Anda di halaman 1dari 6

Nama : INTAN DAHLIA

Nim : 180111109
Manajemen SDM Semester 7
Kelas : Reguler

UJIAN TENGAH SEMESTAR

1. Apa peran penting Ilmu Akuntansi Manajemen?


2. Apa perbedaan Metode Hara Pokok Pesanan dengan Metode Harga Pokok Proses?
3. Buatlah ilustrasi menghitung harga pokok metode ABC (Activity Base Costing)!
4. Buatlah ilustrasi penggunaan biaya relevan dalam pengambilan keputusan manajemen!
5. Apa yang anda ketahui tentang Laporan Segmen?
JAWABAN :
1. a.Membantu untuk “meramal” masa depan Akuntansi manajemen membantu berdasarkan data. Hal
ini sangat membantu manajer untuk memperkirakan semuanya, terutama saat melakukan pengambilan
keputusan dan menentukan pilihan penting dalam
organisasi.
Contohnya seperti : Haruskah perusahaan berinvestasi dalam lebih banyak peralatan operasional?
Haruskah diversifikasi ke pasar yang berbeda? Haruskah membeli perusahaan lain? Dan sebagainya.
b. Membantu memilih keputusan “membuat atau membeli”Ketersediaan biaya dan produksi adalah
faktor penentu dalam pilihan ini. Melalui akuntansi manajemen, data akan dikembangkan yang akan
memungkinkan pengambilan keputusan di tingkat operasional dan strategis.
c. Memprediksi Arus Kas Memprediksi arus kas dan mengetahui dampak arus kas pada bisnis sangat
penting. Berapa biaya yang akan ditanggung perusahaan di masa depan? Dari mana penerimaannya
berasal dan apakah pendapatan akan bertambah atau berkurang di masa depan.Akuntansi manajemen
melibatkan perancangan anggaran dan grafik tren. Manajer menggunakan informasi ini untuk
memutuskan bagaimana mengalokasikan kas dan sumber daya untuk menghasilkan pertumbuhan
pendapatan yang diproyeksikan.
d. Membantu mengetahui realisasi kinerja Akuntansi manajemen dapat membantu untuk mengetahui
realisasi kinerja. Hal ini untuk mengetahui perbedaan antara apa yang telah direncanakan dan apa yang
sebenarnya telah terealisasi. Proses ini juga menggunakan teknik analisis untuk membantu manajemen
membangun varians positif dan melakukan perubahan pada hal negatif dalam kelangsungan bisnis.
2.
a. Perbedaan Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan Dengan Harga Pokok Proses
Perusahaan yang Perusahaan yang
Berproduksi masa Berproduksi atas dasar
Pemasaran
Proses pengolahan Terus menerus (contiyu) Terputus-putus (intermitten)
produk
Produk yang dihasilkan Produk standar Tergantung spesifikasi
pemesan
Produksi ditunjukan Mengisi persediaan Memenuhi pesanan
untuk
Contoh Perusahaan Perusahaan kertas, semen, Perusahaan percetakan,
tekstil, dll. mebel, kontraktor, dll.

b. Perbedaan Karakteristik Proses Produksi Metode Harga Pokok Pesanan Dengan


Harga Pokok Proses

Metode Harga Pokok Metode Harga Pokok


Proses Pesanan
Perhitungan Biaya Produksi Dihitung setiap bulan Dihitung untuk setiap
atau periode penentuan pesanan.
harga
pokok produ.
Perhitungan Harga Pokok per Pada akhir bulan/periode Apabila pesanan telah
Satuan penentuan harga pokok selesai diproduksi.
produk.
Rumus Perhitungan Harga Jumlah biaya produksi yang Jumlah biaya produksi yang
Pokok per Satuan telah dikeluarkan selama telah dikeluarkan untuk
bulan/periode tertentu pesanantertentu dibagi
dibagi dengan jumlah dengan jumlah satuan
satuan produk yang produk yang diproduksi
dihasilkan selama dalam pesanan yang
bulan/periode yang bersangkutan.
bersangkutan.

3. PT. Sentosa Jaya Tbk adalah perusahaan yang menghasilkan dan menjual produk dalam 2 jenis
berbeda yaitu Jenis AB dan BC. Data Keuangan yang terhimpun untuk kedua jeniS produk tersebut
adalah sebagai berikut :
Produk
Keterangan
AB BC
Volume Produksi ( Unit ) 5.000 20.000
Harga Jual ( Rp ) 6.000 3.000
Biaya Utama ( Rp ) 3.000 1.500
Jam Kerja Langsung 2.500 5.000
Dan akuntan manajemen mengidentifikasikan aktivitas cost pool yang dianggarkan dan Aktivitas
sebagai berikut :
Aktivitas Anggaran Cost Pool Aktivitas
Rekayasa Rp150.000 Jam
Setup 500.000 Jam
Perputaran Mesin 1.500.000 Jam
Pengemasan 100.000 Jumlah
Dan berikut ini aktivitas yang sesungguhnya untuk kedua jenis produk :
Konsumsi / Realisasi
Aktivitas Total
AB BC
Rekayasa 6.000 9.000 15.000
Setup 400 600 1.000
Perputaran Mesin 50.000 100.000 150.000
Pengemasan 5.000 20.000 25.000

Diminta :
1. Hitunglah biaya per unit produk AB dan BC dengan sistem konvesional (Tradisional)
2. Hitunglah biaya per unit produk AB dan BC dengan sistem ABC ?

Jawab :
1.Sistem Konvesional
Total Jam Kerja Langsung ( JKL )= 2.500 + 5.000 = 7.500
Tarif overhead / JKL = Rp2.250.000 / 7.500 = Rp300 / JKL

Biaya Overhead yang dibebankan ke :


Produk Total Unit Overhead / unit
AB Rp300 x 2.500 = Rp750.000 5.000 Rp150
BC Rp300 x 5.000 = Rp1.500.000 20.000 Rp75

2.Sistem ABC ( Activity Based Costing )

Aktivitas Total Biaya Konsumsi Aktivitas Tarif Aktivitas


Rekayasa 150.000 15.000 Rp10
Setup 500.000 1.000 Rp500
Perputaran Mesin 1.500.000 150.000 Rp10
Pengemasan 100.000 25.000 Rp4

Biaya Overhead yang dibebankan ke masing – masing produk sebagai berikut :


A.Produk AB
Aktivitas Tarif Jumlah BO Total BO / Unit
Rekayasa Rp10 6.000 60.000 Rp10
Setup Rp500 400 200.000 Rp500
Perputaran Mesin Rp10 50.000 500.000 Rp10
Pengemasan Rp4 5.000 20.000 Rp4
780.000

B.Produk BC
Aktivitas Tarif Jumlah BO Total BO / Unit
Rekayasa Rp10 9.000 90.000 Rp10
Setup Rp500 600 300.000 Rp500
Perputaran Mesin Rp10 100.000 1.000.000 Rp10
Pengemasan Rp4 20.000 80.000 Rp4
1.470.000 Rp524

Menghitung biaya per unit menggunakan metode konvesional :


Keterangan Produk AB Produk BC
Biaya Utama 15.000.000 30.000.000
Biaya Overhead 1.500.000 6.000.000
Total Biaya 16.500.000 36.000.000
Unit diproduksi 5.000 20.000
Biaya / Unit 3.300 1.800

Menghitung biaya per unit menggunakan metode ABC :


Keterangan Produk AB Produk BC
Biaya Utama 15.000.000 30.000.000
Biaya Overhead 2.620.000 10.480.000
Total Biaya 17.620.000 40.480.000
Unit diproduksi 5.000 20.000
Biaya / Unit 3.524 2.024

4. Perusahaan kursi Cap Gajah memproduksi Kursi lipat besi yang dilengkapi dengan jok dari busa.
Saat ini perusahaan bekerja pada kapasitas 16.000 unit per bulan dengan biaya:

Per unit
Bahan Baku Rp. 34.500,-
Upah Langsung Rp. 16.000,-
Biaya overhead (Variabel) Rp. 8.000,-
Biaya overhead (Tetap) Rp. 9.500,-
Harga Pokok per unit Rp. 68.000,-

Kasus :

Saat ini ada sebuah perusahaan yang spesialisasi membuat jok kursi menawarkan
Satu set jok kursi dengan harga Rp. 22.000,- Menurut analisis jika jok itu dibeli dari luar
perusahaan maka Bahan baku yang dipergunakan akan berkurang sebesar 40% dan biaya
konversi (Upah + BOP Variabel) sebesar 30%. Apakah layak kalau jok kursi itu dibeli dari
luar.
Analisis :

a. Biaya Produksi 16.000 unit jika seluruhnya dibuat sendiri


Bahan baku Rp. 34.500,- X 16.000 = Rp. 552.000.000,-
Upah langsung Rp. 16.000,- X 16.000 = Rp. 256.000.000,-
Biaya overhead (Variabel) Rp. 8.000,- X 16.000 = Rp. 128.000.000,-
Biaya overhead (Tetap) Rp. 9.500,- X 16.000 = Rp. 152.000.000,-
Total Biaya Produksi Rp. 1.088.000.000,-
Harga Pokok per unit = Rp. 68.000,-
b. Biaya Produksi 16.000 unit jika Jok dibeli dari luar.
Harga pembelian Rp. 22.000,- X 16.000 = Rp. 352.000.000
Bahan baku 60% X Rp. 34.500,- X 16.000 = Rp. 331.200.000
Upah langsung 70% X Rp. 16.000,- X 16.000 = Rp. 179.200.000
Biaya overhead (Var) Rp. 8.000,- X 16.000 = Rp. 89.600.000
Biaya overhead (Tetap) Rp. 9.500,- X 16.000 = Rp. 152.000.000
Total Biaya Produksi Rp. 1.104.000.000
Harga Pokok per unit = Rp. 69.000

Ternyata dengan membeli jok dari luar, harga pokok per unit menjadi
lebih mahal. Keputusannya manajemen harus menolak untuk membeli
dari luara perusahaan.

c. Harga maksimum yang dapat diterima.


Harga beli maksimum = 22.000 – 1000 = 21.000 per unit
d. Pengaruh Biaya Peluang (Oportunity Cost)
Jika perusahaan membeli jok dari luar maka sebagian fasilitas
menganggur, selama menganggur itu terdapat peluang untuk
disewakan kepada pihak lain dengan nilai Rp. 25.000.000.-. Dengan
asumsi ini berarti akan terjadi biaya peluang sebesar Rp.
25.000.000 jika perusahaan memlih alternatif membuat sendiri seluruh
komponen. Sehingga biaya untuk membuat sendiri menjadi :
Total biaya produksi sendiri Rp. 1.088.000.000

Biaya peluang Rp. 25.000.000

Total Biaya diperhitungkan Rp. 1.113.000.000

Jika dibandingkan dengan biaya membeli dari luar sebesar Rp.


1.104.000.000,- maka membuat sendiri menduduki posisi lebih mahal.
Sehingga pada posisi ini keputusan akan beralih menjadi membeli dari
luar.
5.Pelaporan keuangan segmen adalah laporan yang menyediakan informasi peluang
investasi, risiko yang tercermin dalam profitabilitas suatu segmen, potensi pertumbuhan
yang memberikan dasar untuk mengevaluasi prestasi segmen dan risiko perusahaan yang
memiliki segmen-segmen usaha diverifikasi secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai