Anda di halaman 1dari 15

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI

TOBIN’S Q BROKERAGE HOUSE DI INDONESIA*


Putu Agus Ardiana1
1
Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia
email: ardianaagus@ymail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi Tobin’s Q


sebagai proksi market power brokerage house yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dengan cara melakukan pemodelan ekonometrika sampai memperoleh model yang
BLUE (Best Linear Unbiased Estimators) berdasarkan data cross-sectional tahun 2007,
2008, 2009, dan data panel untuk melihat konsistensinya. Model yang BLUE ternyata
tidak konsisten untuk setiap data tersebut tetapi terdapat sejumlah temuan menarik,
antara lain investor individual berkontribusi lebih besar terhadap market power
brokerage house, risiko finansial yang dihadapi brokerage house ternyata menyebabkan
penurunan market power, dan market power brokerage house ternyata semakin
menurun seiring dengan bertambahnya total aset yang dikelola manajer investasi.

Kata kunci : BLUE, brokerage house, Tobin’s Q

ABSTRACT

The research aims to investigate variables affecting Tobin’s Q representing the market
power of brokerage house listed on the Indonesia Stock Exchange by developing a
BLUE (Best Linear Unbiased Estimators) econometric model for cross-sectional data of
2007, 2008, and 2009 as well as panel data to observe their consistency. The models
vary across different data but there are many important findings to note, such as
individual investors contribute to greater market power of brokerage house, greater
brokerage house’s financial risk would reduce the market power, and the market power
declines when investment manager holds greater total assets.

Keywords : BLUE, brokerage house, Tobin’s Q


_____________
* Penelitian ini merupakan replikasi penelitian yang dilakukan oleh Hartawan (2011)
dengan menambahkan logaritma natural ukuran perusahaan, mengukur usia brokerage
house sejak pertama kali didirikan per tanggal akta notaris, memodifikasi ukuran
growth opportunity dan menambahkan perdagangan sahamnya. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada I Dewa Gede Wirama yang telah memberikan kontribusi signifikan
dalam perbaikan artikel ini.

