Anda di halaman 1dari 7

p-ISSN 1410-5659 e-ISSN 2621-5144 Jurnal Ilmu Ternak, Desember 2018,

18(2):79-85
Published by Fakultas Peternakan UNPAD DOI: 10.24198/jit.v18i2.19771
Unpad Press Available online at http://jurnal.unpad.ac.id/jurnalilmuternak


Pengaruh Konsentrasi Bakteri Asam Laktat Lactobacillus Plantarum Dan
Lactobacillus Casei Terhadap Mutu Mikrobiologi Dan Kimia Mayones
Probiotik
N. A. Usman1a, K. Suradi2, dan J. Gumilar2
1
Mahasiswa Program Pascasarjana Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
2
Staff Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
a
email : nrlazzah@gmail.com

Abstrak
Mayones merupakan produk pangan emulsi yang dapat dikembangkan menjadi salah satu pangan
fungsional melalui modifikasi dalam proses pengolahannya. Salah satu caranya dengan
menambahkan berbagai konsentrasi bakteri asam laktat dalam mayones sehingga bermanfaat bagi
kesehatan manusia dan aman untuk dikonsumsi. Bakteri asam laktat yang dapat digunakan adalah
Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus casei. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
konsentrasi bakteri asam laktat terbaik terhadap sifat mikrobiologi (jumlah bakteri total dan jumlah
bakteri asam laktat) dan sifat kimia (pH dan kadar asam laktat) mayones probiotik. Penelitian ini
dilakukan secara eksperimental, menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 6 perlakuan, yaitu
5% L. plantarum(P1), 5% L.casei (P2), 10% L. plantarum (P3), 10% L.casei (P4), 15% L. plantarum
(P5), dan 15% L.casei (P6) dengan 3 kali ulangan. Analisis sidik ragam digunakan untuk mengetahui
pengaruh konsentrasi bakteri asam lakat terhadap sifat mikrobiologi dan sifat kimia mayones dan
selanjutnya dilanjutkan Uji Tukey untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa konsentrasi 15% bakteri asam laktat menghasilkan jumlah bakteri total masing-
masing sebesar 1,89 x 109 cfu/g (L.plantarum), 1,60 x 109 cfu/g (L.casei) dan jumlah BAL sebesar
2,34 x 109 cfu/g (L.plantarum), 2,14 x 109 cfu/g (L.casei) tertinggi dengan pH sebesar 4,42
(L.plantarum), 4,37 (L.casei) dan kadar asam laktat sebesar 0,48% (L.plantarum), 0,55% (L.casei).
Kata kunci : bakteri asam laktat, Lactobacillus plantarum, Lactobacillus casei, mayones

The Effect Of Concentration Lactic Acid Bacteria Lactobacillus Plantarum


And Lactobacillus Casei On Microbiology And Chemestry Properties Of
Mayonnaise Probiotic
Abstract
Mayonnaise is an emulsion food product that can be developed into one of the functional food
thorough modification in the processing process. One of process is by adding various concentration
of lactic acid bacteria in the mayonnaise, so that it’s beneficial for human health and safe for
consumption. Lactic acid bacteria that can be used are Lactobacillus plantarum and Lactobacillus
casei. The purpose of this study is to determine the variance concetration lactic acid bacteria and
obtain the best various concetration lactic acid bacteria on the microbiology and chemistry properties
of mayonnaise probiotic. This study was conducted in experimental used Completely Randomized
Design (CRD) with six treatments, P1 (5% L. plantarum), P2 (5% L. casei), (P3) 10% L. plantarum, P4
(10% L. casei), P5 (15% L. plantarum), and P6 (15% L. casei) and three replications. Analysis of
variance use to determine of various lactic acid bacteria on microbiology and chemistry properties of
mayonnaise and then Honestly Significant Difference was used to know the difference between the
treatments. Results have shown that the best concetration of 15% lactic acid bacteria produced the
amount total bacteria 1,89 x 109 cfu/g (L. plamtarum), 1,60 x 109 cfu/g (L. casei), and the total lactic
acid bacteria 2,34 x 109 cfu/g (L. plamtarum), 2,14 x 109 cfu/g (L. casei), with pH resulted 4,42 (L.
plamtarum), 4,37 (L. casei), and lactic acid levels 0,48% (L. plamtarum), 0,55% (L. casei).
Keyword: lactic acid bacteria, Lactobacillus plantarum, Lactobacillus casei, mayonnaise

