertanggung jawab atas pelaksanaan produksi di dalam studio floor, melihat bahwa
segalanya berlangsung dengan baik, bertindak sebagai penghubung untuk menyampaikan pesan-pesan
Program Director pada crew dan pemaion, memberi aba-aba (cue) atau tanda-tanda pada pemain
setelah mendapat perintah dari sutradara  
 Juru kamera  
 Bertugas mempersiapkan, mengatur kamera dan mengoperasikannya, sehingga
memperoleh gambar dengan komposisi yang baik  
 Video tape operator
 Bertanggung jawab atas kualitas teknik hasil rekaman pada VCR (Video cassete
recorder), sekaligus mengoperasikannya. 

Dasar-Dasar White Balance untuk


Menghasilkan Nada Warna Dambaan!

Foto yang bagus mencakup sejumlah elemen yang dilakukan dengan
benar, seperti subjek dan komposisi, dengan nada warna, yang juga
merupakan elemen penting. Kesan selembar foto dapat sangat berubah
hanya dengan mengganti nada warna. Dalam artikel ini, saya akan
memperkenalkan pengaturan White Balance (WB), yang digunakan untuk
mengubah nada warna gambar. (Diedit oleh studio9)

Mengubah White Balance secara manual


Ketika pertama kali menggunakan kamera DSLR atau kamera tanpa
cermin, mungkin Anda kewalahan oleh banyaknya pengaturan dan tidak
tahu harus mulai dari mana. Meskipun lebih baik menggunakan berbagai
fitur otomatis ketika Anda akan meminimalkan jumlah pengaturan untuk
dikonfigurasi, namun sebaiknya Anda mencoba menyesuaikan
sendiri White Balance (WB) bilamana memungkinkan. Hanya dengan
mengubah warna, penampilan dan dampak visual elemen, seperti subjek
dan komposisi sangat berbedauntuk foto yang sama!

Pengaturan 3+2 White Balance yang harus Anda kuasai


terlebih dulu
White Balance adalah fungsi yang biasanya digunakan untuk memperbaiki
nada warna gambar untuk mencerminkan warna asli subjek, tanpa
menghiraukan cahaya sekitar. Namun demikian, saya akan
memperkenalkan White Balance sebagai fungsi untuk menetapkan nada
warna yang sesuai dengan preferensi Anda dalam foto.
Apabila Anda mengubah White Balance, mungkin foto akan
tampak kemerahan atau kebiruan (walaupun sudah ditetapkan dengan
sesuai, warna akan tampak seperti Anda melihatnya secara aktual).
Ingatlah hal ini apabila mengubah White Balance.
Pertama, periksa mode White Balance yang tersedia pada kamera Anda.
Cara memeriksa mode dapat berbeda, tergantung pada model kamera,
jadi, bacalah manual kamera Anda. Karena White Balance adalah
pengaturan yang digunakan pada umumnya, ini biasanya dapat diakses
dengan menekan satu atau dua tombol.
Menu pengaturan White Balance yang Anda lihat akan terlihat seperti ini
atau mirip ini.
Seyogianya, terdapat deretan panjang mode, termasuk Daylight (Siang
hari), Shade (Teduh), Cloudy (Mendung), Tungsten light (Cahaya neon),
dan White fluorescent light (Cahaya pijar putih). Jika Anda baru memulai
dalam fotografi, kecil kemungkinan Anda akan menguasai begitu banyak
mode sekaligus, jadi, Anda sebaiknya memulainya dengan menguasai
tiga mode.
Yaitu, White fluorescent light (Cahaya pijar putih), Daylight (Siang hari),
dan Cloudy (Mendung), twilight (senja), sunset (larut senja).
Semua mode ini mengubah warna foto seperti ditunjukkan di bawah.

Jika nada warna untuk pengaturan Daylight dianggap "normal", maka nada
warna foto akan tampak kebiruan apabila menggunakan lampu pijar Putih,
dan akan kemerahan apabila menggunakan Cloudy (Mendung).
Sederhana sekali!
3 mode ini sudah lebih dari cukup untuk memulai. Setelah Anda
menguasai ketiganya, Anda hanya perlu menguasai dua mode lainnya,
dan Anda akan memiliki semua mode yang diperlukan.
Kedua mode itu adalah Tungsten light (Cahaya neon) dan Shade (Teduh).
Mode Tungsten light (Cahaya neon) bahkan membuat gambar lebih biru
daripada mode White fluorescent light (Cahaya pijar putih), sedangkan
mode Shade (Teduh) membuat gambar semakin lebih merah daripada
mode Cloud (Mendung). Cara yang baik untuk memahami ini adalah
sebagai berikut:

Setelah menguasai semua mode ini, Anda akan siap untuk menguasai
pengaturan yang lebih sulit.
Pengaturan yang direkomendasikan menurut pemandangan
Meskipun penyesuaian White Balance bergantung pada preferensi masing-
masing orang, tapi saya akan berbagi sebagian pengaturan rekomendasi
saya di bawah ini.

