Dibuat Oleh :
Irfan Adhamsyah
20150134
Dosen Pengasuh :
FAKULTAS MAP
UNIVERSITAS SJAKHYAKIRTI
PALEMBANG
2021
PERKEMBANGAN SISTEM POLITIK DI INDONESIA
ABSTRAK
I. Pendahuluan
Dewasa ini semakin banyak orang yang menyadari bahwa politik merupakan hal
yang melekat pada lingkungan hidup manusia. Sadar atau tidak, mau tidak mau,
politik ikut memengaruhi kehidupan kita sebagai individu maupun sebagai bagian
dari kelompok masyarakat.
Ada pihak yang memerintah, ada pula yang menaati pemerintah; yang satu
memengaruhi, yang lain menentang, dan hasilnya berkompromi; yang satu
menjanjikan, yang lain kecewa karena janji tidak dipenuhi; berunding dan tawar-
menawar; yang satu memaksakan putusan berhadapan dengan pihak lain yang
mewakili kepentingan rakyat yang berusaha membebaskan; yang satu menutupi
kenyataan yang sebenarnya (yang merugikan masyarakat atau yang akan
mempermalukan) pihak lain berupaya memaparkan kenyataan yang
sesungguhnya, dan mengajukan tuntutan, memperjuangkan kepentingan,
mencemaskan apa yang akan terjadi. Semua ini merupakan perilaku politik.
II. Pembahasan
(2) perkembangan politik di Indonesia pada masa Orde Baru berserta penyebab
dan dampaknya serta hubungannya dengan pelanggaran norma dan nilai dalam
masyarakat.
Indonesia memiliki sistem politik demokrasi, tetapi yang diterapkan tidak seperti
negara lain yang menggunakan sistem demokrasi, melainkan demokrasi yang
sesuai dengan bangsa Indonesia, yaitu Demokrasi Pancasila. (Sunarso:2015)
Badan Yudikatif sebenarnya lebih bersifat teknis yuridis dan termasuk bidang
ilmu hukum daripada bidang ilmu politik. Namun kekuasaan badan yudikatif
hubungannya erat dengan kekuasaan badan legislatif dan eksekutif serta dengan
hak dan kewajiban individu. (Wikipedia:2013)
2.2. Perkembangan Politik Masa Orde Baru
Winarno (2007:76) menjelaskan bahwa pada 1968, MPR secara resmi melantik
Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik
kembali secara berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983,1988, 1993, dan 1998.
Presiden Soeharto memulai "Orde Baru" dalam dunia politik Indonesia dan secara
dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang
ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya.
Begitu kuatnya kekuasaan politik Soeharto yang ditopang oleh birokrasi dan
militer membuat struktur politik tidak berfungsi sebagaimana seharusnya. Politik
dan pemerintahan yang didominasi oleh birokrasi dan militer yang pada
perkembangan selanjutnya mempresentasi pada diri Soeharto. Ini telah
memandulkan fungsi-fungsi struktur politik demokrasi hingga hanya sebagai
pelayan atas keinginan-keinginan Soeharto dan kroni-kroninya.
III. Penutup
Berdasarkan pembahasan yang sudah dijelaskan secara spesifik, pada bagian ini
akan dijelaskan dengan singkat mengenai (1) simpulan dan (2) saran dari artikel
ini tentang pendidikan politik dalam pemilu.
3.1. Kesimpulan
Orde Baru yang telah berlangsung selama 32 tahun oleh presiden Soeharto
mengalami perkembangan dan penurunan dalam kinerja pemerintah terutama
dalam perekonomian.
Di samping itu sistem kemiliteran (ABRI) memiliki peran penting dalam Orde
Baru dalam menopang kekuasaan otoriter Orde Baru. Namun yang menjadi krisis
dan keretakan sistem Orde Baru ialah krisis ekonomi dan moneter serta kegagalan
pemerintah dalam merespon dan mengatasi krisis tersebut sehingga membuat
legitimasi pemerintahan Soeharto hancur berantakan.
3.2. Saran
Melalui artikel ini, kita dapat mengambil tindakan yang bijak dan lebih peduli
terhadap setiap kebijakan yang diputuskan pemerintah. Karena melalui Orde Baru
kita dapat mengambil sebuah perubahan terutama dalam bidang perekonomian
dimana pada masa Orde Baru sistem pemerintahannya berakhir dengan krisis
moneter. Dengan berakhirnya krisis moneter tersebut berakhir pula sistem
pemerintahan Orde Baru, maka sebuah perubahan itu perlu dilakukan secepat
mungkin dalam mengambil setiap keputusan.
Selanjutnya, berkaca dari sistem politik pada masa Orde Baru yang menyebabkan
Hak Asasi Manusia (HAM) masyarakat Indonesia hilang, penegakan HAM harus
digencarkan tidak hanya dari rakyat tetapi juga dari pemerintah karena hal
tersebut merupakan tanggungjawab bersama. Hak Asasi Manusia merupakan hak
kodrati manusia yang harus dijunjung tinggi dan tegakkan. Untuk dapat
menegakkan HAM di Indonesia, ada beberapa hal yang diperlukan, yaitu: