Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SPHYGMANOMETER

KELOMPOK 1
Disusun oleh :

1. Ariq Naufal Syofandi


2. Hibatullah
3. Jeri Rahmadani
4. Muhammd Agung Prasetyo
5. Muhammad Raihan
6. Lola Permata Sari Pasaribu
7. Afifah Taurusyaf
8. Odi Dwi Yussendra
9. Iksan Azhari
10. Novrizal Mahendry

PRODI DIII TEKNIK ELEKTROMEDIK


POLTEKES SITEBA PADANG
2021/2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumwr.wb
Puji syukur kita ucapkan ke pada allah SWT yang telah melimpahkan
rahmatnya kepada kita semua sehingga kita masih bisa menghirup segarnya udara di
pagi hari. Tidak lupa juga kita ucapkan shalawat beserta salam kita kepada Nabi besar
kita Nabi Muhammad SAW dengan mengucapkan allahumashali’ala Muhammad
wa’alaalisaidina Muhammad karna berkat beliaulah kita dapat merasakan zaman yang
begitu luar biasa. Dan juga teman-teman satu yang sudah mau bekerja sama dalam
menyelesaikan tugas ini dengan materi berjudul“ SPHYGMANOMETER “.
Tidak lupa pula kami mengucapkan terimakasih kepada dosen matakuliah
‘’Peralatan terapi dasar ‘’ yang telah memberikan tugas kepada kami untuk
menyelesaikan makalah ini.

Padang, 05,oktober 2021

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG...........................................................................1
1.2. RUMUSAN MASALAH.......................................................................1
1.3. TUJUAN................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................2
2.1. PENGERTIAN......................................................................................2
2.2. TEKNIK PENGUKURAN...................................................................3
2.3. PRINSIP KERJA..................................................................................3
2.4. KLASIFIKASI TEKANAN DARAH..........................................................3
2.5. PERBANDINGAN TENSIMETER MANUAL DAN TENSIMETER
DIGITAL.......................................................................................................4
2.6. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN...............................................4
2.7. KOMPONEN PENYUSUN TENSIMETER DIGITAL....................4
2.8. PENGOPRASIAN (SOP)......................................................................5
2.9. SEJARAH TENSIMETER DIGITAL................................................5
BAB III PENUTUP......................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................6

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan menjadi kebutuhan mutlak bagi setiap manusia, baik kesehatan jasmani
maupun kesehatan rohani. Hal itu pada dasarnya membutuhkan pengetahuan. Oleh
karena itu, pengetahuan tentang kesehatan menjadi bagian yang sangat penting untuk
mendukung proses kerja tensimeter digital dan fungsi-fungsi bagian dari tensimeter
digital di dalam menghadapi perubahan situasi dan kondisi yang berkembang dengan
cepat. Salah satu sumber pengetahuan penting yang dapat menunjang proses kesehatan
yang baik adalah tensimeter.
Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah pada manusia.
Berdasarkan fungsi yang sangat penting tersebut maka harus ada pengetahuan yang benar
tentang tensimeter agar berguna dengan baik dan digunakan secara tepat. Menurut
perkembangan era globalisasi tensimeter pun ikut berkembang, mulai dari tensimeter
aneroid (jarum) kemudian tensimeter air raksa dan sekarang tensimeter digital.
Tensimeter digital mempunyai keunggulan daripada tensimeter aneroid dan tensimeter
air raksa. Tensimeter digital penggunannya lebih gampang daripada tensimeter yang lain.
Tensimeter sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari , seperti dalam bidang
pendidikan dan kesehatan. Dokter dan semua lembaga kesehatan sangat memerlukan
tensimeter untuk mengukur tekanan darah pasien dan sebagai alat pembelajaran di
bidang pendidikan. Hipertensi atau darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang
paling banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Angka kematian yang di cetuskan
oleh hipertensi juga sangat tinggi. stroke, gagal jantung adalah beberapa contoh penyakit
yang penyebab awalnya adalah hipertensi. Penyakit komplikasi diatas terjadi biasanya
dikarenakan kurangnya kesadaran penderita hipertensi untuk secara rutin mengontrol
tekanan darahnya, baik itu di puskesmas atau mengecek sendiri menggunakan tensimeter
pribadi. Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting
dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, baik di rumah sakit
ataupun di sarana pelayanan kesehatan lainnya. Oleh karena itu,
2 kondisi maupun fungsi alat kesehatan harus dalam keadaan baik agar dapat
mendukung pelayanan medik prima pada sarana pelayanan kesehatan tersebut. Untuk
mencapai hal tersebut peralatan kesehatan perlu dikelola, dipelihara, diuji dan dikalibrasi
dengan baik dan benar secara berkala dengan mendayagunakan teknisi elektromedis
iv
sebagai tenaga utama dalam upaya pemeliharaan, pengujian, dan kalibrasi peralatan
kesehatan melalui pelayanan teknik elektromedik.

