Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Neli Hartati
NIM. PO71242210012
i
LEMBAR PENGESAHAN
Telah disahkan “Laporan Kasus Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan” guna
memenuhi tugas Stase Kehamilan program studi profesi Bidan Poltekkes Kemenkes
Jambi tahun 2021
Mahasiswa
Neli Hartati
PO.71242210012
Mengetahui :
ii
DAFTAR ISI
BAB IV PEMBAHASAN
Analisis Kasus dengan kajian teori jurnal/EBM............................................43
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................47
B. Saran..........................................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
kebidanan stase Kehamilan yang merupakan salah satu mata kuliah atau kurikulum
yang harus dilalui dalam proses pendidikan profesi kebidanan. Dalam penyusunan
laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan serta pengarahan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
1. Hj. Suryani, S.Pd, M.PH selaku Kepala Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
2. Lia Artika Sari, M.Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes
Jambi
3. Taty Nurti, S.Pd, M.Kes selaku Pembimbing Institusi Poltekkes Kemenkes Jambi
4. Evi Kurniawati, Am.Keb selaku pembimbing lahan praktik (CI) di PMB Evi
Kurniawati, Am.Keb.
5. Kakak-kakak bidan dan perawat serta rekan-rekan yang telah memberi banyak
masukan dalam laporan ini yang telah memberikan masukan dan pengarahan
iv
serta kritik dari dosen pembimbing. Akhir kata semoga hasil laporan ini memberikan
Penulis
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan kondisi yang fisiologis, ibu hamil adalah ibu yang
yang nyata dalam dirinya, bertambah besar perutnya, mual-muntah, tidak enak
makan, cepat merasa lelah, dan lain sebagainya. Semua perubahan dan keluhan
itu masih relatif dapat ditoleransi oleh ibu hamil, sehingga ibu tetap dapat
hamil merasakan ketidak nyamanan dalam skala yang cukup besar, misalnya
mual muntah hebat, nyeri kepala, dan badannya menjadi bengkak (Rohmah,
2010: 46).
sedikitnya 15% dari semua wanita hamil. Emesis gravidarum terjadi diseluruh
dunia dengan angka kejadian yang beragam yaitu 1-3% dari seluruh kehamilan
2015).
24,7% dari 2.203 ibu hamil yang ada. Angka kejadian mual muntah yang terjadi
di Indonesia jauh lebih besar dibandingkan dengan angka kejadian yang terjadi
di dunia. Angka kejadian mual muntah ini terjadi pada 60-80% primigravida dan
1
Data dari PMB Evi Kurniawati, Am.Keb dari bulan September – Oktober
Tahun 2021 terdapat 38 ibu hamil, ibu hamil yang ANC di trimester 1 ada 12
Emesis gravidarum pada kehamilan ini dapat terjadi oleh pengaruh dari
lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi, faktor psikologi terdiri dari stres,
yang berlebihan sehingga mual dan muntah yang dialami akan terlampau sering
gizi ibu hamil (Winkjosastro, 2012:78). Status gizi pada ibu hamil sangat
penting bagi kesehatan janin dan kandungannya, sehingga ibu hamil dengan
status gizi yang kurang dapat mengakibatkan perkembangan janin tidak normal
berdampak pada kelahiran bayi prematur, kematian janin, dan kelainan pada
sistem syaraf pusat sedangkan pada trimester II dan III dapat mengakibatkan
perkembangan janin terganggu dan berat bayi lahir menjadi rendah (Suririna,
2013:52).
Kondisi mual muntah ini dapat diatasi dengan cara mengkonsumsi makanan
dalam jumlah sedikit tapi sering, hindari makanan yang banyak mengandung
minyak atau lemak juga makanan yang berbumbu terlalu tajam karena dapat
menyebabkan rasa mual bertambah, serta hindari minum kopi dan minuman lain
2
menyebabkan perut kembung dan rasa mual. Selain itu makanan hendaknya
diberikan dalam bentuk kering, cairan diberikan dalam bentuk terpisah untuk
Pemenuhan kebutuhan cairan dapat dilakukan dalam bentuk lain seperti sari
buah, kaldu ataupun cairan elektrolit tanpa kafein. Salah satu indikator
tercukupinya kebutuhan zat gizi ibu hamil dapat diketahui dari pertambahan
berat badan ibu setiap bulan. Selama ibu tidak menderita penyakit yang
mengharuskan berdiet, tidak ada pantangan makanan bagi ibu hamil. Prinsip
umum yang perlu diperhatikan dalam memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil
adalah menu seimbang, porsi kecil tapi sering, menghindari makan yang
dengan judul ”Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester I dengan Emesis
B. Rumusan Masalah
ini yaitu bagaimanakah gambaran asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester I
3
C. Tujuan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
hamil
ibu hamil
D. Manfaat
hamil.