*Contoh foto yang dikembangkan dari file RAW yang sama, hanya dengan
mengubah pengaturan White Balance. Pengaturan selain dari WB, seperti
kecerahan dan kontras, tetap sama.
 
Foto dengan kesan halus, dan jelas
Mode White fluorescent light yang sejuk direkomendasikan untuk foto
semacam itu, khususnya apabila mengambil bidikan bunga di hari cerah.
Foto mungkin tampak lebih biru daripada aslinya, tetapi ada penyelesaian
kejelasan yang pasti pada foto tersebut. Apabila foto dibuat lebih biru, foto
cenderung tampak lebih gelap, jadi kuncinya di sini yaitu membuat foto
Anda lebih cerah sekitar +0,7 hingga 1,3.
Sesekali, foto di atas tampak seperti yang ditunjukkan di bawah, apabila
dibidik dalam mode Daylight.
Di sini, terdapat nada warna hangat secara keseluruhan, dan foto seakan
menyampaikan kehangatannya.
 
 
Foto dengan kesan sejuk, dan suram
Warna sejuk juga direkomendasikan untuk foto yang mengesankan rasa
sejuk dan suram. Anda dapat menggunakan mode White fluorescent light,
atau bahkan mode Tungsten light, tergantung pemandangannya. Semua
mode ini cocok untuk foto yang menangkap rupa bentangan malam dan
siluet!
Di sini, saya menangkap siluet pagoda lima lantai di Kuil Sensoji di Tokyo.
Saya mengambil bidikan dalam mode Tungsten light, yang menciptakan
kesan sejuk dan suram.
Di bawah, adalah tempat yang sama, diambil dalam mode Daylight.
Terdapat secercah kehangatan pada warna-warnanya di sini, memberikan
penampilan mirip senja hari. Anda harus digugah keras untuk mengatakan
bahwa terdapat kesan sejuk dan suram di sini. Karena saya mengambil
bidikan ini menjelang malam, warna dalam foto tampak lebih mendekati
warna yang Anda lihat secara kasat mata.

 
Foto yang menangkap suasana larut senja secara indah
Apabila Anda mulai mengubah sendiri White Balance, Anda akan dapat
menangkap foto pemandangan malam yang lebih
mengesankan. Menjelang malam, tetapkan White Balance untuk
menonjolkan warna hangat.
Saya mengambil bidikan ini dalam mode Shade (Teduh). Anda bisa
menjumpai pemandangan seperti ini apabila berjalan keliling kota
menjelang malam. Anda dapat membidik dalam mode Cloudy (Mendung),
atau untuk sesuatu yang berbeda, Anda bisa mencoba mode Shade
(Teduh).
Di bawah, adalah tempat yang sama, diambil dalam mode Daylight.
Di sini, kebiruan sedikit lebih tegas, dan suasana larut senja tidak terlihat.
Sementara warnanya mungkin lebih mendekati yang Anda lihat
sesungguhnya secara kasat mata, kami cenderung mengaitkannya dengan
larut senja, dengan nada jingga yang lebih kuat.
 
Rangkuman:  Ambil "Daylight" sebagai mode acuan Anda
Saya memperkenalkan hanya sebagian contoh dalam artikel ini, tetapi
mudah terlihat, bahwa hanya dengan mengubah White Balance,
penampilan foto bisa sangat berbeda.
Ketiga mode yang sebaiknya Anda kuasai terlebih dulu, yaitu White
fluorescent light, Daylight, dan Cloudy. Setelah Anda secara bertahap
menguasai semua mode ini, lanjutkan dengan mempelajari mode
tambahan, Tungsten light (Cahaya neon) dan Shady (Teduh), yang akan
meluaskan kisaran ekspresi dalam foto Anda.
Jika terlalu banyak untuk dikuasai sekaligus, konsentrasi saja pada
pengambilan bidikan dan memikirkan tentang, apakah Anda ingin
membuatnya tampak lebih biru atau merah. Hingga tahap itu, hafalkan
urutan lima mode White Balance dan efeknya!