Vol. 7, No. 2, Juli 2012


AUDI 163
Jurnal Akuntansi & Bisnis
PENDAHULUAN sebagaimana dirumuskan oleh Lindenberg
Ross et al. (2008) mengungkapkan & Ross (1981) dan meregresikan 34
bahwa tujuan perusahaan adalah untuk variabel bebas yang diduga mempengaruhi
meningkatkan nilai perusahaan (firm’s Tobin’s Q brokerage house. Melalui data
value) sehingga menyejahtera kan pemilik. cross-sectional 2007, 2008, dan 2009
Jika perusahaan adalah perseroan terbatas serta data panel, peneliti menginvestigasi
yang modalnya terdiri atas saham-saham, konsistensi variabel-variabel yang paling
maka meningkatkan nilai perusahaan mempengaruhi market power brokerage
diindikasikan dengan meningkat nya house berdasarkan model regresi OLS
harga pasar saham sehingga menyejahterakan (Ordinary Least Square) yang BLUE
pemegang saham. Dengan demikian, (Best Linear Unbiased Estimators).
penelitian tentang return saham Model regresi OLS yang BLUE,
merupakan penelitian tentang nilai harus memenuhi tujuh asumsi klasik
perusahaan karena salah satu komponen (Studenmund, 2006), yaitu (1) the
return saham adalah perubahan harga regression model is linear, is correctly
pasar saham. specified, and has an additive error term,
Market power dapat diukur oleh (2) the error term has a zero population
Tobin’s Q karena membandingkan harga mean, (3) all explanatory variables are
pasar saham (setelah memperhitungkan nilai uncorrelated with the error term, (4)
pasar utang) dan nilai pengganti aset. observations of the error terms are
Penelitian terdahulu banyak meneliti uncorrelated with each other (no serial
investasi langsung yang dilakukan oleh correlation), (5) the error term has a
investor sehingga penting bagi mereka constant variance (no heteroskedasticity),
untuk mengetahui market power emiten. (6) no explanatory variable is a perfect
Penelitian ini memandang bahwa linear function of any other explanatory
investor sering kali berinvestasi secara variable(s) (no perfect multicollinearity),
tidak langsung melalui brokerage house dan (7) the error term is normally
sehingga penting bagi mereka untuk distributed (this assumption is optional
mengetahui market power brokerage but usually is invoked). Jika tidak
house. Market power brokerage house memenuhi semua asumsi klasik, maka
diduga di pengaruhi oleh banyak model regresi OLS tidak dapat
variabel. dipercaya (unreliable) sehingga
Sejumlah penelitian telah menemukan peneliti tidak dapat menarik simpulan
bahwa struktur risiko keuangan dan apalagi memberikan saran-saran. Rumusan
perataan laba berpengaruh terhadap masalah yang dijawab dalam penelitian
Tobin’s Q (Suranta dan Pratana, 2004; ini adalah “Variabel apa yang
Maryatini, 2006). Beberapa penelitian mempengaruhi market power brokerage
juga telah membahas hubungan struktur houses di Indonesia berdasarkan data
kepemilikan perusahaan dengan penciptaan cross-sectional dan data panel?” dan
nilai yang akan berdampak kepada “Apakah variabel yang berpengaruh
Tobin’s Q (Jensen dan Meckling, 1976; tersebut konsisten berdasarkan data
Fuerst dan Kang, 2000; Cho, 2008; cross-sectional dan data panel?”
Iturriaga dan Sanz, 2008; Eisenberg et Usia entitas merupakan ukuran
al., 2008; Barnhart dan Rosenstein, 2008; lamanya suatu entitas tersebut beroperasi.
Mehran dan Cole, 2008). Lamanya entitas beroperasi terkait dengan
Penelitian ini memproksikan pengalaman yang dimiliki oleh entitas
market power sebagai Tobin’s Q tersebut. Learning theory menyebutkan
Vol. 7, No. 2, Juli 2012
AUDI 164
Jurnal Akuntansi & Bisnis
bahwa semakin lama entitas beroperasi, program kepemilikan saham untuk
maka semakin banyak pengalaman yang manajemen. Sebaliknya masalah keagenan
dimiliki sehingga berpengaruh positif yang kedua dapat dipecahkan melalui
terhadap kinerja entitas dalam peran auditor independen yang
melaksanakan aktivitasnya. Menurut memberikan jasa keyakinan (assurance
Ebbinghaus (1985) dalam Weiss (2010), services) kepada pemegang saham bahwa
semakin tua usia entitas maka efisiensinya laporan keuangan yang dibuat oleh
dalam melakukan suatu aktivitas semakin manajemen terbebas dari salah saji
meningkat yang pada akhirnya material dan sesuai dengan standar
meningkatkan profitabilitas entitas akuntansi yang berlaku.
tersebut. Faktor usia entitas juga Kepemilikan saham untuk manajemen
merupakan faktor yang mempengaruhi (kepemilikan manajerial) bertujuan untuk
kinerja perusahaan. Usia entitas dapat mengurangi biaya keagenan yang muncul
menunjukkan kemampuan dalam mengatasi dari konflik keagenan yang pertama.
kesulitan dan hambatan yang dapat Dengan memberikan saham kepada
mengancam kehidupan perusahaan. Di manajemen, maka manajemen juga
samping itu menunjukkan kemampuan merupakan pemegang saham atau
perusahaan mengambil kesempatan dalam pemilik perusahaan, dengan demikian
lingkungannya untuk mengembangkan segala perilaku dan kebijakan yang
usaha (Rosid, 2008). dibuat oleh manajemen sesuai dengan
Teori keagenan (agency theory) keinginan pemegang saham lainnya.
menjelaskan hubungan antara principal Morck, Shleifer, dan Vishney
(pemegang saham) dan agent (manajemen). (1988) menemukan hubungan yang non-
Setidaknya terdapat dua jenis masalah linear antara kepemilikan manajerial
dalam hubungan keagenan tersebut, dan Tobin’s Q. Kepemilikan manajerial
yaitu masalah kompensasi manajerial dan dari 0 persen sampai dengan 5 persen
masalah asimetri informasi. Masalah akan meningkatkan Tobin’s Q.
pertama muncul karena manajemen Sebaliknya kepemilikan lebih dari 5
mengingin kan kompensasi yang lebih persen sampai dengan 25 persen akan
tinggi dalam bentuk bonus atas menurunkan Tobin’s Q. Kepemilikan
peningkatan laba yang dilaporkan oleh lebih dari 25 persen akan kembali
perusahaan, sedangkan pemegang meningkat kan Tobin’s Q. Lebih lanjut
saham menginginkan pembagian dividen lagi Morck, Shleifer, dan Vishney (1988)
yang lebih tinggi atas peningkatan laba menyarankan agar pemegang saham
tersebut. Masalah keagenan yang kedua tidak menyerah kan kepemilikan
tentang asimetri informasi muncul karena sahamnya lebih dari 25 persen kepada
manajemen adalah pihak yang berada di manajemen, tetapi cukup sampai dengan
dalam perusahaan yang mengelola modal 5 persen karena memiliki dampak yang
pemilik dan membuat laporan relatif sama dengan Tobin’s Q.
keuangan, sebalik nya pemegang saham Berdasarkan subjeknya, investor
adalah pihak yang berada di luar dapat dibagi menjadi institutional
perusahaan yang hanya mengetahui investors dan individual investors.
keadaan perusahaan dari laporan Menurut Bodie, Kane, dan Marcus
keuangan yang dibuat oleh manajemen. (2009) institutional investors
Masalah keagenan yang pertama berorientasi pada investasi sehingga
dapat dipecahkan melalui negosiasi return yang diharapkan dari investasi
tentang kompensasi manajerial dan sahamnya adalah berupa pendapatan
Vol. 7, No. 2, Juli 2012
AUDI 165
Jurnal Akuntansi & Bisnis
dividen dan capital gain (perbedaan mengungkapkan bahwa hubungan
harga pasar saham selama holding negatif antara board size dan Tobin’s Q
period). Sebaliknya individual tidak bersifat linear, tetapi convex non-
investor cenderung berorientasi pada monotonic. Akibatnya, perusahaan kecil
spekulasi harga pasar saham dalam yang menambah jumlah direksinya akan
jangka pendek sehingga return saham mengalami penurunan Tobin’s Q yang
yang diharapkan berupa capital gain lebih besar daripada perusahaan besar.
(Bodie, Kane, dan Marcus, 2009). Yermack (1996) juga menemukan bahwa
Perilaku spekulatif semakin buruk ketika perusahaan yang mengumum kan rencana
investasi dalam saham dilakukan oleh penambahan jumlah direksi berdampak
noise traders, yaitu individual investors pada penurunan harga pasar sahamnya.
yang tidak terlalu paham tentang pasar Ross et al. (2008) mendefinisi kan
modal dan hanya mengikuti kecenderungan growth opportunity sebagai kesempatan
investor lain dalam bertransaksi (Reilly berinvestasi di proyek investasi yang
dan Brown, 2009). Perilaku noise traders memiliki Net Present Value (NPV) yang