79
Usman / Jurnal Ilmu Ternak Desember 2018, 18(2):79-85


Pendahuluan menghambat bakteri patogen yang berbahaya
Permintaan masyarakat akan pangan (Savadogo, et. al., 2006).
fungsional dewasa ini semakin meningkat. Lactobacilus plantarum dan
Pangan fungsional merupakan pangan yang Lactobacillus casei merupakan bakteri asam
bukan hanya memberikan manfaat nutrisi laktat yang berpotensi sebagai biopresevatif
tetapi juga mempunyai manfaat kesehatan bagi karena mampu menghambat pertumbuhan
tubuh manusia karena kandungan bahan bakteri patogen dan perusak. Lactobacillus
aktifnya. Telur merupakan bahan pangan plantarum memiliki kemampuan menghambat
bergizi yang diminati masyarakat dan dapat pertumbuhan bakteri patogen dengan daya
diolah menjadi berbagai macam produk hambat terbesar dibandingkan dengan bakteri
pangan melalui pengolahan baik secara asam laktat lainnya. Senyawa antimikroba
tradisional maupun modern, salah satunya yang dihasilkan dari Lactobacillus plantarum
yaitu mayones. Mayones merupakan salah yaitu plantaricin (Fardiaz, 1992). Selain itu,
satu produk pangan yang dapat dikembangkan Lactobacillus casei juga menghasilkan asam
menjadi pangan fungsional melalui modifikasi laktat yang diperoleh dari fermentasi glukosa
proses pengolahan sehingga dapat dan pembentukan laktat yang bersifat
menghasilkan produk pangan yang memiliki homofermentatif dengan membentuk laktat
nilai manfaat kesehatan bagi tubuh. murni hampir 85% (Farinde, et. al., 2010).
Mayones merupakan produk olahan Adanya penambahan bakteri asam
telur berbasis emulsi semi solid minyak dalam laktat pada produk pangan akan menurunkan
air. Produk pangan berbasis emulsi ini sudah pH substrat sehingga bakteri perusak dan
mulai disukai oleh kalangan masyarakat. patogen akan terhambat pertumbuhannya,
Biasanya mayones dikonsumsi sebagai olesan sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa
atau pelengkap dalam suatu hidangan penambahan bakteri tersebut dengan berbagai
makanan. Mayones terbuat dari pencampuran konsentrasi pada mayones akan memberikan
minyak secara perlahan dengan kuning telur daya awet yang baik. Oleh karena itu,
sebagai emulsifier dan bahan lainnya, seperti berdasarkan uraian yang telah dijelaskan,
larutan cuka, mustard, gula, dan garam. Salah Penulis tertarik melakukan penelitian
satu modifikasi pengolahan mayones dengan mengenai pengaruh konsentrasi bakteri asam
penambahan bakteri asam laktat yang laktat Lactobacillus plantarum dan
bermanfaat bagi kesehatan manusia dan aman Lactobacillus casei terhadap mutu
dikonsumsi. mikrobiologi dan kimia mayones probiotik.
Bakteri asam laktat (BAL) merupakan
salah satu jenis bakteri yang mampu Materi dan Metode
memproduksi senyawa metabolit sebagai Bahan dan Alat
antibakteri. Bakteri asam laktat berperan Bakteri asam laktat yang akan
dalam proses fermentasi makanan maupun ditambahkan dalam mayones adalah isolat
minuman. Produk fermentasi memiliki nilai ALG B. 113 Lactobacillus plantarum dan
gizi lebih tinggi dibandingkan dengan bahan ALG B.212 Lactobacillus casei. Bahan yang
asalnya, karena mikroba yang terdapat pada digunakan dalam pembuatan mayones, adalah
produk fermentasi dapat memecah komponen kuning telur, minyak zaitun, gula, garam,
kompleks menjadi bahan yang lebih sederhana larutan cuka 5%, mustard, dan skim.
sehingga mudah dicerna. Starter yang sering Sedangkan bahan kimia yang digunakan,
digunakan pada produk fermentasi merupakan adalah aquades, MRSA (Man Ragosa Sharpe
bakteri asam laktat yang memiliki kemampuan Agar), NA (Nutrient Agar), NaCl fisiologis,
bertahan hidup dalam saluran pencernaan serta NaOH 0,1 N, dan phenolptalein. Alat yang
dapat menekan pertumbuhan bakteri perusak digunakan adalah buret, erlemeyer, hand
dan patogen. Peran utama bakteri ini adalah mixer, inkubator, petridish disposable, pH
untuk mengawetkan bahan makanan dengan meter, dan timbangan analitik
menghasilkan asam laktat, asam asetat, etanol,
CO2, serta bakteriosin (Desmazeaud, 1996). Pembuatan Mayones
Bakteriosin merupakan senyawa antimikroba Kuning telur, gula, garam, skim, dan
yang diproduksi oleh bakteri asam laktat yang mustard dimasukkan ke dalam mangkok bulat
dapat digunakan sebagai pengawet alam dalam kemudian dikocok menggunakan handmixer