PRODUKSI VIDEO

Proses  produksi  adalah  proses  pelaksanaan  produksi  (syuting)  yang mengacu pada persiapan yang dihasilkandari
proses pra produksi. Ada beberapa pihak yang terkait dalam proses produksi, antara lain :
1)  Produser
     Bertanggung  jawab  atas  seluruh  produksi,  dari  mulai  perencanaan, 
     penulisan naskah, produksi final dan editing. Juga bertanggung jawab atas 
     anggaran,  biaya  produksi  dan  mengorganisir  segala  hal,  termasuk 
     operasional  produksi  dan  team.  Untuk  itu  produser  perlu  dibantu  oleh 
     sejumlah asisten produser.
2)  Sutradara
     Bertanggung  jawab  atas  hasil  audio  dan  visual  yang  diciptakan, 
     mengarahkan  pemain,  mengkoordinir  seluruh  crew  baik  yang  berada  di 
     control room maupun di studio floor.  Sutradara  juga harus memperhatikan 
     beberapa monitor sekaligus, baik monitor kamera dari sumber video yang 
     lain (VTR), dan memilih shot-shot yang akan direkam (on air) 
3)  Asisten sutradara 
     Membantu  sutradara  dengan  menyiapkan  pemain,  peralatan  dan  bahan 
     yang digunakan, juga mengarahkan anggota team produksi lainnya
4)  Asisten produksi
     Bertanggung  jawab  membantu  produser,  sutradara  dan  crew  yang  lain. 
     Biasanya bekerja di control room dengan macam-macam catatan, membuat 
     perubahan-perubahan yang perlu pada naskah, membagikan naskah pada 
     crew, menyiapkan bahan pendukung produksi. Juga sering bekerja di studio 
     floor, membisikkan pada pemain dialog yang harus diucapkan apabila lupa. 
5)  Direktur teknis
     Bertanggung jawab dalam mempersiapkan dan menyetel semua peralatan 
     yang akan digunakan, agar bisa sinkron. Bertugas mengawasi crew teknis 
     dan  peralatan  teknis  lainnya.  Sering  bertindak  sebagai  switcher  yang 
     mengoperasikan video mixer.
6) Teknisi audio 
     Bertanggung  jawab  pada  bagian  audio,  dengan  menghadapi  peralatan 
     mixing, audio mixer dan bermacam-macam sumber audio (microphone, tape, 
     recorder).  Mengatur  balance  suara  dari  berbagai  sumber,  juga  mengatur 
     penempatan mikrofon. 
7)  Direktur tata cahaya
     Bertanggung  jawab  atas  perencanaan  dan  pelaksanaan  tata  cahaya, 
     mengatur  penempatan  sumber  cahaya,  mengarahkannya  sehingga 
     memperoleh efek yang diinginkan.
8)  Direktur seni
     Bertanggung jawab merencanakan setting dekorasi, mengawasi konstruksi 
     set, penataan grafis dan sebagainya. 
9)  Juru kamera
     Bertugas  mempersiapkan,  mengatur  kamera  dan  mengoperasikannya, 
     sehingga memperoleh gambar dengan komposisi yang baik. 
10)  Operator video tape
        Bertanggung  jawab  atas  kualitas  teknik  hasil  rekaman  pada  VCR  (Video 
        cassete recorder), sekaligus mengoperasikannya.

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat syuting dalam proses produksi, yaitu :
1.  Angle
     Adalah  sudut  pandang  pengambilan  gambar  yang  dapat  dilihat  dari 
     viewfinder padasebuah kamera film/video. Dimana pemilihan angel sangat 
     berperan penting dalammenciptakan unsur artistik dan pemahaman cerita 
     dalam  membuat  adegan  sesuai  dengan
     script/naskah.
2.  Lighting/Pencahayaan
     Dalam  sebuah  proses  pengambilan  gambar  diperlukan  adanya  aset 
     pencahayaan  yangmemadai.  Baik  itu  didapat  dari  sumber  natural  (sinar 
     matahari) pada shotingexterior/luar ruang, ataupun melalui bantuan sinar 
     lampu pada shoting interior/dalamruang.
3.  Komposisi
     Merupakan  teknik  pengaturan  posisi  gambar,  ukuran  dan  kedalaman 
     ruang,  perspektif  dan  mood  adegan  untuk  menghasilkan  citra  sesuai 
     dengan tuntutan script/naskah. 
4.  Log/Catatan Syuting
     Diperlukan adanya log/catatan yang dibuat menjelaskan penandaan setiap 
     gambar  peradeganyang  sudah  selesai  diambil,  dilengkapi  dengan 
     keterangan koordinat waktu(timecode) pada kaset yang digunakan. Proses 
     ini akan sangat membantu mempercepatproses pengeditan gambar.