yang sangat spekulatif ini sering dituduh positif. Smith dan Watts (2006)
sebagai penyebab stock market bubble mengungkapkan berbagai proksi untuk
(Ali, 2004). growth opportunity, yaitu rasio antara
Brokerage house dapat berlisensi pengeluaran modal dan penjualan serta
sebagai Perantara Pedagang Efek (PPE rasio antara biaya riset dan
atau broker), Penjamin Emisi Efek (PEE pengembangan (R&D) dan penjualan.
atau underwriter), Manajer Investasi (MI Perusahaan yang memiliki kesempatan
atau investment manager), atau kombinasi yang besar untuk tumbuh melalui proyek
nya. Ketiga jenis lisensi tersebut berperan investasi yang memiliki Net Present
penting dalam pasar modal. PPE Value (NPV) yang positif memiliki
menghubung kan transaksi antara investor Tobin’s Q yang lebih tinggi. Dengan
dan emiten, PEE berperan dalam Initial demikian, terdapat hubungan yang positif
Public Offering (IPO) yang dilakukan antara growth opportunity dan Tobin’s Q
oleh emiten, dan MI berperan dalam (Jones, Danbolt, dan Hirst, 2004).
mengelola portofolio investor secara Terdapat sejumlah penelitian yang
kolektif. Investor yang berhubungan memproksikan firm size (ukuran
dengan brokerage house karena investasi perusahaan) sebagai total assets dan total
yang tidak langsung sangat equity (Morck, Shleifer, dan Vishney,
membutuhkan informasi tentang market 1988; Yermack, 1996; Jones, Danbolt,
power brokerage house dalam menilai dan Hirst, 2004). Penelitian-penelitian
prospek dan keamanan investasinya. tersebut menunjuk kan hubungan yang
Sejumlah penelitian menunjukkan positif antara ukuran perusahaan dan
adanya hubungan yang negatif antara Tobin’s Q. Perusahaan dengan total
board size dan Tobin’s Q (Yermack, assets dan total equity yang lebih besar
1996 ; Jensen, 1993 ; Steiner, 2002; memiliki kapasitas dan kapabilitas
Lipton dan Lorsch, 2005 ; Hackman, pengelolaan perusahaan yang lebih besar
2005). Penelitian tersebut mengungkapkan sehingga meningkatkan kepercayaan
bahwa jumlah direksi dalam dewan investor yang pada akhirnya meningkatkan
direksi (board size) yang besar Tobin’s Q (Ross et al., 2008).
menyebabkan rendahnya produktivitas Brokerage house yang memiliki
yang pada akhirnya menurunkan Tobin’s lisensi sebagai Perantara Pedagang
Q. Lebih lanjut lagi Yermack (1996) Efek (PPE), Penjamin Emisi Efek (PEE),
Vol. 7, No. 2, Juli 2012
AUDI 166
Jurnal Akuntansi & Bisnis
dan Manajer Investasi (MI) harus sampai mendapatkan model regresi OLS
memperhatikan volume perdagang an, yang BLUE, yaitu model regresi OLS
nilai perdagangan, dan frekuensi yang memenuhi semua asumsi klasik
perdagangan sekuritas untuk mempertahan agar peneliti dapat menyimpulkan hasil
kan, bahkan meningkat kan Tobin’s Q. penelitian dan memberikan saran-saran.
Bursa Efek Indonesia (BEI) secara Setelah mendapatkan model regresi OLS
berkala me-ranking brokerage house yang BLUE untuk data cross-sectional
menurut volume, nilai, dan frekuensi tahun 2007, 2008, dan 2009 serta data
perdagangan. Investor menggunakan panel, peneliti menyimpulkan konsistensi
informasi ini sebagai dasar dalam variabel-variabel yang paling
pemilihan brokerage house untuk mempengaruhi Tobin’s Q brokerage
investasi tidak langsungnya. Investor house.
jenis ini tidak memiliki banyak waktu Tobin’s Q sering digunakan untuk
dan/atau pengetahuan untuk berinvestasi menjelaskan hubungan antara kepemilikan
secara langsung di pasar modal sehingga manajerial dan market power, hubungan
membutuhkan jasa brokerage house. antara kinerja manajerial, peluang
Nilai perdagangan berhubung an investasi, pendanaan, dividen, dan
positif dengan volume perdagangan kebijakan kompensasi manajerial (Chung
karena nilai perdagangan ditentukan oleh dan Pruitt, 2004). Morck, Shleifer, dan
volume perdagangan sekuritas dengan Vishney (1988) juga menggunakan
harga pasarnya (Indonesia Stock Exchange, Tobin’s Q sebagai proksi untuk market
2010). Sebaliknya hubungan antara power dalam hubungannya dengan
frekuensi perdagangan dan nilai kepemilikan manajerial. Selain itu,
perdagangan tidak jelas karena nilai Yermack (1996) meneliti pengaruh
perdagangan yang tinggi belum menjamin ukuran dewan direksi terhadap Tobin’s
frekuensi perdagangan yang tinggi. Q. Dengan demikian, Tobin’s Q dapat
digunakan sebagai proksi persepsi
METODE PENELITIAN investor terhadap market power. Menurut
Penelitian ini meneliti semua definisi, Tobin’s Q adalah rasio antara
brokerage house yang terdaftar di Bursa nilai pasar dari aset perusahaan dan nilai
Efek Indonesia dan secara konsisten penggantian aset tersebut yang dihitung
menerbitkan laporan keuangan dari tahun sebagai berikut:
2007, 2008, dan 2009. Berdasarkan data
cross-sectional tahun 2007, 2008, dan ( MVS  MVD)
2009 secara berturut-turut terdapat 97, Q (1)
109, dan 109 brokerage house yang RVA
melaporkan data dan informasi yang
lengkap. Dengan demikian, terdapat 315 Keterangan:
pengamatan berdasarkan data panel. MVS = Market Value of Shares =
Penelitian ini mengumpulkan data Nilai pasar seluruh saham
tentang semua variabel yang dibutuhkan yang beredar
sebagaimana tersaji dalam lampiran 1. MVD = Market Value of Debt = Nilai
Dengan menggunakan metode regresi pasar total utang
OLS (Ordinary Least Square), peneliti RVA = Replacement Value of Assets
melakukan sejumlah pemodelan regresi = Nilai penggantian seluruh
OLS untuk data cross-sectional tahun aset
2007, 2008, dan 2009 serta data panel
Vol. 7, No. 2, Juli 2012
AUDI 167
Jurnal Akuntansi & Bisnis
Perusahaan dengan Tobin’s Q yang AVCA = Accounting Value of The
tinggi atau Q > 1,00 diinterpretasikan sebagai Firm's Current Assets =
perusahaan yang memiliki peluang Total aset lancar
investasi yang lebih baik (Lang, Stulz &
Walkling, 1989) memiliki potensi HASIL DAN PEMBAHASAN
pertumbuhan yang lebih tinggi (Tobin & Model regresi OLS berdasar kan
Brainard, 1968) dan menunjukkan bahwa data cross-sectional tahun 2007, 2008,
manajemen aset telah dilakukan dengan dan 2009 serta data panel yang
baik (Lang, Stulz & Walkling, 1989). melibatkan 34 variabel bebas bukan
Mengingat formula di atas memiliki merupakan model regresi OLS yang
kelemahan dalam menentukan market BLUE karena terdapat sejumlah
value of debt dan replacement value of pelanggaran asumsi klasik sebagai mana
assets, maka Lindenberg & Ross (1981) diringkas dalam tabel 1 berikut ini.
kemudian menyederhanakan formula Dengan demikian, proses pemodelan
Tobin’s Q. Versi modifikasi formula regresi OLS perlu dilanjutkan dengan
Tobin’s Q ternyata memiliki keakuratan teknik dropping (menghilang kan variabel
sebesar 96,6% dari formula asli. bebas yang paling tidak signifikan
Formula Tobin’s Q yang dimodifikasi mempengaruhi Tobin’s Q dan
oleh Lindenberg & Ross (1981) adalah “perekayasaan” seperti menambahkan
sebagai berikut. moderating variable(s) dan/atau
intervening variable(s).
( MVS  D)
Q (2) Model Regresi OLS yang BLUE untuk
TA Data Cross-Sectional Tahun 2007
Setelah melakukan pemodelan
Keterangan: berkali-kali, model regresi OLS yang
MVS = Market Value of Shares = Nilai BLUE untuk data cross-sectional tahun
pasar seluruh saham yang 2007 tersaji dalam tabel 2. Model regresi
beredar OLS yang BLUE memiliki koefisien
TA = Total Assets, yaitu total aset determinasi (R-Square) 91.27%, yang
lancar + total aset tetap + total merupakan ukuran goodness of fit sebuah
asset lain-lain model regresi. Model ini menunjukkan
D = Debt = Utang, yaitu bahwa dummy variable tipe investor,
D = (AVCL - AVCA) + AVLTD debt to total assets, dummy variable
(3) lisensi brokerage house sebagai manajer
investasi, dan total aset yang memoderasi
hubungan antara dummy variable lisensi
Keterangan:
brokerage house sebagai manajer
AVCL = Accounting Value of The investasi dan Tobin’s Q berpengaruh
Firm's Current Liabilities = secara serempak (Prob F-statistic < level
Total utang jangka pendek of significance 0.05) dan parsial (Prob t-
AVLTD = Accounting Value of The statistic < level of significance 0.05)
Firm's Long Term Debt = terhadap Tobin’s Q.
Total utang jangka panjang

Vol. 7, No. 2, Juli 2012


AUDI 168
Jurnal Akuntansi & Bisnis
Tabel 1 : Ringkasan Hasil Pengujian Asumsi Klasik Model Regresi OLS
Pertama yang Melibatkan 34 Variabel Bebas Berdasarkan Data Cross-
Sectional Tahun 2007, 2008, dan 2009 serta Data Panel
Asumsi Klasik Pengujian Hasil
I – III
Model regresi tidak
(Pengujian Spesifikasi Ramsey RESET Test
terspesifikasi secara tepat
Model)
Breusch-Godfrey Serial Tidak ditemukan masalah
Correlation LM Test autokorelasi
Tidak ditemukan masalah
Ljung-Box Q-Statistic
autokorelasi
V
Terdapat masalah
(Pengujian White Heteroskedasticity Test
heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas)

VI
Variance Inflation Factor Terdapat masalah
(Pengujian
(VIF) multikolinearitas
Multikolinearitas)

Residual mendekati
VII Jarque-Bera Normality Test
distribusi normal karena
(Pengujian Normalitas) (JBTS)
n > 30
Sumber: Data diolah

Tabel 2: Model Regresi OLS yang BLUE untuk Data Cross-Sectional Tahun
2007
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 1.997431 1.893440 1.054922 0.0042
DINVESTOR 3.268014 1.488549 2.195435 0.0306
DTA -6.323384 2.887365 -2.190019 0.0311
DINVMNG 2.914600 2.355857 1.237172 0.0092
DINVMNG*TA -4.11E-07 1.52E-07 -2.706953 0.0081
R-squared 0.912743 Mean dependent var 0.053490
Adjusted R-squared 0.898966 S.D. dependent var 0.284850
S.E. of regression 0.090542 Akaike info criterion -1.823971
Sum squared resid 0.311518 Schwarz criterion -1.542935
Log likelihood 48.03935 F-statistic 66.24943
Durbin-Watson stat 1.812131 Prob(F-statistic) 0.000000
Dependent Variable: TOBINSQ

Berdasarkan tabel 2 di atas, data cross-sectional tahun 2007 adalah


diketahui bahwa persamaan regresi untuk sebagai berikut:
model regresi OLS yang BLUE untuk