4
2. Bagi Pendidikan
kehamilan
3. Bagi mahasiswa
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Definisi
mendalam. Selain itu organ reproduksi, semua sistem fisiologis ibu membuat
yakni :
a. Masa Germinal, yaitu masa antara Minggu ke-0 sampai Minggu ke-3.
b. Masa Embrio, yaitu masa antara Minggu ke-3 sampai Minggu ke-8.
c. Masa Fetus, yakni masa antara Minggu ke-9 sampai Minggu ke-12
6
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan
folikel de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting
karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama
kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid terrakhir untuk
menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan.
2) Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi
hari. Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam
lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
3) Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-
bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya
kehamilan.
4) Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia
susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan
menghilang setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu.
5) Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin
menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara
menyebabkan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.
6) Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi
setelah itu nafsu makan muncul lagi.
7) Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada
triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang
membesar keluar rongga panggul.
8) Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh
hormone estrogen.
9) Epulis
7
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
10) Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
a) Pipi :
Cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis
anterior menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada
kulit.
b) Perut
Striae livide
Striae albican
Linea alba makin menghitam
c) Payudara : hipepigmentasi areola mamae
11) Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai
bakat. Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia
eksterna, kaki dan betis erta payudara.
b. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
1) Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
2) Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
3) Tanda Goodel
Pelunakan serviks
4) Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina
termasuk juga porsio dan serviks.
5) Tanda Piskacek
Pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah
tersebut berkembang lebih dulu.
8
6) Kontraksi Braxton Hicks
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin
didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak
nyeri, biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu.
7) Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak
dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
8) Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang
diproduksi oleh sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini
disekresi diperedaran darah ibu (pada plasma darah), dan diekskresi
pada urine ibu.
c. Tanda Pasti (Positive Sign) (Hani, dkk, 2010:72-75)
1) Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa.
Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20
minggu.
2) Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
electrocardiograf ( misalnya doppler)
3) Bagian bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin
(lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan
lebih tua (trimester akhir)
4) Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG
9
2. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil (Sarwono,2007:94-100)
a. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini
dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim, dan membesar 5 kali dari ukuran normal
pada kehamilan 38 minggu (king, et all, 2019:1063).
b. Vagina
1) Elastisitas vagina bertambah
2) Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
3) Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga waran selaput
lendirnya berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
c. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesteron.
d. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal,
dan linea alba.
10
e. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
perobekan selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie
gravidarum.
f. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli
puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae
melebar dan lebih tua warnannya.
Alveoli mengembang dan berkembang biak di ujung lobulus payudara;
lobulus juga berproliferasi. Menjelang pertengahan kehamilan, sel-sel
epitel alveolus berubah menjadi sekretorik epitel, yang merupakan tahap
pertama laktogenesis. Menjelang akhir kehamilan, alveolus
mengeluarkan kolostrum tetapi terutama diam sekunder untuk
penghambatan oleh progesteron, salah satu hormon kehamilan utama
(King, et all, 2019:1064).
g. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh
usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas
paru meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan bernafas
lebih dalam. Sekitar 20-25%.
h. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus
yang membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk
pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.