B. Rumusan Masalah
Dapatkah mahasiswa memahami prinsip kerja, teknik pemeliharaan, perbaikan, blok
diagram alat tensimeter baik aneroid, raksa maupun digital?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui kegunaan tensimeter digital.
2. Mengetahui jenis-jenis tensimeter yang sering digunakan.
3. Mengetahui cara kerja tensimeter digital
4. Mengetahui cara pengoperasian dan pemeliharaan tensimeter digital.
5. Mengetahui sejarah tensimeter digital

v
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Tensimeter
merupakan salah satu alat paling vital dalam dunia kesehatan. Hampir dalam setiap
pemeriksaan awal, perawat akan menggunakan tensimeter untuk mengukur tekanan
darah pasien. Tensimeter adalah suatu alat medis yang digunakan untuk mengukur
tekanan darah, tekanan darah atas (sistol) dan tekanan darah bawah (diastol). Nilai
normal dari tekanan darah atas adalah 120 mmHg dan tekanan darah bawah adalah
80 mmHg. Alat ini dapat diletakkan di ruang pemeriksaan atau klinik maupun di
bangsal. Pada umumnya, setelah dokter maupun perawat memeriksa tekanan darah
kita, mereka akan memberitahukan kepada kita hasil pengukuran Tekanan Darah
dengan menyebutkan Tekanan Sistolik dan Tekanan Diastoliknya baik secara lisan
maupun tulisan. Contohnya 120/80. Dari contoh angka tersebut, maka kita dapat
mengetahui bahwa Tekanan Sistolik adalah 120mmHg dan Tekanan Diastolik adalah
80mmHg. Perkembangan teknologi yang semakin maju, menyebabkan bentuk dan
ragam jenis tensimeter pun ikut berubah. Yang paling mencolok tentu saja, dari segi
desain dan teknologi. Sehingga penggunaannya pun kian praktis tidak lagi dipompa,
karena menggunakan metode digital. Dengan adanya perkembangan teknologi
tensimeter membuat kita tidak perlu lagi pergi ke dokter hanya untuk sekedar
mengukur tekanan darah. Pengukuran tekanan darah sekarang bisa dilakukan di
rumah, di kantor atau bahkan di dalam mobil. Hasil pengukurannya pun cepat dan
langsung mengetahui angka tekanan darah pada monitor tensimeter. Sementara pada
model lama, pengguna harus mulai dengan mereka-reka dan merasakan denyutan
nadi sebelum memasangkan tensimeter. Tensimeter Digital Merupakan sebuah alat
pengukur tensi darah secara digital/ elektronis. Alat kesehatan tersebut gunanya
untuk mengukur tensi darah secara mudah dan langsung menunjukkan angka tensi
darah dengan hasil yang akurat. Pengukur Tekanan darah Digital ini Beroperasi
dengan menggunakan tenaga Baterai, hasil pengukurannya pun dapat langsung
terlihat pada layar monitor yang memunculkan angka pengukuran Tekanan Darah.
Dipergunakan untuk pemeriksaan pasien hipertensi, anemia, dan lain sebagainya.
Tensimeter 4 digital lebih canggih dan praktis dipergunakan, namun harganya
memang lebih mahal dibandingkan dengan yang konvensional. Tensimeter ini sangat
mudah digunakan sehingga siapapun dapat memakainya sendiri dan memperoleh
hasil yang akurat tanpa harus repot-repot pergi ke pusat kesehatan atau dokter jika
vi
hanya untuk mengecek tensi darah. Apalagi kalau sudah divonis penakit tekanan
darah tinggi, alat ini mutlak adanya untuk mencegah kenaikan tekanan darah dan
untuk memberikan peringatan dini jika tekanannya mulai bergerak naik. Tekanan
darah merupakan faktor yang amat penting pada system sirkulasi. Peningkatan atau
penurunan tekanan darah akan mempengaruhi homeostatsis di dalam tubuh. Tekanan
darah selalu diperlukan untuk daya dorong mengalirnya darah di dalam arteri,
arteriola, kapiler dan sistem vena, sehingga terbentuklah suatu aliran darah yang
menetap.1 Jika sirkulasi darah menjadi tidak memadai lagi, maka terjadilah gangguan
pada system transportasi oksigen, karbondioksida, dan hasil-hasil metabolisme
lainnya. Di lain pihak fungsi organ-organ tubuh akan mengalami gang uan
sepertigangguan pada proses pembentukan air seni di dalam ginjal ataupun
pembentukan cairan cerebrospinalis dan lainnya. Terdapat dua macamkelainan
tekanan darah darah, antara lain yang dikenal sebagai hipertensiatau tekanan darah
tinggi dan hipotensi atau tekanan darah rendah.
1Hipertensi telah menjadi penyakit yang menjadi perhatian di banyak Negaradi dunia,
karena hipertensi seringkali menjadi penyakit tidak menular nomor satu di banyak
negara.
 Tekanan darah pada manusia :
1. Laki – laki : 100 – 120 (sistole) 80 – 100 (diastole)
2. Perempuan : 90 – 110 (sistole) 70 – 90 (diastole)
 Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan
dalam keadaan duduk atau berbaring.
 Tensimeter ada 3 macam :
1. Tensimeter Aneroid
2. Tensimeter Air Raksa
3. Tensimeter Digital

