Reno Fadilla Rudian Putra - Mineral Exploration
Reno Fadilla Rudian Putra - Mineral Exploration
Disusun Oleh :
Reno Fadilla Rudian Putra (03411840000046)
eksplorasi alam:
• ekstraktif
• berisiko tinggi
• pengembalian tinggi ada dua jenis eksplorasi:
• Jika dilihat dari kedalaman 0-200 meter, dan metode yg digunakan ialah geofisika maka
dapat dilihat untuk kolom Drill Target warna merah (geofisika) makin ke bawah artinya
semakin berkembang, sedangkan untuk District Scale metode geofisika (warna merah)
tetap digunakan. Begitu juga dengan warna yang lain dapat dilihat dalam gambar di atas.
• Sedangkan yang memiliki kandungan terbesar ialah dikedalaman 51-100 meter, dimana
pada kedalaman tersebut menggunakan metode geofisika, geogical mapping, dan
extrapolated known mineralization.
• Anomali area 1, Anomali Au Tinggi memiliki trend NE, Anomali Au berhubungan
dengan mgrDIO-SLM yang mengalami perubahan lemah, Anomali Tembaga terdistribusi
dengan baik.
• Anomali daerah 2, Anomali Cu Sedang cenderung dari daerah
• Anomali Prospek 3, Tumpang tindih tinggi Anomali Cu Sangat Tinggi dengan Au
Sedang di daerah SE menunjukkan bahwa sumber yang berasal dari daerah
• Anomali Hulu 4, Daerah SW memiliki Anomali Cu sedang. Anomali ini terkait dengan
mgrDIO Kloritik.
• Sedangkan daerah barat (daerah anomali 5) memiliki anomali Cu yang tinggi yang
berasosiasi dengan magnetit-sililca klorit terubah porphylAN.
Gambar di atas merupakan vertikal model dari porfiri ke atas, ke zona steam dan quartz.
Porfiri akan ekonomik ketika berada di suatu struktur tertentu atau di suatu magma chamber
yang kaya akan emas. Sehingga ketika porfiri melewati suatu struktur tersebut akan
terakumulasi disana. Pada high sulfidation biasanya ada struktur utama yang muncul ke
permukaan dan karakteristiknya lebih sempit dibanding conduit structure. Low sulfidation
karena struktur nya tipis akan terkonsentransi menjadi high grade, walaupun zona nya sempit
tapi akan mempunyai wilayah high grade yang tinggi. IP memiliki parameter, bisa digunakan
untuk mendeteksi sulfide yang bertemu dengan emas. Emas biasanya terjebak pada daerah
yang disebut dengan defect crystal structure.
Ground magnetic survey merupakan survei yang simple dan lebih murah biayanya. Di
ground magnetic juga dilakukan beberapa filtering. Contohnya ada di intrusi yang dapat
memberikan anomaly magnetic, dimana anomalinya tentunya bisa high ataupun low
tergantung polarisasi geological nya. Yang paling umum ground magnetic di Indonesia
adalah reduce to the pole, karena lokasinya tidak benar-benar berada di pole namun lebih
dekat dengan ekuator. Jadi filter reduce to the pole ini membuat anomali atau benda yang
dipresentasiin tersebut benar-benar berada di posisinya berikut dengan geometri nya. Ground
magnetic ini bisa dilakukan di ground atau sorborne, tergantung dari eksplorasinya.
Metode IP intinya metode geolistrik, ketika suatu aliran listrik dialirkan ke ground dan dapat
dimanfaatkan untuk mendeteksi mineralisasi emas. Pada metode IP ini terdapat 2 output, yaitu
chargeability dan resistivity. Pada metode ini biasanya menggunakan time domain, misalnya
menginjeksi selama 2 detik dan meng-off kan nya selama 2 detik. Polarization material akan
menyimpan arus listrik tersebut, ketika dialiri listrik akan menjadi seperti baterai yang memiliki
kutub positif dan negatif. Energi listrik yang disimpan tidak langsung hilang, namun akan
menurun perlahan.