2. Perkembangan Kehamilan Trimester I
pada masa inilah penentuannya. Jadi pada masa ini ibu sangat membutuhkan
cukup asupan nutrisi dan juga perlindungan dari trauma. Pada masa ini uterus
11
pertumbuhan janin. Selain itu juga mengalami perubahan adaptasi dalam
psikologinya.
sendirian karena banyak juga calon ibu yang senasib. Lagi pula gampang
untuk mengatasinya.
makanlah dalam porsi kecil tapi sering, banyak-banyak minum (air jahe
12
hangat, air putih), siapkan cemilan di dekat ibu, hindari bau yang tidak
c. Pusing
duduk ke berdiri), serta siapkan cemilan sehat diatas atau dekat tempat
kapasitas kandung kemih. Padahal saat hamil ibu cenderung minum lebih
banyak, sehingga ginjal lebih banyak memproduksi urin. Tidak heran bila
e. Cepat lelah
Tubuh ibu memang sedang bekerja ekstra keras untuk
sedang belajar menyesuaikan diri terhadap tuntutan fisik dan emosi yang
masih naik turun. Jadi jangan heran kalau ibu mudah lelah. Cara
seimbang (kurang protein atau zat besi membuat cepat lelah), serta
minum susu hangat menjelang tidur, dan coba untuk selalu berpikir
positif.
f. Sembelit
13
Tubuh ibu memproduksi hormon dalam jumlah yang berlebih.
Salah satu akibatnya adalah kerja usus jadi lambat dan kurang efesien.
Tidak heran jika ibu sulit buang air besar. Cara mengatasinya yaitu
buahan) serta banyak minum (air dan jus buah). Yogurt boleh juga
3. Perubahan Kehamilan
a. Perubahan Fisiologi
dilihat dan perubahan yang tidak dapat dilihat. Perubahan yang dapat
garis pada kulit, terdapat dua jenis striae gravidarum yaitu striae
kelenjar suprarenalis.
14
2. Perubahan kelenjar
seperti leher pria. Perubahan ini tidak selalu terjadi pada wanita
hamil.
3. Perubahan payudara
15
a. Perubahan pada volume darah yang semakin meningkat karena
7. Perubahan perkemihan
b. Perubahan Psikologis
a. Kebutuhan Oksigenasi
16
kehamilan 32 minggu atau lebih, usus-usus tertekan oleh uterus yang
17
b. Nutirsi
c. Metabolisme Basal
d. Eliminasi
hal itu, ibu hamil dianjurkan minum 8 gelas, wanita sebaiknya diet
18
ligament ini terjadi karena pelebaran dan tekanan pada ligament
B. Emesis Gravidarum
1. Pengertian
Emesis gravidarum atau rasa mual dan muntah biasanya terjadi pada
52).
kehamilan. Ada wanita hamil yang mual-mual dan diikuti dengan muntah,
namun ada juga yang hanya merasa mual. Rasa mual biasanya muncul saat
kehamilan memasuki minggu ke-6, tetapi bisa juga timbul lebih awal pada
Ada wanita hamil yang terbebas dari gejala mual-mual dan muntah
setelah melewati 14 minggu. Ada pula yang butuh waktu sekitar sebulan
untuk terbebas dari emesis gravidarum, meski mungkin nanti akan dialami
lagi selama masa kehamilan. Bahkan ada juga wanita yang terus menerus
19
3. Penyebab
seperti estrogen dan hCG yaitu hormon yang diproduksi plasenta selama
memiliki kadar hCG lebih tinggi, ketika mengandung anak kembar, juga
yang memiliki aroma kuat dapat tercium dari jarak cukup jauh dan bisa
4. Akibat
berarti bisa diremehkan. Mual dan muntah akan menimbulkan kelelahan dan
menurunkan kondisi fisik, yang tentu saja tidak baik bagi kehamilan (Revina,
2014:60).
tidak akan berpengaruh buruk pada kesehatan janin. Sedangkan gejala mual-
mual dan muntah yang berlangsung terus menerus dengan intensitas tinggi,
ada kemungkinan menimbulkan risiko yang lebih tinggi pada kesehatan janin
20
Dalam kondisi yang ringan, mual saat hamil biasanya tidak akan
menyebabkan komplikasi apa pun pada bayi. Namun, dalam kasus yang
depresi dan kecemasan ekstrem, malnutrisi pada janin akibat berat badan ibu
stres, termasuk menambah kecemasan dan depresi. Akibatnya, hal ini kerap
5. Cara Mengatasi
Taylor, 2011: 12). Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya dengan
pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi (Smith et al., 2014: 71).
