Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH NORMA DAN ETIKA PEMASARAN

Dosen Pengampu: Ratri Nurina Widyanti, S.T.,MBA,

DISUSUN OLEH :

IRFAN FATURRAHMAN

PRODI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS: EKONOMI,PSIKOLOGI & KOMUNIKASI

UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2018/2019


Daftar Isi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Makalah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Norma dan Etika Pemasaran

2.2 Prinsip Etika dalam Bauran Pemasaran

1. Etika pemasaran dalam kontek produk

2. Etika pemasaran dalam konteks harga

3. Etika pemasaran dalam kontek distribusi

4. Etika pemasaran dalam konteks promosi

2.3 Bisnis dan Perlindungan Konsumen

2.3 Kasus Norma dan Etika Pemasaran

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

3.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Pemasaran merupakan salah satu urat nadi dalam proses bisnis. Segala macam produksi, output dengan
hasil terbaik pun tidak akan optimal diserap oleh konsumen jika tidak melakukan kegiatan pemasaran
atau memiliki pemasaran yang bagus. Berbagai macam cara dapat dilakukan dalam memasarkan suatu
produk sehingga sampai ditangan konsumen. Salah satu yang memiliki peranan penting saat ini adalah
penggunaan iklan. Iklan atau periklanan merupakan bagian tak terpisahkan dari bisnis modern. Iklan
dianggap sebagai metode yang ampuh untuk menyebarluaskan informasi kepada khalayak mengenai
suatu yang dihasilkan dalam bisnis.Aneka ragam iklan mulai dari yang dinyatakan secara tradisional
melalui media-media cetak maupun melaui media yang lebih modern seperti radio, televise, dan
internet. Kesemuanya itu sedikit lbanyak telah meningkatkan penjualan dari produk yang telah
ditawarkan oleh suatu unit usaha. Dibalik keberhasilan iklan dalam mendongkrak penjualan produk
dalam bisnis, terselip beberapa permasalahan yang bermuara pada persoalan etika. Etika yang dimaksud
disini adalah dari content serta visualisasi iklan tersebut yang dianggap sebagai pembodohan serta
penipuan terhadap konsumen.

I.2 Rumusan MasalahApa itu etika dalam bauran pemasaran ?Apa itu bisnis perlindungan
konsumen ?

I.3 Tujuan Makalah

Adapun tujuan dari penyusunan makalah dengan judul “Norma dan Etika Pemasaran”
adalah sebagai berikut :

1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika Bisnis.

2. Melatih mahasiswa untuk lebih aktif dalam pencarian bahan-bahan materi untuk mata
kuliah Etika Bisnis.

3. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang Norma dan Etika Pemasaran.


4. Memahami secara utuh Norma dan Etika Pemasaran.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Norma dan Etika Pemasaran

Menurut Robert MZ. Lawang, Norma adalah suatu acuan dalam bertingkah laku sehingga memberikan
kemungkinan bagi seseorang untuk menentukan apakah tindakan yang dilakukannya itu dinilai orang
lain, di mana juga merupakan ciri bagi orang lain tersebut untuk menolak atau bahkan mendukung
tingkah lakunya.Menurut WY. Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang
ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang dan jasa
yang dapat memuaskan pembeli.Etika pemasaran adalah standar etika yang berkaitan dengan
pemasaran. Pemasaran adalah bidang yang sering dipandang sebagai hubungan erat yang tidak etis,
tetapi sebenarnya diatur oleh hukum dan standar perilaku sama seperti bidang lainnya. Ada sejumlah
bidang yang menjadi perhatia etis dalama pemasaran.Tujuan pemasaran adalah untuk menjual produk,
jasa, dan ide kepada orang-orang, dan ini dapat dilakukan dalam bebagai cara, tidak semua yang etis.
Pemasaran harus berhati-hati tentang bagaimana mereka menjalankan kampanye untuk menghindari
berbenturan dengan hukum, dan untuk menangani wilayah yang tidak dapat dilindungi oleh hukum.

1. Etika pemasaran dalam kontek produka) Produk yang berguna dan dibutuhkanSebelum produk
dipasarkan, harus melakukan strategi pemasaran seperti produk apa yang sedang dibutuhkan pada saat
ini dan tentunya berguna bagi konsumen.b) Produk yang berpotensi ekonomi atau benefitPerusahaan
memproduksi barang atau jasa akan mendapat keuntungan (benefit) jika produk tersebut layak untuk
dipasarkan.c) Produk yang bernilai tambah yang tinggiProduk yang ingin dipasarkan harus layak
karena jika produk tersebut menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, selain itu produk harus
mempunyai nilai tambah yang tinggi baik bagi internal perusahaan maupun eksternal perusahaan.d)
Dalam jumlah yang berskala ekonomi dan socialPemasaran produk yang baik adalah memproduksi
sesuai standar, dan didistribusikan kepada konsumen dengan melihat tingkat keadaan ekonomi dan
sosial wilayah yang akan menjadi target pasar.e) Produk yang dapat memuaskan masyarakatProduk
yang ekonomis dan mempunyai kualitas baik adalah produk yang sudah pasti laku di pasaran.Oleh
karena itu produk harus dapat membuat para konsumen puas.
2. Etika pemasaran dalam konteks harga) Beban cost produksi yang wajarSebelum diproduksi
perusahaan harus merencanakan anggaran produksi agar biaya yang dikeluarkan tidak lebih besar dari
penerimaan.b) Sebagai alat kompetisiPerusahaan yang satu dengan yang lain bersaing secara sehat
dalam konteks harga.c) Diukur dengan kemampuan daya beli masyarakatPerusahaan menentukan
harga suatu produk dengan melihat kondisi konsumen dalam kemampuan daya belinya.d) Margin
perusahaan yang layakYang dimaksud margin perusahaan yang layak adalah jaminan wajib jual beli
barang dalam suatu perusahaan agar risiko yang ditimbulkan tidak besar.e) Sebagai alat daya tarik
bagi konsumen.Harga suatu produk apabila ekonomis akan menarik konsumen untuk membeli dan loyal
terhadap produk tersebut.