80
Usman / Jurnal Ilmu Ternak Desember 2018, 18(2):79-85


hingga homogen. Larutan cuka ditambahkan kemudian dilakukan pengenceran hingga 10-7.
dalam jumlah tertentu, selanjutnya minyak Masing-masing 1 ml dari tingkat pengenceran
zaitun ditambahkan secara bertahap sambil 10-6 dan 10-7 dimasukkan ke dalam cawan petri
dikocok. Setelah adonan homogen, mayones steril. Media MRSA 12-15 ml dituangkan pada
ditambahkan bakteri asam laktat sebanyak 5%, masing-masing cawan petri, digoyangkan
10%, dan 15%, kemudian inkubasi selama 48 hingga sampel dan media tercampur merata
jam dalam suhu 37oC, sehingga diperoleh dan memadat. Inkubasi pada 35oC selama 3
mayones probiotik. hari (SNI 2981:2009). Perhitungan koloni
dilakukan dengan rumus perhitungan sebagai
Jumlah Bakteri Total berikut :
Jumlah bakteri dihitung dengan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑘𝑡𝑒𝑟𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑟𝑡𝑒𝑟 (𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖/𝑔)
metode Total Plate Count setiap perlakuan = 𝑛 𝑥 𝐹
dengan pengenceran hingga 10-7. Sampel Keterangan :
disiapkan secara aseptik, dengan menimbang n : Rata-rata koloni dari dua cawan
sampel sebanyak 25 g dimasukkan ke dalam dari satu pengenceran
tabung erlenmeyer berisi 225 ml BPW F : Faktor pengenceran dari rata-rata
koloni yang dipakai
(pengenceran 10-1), melakukan pengenceran
dengan memindahkan 1 ml suspensi
pengenceran 10-1 ke dalam tabung reaksi yang pH
berisi 9 ml larutan BPW, kemudian dilakukan Pengukuran pH dilakukan dengan
pengenceran hingga 10-7. Masing-masing 1 ml menggunakan pH meter. Alat pH meter
dari tingkat pengenceran 10-6 dan 10-7 dikalibrasi terlebih dahulu dengan buffer untuk
dimasukkan ke dalam cawan petri steril dan pH 4 dan pH 7. Pengukuran dilakukan dengan
tuangkan 15-20 ml PCA, homogenkan dengan mencelupkan elektroda pH meter ke dalam 10
menggoyangkan petri dengan hati-hati hingga ml sampel (AOAC, 1995).
tercampur merata dan memadat. Inkubasi pada
suhu 34-36oC selama 24-48 jam dengan posisi Kadar Asam Laktat
cawan terbalik (SNI 01-2897:2008). Pengujian kadar asam laktat dilakukan
Perhitungan jumlah bakteri dilakukan dengan cara, sebagai berikut menimbang 20
berdasarkan Bacteriological Analytical gram sampel mayones kemudian dimasukkan
Manual (Maturin dan Peeler, 2001), dengan ke dalam erlenmeyer, lalu dilarutkan dalam air
rumus perhitungan sebagai berikut : bebas CO2 sebanyak 2 kali volume sampel.
Kemudian ditambahkan 2 ml indikator
𝐶 phenolphetalein dan titrasi dengan larutan
𝑁= NaOH 0,1 N sampai terbentuk warna merah
[ 1×𝑛( + 0,1×𝑛, × 𝑑 ] muda. Kadar asam laktat dihitung dengan
Keterangan :
rumus :
N : Jumlah koloni per ml produk
V x N x 90
∑c : Jumlah total koloni pada semua Jumlah asam % = 𝑥100%
plate (25-250) W
n1 : Jumlah plate yang dapat dihitung
pada pengenceran pertama Keterangan :
n2 : Jumlah plate yang dapat dihitung W : bobot sampel, (mg);
pada pengenceran kedua V : volume larutan NaOH, (ml);
d : Pengenceran pertama yang N : normalitas larutan NaOH;
dihitung/ memenuhi ketentuan (25- 90 : bobot setara asam laktat.
250)

Total Bakteri Asam Laktat Analisis Statistika


Pengujian bakteri asam laktat diawali Penelitian dilakukan secara
dengan menimbang sampel 50 mg dimasukkan eksperimental di laboratorium dengan
ke dalam Erlenmeyer berisi 450 ml larutan menggunakan Rancangan Acak Lengkap
pelarut (pengenceran 10-1). Dilakukan (RAL) dengan 6 perlakuan dan setiap
pengenceran dengan memindahkan 1 ml perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 3
suspensi pengenceran 10-1 ke dalam tabung kali. Perlakuan dilakukan dengan 6 jenis
reaksi yang berisi 9 ml larutan pelarut, konsentrasi penambahan bakteri asam laktat L.

81
Usman / Jurnal Ilmu Ternak Desember 2018, 18(2):79-85


plantarum dan L.casei. selanjutnya untuk dengan perlakuan P1, P2, P3, P4, dan P6, namun
mengetahuin tingkat perbedaan setiap pada perlakuan P1 dengan P2 dan P3 dengan P4
perlakuan berbagai konsentrasi penambahan masing-masing satu sama lain tidak berbeda
bakteri asam laktat diuji menggunakan Uji nyata.
Tukey. Data pada Tabel 1. menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan jumlah bakteri total
Hasil dan Pembahasan seiring bertambahnya konsentrasi bakteri asam
Sifat Mikrobiologi Mayones laktat yang ditambahkan. Hal ini
Pengaruh perlakuan terhadap jumlah menunjukkan bahwa terjadi aktivitas mikroba
bakteri total dan total bakteri asam laktat L. plantarum dan L.casei selama proses
mayones tercantum pada Tabel 1. fermentasi. Menurut Badan Standarisasi
Penambahan berbagai konsentrasi Nasional (1998), syarat mutu mayones sesuai
bakteri asam laktat terhadap jumlah bakteri dengan SNI-01-4473-1998 menunjukkan
total menghasilkan jumlah terbesar pada bahwa mikroba mayones memiliki angka
penambahan sebanyak 15% P5 (L. plantarum) lempeng total yaitu maksimal 104 koloni/g.
sebesar 1,89 x 109 cfu/g dan P6 (L. casei) Akan tetapi, dalam penambahan berbagai
sebesar 1,60 x 109 cfu/g, akan tetapi pada konsentrasi bakteri asam laktat terjadi
penambahan bakteri asam laktat sebesar 5% peningkatan hingga 109 pada penambahan
(P1 dan P2) bakteri asam laktat maupun bakteri bakteri asam laktat pada konsentrasi. Hal ini
lain tidak tumbuh. Hal ini menunjukkan menunjukkan bahwa bakteri yang terhitung
bahwa aktivitas mikroba L. plantarum dan L. merupakan bakteri asam laktat yang tumbuh
casei pada konsentrasi 5% tidak berkembang dari penambahan berbagai konsentrasi bakteri
secara optimal dikarenakan populasinya yang asam laktat.
kurang memungkinkan tumbuh dalam media Penambahan berbagai konsentrasi
mayones. Namun pada penambahan sebanyak bakteri asam laktat terhadap jumlah bakteri
10% dan 15% memungkinkan populasi yang asam laktat menghasilkan jumlah terbesar
dibutuhkan cukup untuk berkembang dalam pada penambahan sebanyak 15% P5 (L.
media mayones. plantarum) sebesar 2,34 x 109 cfu/g dan P6 (L.
Berdasarkan Tabel 1, menunjukkan casei) sebesar 2,17 x 109 cfu/g, akan tetapi
bahwa jumlah bakteri total pada perlakuan pada penambahan bakteri asam laktat sebesar
penambahan 15% L. plantarum (P5) tertinggi 5% (P1 dan P2) bakteri asam laktat tidak
sebesar 1,89 x 109 cfu/g berbeda nyata tumbuh. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas
(P<0,05) dibandingkan dengan perlakuan 5% mikroba L. plantarum dan L. casei tidak
L. plantarum (P1), 5% L. casei (P2), 10% L. berkembang secara optimal pada penambahan
plantarum (P3), 10% L.casei (P4), dan 15% 5% bakteri asam laktat karena populasinya
L.casei (P6). Begitu juga dengan perlakuan P2 yang kurang untuk berkembang dalam
(1,60 x 109 cfu/g) berbeda nyata (P<0,05) mayones.