21
seperti akupresur, aromaterapi dan senam olah pernapasan mungkin
22
c. Menghindari makanan pedas dan berlemak.
a. Makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah
b. Makan makanan yang tinggi karbohidrat dan protein yang dapat untuk
cobalah duduk dahulu dan baru perlahan berdiri bangun. Bila merasa
sangat mual ketika bangun tidur pagi siapkanlah snack atau biskuit
untuk berdiri.
23
e. Minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi akibat muntah.
memerlukan folat untuk kehamilan ini. Bila mual muntah sangat hebat,
vitamin yang akan konsumsi, dan dokter mungkin akan memberikan obat
beberapa wanita hamil ada yang mengkonsumsi jahe segar atau permen
muntah, karena bila stress hanya akan memperburuk rasa mual. Cobalah
24
Gambar 2.1
Pathway Emesis Gravidarum
Faktor Biologis
Faktor Psiologis
Stress
25
Gambar 2.2
Mind Mapping Emesis Gravidarum
Sumber: Suririnah (2013), Revina (2014), Maulana (2018), King, et all (2019)
26
C. Tinjauan Umum Tentang Manajemen Asuhan Kebidanan
masalah yang digunakan oleh bidan dalam proses pemecahan masalah dalam
yang dimulai dengan pengumpulan data dasar yang diakhiri dengan evaluasi.
keadaan klien. Yang termasuk data dasar adalah riwayat kesehatan klien,
pemeriksaan fisik, dan catatan riwayat kesehatan yang lalu dan sekarang,
diidentifikasi oleh bidan yang berfokus pada apa yang dialami oleh klien.
27
c. Antisipasi diagnosa/masalah potensial
klien dalam perawatan bidan. Proses terus menerus ini menghasilkan data
menyelamatkan klien.
tindakan harus disetujui klien, oleh sebab itu harus didiskusikan dengan
relevan dan diakui kebenarannya serta situasi dan kondisi tindakan harus
bidan dan sebagian dilaksanakan oleh ibu sendiri, dan anggota tim
28
g. Evaluasi asuhan kebidanan
dilakukan pada setiap langkah kebidanan. Pada tahap evaluasi bidan harus
Tabel 2.1
Perbandingan Pendokumentasian Kebidanan
7 5 S
Langkah Lan O
Varney gkah A
Ko P
mpe No
tensi tes
Bida
n
Data Data Su
bje
kti
f
Ob
jek
tif
Diagnos Asse As
a/ sme ses
Masalah nt me
Antisipa Diag nt
si nosa
Masalah
Potensial
/Diagnos
a
Potensial
Menetap
kan
Kebutuh
an
Segera
untuk
Konsulta
si,
Kolabor
asi
Perencan Pere Pl
aan ncan an:
aan Ko
Implem Imp ns
29
entasi lem ult
enta asi
si Te
Evaluas Eva s
La
i luas
bo
i rat
ori
um
Ru
ju
ka
n
Ed
uk
asi
/K
on
sel
in
g
Fo
llo
w
Up
Sumber: Salma, 2016:173
Menurut King, et all (2019:1267) data fokus manajemen dan penilaian awal
berulang)
30
g. Riwayat gangguan makan
2. Pemeriksaan Fisik
hidatidosa)
3. Tes Laboratrium
b. Urinalisis dan dipstick urin untuk berat jenis dan keton (dehidrasi
31
4. USG
hidatidosa
keparahan mual dan muntah menggunakan skor PUQE (King, et all, 2019:1267).
terlibat dalam aktivitas sehari-hari. Indeks PUQE didasarkan hanya pada tiga
Tabel 2.2
Indeks PUQE
1. Dalam sehari berapa rata-rata ibu merasa mual dan sakit perut
>6 4-6 2-3 Tidak
≤ 1 sama sekali
jam jam jam jam (1
(5 (4 (3 (2 poi
poi poi poi poi n)
n) n) n) n)
2. Berapa kali ibu mengalami muntah dalam sehari
5-6 3-4 1-2 Tid
atau (4 (3 (2 ak
lebi poi poi poi ada
n) n) n) (1
(5 poi
poi n)
n)
3. Berapa kali ibu muntah-muntah atau batuk kering tanpa membawa apa-apa
(darah) dalam sehari
5-6 3-4 1-2 Tid
atau (4 (3 (2 ak
lebi poi poi poi ada
n) n) n) (1
(5 poi
poi n)
n)
Score :
32
1. Mual ringan jika total skore ≤ 6
2. Mual sedang jika total skore 7-12
3. Mual sedang jika total skore ≥ 13
Sumber: King, et all (2019:1268)
33
E. Teori Evidence Based Midwifery (EBM)
1. Pengertian
1997).