Vol. 7, No. 2, Juli 2012


AUDI 169
Jurnal Akuntansi & Bisnis
TOBINSQ = 1.997431 + 3.268014 Berbeda dengan Tobin’s Q emiten,
DINVESTOR - 6.323384 Tobin’s Q brokerage house dengan
DTA+DINVM dominan tipe investor individual ternyata
NGDINV lebih tinggi daripada brokerage house
MNG*TA dengan dominan tipe investor institusional.
Berdasarkan persamaan regresi Rasionalisasi hasil penelitian ini adalah
OLS di atas, diketahui bahwa variabel bahwa brokerage house yang dapat
bebas tipe investor (DINVESTOR) bertindak sebagai (berlisensi) Perantara
memiliki koefisien regresi yang bertanda Pedagang Efek (PPE atau broker) dan
positif 3.268014. Hal ini berarti manajer investasi menetapkan commission
bahwabrokerage house dengan dominan dan/atau transaction fees terhadap setiap
tipe investor individual (DINVESTOR=1) transaksi jual dan/atau beli yang
memiliki TOBINSQ yang lebih tinggi yaitu dilakukan oleh investor. Investor
sebesar 3.268014 daripada brokerage individual yang cenderung lebih
house dengan dominan tipe investor spekulatif meningkatkan penerimaan dari
institusional (DINVESTOR =0). Hasil commission dan/atau transaction fees.
penelitian ini bertentangan dengan Akan tetapi brokerage house yang
penelitian yang dilakukan oleh Ananta bertindak sebagai (berlisensi) Penjamin
(2011) yang mengatakan bahwa Emisi Efek (PEE atau underwriter)
institutional investors memiliki dana mengandal kan investor institusional
yang lebih besar untuk investasi, dalam meningkatkan Tobin’s Q-nya.
berorientasi jangka panjang, dan lebih Debt to total assets (DTA)
sophisticated daripada individual memiliki koefisien regresi yang bertanda
investors sehingga meningkatkan Tobin’s negatif 6.323384. Hal ini berarti bahwa
Q emiten yang terdaftar di Indeks LQ45 semakin tinggi debt to total assets
di Bursa Efek Indonesia. Motivasi perusahaan brokerage house maka
institutional investors dalam berinvestasi TOBINSQ brokerage house semakin
di pasar saham adalah untuk mendapat rendah. Debt to total assets merupakan
kan holding/capital gain (selisih positif ukuran solvabilitas, yaitu kemampuan total
antara harga pasar saham saat ini/dijual aset melunasi total utang. DTA yang
dengan harga pasar saham saat pertama tinggi (DTA > 1) mengindikasikan kondisi
kali dibeli), dividend yield (laba emiten insolvable (ketidakmampuan melunasi
yang dibagi), dan campur tangan total utang dari total aset yang dimiliki)
kebijakan melalui penggunaan hak sehingga menurunkan Tobin’s Q. Statistik
suara dari kepemilikan saham biasa deskriptif tentang debt to total assets
(common stocks). Sebaliknya individuals (DTA) menunjukkan bahwa berdasarkan
investors umumnya memiliki holding mean DTA seluruh periode pengamatan,
periods yang lebih singkat sehingga diketahui bahwa brokerage house yang
terkesan lebih spekulatif. Sejumlah terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara
penelitian membuktikan bahwa individual rata-rata solvable.
investors yang sebagian besar kurang Variabel bebas lisensi brokerage
sophisticated di pasar modal yang sedang house sebagai manajer investasi
berkembang (emerging market) bertanggung (DINVMNG) memiliki koefisien regresi
jawab terhadap stock market bubble dan yang bertanda positif 2.914600. Hal ini
crash (Ali, 2004). berarti bahwa lisensi brokerage house
sebagai manajer investasi (DINVMNG=1)
memiliki Tobin’s Q yang lebih tinggi
Vol. 7, No. 2, Juli 2012
AUDI 170
Jurnal Akuntansi & Bisnis
yaitu sebesar 2.914600 daripada BLUE untuk data cross-sectional tahun
brokerage house yang tidak berlisensi 2008 tersaji dalam tabel 3. Model regresi
sebagai manajer investasi (DINVMNG=0). OLS yang BLUE memiliki koefisien
Variabel moderasi, yaitu total aset (TA) determinasi (R-Square) 85.16%, yang
yang memoderasi hubungan antara merupakan ukuran goodness of fit sebuah
lisensi brokerage house sebagai manajer model regresi. Model ini menunjukkan
investasi (DINVMNG) dan Tobin’s Q bahwa current ratio, trade value, net
memiliki koefisien regresi yang bertanda profit margin, dan usia brokerage house
negatif -0.00000041. Hal ini berarti yang memoderasi hubungan antara net
bahwa brokerage house yang bertindak profit margin dan Tobin’s Q berpengaruh
sebagai (berlisensi) manajer investasi secara serempak (Prob F-statistic < level
yang memiliki total aset yang semakin of significance 0.05) dan parsial (Prob t-
tinggi dapat menurunkan Tobin’s Q statistic < level of significance 0.05)
brokerage house tersebut. terhadap Tobin’s Q. Berdasarkan tabel 3
di bawah ini, diketahui bahwa persamaan
Model Regresi OLS yang BLUE untuk regresi untuk model regresi OLS yang
Data Cross-Sectional Tahun 2008 BLUE untuk data cross-sectional tahun
Setelah melakukan pemodelan 2008 adalah sebagai berikut.
berkali-kali, model regresi OLS yang

Tabel 3: Model Regresi OLS yang BLUE untuk Data Cross-Sectional Tahun 2008
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.533889 0.549772 0.971111 0.0337
CURRENT_RATIO -0.026085 0.012171 -2.143260 0.0344
TRADEVAL 12.18848 4.193219 2.906711 0.0045
NPM 15.53542 5.463398 2.843546 0.0054
NPM*AGE 12.21E-05 3.25E-05 3.756923 0.0000
R-squared 0.851611 Mean dependent var 0.054630
Adjusted R-squared 0.844545 S.D. dependent var 0.301363
S.E. of regression 0.118821 Akaike info criterion -1.358059
Sum squared resid 0.592973 Schwarz criterion -1.237614
Log likelihood 33.55632 F-statistic 120.5197
Durbin-Watson stat 2.377520 Prob(F-statistic) 0.000000
Dependent Variable: TOBINSQ

Berdasarkan tabel 3 di atas 0.00001221


diketahui bahwa, persamaan regresi NPM*AGE + 
untuk model regresi OLS yang BLUE Koefisien regresi current ratio
untuk data cross-sectional tahun 2008 bertanda minus yang berarti bahwa
adalah sebagai berikut. semakin tinggi current ratio, semakin
rendah Tobin’s Q. Hal ini dapat dipahami
TOBINSQ = 0.533889 - 0.026085 mengingat, berdasarkan statistik
CURRENT_RATIO + deskriptif tahun 2008, mean (rata-rata
12.18848 TRADEVAL hitung) current ratio adalah 9.32 yang
+ 15.53542 NPM + menunjukkan keadaan terlalu likuid,