Pengertian Vidio
Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata
ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media
digital. Video juga bisa dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar mati yang dibaca
berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung
tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate,
dengan satufps.

Jenis-jenis Video
Pada dasarnya terdapat dua jenis video dalam layer computer yaitu :

a. Video Analog merupakan produk dari industri pertelevisian dan oleh sebab       itu dijadikan
sebagai standar televise
b. Video Digital adalah produk dari industri computer dan oleh sebab itu dijadikan

standar data digital.

1. Video Analog
Meskipun banyak video yang diproduksi hanya untuk platform display digital(untuk Web, CD-
ROM, atau sebagai presentasi HDTV DVD), video analaog (kebanyakan masih digunakan
untuk penyiaran televisi) masih merupakan platform yang paling banyak diinstal untuk mengirim
dan melihat video.

Standar Penyiaran Video Analog :


Tiga standar penyiaran video analog yang paling banyak digunakan di dunia adalah NTSC,
PAL, dan SECAM.

a. NTSC
Amerika serikat, Kanada, Meksiko, Jepang, dan banyak Negara lain menggunakan system
penyiaran dan pemutaran video berdasarkan spesifikasi yang dibuat pada tahun 1952, National
Television Standar Comitee. Standar ini
mendefinisikan sebuah metode untuk mengenkode informasi kedalam sinyal video terbuat dari
525 garis Horizontal yang di-scan dan digambar ke dalam wajah dalam tabung gambar
berfosfor setiap 1/30 detik dengan electron yang bergerak cepat

b. PAL
Sistem Phase Alternate Line (PAL) digunakan di Inggris, Eropa Barat, Australia, Afrika Selatan,
Cina, dan Amerika Selatan. PAL meningkatkan resolusi layer menjadi 625 garis Horizontal,
namun memperlamabta kecepatan scan menjadi 25 frame per detik. Sama seperti saat
penggunaan NTSC, garis genap dan ganjil digabungkan , setiap field memerlukan 1/50 detik
untuk menggambar (50Hz).

c. SECAM
Sistem Sequantial Color and Memory (digunakan di Perancis. Eropa timur, USSR (sekarang
Rusia), dan beberapa Negara lai. Meskipun SECAM merupakan system dengan 625 garis, 50
Hz, namun berbeda jauh dari system warna NTSC dan PAL dalam hal dasar teknologi dan
metode penyiaran. Terkadang TV yang dijual di Eropa memanfaatkan dual komponen dan
dapat menggunakan system PAL dan SECAM.

d. ATSC
High Definition Television (HDTV). Hal penting untuk produser multimedia , standar tersebut
mengizinkan adanya transmisi data ke komputer dan untuk layanan ATV interaktif yang baru .
High Definition Television (HDTV) menyediakan resolusi tinggi dengan aspek rasio 16:9.
Industri penyiaran telah mengumumkan secara resmi format interlaced 1920 x 1080 resolusi
ultra-high sebagai batu penjuru generasi baru dari pusat hiburanterkemuka, namun industri
komputer lebih senang memakai sistem scan progresif 1280 x 720 untuk HDTV. Orang-orang
yang berkecimpung dibidang computer berpendapat nahwa kualitas gambar dalam 1280×720
lebih superior dan stabil. Kedua format telah dimasukkan dalam standar HDTV .

2. Video Digital
Integrasi Penuh dari video digital dalam kamera dan komputer mengurangi nemtuk televisi
analog dari video dari produksi multimedia dan platform pengiriman, jika kamera video anda
menggerakkan sinyal output digital, Anda dapat merekam video
Anda langsung ke disk, yang siap untuk diedit. Jika sebuah video klip disimpan sebagai data
pada hard disk, CD-ROM atau perangkat penyimpanan massal lain, Dunia video kini telah
mengalami perubahan dari analog ke digital. Pada konsumen rumahan dan perkantoran kita
dapat menikmati kualitas video digital yang prima lewat hadirnya teknologi VCD dan DVD
(Digital Versatile Disc), sedangkan dunia broadcasting kini juga lambat laun mengalihkan
teknologinya kearah DTV (Digital Television).

Macam – Macam Vidio


1. Video IP Adalah video yang dilewatkan melalui IP. Terdapat tiga kategori video pada saat
mereka dipancarkan pada publik baik melewati satelit, melalui kabel, dan melalui IP atau format
radio analog.

2. Video RAM Disingkat dengan VRAM. Tipe spesial dari DRAM yang memungkinkan akses
direct high speed memory melalui sirkuit video. Jenis memori ini lebih mahal bila dibandingkan
chips DRAM yang konvensional.

3. Videotex Istilah yang dibuat ITU untuk menjelaskan peralatan TV yang digunakan untuk
menampilkan data berbasis komputer, baik dikirimkan lewat telepon atau lewat kanal pemancar.

4. Video Out Fitur pada perangkat keras yang bisa menghubungkan kamera ke video in port
pada televisi atau monitor dan menampilkan citra digital di layar video.

5. Videotext Suatu kemampuan untuk mengirimkan mentransmisikan secara dua arah dari


suatu gambar dan suara.

Pengertian Audio Pada Vidio


        Audio dalam sistem komunikasi bercirikan video, sinyal elektrik digunakan untuk
membawa unsur bunyi. Istilah ini juga biasa digunakan untuk menerangkan sistem-sistem yang
berkaitan dengan proses perekaman dan transmisi yaitu sistem pengambilan/penangkapan
suara, sambungan transmisi pembawa bunyi, amplifier dan lainnya.

Macam-Macam Audio :

Audiovisual = Perangkat soundsistem yang dilengkapi dengan penampilan gambar, biasanya


digunakan untuk presentasi, home theater, dsb.

Audio Streaming = Istilah yang dipergunakan untuk mendengarkan siaran secara live melalui
Internet. Berbeda dengan cara lain, yakni men-download file dan menjalankannya di komputer
kita bila download-nya sudah selesai, dengan streaming kita dapat mendengarnya langsung
tanpa perlu mendownload file-nya sekaligus. Ada bermacam-macam audio streaming, misalnya
Winamp (mp3), RealAudio (ram) dan liquid radio.

Audio reespons = Suara yang dihasilkan oleh komputer.Output pembicaraan yang dihasilkan


komputer untuk menanggapi input jenis khusus, misalnya permintaan nomor telepon.
Audio Oscillator = Merupakan produk dari perusahaan Hewlett Packard yang pertama. Produk
ini digunakan oleh Walt Disney Studios dalam pembuatan filmnya yang berjudul Fantasia.

Audio Modem Riser = Sebuah kartu plug-in untuk motherboard Intel yang memuat sirkuit
audio dan atau sirkuit modem. AMR memuat fungsi-fungsi analog (kode-kode) yang dipelukan
untuk operasi modem dan atau audio.

Artikel yang satu ini sepertinya cocok banget buat temen-temen yang mau belajar soal tahap-tahap
dalam memproduksi video/film/iklan.

Dalam memproduksi video/film/iklan, biasanya dibentuk sebuat tim yang masing-masing kru-nya


mempunyai tugas yang tersendiri. Kalian mau tau kru apa saja yang ada dalam
proses memproduksi video/film/iklan?
Berikut saya seratakan kru-kru yang bertugas beserta tugas-tugasnya : 

 Produser, merupakan seseorang yang mempunyai tugas untuk memimpin dan mengarahkan
secara keseluruhan.
 Sutradara, yaitu seseorang yang memimpin selama proses pembuatan video/film/iklan.
 Script Writer, ialah seseorang yang bertugas untuk membuat ide cerita.
 Penulis Skenario, seseorang yang menerjemahkan ide cerita ke dalam bahasa visual gambar
atau skenario.
 Casting, bertugas untuk mencari dan memilih para tokoh/pemain yang sesuai dengan ide
cerita dalam proses produksi.
 Costume Designer, bertugas membuat atau memilih kostum yang sesuai dengan suasana
cerita dan latar dalam proses produksi.
 Make up Artist, mempunyai tugas untuk mengatur make up/riasan yang sesuai dengan
suasana cerita dalam proses produksi.
 Kameramen, orang yang bertugas mengambil gambar atau mengoperasikan kamera saat
diadakan pengambilan gambar/shooting.
 Tata Artistik (Artistic Director), bertugas membuat atau mengatur latar dan setting yang
sesuai dengan suasana cerita dalam proses produksi.
 Lighting, orang yang bertugas mengatur pencahayan dalam pembuatan video/film/iklan.
 Kliper, mempunyai tugas untuk memberi tanda pengambilan shot dalam proses produksi.
 Pencatat Adegan, ia bertugas untuk mencatat adegan atau shot yang diambil serta kostum
yang dipakai dalam produksi film.
 Editor, ia adalah orang yang bertugas melakukan editing untuk hasil pengambilan gambar
dalam proses produksi.
 Tata Suara (Sound Recorder), bertugas membuat/memilih/merekam suara dan efek-efek
suara yang sesuai dengan suasana cerita dalam proses produksi.
 Tata Musik, bertugas membuat/memilih musik yang sesuai dengan suasana cerita
dalam pembuatan video/film/iklan.

Setelah mengetahui siapa saja kru-kru yang bertugas beserta tugasnya, sekarang saya akan
menjabarkan sedikit mengenai tahap-tahap memproduksi video/film/iklan. Dan langsung saja,
berikut tahapan-tahapannya :

1. Tahap Pra-Produksi, terdiri dari : 


 Scripting merupakan ide awal yang digunakan sebagai bahan dalam pembuatan
video/film/iklan. Dalam tahap ini dilakukan penulisan naskah/skenario.
 Planning merupakan tahapan perencanaan. Hal ini meliputi perencanaan pengambilan
gambar, setting tempat, mencari atau meng-casting calon tokoh/pemeran, mengurus perizinan,
menentukan staf dan kru produksi, merencanakan properti apa saja yang akan digunakan, anggaran
biaya, dan hal-hal lain yang patut untuk direncanakan.
 Development of Concept, dalam tahap ini masing-masing kru sebisa mungkin untuk
mengembangkan ide yang telah di dapat dalam pembuatan script sebagai konsep dalam pembuatan
video/film/iklan tersebut.

 2. Tahap Produksi, meliputi :

 Shooting => pengambilan gambar


 Acting => masing-masing tokoh memerankan bagiannya sesuai dengan naskah yang telah
dibuat.
 Creating Animation => hal ini bisa dibuat jika kita ingin menambahkan sentuhan animasi
dalam video/film/iklan kita nanti.
 Record Sound => pada proses ini kita merekam suara dari tokoh/pemeran dalam
vodeo/film/iklan yang kita buat.
 Create Text/Graphic => haal ini bisa dibuat jika kita ingin menambahkan tulisan atau
gambar dalam video/film/iklan yang kita buat.

 3. Tahap Pasca Produksi, antara lain :

 Compositing yaitu menggabungkan semua elemen ke dalam satu media


 Menambahkan efek khusus
 Mengimport materi sumber
 Assamble/edit, menyunting materi sesuai dengan naskah yang ada
 Menghasilkan output, reproduksi dan distribusi

Tambahan :

- Scene merupakan gabungan shot dalam suatu lokasi pada waktu yang sama
- Sequence merupakan sejumlah shot yang membentuk alur cerita
- Cahaya/pencahayaan dibagi menjadi dua, yaitu cahaya natural (alami) dan cahaya artficial
(buatan)
- Down Angle : menhasilkan bayangan yang jatuh ke arah tubuh
- Up Angle : menghasilkan pencahayaan yang kurang lazim, namun dengan penempatan
pencahayaan
                      seperti ini, subyek akan kelihatan powerfull dan gagah 

- Tujuan Penataan Cahaya :


    *Secara Teknis :
     1. Memperoleh dasar cahaya
     2. Menghasilakn contrast ratio yang tepat
     3. Mengatur suhu warna yang tepat agar tampak alamiah
   *Secara Artistik : 
     1. Memperjelas bentuk dan dimensi obyek
     2. Menciptakan ilusi dari suatu realitas
     3. Menciptakan kesan atau suasana tertentu
     4. Memusatkan perhatian pada unsur-unsur penting dalam suatu adegan

- Tiga Point Penting dalam Pencahayaan : 


   1. Key Light : pencahayaan utama pada sudut 45 derajat di atas subyek
   2. Fill Light : pencahayaan pengisi, ini berguna untuk menghilangkan bayangan subyek
   3. Back Light : pencahayaan dari arah belakang subyek, ini untuk memberikan dimensi agar subyek
                              tidak menyatu dengan latar belakang

Itu tadi sedikit penjabaran mengenai Tahap-Tahap Memproduksi Video/Film/Iklan.

Anda mungkin juga menyukai