CARA MENGHINDARI KESALAHAN PENGUKURAN PADA TENSIMETER


DIGITAL:
1. Jangan makan, merokok, dan berolah raga selama 30 menit sebelum dilakukan
pengukuran.
2. Beristirahatlah selama 15 menit sebelum mengulang pengukuran berikutnya.
3. Hindari pengukuran tekanan darah pada saat pasien mengalami stress.

vii
4. Singsingkan lengan baju pasien sebelum memulai pengukuran.
5. Pengukuran sebaiknya dilakukan di dalam ruangan yang tenang
6. Pasien dalam keadaan santai dan dalam posisi duduk.
7. Letakkan tangan kiri di atas meja atau di atas tangan kursi sedemikian rupa sehingga
manset berada dalam posisi yang sejajar dengan jantung.
8. Tetap tenang dan tidak boleh berbicara selama pengukuran.
9. Jangan melakukan pengukuran setelah baru selesai mandi, minum alhokol atau
setelah berolah raga.
B. Teknik Pengukuran Tekanan Darah

Secara garis besar ada 2 jenis teknik pengukuran tekanan darah, yaitu secara invasive
dan non-invasive.
Pengukuran secara invasive dilakukan dengan cara menusukkan jarum cannula ke
pembuluh arteri. Kemudian cannula tersebut dihubungkan melalui selang ke sebuah
sistem yang memiliki electronic pressure transducer, dimana sistem tersebut akan
memonitor secara langsung tekanan dari darah yang mengalir pada selang. Keuntungan
sistem invasive ini adalah keakuratan yang tinggi dan kemampuan alat untuk memonitor
tekanan darah secara real-time. Kekurangannya adalah dibutuhkannya kemampuan yang
memadai untuk melakukan teknik ini dengan baik dan benar, karena besar dan
kompleksnya alat yang digunakan membuat teknik ini kurang sesuai untuk pemakaian
yang mementingkan kepraktisan. Teknik pengukuran secara non-invasive lebih mudah
dan praktis bila dibandingkan dengan pengukuran secara invasive, karena itu teknik ini
lebih sering digunakan walaupun memiliki tingkat keakuratan yang lebih rendah. Teknik
pengukuran ini dibagi menjadi 2 metode, yaitu metode auscultatory dan oscilometric.