Tabel 1. Pengaruh Perlakuan terhadap Jumlah Bakteri Total dan Total Bakteri Asam Laktat
Mayones Probiotik
Perlakuan
Peubah yang Diamati
P1 P2 P3 P4 P5 P6
………………………. x 109 cfu/g …………………….…..
Jumlah Bakteri Total 0d 0d 1,12c 1,17c 1,89a 1,60b
c c b ab a
Jumlah BAL 0 0 1,15 2,03 2,34 2,17 a
Keterangan : Nilai yang diikuti huruf kecil yang berbeda kearah baris pada kolom yang sama menunjukkan
berbeda nyata
P1 : Mayones dengan 5% Lactobacillus plantarum
P2 : Mayones dengan 5% Lactobacillus casei
P3 : Mayones dengan 10% Lactobacillus plantarum
P4 : Mayones dengan 10% Lactobacillus casei
P5 : Mayones dengan 15% Lactobacillus plantarum
P6 : Mayones dengan 15% Lactobacillus casei

82
Usman / Jurnal Ilmu Ternak Desember 2018, 18(2):79-85


Berdasarkan Tabel 1, jumlah bakteri laktat mampu tumbuh dan membelah diri
asam laktat pada perlakuan penambahan secara aksponensial sampai jumlah maksimum
sebanyak 15% L. plantarum (P5) tertinggi yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan
sebesar 2,34 x 109 cfu/g berbeda nyata nutrisi di dalam media. Pertumbuhan mikroba
(P<0,05) dibandingkan dengan perlakuan 5% dalam bahan pangan erat kaitannya dengan
L. plantarum (P1), 5% L. casei (P2), 10% L. media tumbuh yang tersedia untuk
plantarum (P3) dan 10% L.casei (P4). pertumbuhan mikroba di dalamnya.
Demikian dengan perlakuan P1 dengan P2 dan Semakin banyak jumlah bakteri asam
P5 dengan P6 satu sama lain tidak berbeda laktat yang diberikan dalam produk makan
nyata. Namun perlakuan P3 dengan P4 berbeda akan menyebabkan semakin banyak jumlah
nyata satu sama lain. Hal ini menunjukkan bakteri L. plantarum dan L. casei yang dapat
bahwa penggunaan bakteri L.casei (P4) menghidrolisis karbohidrat menjadi asam
memiliki aktivitas yang lebih baik laktat. Dilihat dari data bahwa jumlah bakteri
dibandingkan dengan L. plantarum (P3). asam laktat meningkat seiiring dengan
Mengacu pada target probiotik pada meningkatnya penambahan bakteri asam laktat
produk pangan mengandung bakteri asam hingga 15%. Hal ini sejalan dengan pendapat
laktat sebanyak 1 x 107 CFU/g pada akhir Afrizal (1989) yang menyatakan bahwa
masa simpan untuk memastikan efek semakin tinggi tingkat konsentrasi
probiotik dapat bertahan hidup pada saluran penambahan bakteri asam laktat yang
pencernaan target (Quinto, et. al., 2007). ditambahkan, maka akan meningkatkan total
Menurut Sriwidowoti (2003) jumlah mikroba bakteri asam laktat yang dihasilkan. Selain itu
