Anda di halaman 1dari 7

Harga Pokok Proses II: Konsep yang Diperluas

CONTOH Metode RATA_RATA (AVERAGE) – Ada produk dalam proses awal


PT. Anugrah Ilahi mengolah produk melalui 2 departemen, yaitu departemen A dan B. Produk yang
selesai diolah di dep. A langsung ditransfer ke dep. B dan produk yang selesai di Dep. B langsung
ditransfer ke gudang produk selesai. Perusahaan menggunakan metode harga pokok proses dalam
menghitung harga pokok produknya.
Berikut ini informasi yang berkaitan dengan penyusunan harga pokok produksi selama bulan Juli
2008:
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Departemen A Departemen B
Data produksi
produk dalam proses awal:
Biaya bahan baku 100%, BK 40% 4.000 kg
Biaya bahan baku 100%, BK 20% 6.000 kg
Unit yang dimasukkan dalam proses 40.000 kg
Unit yang diterima dari dep.A 35.000 kg
Unit yang ditambahkan dalam proses dep.B 5.000
Unit yang ditransfer ke gudang 44.000
Unit dalam proses akhir:
BB 100 %, konversi 60 % 9.000
BB 100%, konversi 30% 2.000

Harga pokok produk dalam proses awal


Harga pokok dari dep. A $ 40.000
Biaya bahan baku $ 14.000 12.000
Biaya tenaga kerja 6.560 10.280
Biaya overhead pabrik 11.000 4.600
Biaya yang terjadi selama periode ini:
Biaya bahan baku $ 140.000 $ 80.000
Biaya tenaga kerja langsung 50.000 70.000
Biaya Overhead pabrik 90.000 40.000
======================================================================
===============
Berdasarkan informasi tersebut, anda diminta untuk:
1. Menghitung harga pokok produksi dengan metode rata-rata
2. Membuat jurnal yang diperlukan.

Perhitungan harga pokok produksi dep. A :


======================================================================
===============
unsur Yang melekat Biaya produksi total unit biaya
biaya produksi pd proses awal saat ini biaya equiv per kg
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
bahan baku $ 14.000 $ 140.000 $ 154.000 44.000 $ 3,5
tkl 6.560 50.000 56.560 40.400 1,4
BOP 11.000 90.000 101.000 40.400 2,5
total 31.560 280.000 311.560 $ 7,4
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Unit equivalent= BB = 35.000 + (100% X 9.000) = 44.000
Konversi = 35.000 + (60% x 9.000) = 40.400

Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke dep. B:


35.000 Kg x $ 7,4 = $ 259.000
Harga pokok produk dalam proses akhir:
BBB : 100% x 9.000 x $ 3,5 = $ 31.500
BTK : 60% x 9.000 x 1,4 = 7.560
BOP : 60% x 9.000 x 2,5 = 13.500 52.560
-----------
$ 311.560
===========
Perhitungan harga pokok produksi dep. B :
======================================================================
===============
unsur Yang melekat Biaya produksi total unit biaya
biaya produksi pd proses awal saat ini biaya equiv per kg
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
HP dr dep.A $ 40.000 $259.000 $ 299.000 46.000 $ 6,5
Bahan baku 12.000 80.000 92.000 46.000 2
tenaga kerja 10.280 70.000 80.280 44.600 1,8
overhead pabrik 4.600 40.000 44.600 44.600 1
total $ 66.880 $ 449.000 $ 515.880 $ 11,3
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Unit equivalent = BB = 44.000 + (100% x 2.000) = 46.000
Konversi = 44.000 + (30% x 2.000) = 44.600

Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke gudang:


44.000 x $ 11,3 = $ 497.200
Harga pokok produk dalam proses akhir:
Dari Dep. A : 2.000 x 100% x $ 6,5 = $ 13.000
Biaya yang ditambahkan oleh dep. B:
BB : 2.000 x 100% x $ 2 = $ 4.000
BTK: 2.000 x 30% x $ 1,8 = $ 1.080
BOP: 2.000 x 30% x $ 1 = $ 600 $ 18.680
Total $ 515.880

CONTOH Metode PERTAMA MASUK PERTAMA KELUAR (FIFO)


Gunakan soal diatas.
Perhitungan Departemen A:
======================================================================
===============
unsur Biaya produksi unit biaya
biaya produksi saat ini equiv per kg
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
bahan baku $ 140.000 40.000 $ 3,5
TKL 50.000 38.800 1,289
BOP 90.000 38.800 2,32
--------------------------------------------------------------------------------------------------------- Total
$ 280.000 $ 7,11
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Unit Equivalen untuk metode FIFO = [(100% - Tk. Penyelesaian persediaan awal %) x produk
dalam proses awal]+ (produk jadi –produk dalam proses awal) + (% penyelesaian produk dalam
proses akhir x produk dalam proses akhir).