1. Metode Auscultatory
Metode ini menggunakan 2 buah alat, yaitu sphygmomanometer dan sebuah
stetoskop. Pengukuran dilakukan dengan cara mengikat lengan dengan manset
(cuff) yang tersedia pada sphygmomanometer dan mendengarkan suara aliran darah
pada pembuluh arteri lengan dengan menggunakan stetoskop. Pertama manset
dilingkarkan di lengan atas pengguna dan dipompa hingga tekanan pada
sphygmomanometer menunjukkan angka di atas 180 mmHg, hal ini mengakibatkan
terhentinya aliran darah pada pembuluh arteri lengan. Kemudian cuff dikempeskan
perlahan-lahan dengan cara memutar knob pada pompa (bulb). Bila terdengar suara
viii
berdetak atau berdenyut (korotkoff sound) berarti darah sudah mulai sedikit
mengalir pada pembuluh arteri. Nilai tekanan yang ditunjukkan oleh
sphygmomanometer ketika suara detakan pertama terjadi adalah nilai tekanan
sistolik. Bila tekanan pada manset sudah cukup rendah maka darah dapat mengalir
lagi dengan lancar, dengan demikian suara berdetak tidak akan terdengar lagi.
Tekanan yang ditunjukkan oleh sphygmomanometer pertama kali suara menjadi
tidak terdengar adalah tekanan diastolik. Pengukuran dengan metode ini
membutuhkan bantuan ahli seperti dokter atau perawat yng sudah terlatih untuk
melakukan pengukuran ini, sehingga tingkat error dalam pengukuran kecil.
2. Metode Oscilometric
Metode ini mirip dengan metoda auscultatory namun yang digunakan untuk
mendeteksi denyutan pembuluh darah bukan stetoskop tetapi sebuah sensor
tekanan yang terubung dengan udara di dalam manset, sensor ini juga berfungsi
untuk mengukur tekanan pada manset. Umumnya metode ini menggunakan
sebuah sphtgmomanometer digital yang sudah dilengkapi dengan manset berikut
sensornya, serta layar untuk menampilkan hasil pengukuran.
Grafik pengukuran tekanan darah metode oscilometric 8 Langkah - langkah yang
dilakukan sama seperti metode auscultatory, ketika tidak ada darah yang mengalir
didalam arteri, tekanan udara pada manset bernilai relatif konstan. Saat darah mulai
mengalir, pembuluh arteri mulai berdenyut dan mengakibatkan perubahan tekanan udara
pada manset. Kuatnya denyutan isolasi dari pelan menjadi semakin kuat kemudian
memelan lagi sampai menjadi stabil ketika darah sudah mengalir dengan lancar.
Perubahan tekanan udara pada manset yang disebabkan oleh denyutan ini diubah oleh
sensor menjadi sinyal listrik dan dikalkulasi oleh sphygmomanometer digital untuk
mendapatkan nilai sistolik dan diastolik. Metode ini biasanya dilakukan secara otomatis
oleh sphygmomanometer digital sehingga menjadikan metode ini lebih praktis dan
pengguna dapat melakukannya sendiri di rumah. Namum kekurangannya adalah tingkat
error yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode auscultatory, karena
sphygmomanometer digital tidak dapat membedakan denyutan yang terjadi secara alami
dengan denyutan yang terjadi karena pengguna bergerak ketika pengukuran dilakukan.
Oleh sebab itu pengukuran dengan metode ini mengharuskan pengguna untuk diam
selama pengukuran dilakukan.
C. Prinsip Kerja

ix
Udara akan dipompa ke manset sekitar 20 mmHg di atas tekanan sistolik ratarata
( sekitar 120 mmHg untuk rata-rata ). Setelah itu perlahan-lahan udara akan
dilepaskan dari manset dengan mengendorkan knop pada tensimeter sehingga
menyebabkan tekanan dalam manset akan menurun. Secara perlahan manset akan
mengempes, kita akan mengukur osilasi kecil dalam tekanan udara dari manset
lengan. Tekanan sistolik merupakan tekanan di mana denyut nadi mulai terjadi atau
bisa dikatakan sebagai batas bawah. Kami akan menggunakan MCU untuk
mendeteksi titik di mana osilasi ini terjadi dan kemudian merekam tekanan dalam
manset. Kemudian tekanan dalam manset akan menurun lebih lanjut. Tekanan
diastolik akan diambil pada titik di mana osilasi mulai menghilang. Tensimeter
digital mempunyai 3 teori dasar, yaitu : 1) Metode Osilometri, yaitu Proses
pengukuran perubahan tekanan udara yang berada didalam manset yang disebabkan
oleh tekanan dari nadi.
2) Unit melakukan pengukuran MAP terlebih dahulu baru kemudian melakukan
penghitungan tekanan Systolic dan Diastolic.
3) Hasil pengukuran biasanya ditampilkan pada display LED atau pada layar
monitor.
D. Klasifikasi Tekanan Darah
Klasifikasi Tekanan Darah untuk Orang Dewasa Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik
(mmHg)
Hipotensi < 90 < 60 Normal 90 - 119 60 – 79 Prehipertensi 120 - 139 80 – 89
Hipertensi Tingkat 1 140- 159 90 – 99 Hipertensi Tingkat 2 160 - 179 100 – 109
Hipertensi Tingkat Darurat ≥ 180 ≥ 110 Berdasarkan Tabel Klasifikasi Tekanan
Darah diatas, Tekanan Darah yang Normal adalah berkisar antara 90mmHg sampai
119mmHg untuk Tekanan Sistolik, sedangkan untuk Tekanan Diastolik adalah
sekitar 60mmHg sampai 79mmHg. Tekanan darah dibawah 90/60 mmHg
dikategorikan sebagai Hipotensi (Hypotension) atau Tekanan Darah Rendah,
sedangkan diatas 140/90mmHg sudah dikategorikan sebagai Tekanan Darah Tinggi
atau Hipertensi (Hypertension).
E. Perbandingan Tensimeter Manual dan Tensimeter Digital