Vol. 7, No. 2, Juli 2012


AUDI 171
Jurnal Akuntansi & Bisnis
yaitu ketidakmampuan mengalokasikan Ebbinghaus (1885) dalam Weiss (2010),
sumber daya menjadi lebih produktif. semakin tua usia entitas maka efisiensinya
Trade Value berpengaruh positif dalam melakukan suatu aktivitas semakin
terhadap Tobin’s Q. Rasionalisasinya meningkat yang pada akhirnya meningkatkan
adalah bahwa semakin tinggi nilai profitabilitas dan Tobin’s Q.
perdagangan saham (volume perdagangan
saham dikalikan dengan harga pasar Model Regresi OLS yang BLUE untuk
saham) yang dihasilkan oleh brokerage Data Cross-Sectional Tahun 2009
house maka kesejahteraan investor Setelah melakukan pemodelan
meningkat yang pada akhirnya meningkatkan berkali-kali, model regresi OLS yang
keunggulan kompetitif brokerage house BLUE untuk data cross-sectional tahun
yang berimplikasi pada meningkatnya 2009 tersaji dalam tabel 4. Model regresi
Tobin’s Q brokerage house. OLS yang BLUE memiliki koefisien
Semakin tinggi profitabilitas yang determinasi (R-Square) 80.48%, yang
diproksikan oleh Net Profit Margin merupakan ukuran goodness of fit sebuah
(NPM), maka semakin tinggi Tobin’s model regresi. Model ini menunjukkan
Q.Di samping itu, lamanya brokerage bahwa trade value, current ratio,
house beroperasi (age) ternyata semakin proporsi utang jangka panjang dari total
memperkuat pengaruh profitabilitas terhadap utang, dan trade frequency yang
Tobin’s Q brokerage house. Hal ini memoderasi hubungan antara net profit
sejalan dengan teori pembelajaran yang margin dan Tobin’s Q berpengaruh secara
menyata kan bahwa semakin lama entitas serempak (Prob F-statistic < level of
beroperasi, maka semakin banyak significance 0.05) dan parsial (Prob t-
pengalaman yang dimiliki sehingga statistic < level of significance
berpengaruh positif terhadap kinerja entitas 0.05)terhadapTobin’s Q.
dalam melaksanakan aktivitasnya. Menurut

Tabel 4: Model Regresi OLS yang BLUE untuk Data Cross-Sectional Tahun 2009
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.101631 0.082140 1.237295 0.0230

TRADEVOL 5.66E-12 9.06E-13 6.241282 0.0042


CURRENT_RATIO -0.113348 0.014294 -7.930001 0.0000
UJPTU 0.791844 0.161722 4.896339 0.0000
TRADEVOL*TRADEFREQ 3.12E-07 1.13E-07 2.761061 0.0000
R-squared 0.804751 Mean dependent var 0.072801

Adjusted R-squared 0.790464 S.D. dependent var 0.616018

S.E. of regression 0.281983 Akaike info criterion 0.390745

Sum squared resid 3.260083 Schwarz criterion 0.551337

Log likelihood -4.791759 F-statistic 56.32937

Durbin-Watson stat 1.741598 Prob(F-statistic) 0.000000


Dependent Variable: TOBINSQ

Vol. 7, No. 2, Juli 2012


AUDI 172
Jurnal Akuntansi & Bisnis
Berdasarkan tabel 4 di atas, regresi pada model OLS yang BLUE
persamaan regresi untuk model regresi tahun 2008. Sebaliknya proporsi utang
OLS yang BLUE untuk data cross- jangka panjang dari total utang berpengaruh
sectional tahun 2009 adalah sebagai positif terhadap Tobin’s Q yang
berikut: mengindikasikan bahwa marginal benefit
TOBINSQ = 0.101631 + utang jangka panjang melebihi marginal
0.00000000000566 cost-nya.
TRADEVOL – 0.113348
CURRENT_RATIO + Model Regresi OLS yang BLUE untuk
0.791844 UJPTU + Data Panel
0.000000312 Setelah melakukan pemodelan
TRADEVOL*TRADEF berkali-kali, model regresi OLS yang
REQ BLUE untuk data panel tersaji dalam
tabel 5. Model regresi OLS yang BLUE
Trade volume berpengaruh positif memiliki koefisien determinasi (R-
terhadap Tobin’s Q brokerage house. Square) 89.44%, yang merupakan ukuran
Variabel ini sejalan dengan model regresi goodness of fit sebuah model regresi.
OLS yang BLUE tahun 2008 yang Model ini memenuhi semua asumsi
menyatakan bahwa trade value berpengaruh klasik. Model ini menunjukkan bahwa
positif terhadap Tobin’s Q. Hal ini earnings per share, quick ratio, dan
diperkuat dengan temuan bahwa pengaruh kepemilikan manajerial berpengaruh
trade volume terhadap Tobin’s Q semakin secara serempak (Prob F-statistic < level
signifikan ketika mempertimbangkan of significance 0.05) dan parsial (Prob t-
variabel trade frequency. Demikian pula statistic < level of significance 0.05)
variabel current ratio yang berkoefisien terhadap Tobin’s Q.
regresi negatif yang sejalan dengan hasil

Tabel 5: Model Regresi OLS yang BLUE untuk Data Panel


Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 1.182431 0.858358 1.377549 0.0093
EPS 0.002568 0.000944 2.720511 0.0069
QUICK_RATIO -0.503051 0.228961 -2.197103 0.0288
MOWN 8.94E-08 5.65E-08 1.582918 0.0045
R-squared 0.894423 Mean dependent var 0.052562
Adjusted R-squared 0.877303 S.D. dependent var 0.607818
S.E. of regression 0.212907 Akaike info criterion -0.111009
Sum squared resid 1.677194 Schwarz criterion 0.172840
Log likelihood 9.442191 F-statistic 52.24275
Durbin-Watson stat 2.088297 Prob(F-statistic) 0.000000
Dependent Variable: TOBINSQ