penelitian dan pengalaman praktik dari para praktisi dari seluruh penjuru
dunia. Rutinitas yang tidak terbukti manfaatnya kini tidak dianjurkan lagi
kematian ibu hamil dan risiko-risiko yang dialami selama persalinan bagi ibu
masyarakat.
Temuan obat baru yang dapat saja segera ditarik dan peredaran hanya
penggunanya.
34
b. Evidence-based Policy adalah satu sistem peningkatan mutu pelayanan
CD. Situs internet yang ada dapat diakses, ada yang harus dibayar namun
35
jelas kemungkinan termasuk gejala pada awal kehamilan, yang
2010:12).
36
menggunakan aroma lemon untuk meredakan mual dan muntah, dan
Marlina Bergas
Perasaan mual dan muntah sering dialami ibu yang sedang hamil.
gravidarum. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi ada yang timbul
setiap saat dan malam hari (Winkjosastro, 2007:39). Setiap wanita hamil
akan memiliki derajat mual yang berbeda-beda, ada yang tidak terlalu
merasakan apa-apa, tetapi ada juga yang merasa mual dan ada yang
merasa sangat mual dan ingin muntah setiap saat (Maulana, 2018:79).
Muntah yang lebih dari sepuluh kali sehari atau mual terus menerus yang
emesis gravidarum sehingga tubuh ibu menjadi lemah, muka pucat, dan
frekuensi buang air kecil menurun drastis. Mual dan muntah yang
mola hidatidosa dan faktor psikologis seperti rumah tangga yang retak,
37
takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, kehilangan pekerjaan
penjelasan dan motivasi mengenai yang dirasakan ibu hamil tentang mual
pengetahuan ibu hamil. Juga tentang ibu hamil yang terkena emesis
tapi sering, ibu di sarankan tidak terlalu terbebani adanya masalah rumah
yang butuhkan.
38
pola makan, rehidrasi cairan intravena (termasuk elektrolit, vitamin
NVP.
all, 2015)
jahe daripada plasebo. Hanya ada bukti terbatas dari uji coba untuk
tentang hasil yang merugikan ibu dan janin dan hasil psikologis, sosial
atau ekonomi.
39
40
e. The Effectiveness of Ginger in the Prevention of Nausea and Vomiting
pengobatan yang efektif dan murah untuk mual dan muntah serta
efektif dan persiapan jahe. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk
kehamilan, di antaranya jahe, aroma terapi lemon, mint dan sirup delima
kehamilan.
41
BAB III
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
IDENTITAS PASIEN
BIODATA
1. Nama : Ny. F 1. Nama : Tn. A
A. DATA SUBYEKTIF
2. Riwayat Menstruasi
Menarche : ± 15 tahun
Konsistensi : Cair
42
Masalah Lain : Tidak ada
1) G3P2A0
3) HPHT : 29 – 08 - 2021
4) HPL : 08 – 06 - 2021
5) Gerak janin :-
6) Keluhan
b) Trimester II :-
c) Trimester III :-
Lama : 2 Tahun
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik:
a. Keadaan Umum:
43
3) Nadi : 82 kali/menit
Rambut : Bersih
jelas
Payudara : Simetris
2. Skor PUQE
a. Mual pada pagi dan malam hari < dari 1 jam = 2 poin
C. Analisis
D. Pelaksanaan
44
Tanggal : 20 Oktober 2021
kepada bidan terhadao akibat yang tidak terduga dan bersifat negatif.