secara umum tensimeter ada dua jenis,


1. Tensimeter manual
 Tensimeter jarum atau jam
x
 Tensimeter raksa
2. Tensimeter digital
 Tensimeter digital di lengan
 Tensimeter digital di pergelangan Tensimeter Jarum
 Harga lebih murah bila dibandingkan dengan jenis lain (tergantung merk)
 Mudah dibawa (biasanya diberikan juga tas/kantong untuk penyimpanannya)
 Akurasi tinggi hingga 2mmHg
 Tidak rewel  Cocok untuk penderita hipertensi yang sangat tinggi > 250 mmHg
 Tahan lama asal jarumnya tidak terbentur/ jatuh
 Sparepart selain jarum/jam tensi cukup mudah dicari 10
 Penggunaan cukup sulit bagi pemula karena memerlukan latihan dulu
 Sulit bila akan mengukur sendiri, membutuhkan asisten terutama untuk manula
 Untuk hasil yang akurat harus menggunakan stetoskop sebagai alat bantu
Tensimeter Raksa
 Harga lebih mahal bila dibandingkan dengan tensimeter jarum/raksa (tergantung merk)
 Akurasi tinggi  Body tensi terbuat dari besi
 Cocok untuk penggunaan klinik
 Cocok untuk penderita hipertensi yang sangat tinggi > 250 mmHg
 Tidak cocok untuk dibawa bepergian, karena bentuknya yang panjang dan kaku
 Tahan lama asal tidak jatuh
 Bila tidak hati2 dalam penyimpanan dan perwatan kaca untuk pengukuran bisa pecah
 Sparepart selain kaca tensi cukup mudah dicari
 Penggunaan cukup sulit bagi pemula karena memerlukan latihan dulu
 Sulit bila akan mengukur sendiri, membutuhkan asisten terutama untuk manula
 Untuk hasil yang akurat harus menggunakan stetoskop sebagai alat bantu .
Tensimeter Digital Lengan
 Harga terhitung mahal bila dibandingkan dengan tensimeter jarum (tergantung merk)
 Mudah dibawa karena bentuknya yang kecil
 Penggunaan mudah tinggal memencet satu tombol, pengukuran akan terhitung
sendirinya
 Spare part mudah didapat
 Biasanya ada indikator hipertensi

xi
 Ketika penggunaanya harus mengikuti instruksi yang diberikan di panduannya
 Bila pasien tidak bisa diam sulit diddapatkan hasil yang akurat
 Akurasi pembulatan
 Pada umumnya tidak bisa digunakan oleh penderita hipertensi dengan ukuran lebih
dari 250 mmHg karena hasilnya akan Error / tidak terbaca
Tensimeter Digital lengan
Tidak terlalu berbeda dengan tensimeter digital lengan, hanya saja dari bentuk ini lebih
kecil dan mudah dibawa. penggunaanya di lengan seperti jam tangan.
F. Keunggulan & Kelemahan
Keunggulan :
1 Aman, karena tidak menggunakan air raksa yang berisiko radiasi logam berat
2. Praktis
3. Hasil pengukuran langsung ditampilkan pada layar digital
4. Multifitur, alat ini biasanya dilengkapi juga dengan beragam fitur lain yang
bermanfaat. Seperti grafik tekanan darah (apakah darah normal atau tidak)
5. Fitur irreirreguler heart beat, tidak perlu pelatihan khusus untuk menggunakannya,
karena cara penggunaan tidak jauh beda dengan tensimeter air raksa.
Kelemahan :
Tensimeter digital juga memiliki kelemahan yaitu tingkat akurasi pengukuran lebih
rendah dari pada tensimeter raksa. Akurasi pengukuran pada tensimeter digital ini
dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya :
1. Kondisi baterai (daya)
2. Usia pemakaian (semakin lama pemakaian semakin menurun tingkat akurasi)
3. teknologi produk.
Oleh karena itu kalibrasi secara berkala perlu dilakukan, dan untuk proses kalibrasi
digunakan tensimeter air raksa.
G. Komponen penyusun Tensimeter Digital
 Komponen dari tensimeter digital adalah :
1. Manset
2. selang
Fungsinya :