Berdasarkan tabel 5 di atas, model regresi OLS yang BLUE untuk


diketahui bahwa persamaan regresi untuk data panel adalah sebagai berikut:
Vol. 7, No. 2, Juli 2012
AUDI 173
Jurnal Akuntansi & Bisnis
TOBINSQ = 1.182431 + 0.002568 pengaruh negatif yang signifikan
EPS – 0.503051 terhadap Tobin’s Q brokerage house.
QUICK_RATIO +
0.000000089 MOWN SIMPULAN DAN SARAN
+ Meskipun secara keseluruhan,
keempat model regresi OLS yang BLUE
Earnings per share (EPS) dan di atas menunjukkan ketidakkonsistenan
kepemilikan manajerial berpengaruh variabel-variabel yang mempengaruhi
positif terhadap Tobin’s Q brokerage Tobin’s Q brokerage house untuk data
house, sedangkan likuiditas yang cross-sectional dan data panel, terdapat
diproksikan oleh quick ratio konsisten sejumlah temuan penting yaitu (1) investor
dengan model OLS sebelumnya, yaitu, individual berkontribusi lebih besar
current ratio berpengaruh negatif terhadap Tobin’s Q brokerage house,
terhadap Tobin’s Q. EPS yang tinggi (2) semakin tinggi debt to total assets
mencerminkan tingginya kesejahteraan (semakin insolvable), maka semakin
pemegang saham yang merupakan rendah Tobin’s Q, (3) brokerage house
indikator peningkatan Tobin’s Q. yang berlisensi sebagai manajer investasi
Kepemilikan manajerial, berdasar kan memiliki Tobin’s Q yang lebih besar
statistik deskriptif, memiliki mean 13.78 daripada yang tidak berlisensi sebagai
persen. Menurut Morck, Shleifer, dan manajer investasi, tetapi kontribusinya
Vishney (1988), kepemilikan manajerial terhadap Tobin’s Q menurun seiring
dalam range 5 persen sampai dengan 25 dengan semakin besarnya total aset yang
persen menurunkan Tobin’s Q sehingga dikelola, (4) likuiditas (yang diproksikan
bertentangan dengan hasil penelitian ini. oleh current ratio dan quick ratio)
Perbedaan lokasi penelitian (US dan berpengaruh negatif terhadap Tobin’s Q
Indonesia) diduga penyebab perbedaan mengingat mean kedua rasio pada tahun
ini. 2008, 2009, dan data panel menunjukkan
keadaan overliquid (terlalu likuid), (5)
Konsistensi Model Regresi OLS yang volume dan nilai perdagangan saham
BLUE untuk Data Cross-Sectional dan yang dilakukan oleh brokerage house
Data Panel berpengaruh positif terhadap Tobin’s Q,
Secara keseluruhan, keempat bahkan ketika mempertimbangkan
model regresi OLS yang BLUE di atas frekuensi perdagangan sebagai variabel
menunjukkan ketidak konsistenan variabel- moderasi, pengaruhnya semakin signifikan,
variabel yang mempengaruhi Tobin’s Q (6) profitabilitas (yang diproksikan oleh
brokerage house untuk data cross- net profit margin) berpengaruh positif
sectional dan data panel. Akan tetapi terhadap Tobin’s Q dan menjadi semakin
secara spesifik, model regresi OLS yang signifi kan keti ka mempertimbang kan
BLUE untuk data cross-sectional 2008 usia brokerage house, (7) proporsi utang
dan 2009 menunjukkan secara konsisten jangka panjang dari total utang
bahwa current ratio berpengaruh negatif berpengaruh positif terhadap Tobin’s Q
dan signifikan terhadap Tobin’s Q yang berimplikasi bahwa tambahan
brokerage house, sebaliknya dalam manfaat dari utang jangka panjang lebih
model regresi OLS yang BLUE untuk tinggi daripada tambahan biayanya, (8)
data panel, likuiditas yang ditunjukkan semakin tinggi earnings per share,
oleh quick ratio juga menunjukkan semakin tinggi Tobin’s Q, (9) semakin

Vol. 7, No. 2, Juli 2012


AUDI 174
Jurnal Akuntansi & Bisnis
tinggi kepemilikan manajerial, semakin Hackman, JR. 2005. Groups That Work,
tinggi Tobin’s Q brokerage house. San Francisco, CA: Jossey-Bass.

REFERENSI Hartawan, Ny. 2011. “Variabel-Variabel


Ali, S. 2004. "Price Adjustment Process yang Mempengaruhi Nilai
during Technology Bubble - A Tale Perusahaan Brokerage House di
of Two Markets", Eight Capital Indonesia: Studi Empiris Terhadap
Markets Conference, Vashi, India. Data Cross-Sectional dan Data
Panel Brokerage House yang
Ananta, PA, 2011, “Pengaruh Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Profitabilitas, Struktur Modal, dan Tahun 2007 Sampai 2009. Skripsi
Umur Perusahaan terhadap Fakultas Ekonomi Universitas
Return Saham di Industri Manufaktur Udayana.
di Bursa Efek Jakarta”, Skripsi
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Stock Exchange. 2010. IDX
Udayana Yearly Statistics 20 10,
. www.IDX.co.id
Barnhart, S. W. dan Rosenstein S. 2008.
“Board Composition, Managerial Iturriaga, F. J.L., dan Sanz J. A. R. 2008.
Ownership, and Firm Performance: “Ownership Structure, Corporate
An Empirical Analysis”. Financial Value and Firm Investment: a
Review 33, pp. 1-16. Spanish Firms Simulataneous
Equations Analysis”. Working
Bodie, Kane, Marcus, 2009. Investments. Paper Universidad de Valladolid,
McGraw-Hill International Edition. pp. 1-32.

Cho, M. H. 2008. “Ownership Structure, Jensen, Mc. 1993. “The Modern


investment, and the corporate Industrial Revolution, Exit, and
value an empirical analysis”. The Failure of Internal Control
Journal of Financial economics, Systems”, Journal of Finance 48,
vol. 47, pp. 103-121. p.p. 831-880.

