Anda di halaman 1dari 12

Aklimatisasi Planlet hasil

Kultur in vitro
Tahapan dalam kultur in vitro

• 1. Pembuatan media
• 2. Inisiasi
• 3. Sterilisasi
• 4. Multiplikasi
• 5. Pengakaran
• 6. Aklimatisasi
Aklimatisasi Planlet

• Aklimatisasi merupakan proses pemindahan planlet dari


lingkungan yang terkontrol (aseptik dan heterotrof) ke
kondisi lingkungan tak terkendali, baik suhu, cahaya,
dan kelembaban, serta tanaman harus dapat hidup
dalam kondisi autotrof, sehingga jika planlet tidak
diaklimatisasi terlebih dahulu planlet tersebut tidak
akan dapat bertahan dikondisi lapang.
• Aklimatisasi merupakan kegiatan akhir teknik kultur
jaringan. Aklimatisasi dilakukan untuk
mengadaptasikan tanaman hasil kultur jaringan
terhadap lingkungan baru sebelum ditanam dan
dijadikan tanaman induk untuk produksi dan untuk
mengetahui kemampuan adaptasi tanaman dalam
lingkungan tumbuh yang kurang aseptik.
• Pada tahap aklimatisasi, planlet di keluarkan dari botol
kultur dan biasanya ditanam pada kompot dan ditutup
dengan sungkup.

• Kompot adalah penanaman tanaman hasil aklimatisasi


dengan jumlah yang banyak pada satu pot. Tahapan
selanjutnya jika tanaman sudah berkembang dengan
baik maka dapat dipindahkan ke single pot, dengan
tujuan tanaman akan tumbuh tanpa tersaingi oleh
tanaman lain.
• Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara
luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil
kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama
penyakit dan udara luar.

• Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan


barunya, maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan
pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama
dengan pemeliharaan bibit generatif.

• Perawatan lainnya yang dilakukan adalah penyiraman,


pemupukan dan pengendalian hama serta penyakit.
Tahapan Aklimatisasi Planlet
1. Siapkan planlet hasil kultur yang telah memiliki
batang, daun, dan akar sempurna, serta tingginya
sudah mencapai tutup botol.
2. Buka tutup botol kultur, kemudian keluarkan planlet
dengan menggunakan pinset secara hati-hati, agar
planlet tidak rusak atau patah.
3. Cuci dan bersihkan akar planlet dari media agar yang
masih menempel, kemudian planlet disterilisasi
dengan merendam planlet ke dalam larutan fungisida
selama 15-30 menit.
4. Siapkan media arang sekam yang sebelumnya sudah
disterilisasi terlebih dahulu dengan menggunakan
larutan fungisida selama 30 menit, media ini disiapkan
pada wadah atau pot aklimatisasi yang telah diberi
lubang pada bagian dasarnya.

5. Tiriskan planlet yang sebelumnya direndam


dengan larutan fungisida, kemudian apabila terdapat
akar planlet yang terlalu panjang, kita dapat memotong
dan merapikannya.
6. Tanam planlet ke dalam wadah aklimatisasi yang telah
disiapkan sebelumnya.

7. Tutup rapat wadah aklimatisasi dengan menggunakan


plastik hal ini bertujuan agar planlet tidak terkena
cahaya matahari langsung, dan menjaga kelembaban
udara agar tetap tinggi.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan
untuk keberhasilan aklimatisasi
1. Untuk menghindari infeksi dari cendawan atau bakteri
maka sisa-sisa medium (agar-agar) hendaknya dicuci
sampai bersih dan gunakan tanah steril sebagai substrat
aklimatisasi.

2. Musnahkan semua hama atau pathogen, seperti serangga,


siput, dan bakteri karena kondisi planlet masih lamah
sehingga sangat rentan terhadap serangan hama dan
pathogen. Lakukan pemyemprotan pestisida secara teratur.
3. Untuk menghindari kerusakan akar, sebaiknya lakukan
penanaman planlet pada tanah yang diayak (strukturnya
seragam).

4. Gunakan medium dengan kadar garam yang rendah


pada tahap perakaran., misalnya medium MS.

5. Terkadang diperlukan perlakuan suhu rendah (5°C)


selama 4-8 minggu pertama untuk mematahkan
dormansi, terutama terhadap umbi-umbi in vitro.
TAHAP AKLIMATISASI
PLANLET PISANG

Anda mungkin juga menyukai