xii
 Manset (cuuf) : Manset yang digunakan untuk membungkus lengan atas. Ukuran
tekanan darah normal untuk manusia dewasa (dengan kondisi saat pengukuran normal,
tidak setelah berolahraga):
 Systolic : kurang dari 120 mmHg (2,32 psi atau 15 kPa)
 Diastolic : kurang dari 80 mmHg (1,55 atau 10 kPa)
Mempelajari tentang sirkulasi tekanan darah, tentu harus bertolak dari Hukum
Poiseulle & Bernouli karena dalam hukum tersebut ada hubungan antara tekanan,
kekuatan aliran & tahanan (Poiseuille) yg berlaku di dalam susunan pembuluh darah.
Pada prinsipnya, darah itu ngalir ke arah turunnya tekanan yg berlaku di sepanjang
pembuluh darah tersebut.. Sekitar tahun 1730, R. Stephen H. menggunakan pipa gelas
panjang yg langsung dihubungin ke pembuluh arteri kuda dengan perantara trakea
angsa. Apabila para ahli bedah, mengukur pembuluh darah memakai kateter yg
dipasang langsung pada pembuluh darah, yang sebelumnya salah satu ujung kateternya
dihubungin ke transduser tekanan. Tapi karena cara yang digunakan R. Stephen H dan
para ahli bedah tersebut sangat tidak praktis, maka diciptakanlah sphygmomanometer
(tensi.red) yg terdiri dari manometer air raksa, pressure cuff & stetoskop. Pressure cuff
dipasang pada lengan kemudian dipompa perlahan-lahan dengan tujuan aliran darah
dapat distop, kemudian akan terlihat air raksa dalam tabung naik pada skala tertentu (S),
kemudian saat pressure cuff dilepaskan secara perlahan (D). Stetoskop diletakan di
daerah volar persis di atas arteri brakhialis, melalui stetoskop itu akan terdengar vibrasi
turbulensi darah yg disebut Bunyi Korotkoff. Bunyi hilang pertama disebut Sistolik (S),
sedangkan bunyi muncul pertama disebut Diastolik (D). Dari situ kita bisa memprediksi
tekanan darah seseorang (dengan catatan systole dan diastole).

H. Pengoperasian (SOP)
1. Pastikan tidak ada udara yang tersisa di dalam bladder pada manset. Kecuali untuk
tipe advance yang memiliki sistem menguras udara residu pemeriksaan sebelumnya.
2. Ukuran manset juga harus sesuai dengan pemasangan yang benar. Walau pun tipe
automatis/digital bila manset yang digunakan tidak tepat, maka hasil pengukurannya
pun akan tidak tepat.
3. Bila memakai model tensimeter digital yang wrist (model di pergelangan tangan),
gunakanlah pergelangan tangan kiri, kecuali karena ada kondisi yang tidak
memungkinkannya. Mengapa harus tangan kiri? Model wrist ini sangat sensitif

xiii
sehingga lebih baik menggunakan tangan yang paling dekat dengan jantung. Jangan
lupa juga untuk melepaskan jam tangan dan gelang.
4. Posisi pemasangan manset (tipe apa pun juga) harus memperhatikan artery marking
(penanda posisi arteri) yang ada pada manset.
5. Sebelum menekan tombolnya, pastikan tingginya manset sama dengan jantung,
sehingga disarankan diperiksa dalam keadaan duduk. Bila memakai model wrist,
tempelkan pergelangan tangan yang diperiksa ke dada.
6. Tekan tombol pemompa, dan tunggulah dengan sabar sampai alat benar-benar
berhenti bekerja. Jangan bergerak, jangan bicara, dan jangan banyak bergoyang saat
pemeriksaan; karena tensi meter digital terutama model wrist sangat sensitif, sehingga
getaran kecil dapat membuat salah pembacaan.
7. Baca hasilnya pada layar dan jangan dibulatkan. Angka yang ditunjukkan merupakan
angka yang biasanya sampai ke satuan mmHg.
8. Bila akan dilakukan pemeriksaan kedua, berilah jarak interval setidaknya 5 menit
untuk memberikan sistem peredaran darah kembali normal setelah tertekan saat
pengukuran sebelumnya. Kemudian ulangi proses dengan cara yang sama. Tekanan
sistolik adalah besarnya tekanan yang timbul pada pembuluh arteri saat jantung
memompa darah (berkontraksi). Sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan saat
jantung dalam fase istirahat. Alat ini sangat penting jika ada diantara keluarga
menderita tekanan darah tinggi, maka perlu memiliki alat pengukur tekanan darah
(sphygmomanometer). Salah satu kunci keberhasilan mengendalikan tekanan darah
pasien tekanan darah tinggi adalah pengukuran tekanan darah secara teratur.
Tipe – tipe Tensimeter Digital
1. Tipe Arm
2. Tipe Wirst 16