dalam produk laktat agar dapat memberikan juga, diduga bahwa lama fermentasi yang
manfaat kesehatan adalah berjumlah 107 – 1010 dilakukan selama 24 jam tersebut dapat
koloni/ml sehingga dapat bersaing dengan dimanfaatkan secara optimal oleh bakteri asam
mikroba patogen. Berdasarkan data tersebut, laktat untuk pertumbuhannya dengan
dapat dikatakan bahwa mayones dengan mendapatkan suplai energi dari hasil
penambahan 10% dan 15% bakteri asam laktat perombakan karbohidrat, glukosa, dan laktosa
telah memenuhi standar. dalam susu skim yang ditambahkan dalam
Nilai total bakteri asam laktat mayones pembuatan mayones.
mengalami peningkatan seiring dengan Konsentrasi penambahan bakteri asam
bertambahnya konsentrasi penambahan bakteri laktat pada mayones menghasilkan kadar asam
asam laktat yang ditambahkan. Konsentrasi laktat masing-masing sebesar P1 0,26; P2 0,32;
penambahan bakteri asam laktat memberikan P3 0,39; P4 0,44; P5 0,48; dan P6 0,55 (Tabel
nilai signifikan, semakin banyak bakteri asam 2). Data pada Tabel 2, menunjukkan
laktat akan mempercepat proses glikolisis terjadinya peningkatan kadar asam laktat
pemecahan glukosa menghasilkan asam laktat. dengan bertambahnya konsentrasi
Meningkatnya total bakteri asam laktat di penambahan bakteri asam laktat karena
dalam produk fermentasi dapat dipengaruhi aktivitas mikroba Lactobacillus plantarum dan
oleh kandungan nutrisi dalam mayones, Lactobacillus casei meningkat dan jumlah
sehingga pertumbuhan bakteri asam laktat mikroba semakin banyak, sehingga
optimal. menyebabkan jumlah asam laktat yang
Perubahan jumlah total bakteri asam terbentuk semakin banyak.
laktat terjadi selama fermentasi. Pada proses
fermentasi, laktosa diubah oleh bakteri asam Sifat Kimia Mayones
laktat menjadi asam laktat. Meningkatnya Pengaruh perlakuan terhadap pH dan
total bakteri asam laktat dipengaruhi oleh kadar asam laktat mayones tercantum pada
nutrisi dalam mayones. Kumalasari dkk. Tabel 2.
(2012) menyatakan bahwa sel sel bakteri asam

83
Usman / Jurnal Ilmu Ternak Desember 2018, 18(2):79-85


Tabel 2. Pengaruh Perlakuan terhadap pH dan Kadar Asam Laktat Mayones Probiotik
Perlakuan
Peubah yang Diamati
P1 P2 P3 P4 P5 P6
pH 5,18 a 5,11a 4,58 b 4,57 b 4,42c 4,37c
Kadar Asam Laktat (%) 0,26ac 0,32 ac 0,39 ab 0,44 ab 0,48 a 0,55 a
Keterangan : Nilai yang diikuti huruf kecil yang berbeda kearah baris pada kolom yang sama menunjukkan
berbeda nyata

Total asam laktat merupakan bertambahnya konsentrasi bakteri asam laktat,


pengukuran semua komponen asam, baik yang aktivitas mikroba Lactobacillus plantarum dan
terdisosiasi, disamping asam laktat terkandung Lactobacillus casei meningkat dan jumlah
juga asam-asam lain yang mudah terdisosiasi, mikroba semakin banyak, sehingga
seperti asam asetat, dan asam format menyebabkan kadar asam laktat yang
(Hernawati, 2002). Semakin banyak asam terbentuk semakin banyak dan pH mayones
laktat yang terbentuk maka nilai pH akan akan menurun.
semakin menurun. Hal ini sesuai dengan Penurunan pH merupakan salah satu
pendapat Nizori, dkk. (2007) bahwa nilai akibat dari proses fermentasi yang terjadi
keasaman dan pH memiliki hubungan erat karena adanya akumulasi asam laktat dan
dengan meningkatnya aktivitas metabolisme asam organik. Menurut Fardiaz (1992),
sehingga produksi asam laktat semakin glukosa dirombak oleh bakteri asam laktat
meningkat sedangkan nilai pH menurun. menjadi asam laktat, asam piruvat, asam
Selain itu Winanrno dan Fernandez (2007) asetat, etanol, dan CO2 sehingga meningkatkan
menjelaskan bahwa asam laktat yang total asam dan menurunkan pH. Hal ini
dihasilkan selama proses fermentasi dapat sejalan dengan pendapat Charalampopoulus,
meningkatkan citarasa dan meningkatkaan et.al., (2000) yang menyatakan bahwa
keasaman atau menurunkan pHnya. akumulasi asam laktat yang dihasilkan dari
Pada perlakuan konsentrasi metabolism bakteri asam laktat dapat
penambahan bakteri asam laktat 5% jumlah menurunkan pH medium. Kondisi ini akan
asam laktat yang tidak terlalu tinggi, namun menghambat pertumbuhan bakteri patogen
peningkatan asam laktat yang cukup tinggi (Obermen dan Libudszis, 1998).
pada perlakuan konsentrasi penambahan 10%
(P3 dan P4) dan penambahan 15% (P5 dan Kesimpulan
P6). Hal ini diduga karena penambahan Berdasarkan hasil analisis disimpulkan
bakteri asam laktat masih relatif sedikit. bahwa penambahan konsentrasi bakteri asam
Semakin tinggi konsentrasi bakteri asam laktat laktat memberika pengaruh berbeda terhadap
yang ditambahkan, makan akan semakin tinggi sifat mikrobiologi (jumlah bakteri asam laktat
jumlah bakteri asam laktat yang dapat dan jumlah bakteri total) dan sifat kimia (pH
menghidrolisis karbohidrat menjadi asam dan kadar asam laktat) mayones probiotik.
laktat dan dapat meningkatkna kemampuan Penggunaan konsentrasi bakteri asam laktat
bakteri untuk memecah laktosa dalam susu sebanyak 15% menghasilkan mayones dengan
skim yang ditambahkan dalam mayones. sifat mikrobiologi tertinggi dengan
Penambahan berbagai konsentrasi menghasilkan jumlah bakteri total masing-
bakteri asam laktat menghasilkan rata-rata pH masing sebesar 1,89 x 109 cfu/g (L.plantarum),
mayones masing-masing sebesar P1 5,18; P2 1,60 x 109 cfu/g (L.casei) dan jumlah BAL
5,11; P3 4,58; P4 4,57; P5 4,42; dan P6 4,37 sebesar 2,34 x 109 cfu/g (L.plantarum), 2,14 x
(Tabel 2). Data pada Tabel 2, menunjukkan 109 cfu/g (L.casei), serta sifat kimia yang
bahwa pH mayones pada perlakuan terbaik dengan pH sebesar 4,42
penambahan bakteri asam laktat 15% (P5, P6) (L.plantarum), 4,37 (L.casei) dan kadar asam
berbeda nyata (P<0,05) dibandingkan dengan laktat sebesar 0,48% (L.plantarum), 0,55%
perlakuan penambahan bakteri asam laktat 5% (L.casei).
(P1, P2) dan 10% (P3, P4). Hal ini
menunjukkan bahwa pH mayones menurun Ucapan Terimakasih
seiring dengan meningkatnya konsentrasi Penulis berterimakasih kepada semua pihak
penambahan bakteri asam laktat. Dengan yang telah membantu dalam berlangsungnya