2. Lakukan anamnesa
Rasionalisasi :
kehamilan
infeksi
45
4. Lakukan Pemeriksaan Fisik
Rasionalisasi :
a. Mengidentifikasi ada atau tidak normalan yang terdapat pada fisik ibu
syaraf
kehamilannya.
makan porsi kecil tapi sering dan menghindari makan makanan yang
berlemak diharapkan dapat mengatasi keluhan ibu dan banyak minum air
46
Rasionalisasi : Konseling tentang gizi yang diberikan terutama makanan dan
asupan gizi yang bisa meringankan atau menghilangkan keluhan ibu hamil
Rasionalisasi : Pola istirahat dan tidur yang kurang cukup dapat membuat
kondisi ibu hamil tidak baik, dan memperberat masalah yang ibu alami
efek di pencernaan dan pusat gugup sistem sehingga dapat mengurangi mual
dan muntah
Hasil : ibu mengerti dan akan mencoba melakukan saran yang diberikan.
Rasionalisasi : vitamin dan obat anti mual diberikan untuk suplemen vitamin
Hasil : Ibu telah diberikan vitamin B komleks, kalsium dan obat anti
mual
dipantau.
47
48
11. Lakukan pendokumentasian.
hukum karena dengan mencatat apa yang telah dilakukan terhadap ibu hamil
dengan benar.
49
BAB IV
PEMBAHASAN
didapatkan data bahwa Ny. F G3P2A0 umur kehamilan 7–8 minggu. Masalah yang
dialami pasien yaitu merasa mual dan sakit kepala. Pelaksanaan yang dilakukan pada
gizi, melakukan konseling tentang pola istirahat dan tidur, melakukan konseling
tanda bahaya kehamilan, memberikan obat anti mual, menginformasikan kepada ibu
pengumpulan data subyektif yaitu ibu mengatakan bernama Ny.A, umur 26 tahun,
ibu Mengatakan ini kehamilan yang kedua sudah pernah melahirkan dan belum
pernah keguguran, ibu mengeluh sering merasakan mual dan muntah 1 hari 1-3x
sehari dengan cairan. Masalah yang muncul dari kasus emesis gravidarum ini pasien
merasa cemas karena mual muntah yang dialaminya, karena kehamilan yang pertama
tidak mengalami emesis gravidarum, dan masalah tersebut dapat teratasi dengan
memberikan informasi tentang keadaan kehamilanya saat ini, informasi tentang mual
muntah dan memberikan dukungan moril pada ibu. Pengambilan data untuk
penegakan diagnosa adalah dari hasil pengkajian dan penelitian terhadap mual–
muntah sehingga keluhan selama ini dirasakan ibu adalah emesis gravidarum karena
mual muntah yang dialami pasien tidak terjadi terus–menerus. Tidak terdapat
50
kesenjangan antara teori dan dilahan praktik lapangan pada penegakan interpretasi
data.
(2019:2) mengenai Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester I Dengan Emesis
diperoleh data subyektif ibu hamil Ny. I ibu mengatakan ini kehamilannya yang
pertama dan belum pernah keguguran, ibu mengatakan usianya 24 tahun, ibu
mengatakan HPHT 8 Februari 2015, mengeluh sejak 3 hari yang lalu mual dan
muntah kurang lebih 4-5x/hari pada pagi hari. Berdasarkan diagnosa yang ditegakkan
bidan dalam mencatat rencana kegiatannya maka rencana kegiatan mencakup tujuan
dan langkah-langkah yang akan dilakukan bidan dalam melakukan intervensi dalam
rangka memecahkan masalah termasuk rencana evaluasi. Teori rencana asuhan dari
diagnosa yang akan diberikan adalah melakukan pendekatan kepada ibu dan
keluarga, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang hamil muda yang selalu
dapat disertai emesis gravidarum, menganjurkan ibu agar tidak terlalu cepat bangun
dari tempat tidur menganjurkan makan dengan porsi kecil, tetapi lebih sering dan
Perasaan mual dan muntah sering dialami ibu yang sedang hamil. Wanita
hamil akan mengalami proses penyesuaian tubuh terhadap kehamilan. Mual dan
muntah pada kehamilan disebut dengan emesis gravidarum. Mual biasanya terjadi
pada pagi hari, tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari (Winkjosastro,
2007). Setiap wanita hamil akan memiliki derajat mual yang berbeda-beda, ada yang