Penyimpanan Tensimeter Digital


 Lipat dan rapikan selang, manset dan bulb.
 Pastikan setelah digunakan tensimeter digital dalam keadaan OFF atau mati.
 Bersihkan tensimeter digital sebelum dan setelah penggunaan agar tensimeter digital
tetap awet.
 Tempatkan tensimeter digital di tempat penyimpanan semula
 Simpan di tempat yang kering dan bersih.

xiv
Perawatan Tensimeter Digital
1. Hindari suhu dan kelembaban yang tinggi baik pada saat penggunaan atau pun saat
penyimpanan, apa pun jenis tensi meternya. Suhu dan kelembaban tinggi akan lebih
cepat merusak alat.
2. Hindari dari kontak dengan zat-zat kimia. Di rumah sakit banyak zat kimia yang
dapat merusak alat.
3. Hindari dari benda-benda tajam yang juga dapat merusak alat.
4. Pastikan manset tidak terisi udara
5. Lepaskan baterai jika tidak dipakai dalam jangka waktu yang lama
6. Sebelum dan sesudah digunakan selalu d bersihkan dari debu atau kotoran yang
menempel agar umur tensi dapat lebih lama.
Contoh Tensimeter Digital
Vinmed Tensimeter VMD 21 adalah alat pengukur tekanan darah (tensi)
secara digital yang sangat direkomendasikan. Alat ini sekaligus bisa dijadikan sebagai
pengukur tekanan denyut nadi dan dilengkapi fungsi memori sampai dengan 90 set.
Vinmed Tensimeter VMD 21 mengukur detak jantung dengan mudah dan akurat. Alat
ini dapat mendeteksi detak jantung tidak beraturan dan dapat menampilkan rata-rata
pengukuran. Vinmed Tensimeter VMD 21 juga mampu melihat indikator kategori
tekanan darah Anda dan dilengkapi dengan jam.

 Tensimeter Digital
Tensimeter digital merupakan tensimeter modern yang akurat. Berbeda dengan
tensimeter air raksa yang memerlukan stetoskop untuk mendengarkan suara sebagai
pertanda sistolik dan diastolik, tensimeter digital menggunakan sensor sebagai alat
deteksinya. Vinmed VMD 21 sangat mudah digunakan sehingga dianjurkan untuk
digunakan di rumah untuk memantau tekanan darah sehari-hari.

 Spesifikasi
Vinmed Tensimeter VMD 21 memiliki akurasi +3 mmhg dan rentang pengukuran 40 -
260mmhg tekanan darah. Vinmed Tensimeter VMD 21 menggunakan metode
pengukuran osilometri dan mengukur 40 - 160 nadi. Alat pengukur tensi dengan layar
display 3 inci ini mampu menyimpan memori hingga 18 90 catatan. Paket Vinmed

xv
Tensimeter VMD 21 dilengkapi 4 buah baterai AA, adaptor 6V, 1A dan mainset
berukuran 22-32 cm.
I. Sejarah Tensimeter Tensimeter
dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov beliau adalah seorang ahli bedah asal
Rusia. Perkembangan dunia teknologi saat ini mendorong keinginan manusia untuk
mencari kemudahan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, khususnya dalam hal
kesehatan. Tekanan Darah pada manusia berperan penting dalam pemberian diagnosa
apakah sesorang sehat atau tidak. Oleh karena itu, dibuatlah Tensimeter untuk
memudahkan pengecekan Tekanan Darah pada tubuh manusia. Seiring berjalannya
waktu, alat Tensimeter juga terus berkembang. Dari awal mulanya Tensimeter analog,
sekarang juga terdapat Tensimeter yang beroperasi secara digital. Tensimeter digital
tersebut lebih mudah digunakan daripada tensimeter analog.
 Family Dr AF 701 F (Tensimeter Digital)
 Kegunaan :
Alat Pengukur Tekanan Darah (tensimeter digital)
 Fitur :
Tekhnologi Real Fuzzy  Indikator Resiko Hipertensi dan Irregular Heartbeat 
Kapasitas memori 120 tes untuk 2 orang  Sistem pengoperasian 1 tombol  Dapat
setting waktu dan tanggal  Data transfer to PC (opsional)  Manset Cone Cuff yang
nyaman 19 Pressure Sensor Differential Amplifier High Pass Filter Amplifier Low Pass
Filter ADC Ext. INT Comparator C P U Port I/O ROM RAM Pump Motor Driver
Valve Driver Display SW. Start SW. ON Const. Current Driver Pump Valve
 Cara pakai :
1. Gunakan manset pada lengan tangan dengan posisi telapak tangan menghadap ke
atas, kencangkan manset
2. Pasang selang yang berada di manset ke unit.
3. Letakan lengan pada meja sehingga tinggi manset sejajar dengan tinggi jantung
4. Usahakan selang tidak tertekuk
5. Tekan tombol ON/OFF untuk memulai pengukuran
6. Tunggu hasil pengukuran
 Penyimpanan dan perawatan :
1. Simpan di tempat yang sejuk terhindar dari sinar matahari langsung
2. Bersihkan manset dan alat dengan bahan yang lembut secara hati –hati