Unit equivalen BB= (0% x 4.000) + 31.000 + (100% X 9.000) = 40.000


Konversi = (60% x 4.000) + 31.000 + (60% x 9.000) = 38.800

Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke dep. B:


Harga pokok persediaan produk dalam proses awal $ 31.560
Biaya penyelesaian produk dalam proses awal:
BBB - -
BTK 60% x 4.000 x $ 1,289 = 3.093
BOP 60% x 4.000 x $ 2,32 = 5.567 $ 40.220
Harga pokok produk dari produksi saat ini:
31.000 Kg x $ 7,11 = $ 220.356
-------------
Harga pokok yang ditransfer ke dep.B $ 260.576

Harga pokok produk dalam proses akhir:


BBB : 100% x 9.000 x $ 3,5 = $ 31.500
BTK : 60% x 9.000 x $ 1.289 = $ 6.959
BOP : 60% x 9.000 x $ 2,32 = $ 12.526 $ 50.985
-------------
$ 311.561
==========
Perhitungan harga pokok produksi dep.B
======================================================================
===========
unsur Biaya produksi unit biaya
biaya produksi saat ini equiv per kg
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Dari dep.A $ 260.576 40.000 $ 6,514
Bahan baku 80.000 40.000 2,00
TKL 70.000 43.400 1,613
BOP 40.000 43.400 0,922
------------------------------------------------------------------------------------------------------ Total
$ 450.576 $ 11,049
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Unit equivalent BB = (0% x 6.000) + 38.000 + (100 % X 2.000) = 40.000
Konversi = (80% x 6.000) + 38.000 + (30% x 2.000) =43.400

Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke gudang:


Harga pokok persediaan produk dalam proses awal $ 66.880
Biaya penyelesaian produk dalam proses awal:
BBB -
BTK 8% x 6.000 x $ 1,613 = 7.742
BOP 80% x 6.000 x $ 0,922 = 4.424
------------
$ 79.046
Harga pokok produk dari produksi saat ini:
38.000 Kg x $ 11,049 $ 419.860
-------------
Harga pokok yang ditransfer ke Gudang $ 498.906

Harga pokok produk dalam proses akhir:


harga pokok dari dep. A = 2.000 x $ 6,514 = $ 13.029
BB : 100% x 2.000 x $ 2,00 = 4.000
BTK : 30% x 2.000 x $ 1,613 = 968
BOP : 30% x 2.000 x $ 0,922= 553 $ 18.550
----------
$ 517.456
===========
Perlakukan Barang dalam Kondisi Tertentu

Adanya Produk Hilang Dalam Proses


Untuk mencatat adanya pengaruh produk hilang selama proses produksi diadakan pembedaan
antara produk hilang dalam proses sebagai berikut :

1)  Produk Hilang Awal Proses


Dalam hal ini pengaruhnya ke perhitungan harga pokok adalah :
Di departemen Awal :
Produk yang hilang awal tidak dihitung dalam menentukan jumlah unit ekuivalen.
Di Departemen Lanjutan : (dept 2 dst)
Harga pokok dari departemen sebelumnya disesuaikan dengan jumlah satuan setelah adanya
produk hilang.

2)  Produk Hilang Akhir Proses


a. Apabila produk hilang terjadi pada akhir proses mempunyai pengaruh terhadap perhitungan
harga pokok produksi untuk departemen awal maupun lanjutan.
b. Produk hilang tersebut tetap diperhitungkan dalam unit ekuivalen karena dianggap telah ikut
menyerap biaya-biaya produksi.
c. Harga pokok produk hilang tersebut diperhitungkan ke harga pokok produk selesai yang
ditransfer dari departemen produksi yang bersangkutan ke departemen produksi berikutnya.

Adanya Produk Rusak Dalam Proses (Spoiled Goods)


Produk rusak adalah produk yang mutunya tidak sesuai dengan standar mutu yang telah
ditentukan dan tidak dapat diperbaiki lagi. Adapun perlakuan terhadap produk rusak adalah :

1. Apabila produk rusak tidak laku dijual maka produk rusak tersebut diperlakukan sebagai
produk hilang akhir proses.

2. Apabila produk rusak mempunyai harga jual maka perlakuan terhadap produk rusak tersebut
sebagai berikut :
a. Nilai jual produk rusak dicatat untuk mengurangi biaya-biaya produk pada departemen tempat
terjadinya produk rusak tersebut. Dasar pembagian kepada masing-masing jenis biaya produksi
adalah perbandingan unit ekuivalen maka produk rusak tersebut tetap diperhitungkan.
b.  Kerugian atas produk rusak (selisih harga pokok dengan harga jual) dicatat sebagai biaya
overhead yang sesungguhnya di departemen tempat terjadinya produk rusak. Pencatatan ini
dipakai apabila biaya overhead pabrik dibebankan ke produk atas dasar tarif yang ditentukan
dimuka.
c.  Nilai jual produk rusak dicatat sebagai pendapatan di luar usaha, produk rusak tetap
diperhitungkan dalam unit ekuivalen.

Adanya Produk Cacat Dalam Proses (Defective Goods)


Produk cacat yaitu produk yang kondisinya rusak atau tidak memenuhi ukuran mutu yang sudah
ditentukan, tetapi masih dapat diperbaiki secara ekonomis menjadi produk yang baik kembali,
dalam arti biaya perbaikannya lebih rendah dibandingkan kenaikan nilai yang diperoleh dengan
adanya perbaikan.
Perlakuan produk cacat tergantung penyebab timbulnya produk cacat, yaitu :
1.  Produk Cacat Bersifat Normal
Semua biaya perbaikan diperlakukan sebagai elemen biaya produksi dan digabungkan dengan
elemen biaya produksi yang ada pada departemen tersebut.
2.  Produk Cacat Karena Kesalahan
Perlakan biaya perbaikan tidak boleh dikapitalisasi ke dalam biaya produksi, akan tetapi harus
diperlakukan sebagai elemen rugi produk cacat.

Anda mungkin juga menyukai