tidak terlalu merasakan apa-apa, tetapi ada juga yang merasa mual dan ada yang
51
merasa sangat mual dan ingin muntah setiap saat (Maulana, 2018). Muntah yang
lebih dari sepuluh kali sehari atau mual terus menerus yang terjadi selama 20 minggu
terakhir kehamilan ini akan berlanjut menjadi emesis gravidarum sehingga tubuh ibu
menjadi lemah, muka pucat, dan frekuensi buang air kecil menurun drastis. Mual
dan muntah yang berlebihan juga menyebabkan cairan tubuh semakin berkurang dan
muntah secara non farmakologi yaitu dengan cara mengkonsumsi air jahe. Jahe
memblokir reseptor serotonin dan diinduksi antiemetik efek di pencernaan dan pusat
gugup sistem sehingga mengurangi rasa mual dan muntah pada kehamilan. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Late (2020) tentang The Effectiveness
Chemotherapy dimana diperoleh jahe adalah pengobatan yang efektif dan murah
untuk mual dan muntah serta aman untuk mengurangi keluhan mual dan muntah
Hasil tersebut sejalan dengan penlitian Bustos (2017:2) yang berjudul Nausea
piridoksin hidroklorida oral dan doksilamin suksinat sebagai lini pertama pengobatan
Interventions for nausea and vomiting in early pregnancy menyatakan bahwa terapi
52
lemon, minyak mint dan terapi farmakologi vitamin B6 dan beberapa obat antiemetik
Review Terapi Nonfarmakologis Untuk Mengurangi Mual Muntah Pada Ibu Hamil
dimana hasil literatur diperoleh sebagian besar terapi nonfarmakologis efektif dalam
mengurangi mual muntah dalam kehamilan, di antaranya jahe, aroma terapi lemon,
mint dan sirup delima dapat direkomendasikan untuk mengurangi mual muntah
dalam kehamilan.
motivasi mengenai yang dirasakan ibu hamil tentang mual muntahnya, termasuk di
Dengan maksud menambah pengetahuan ibu hamil. Juga tentang ibu hamil yang
terkena emesis gravidarum. Makan jangan sekaligus banyak, tetapi dalam porsi
sedikit tapi sering, ibu di sarankan tidak terlalu terbebani adanya masalah rumah
53
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
manajemen kebidanan menurut Varney pada ibu hamil maka penulis dapat
54
7. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi pada hasil asuhan yang diberikan
B. Saran
emesis gravidarum.
3. Bagi mahasiswa
hamil secara mandiri sesuai dengan teori yang didapatkan selama perkuliahan
55
DAFTAR PUSTAKA
Andrews PL. Physiology of nausea and vomiting. Br J Anaesth 2011; 69: 2S– 19S.
Hani, Ummi; Jiarti K; Marjati; dkk.2 010. “Asuhan Kebidanan pada Kehamilan
Fisiologis” . Jakarta: Salemba Medika.
King, et all. 2019. Varney’s Midwifery Sixth Edition. United States of America
Ascend Learning Company
Norma, Nita & Dwi, Mustika, 2013. Asuhan Kebidanan Patologi Teori dan Tinjauan
Kasus Dilengkapi Contoh Askeb. Penerbit Nuha Medika. Yogyakarta.
Revina, 2014. Cara Mengatasi Mual Dan Muntah (Morning Sickness) Selama
Hamil. Dalam http://bidanku.com/cara-mengatasi-morning-sickness. (Diakses
tanggal 23 Januari 2019).
Rohmah, 2010. Pendidikan Prenatal Upaya Promosi Kesehatan Bagi Ibu Hamil.
Jakarta : Gramata Publishing.
Romauli, S, 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan1 Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.
Yogyakarta : Penerbit Nuha Medika.
Tomiatun, 2019. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester I Dengan Emesis
Gravidarum Di BPM Niken Kinesti SST, M.Kes Desa Gabusbanaran
Kecamatan Tembelangkabupaten Jombang
Suririnah, 2013. Tips Mengatasi Mual Muntah Saat Hamil Muda (Morning
Sickness). Dalam http://www.infoibu.com/tipsinfosehat/mualmuntah. htm.
(Diakses tanggal 09 Oktober 2020).
Ulfika. 2019, Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester I Dengan Emesis
Gravidarum.
57