xvi
3. Jangan cuci manset, bersihkan hanya dengan kain basah
4. Hindari dari jangkauan anak-anak

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam makalah ini yang menjelaskan
tentang Tensimeter Digital maka dapat disimpulkan bahwa alat kesehatan perlu
dilestarikan supaya diperoleh keadaan yang baik dan sehat pada manusia. Dan juga
banyak dampak yang ditimbulkan jika kita tidak memperhatikan kesehatan diri
sendiri yang membantu kita untuk hidup sehat dan normal tanpa harus takut untuk
menjalani kehidupan yang baik dan sehat. Tensimeter mempunyai keunggulan
tersendiri yang mempunyai pengaruh yang sangat baik pada manusia. Tensimeter
digital sangat memudahkan kita untuk mengetahui tekanan darah kita. Penggunaan
tensimeter digital lebih gampang dari jenis tensimeter yang lain. Tensimeter digital
bias kita gunakan dimana saja dan kapan saja tanpa bantuan orang lain. Kita dapat
mengoperasikan sendiri penggunaan tensimeter digital. . Tensimeter digital juga
mempunyai kelemahan, yaitu kurang akurat ketika kita gunakan untuk mengukur
tekanan darah. B. Saran Untuk menghasilkan penyajian makalah yang lebih
berkualitas dan dapat mengikuti standar yang telah ditetapkan, maka perlu kiranya
penulis memberikan saran sebagai berikut :
 Perlunya dibuat buku panduan penulisan makalah oleh setiap instansi, sekolah
maupun kampus agar setiap siswa atau mahasiswa memahami aturan bakunya.
 Perlu kiranya dilakukan pembahasan secara berkala oleh segenap pakar soal
pembaharuan format penulisan untuk lebih menyempurnakan formatnya.

xvii
DAFTAR PUSTAKA

http://oytana.blogspot.com/2010/09/tensimeter-pendahuluan-tensimeter.html
file:///D:/MATA%20KULIAH/SEMESTER%203/diagnostik/tensimeter%20digital/referensi
%20lap.diagnostik/Tensi%20meter%20(Spyghmomanometer).htm file:///D:/MATA
%20KULIAH/SEMESTER%203/diagnostik/tensimeter%20digital/referensi
%20lap.diagnostik/Pusat%20Makalah%20idris%20%20makalah%20tensimeter.htm
file:///D:/MATA%20KULIAH/SEMESTER%203/diagnostik/tensimeter%20digital/referensi
%20lap.diagnostik/Asal%20Mula%20Tensimeter%20%20%20Tensimeter %20Digital.htm
file:///D:/MATA%20KULIAH/SEMESTER%203/diagnostik/tensimeter%20digital/referensi
%20lap.diagnostik/Jenis%20Alat-Alat%20kedokteran%20dan%20Fungsinya
%20%20%20Alat2Kesehatan.htm http://alatkesehatann.net/blog/perbandingan-tensimeter-
manual-dan-tensimeter-digital
http://share.pdfonline.com/ff7fcf607030425ca6a9999cb00cff34/makalah %20pengelolaan
%20alkes%20dan%20pkrt.htm http://www.lazada.co.id/vinmed-tensimeter-vmd-21-putih-
75137.html http://www.lojai.com/product-181103-Family+Dr+AF+701+F+
(Tensimeter+Digital).html 28

xviii
i
1

Anda mungkin juga menyukai