Chung, K.H. & Pruitt, S.W. 2004, “A Jensen, M. dan Meckling W. 1976.
Simple Approximation of Tobin's “Theory of the Firm: Managerial
Q”, Financial Management, 23(3), Behavior, Agency Cost and
p.p. 70-74. Ownership Structure”. Journal of
Financial Economics, vol. 3, pp.
Eisenberg et al. 2008. “Larger Board 305-360.
Size and Decreasing Firm Value in
Small Firms”. Journal of Financial Jones, E, Danbolt, JO, Hirst IAN. 2004.
Economics, pp. 35-54. “Company Investmet Announcements
and The Market Value of The
Fuerst, Oren dan Kang, Sok Hyon. 2000. Firm”, The European Journal of
Corporate Governance, Expected Finance 10, p.p. 437-452.
Operating Performance, and Pricing.
Working Papers Yale School of Lang, L.H.P., Stulz, R.M, dan Walkling,
Management. pp. 1-38. R.A. 1989. “Managerial Performance,
Vol. 7, No. 2, Juli 2012
AUDI 175
Jurnal Akuntansi & Bisnis
Tobin’s Q, and The Gains From Ross, SA, Westerfield, RW, Jaffe, J, dan
Successful Tender Offers”, Journal Jordan, BD .2008. Modern Financial
of Financial Economics, p.p 137- Management, McGraw-Hill
154. International Edition.

Lindenberg, E., & Ross, S. 1981. Smith, C, dan Watts, RL, 2006, “The
“Tobin's q ratio and industrial Investment Opportunity Set and
organization”, Journal of Business, Corporate Financing, Dividend, and
54(1): 1-32. Compensation Policies”, Journal of
Financial Economics 32, p.p. 263-
Lipton, M, dan Lorsch, JW, 2005. “A 292.
Modest Proposal for Improved
Corporate Governance”, Business Steiner, ID. 2002. Group Process and
Lawyer, no.1, p.p. 59-77. Productivity, New York: Academy
Press.
Maryatini, Ni Wayan. 2006. “Pengaruh
Struktur Modal dan Capital Studenmund. 2006. Comm7033 Quantitative
Expenditure terhadap Nilai Perusahaan Methods. 2nd Edition. Sydney:
Manufaktur dengan Growth Pearson Education Australia.
Opportunity Tinggi dan Growth
Opportunity Rendah yang Go Suranta, Eddy dan Pratana, Puspita
Public di Bursa Efek Jakarta Merdistusi. 2004. “Income
Periode 2000-2004”. Skripsi Smoothing, Tobin’s Q, Agency
Fakultas Ekonomi Universitas Problems dan Kinerja Perusahaan”.
Udayana. Makalah Disampai kan dalam
Simposium Nasional Akuntansi
Mehran, H., dan Cole R. A. 2008. “The VII. Bali, 2 – 3 Desember.
Effect of Changes in Ownership
Structure on Performance: Evidence Tobin, J, and Brainard, W.C. 1968.
from the Thrift Industri”. Journal “Pitfalls in Financial Model
of Financial Economics 50, pp. Building”, American Economic
291-317. Review, 58, May, pp. 99-122.

Morck, R, Shleifer, A, dan Vishney, RW. Weiss, HM. 2010. “Learning Theory and
1988. “Management Ownership and Industrial and Organisasional
Market Valuation: An Empirical Psycology”, Handbook of
Analysis” Journal of Financial Industrial and Organizational
Economics 20, p.p. 293-315. Psycology Vol.1 p.p 172-173.

Reilly, FK, dan Brown, KC. 2009. Yermack, D, 1996, “Higher Market
Investment Analysis and Portfolio Valuation of Companies with a
Management, South Western Small Board of Directors”,
Cengage Learning. Journal of Financial Economics
40, p.p. 185-211.
Rosid, 2008, Analisis Laporan
Keuangan, Jakarta: Mercubuana
Press.
Vol. 7, No. 2, Juli 2012
AUDI 176
Jurnal Akuntansi & Bisnis
Lampiran 1: Faktor dan Variabel yang Diduga Mempengaruhi Market Power (Tobin’s
Q) Brokerage House yang Dimasukkan dalam Model Pertama*
Faktor Variabel Status
Market Power Tobin’s Q Variabel Terikat
Usia Brokerage House Usia Brokerage House per Variabel Bebas
Tanggal Akta Notaris
Tipe Investor Investor Individual Variabel Bebas
Investor Institusional Variabel Bebas
Kepemilikan Manajerial Persentase Kepemilikan Variabel Bebas
Manajerial
Lisensi Brokerage House Pialang Variabel Bebas
Penjamin Emisi Efek Variabel Bebas
Manajer Investasi Variabel Beba
Perdagangan Saham Volume Perdagangan Variabel Bebas
Nilai Perdagangan Variabel Bebas
Frekuensi Perdagangan Variabel Bebas
Hari Perdagangan Variabel Bebas
Kapitalisasi Saham Kapitalisasi Saham Variabel Bebas
Rasio Likuiditas Current Ratio Variabel Bebas
Quick Ratio Variabel Bebas
Cash Ratio Variabel Bebas
Rasio Solvabilitas Total Debt to Total Asset Ratio Variabel Bebas
Rasio Struktur Pendanaan Debt to Equity Ratio Variabel Bebas
Proporsi Utang Jangka Panjang Variabel Bebas
dari Total Utang
Rasio Aktivitas Assets Turnover Variabel Bebas
Accounts Receivable Turnover Variabel Bebas
Rasio Profitabilitas Return on Assets Variabel Bebas
Return on Equity Variabel Bebas
Operating Profit Margin Variabel Bebas
Net Profit Margin Variabel Bebas
Rasio Pasar Earnings per Share Variabel Bebas
Price to Earnings Ratio Variabel Bebas
Price to Book Ratio Variabel Bebas
Ukuran Perusahaan Total Assets Variabel Bebas
Total Equity Variabel Bebas
Total Sales Variabel Bebas
Ln Total Assets Variabel Bebas
Ln Total Equity Variabel Bebas
Ln Total Sales Variabel Bebas
Growth Opportunity Market Value of Equity / Book Variabel Bebas
Value of Equity

Vol. 7, No. 2, Juli 2012


AUDI 177
Jurnal Akuntansi & Bisnis

Anda mungkin juga menyukai