84
Usman / Jurnal Ilmu Ternak Desember 2018, 18(2):79-85


penelitian ini sehingga selesai sesuai dengan Food Safety and Applied Nutrition. USA:
yang diharapkan yaitu Laboratorium Riset dan U.S. Food and Drug Administration.
Pengujian Bioteknologi Fakultas Peternakan Obermen dan Libudszis. 1998. Fermented
Universitas Padjadjaran dan Academic Milk. Elsevier Applied Science Pub. New
Leadership Grant (ALG) yang telah mendanai York.
penelitian ini. Quinto, E. , P. Jiménez, I. Caro, J. Tejero, J.
Mateo and T. Girbés. 2014 Probiotic
Daftar Pustaka Lactic Acid Bacteria: A Review. Food
Afrizal, M. 1989. Study Tingkat Penambahan and Nutrition Sciences. 5 :1765-1775.
Starter dan Lama Inkubasi terhadap Savadogo, A., C.A.T. Outtara, I.H.N. Bassole,
Mutu Yoghurt. Tesis Teknologi Hasil and A.S. Traore. 2006. Bacteriocins and
Pertanian. Fakultas Pertanian. Lactic Acid Bacteria- a mini review.
Universitas Lampung. Bandar African Journal Biotechnol 5 (9): 678-
Lampung. 683.
AOAC. 2000. Official Methods of Analysis Sriwidowati. 2003. Efektivitas Bakteri Asam
(17th ed). Gaithersburg, MD. USA. Laktat Pada Pembuatan Produk
Association of Official Analytical Fermentasi Berbahan Baku
Chemists. Nabati.http://www.unri.ac.id/jurnal/jur
Badan Standar Nasional. 2009. Yoghurt. nal_natur/ vol5(2)/ Sri. pdf.
Jakarta. (SNI 2981 : 2009). Winarno, F. G. dan I. E. Fernandez. 2007.
_______. 2008. Metode Pengujian Cemaran Susu dan Produk Fermentasinya. M-
Mikroba dalam Daging, Telur, dan Susu, brio Press, Bogor.
serta Hasil Olahannya. Jakarta. (SNI
2897 : 2008).
_______. 1998. Mutu Mayones. Jakarta. (SNI
01-4473-1998).
Charalampopoulos, D, R. Wang, S.S.
Pandiella, C. Webb. 2002.
Application of Cereals and Cereals
Component in Functional Food :
Review. International Journal of Food
Microbiology (79). Hal : 131-141.
Desmazeaud, M. 1996. Lactic Acid Bacteria in
Food : Use and Safety. Cahiers
Agricultures 5(5): 331-342.
Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan I.
Jakarta : Bumi Aksara.
Farinde, E.O., V.A. Oba Tom, M.A.
Oyarekhua, and O.T. Olanipekun. 2010.
Physical and Microbial Properties of
Fruit Flavored Fermented Cow Milk and
Soymilk (Yoghurt-Like) Under Different
Temperature of Storage. African J. Food
Sci. and Technol. I(5):120-127.
Kumalasari, K.E.D, Nurwantoro, dan S.
Mulyani., 2012, Pengaruh Kombinasi
Susu dengan Air Kelapa Terhadap
Total Bakteri Asam Laktat (BAL),
Total Gula, dan Keasaman Drink
Yoghurt. Jurnal Aplikasi Teknologi
Pangan, 1 (2): 48-53.
Maturin, L. dan J.T Peeler. 2001. Aerobic
Plate Count. Di dalam Bacteriological
Analytical Manual Online. Center for

85

Anda mungkin juga menyukai