3. Etika pemasaran dalam kontek distribusia) Kecepatan dan ketepatan waktuDistribusi suatu produk
harus cepat dan tepat waktu agar konsumen percaya kepada perusahaan tersebut, serta barang yang
dihasilkan juga efisien.b) Keamanan dan keutuhan barangKeamanan dan keutuhan suatu barang
sangat penting untuk dijadikan alat pertimbangan distribusi produk.c) Konsumen mendapat
palayanan tepat dan cepatApabila konsumen mendapat pelayanan tepat dan cepat maka konsumen
akan puas terhadap produk atau perusahaan tersebut.

4. Etika pemasaran dalam konteks promosia) Sarana memperkenalkan barangIklan adalah salah satu
sarana dalam memperkenalkan suatu produk barang atau jasa.Iklan sangat penting dalam kegiatan
promosi.b) Informasi kegunaan dan kualifikasi barangDalam kegiatan promosi, perusahaan harus
memberi informasi yang akurat mengenai kegunaan dan kualifikasi barang atau jasa kepada konsumen
agar konsumen paham betul dengan kegunaan produk tersebut.c) PromosiPromosi yang menarik akan
membuat konsumen tertarik untuk membelinya, Oleh karena itu promosi harus benar-benar dilakukan
agar konsumen percaya.d) Informasi fakta yang ditopang kejujuran.Informasi mengenai suatu barang
atau jasa harus sesuai fakta yang adatidak boleh hiperbola karena itu akan membuat konsumen kecewa
apabila barang atau jasa tersebut tidak sesuai dengan fakta.

2.2 Prinsip Etika dalam Bauran Pemasaran

2.3 Bisnis dan Perlindungan Konsumen

Perlindungan konsumen adalah perangkat hukum yang diciptakan untuk melindungi dan terpenuhinya
hak konsumen. Sebagai contoh, para penjual diwajibkan menunjukkan tanda harga sebagai tanda
pemberitahuan kepada konsumen.Perlindungan konsumen berasaskan manfaat, keadilan,
keseimbangan, keamanan dan keselamatan konsumen, serta kepastian hukum. Dalam hal ini konsumen
sering menjadi pihak yang dirugikan, untuk itu pemerintah kita membuat peraturan sebagai berikut :1.
UU Periklanan (UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, UU No. 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran)2.
UUD keamanan dan kesehatan produk (UU RI No. 36 Tahun 2009)3. UUD menyangkut mutu produk
(UUNo. 7 Tahun 1996 tentang Pangan)4. Dll.Perlindungan Konsumen adalah segala upaya yang
menjamin adanya kepastian untuk memberikan perlindungan hukum kepada konsumen. Salah satu hal
positif yang ditempuh di Indonesia adalah yayasan lembaga konsumen indonesia yang melakukan
penelitian tentang bebagai produk dan jasa. Dengan hadirnya YLKI ini pengusaha akan berhitung lebih
seksama untuk menawarkan barang kepada konsumen.Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen adalah
badan yang bertugas menangani dan menyelesaikan sengketa antara pelaku usaha dan konsumen.
Badan Perlindungan Konsumen Nasional adalah badan yang dibentuk untuk membantu upaya
pengembangan perlindungan konsumen.Sesuai dengan pasal 3 Undang-undang Perlindungan
Konsumen, tujuan dari Perlindungan ini adalah :1. Meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan
kemandirian konsumen untuk melindungi diri2. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan
cara menghindarkannya dari ekses negatif pemakaian barang dan/atau jasa3. Meningkatkan
pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan dan menuntut hak-haknya sebagai konsumen4.
Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan
keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi5. Menumbuhkan kesadaran pelaku
usaha mengenai pentingnya perlindungan ini sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggungjawab
dalam berusaha6. Meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin kelangsungan usaha
produksi barang dan/atau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan dan keselamatan konsumen.Ada 2
alasan perangkat pengendalian terutama tertuju pada produsen dalam hubungannya dengan konsumen,
adalah:a. Dalam hubungan antara konsumen atau pelanggan di satu pihak dan pemasok, produsen, dan
penyalur barang atau jasa tertentu di pihak lain, konsumen atau pelanggan terutama berada pada posisi
yang lebih lemah dan rentan untuk dirugikan.b. Dalam kerangka bisnis sebagai profesi, konsumen
sesungguhnya membayar produsen untuk menyediakan barang kebutuhan hidupnya secara
professional.Pasar dan perlindungan konsumen

Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur
dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang
dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang. Kegiatan ini merupakan
bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item
pertukaran. Persaingan sangat penting dalam pasar dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang
mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar,
sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak.

Dalam pendekatan pasar terhadap perlindungan konsumen, keamanan konsumen dilihat sebagai
produk yang paling e!isien bila disediakan melalui mekanisme pasar bebas di mana penjual memberikan
tanggapan terhadap permintaan konsumen. (Velazquez, 2005:317).

Dalam teori, konsumen yang menginginkan informasi bisa mencarinya di organisasi-organisasi seperti
consumers union, yang berbisnis memperoleh dan menjual informasi. Dengan kata lain, mekanisme
pasar perlu menciptakan pasar informasi konsumen jika itu yang diinginkan konsumen. (Velazquez,
2005:319).
Adapun kewajiban konsumen untuk melindungi kepentingannya ataupun produsen yang melindungi
kepentingan konsumen, sejumlah teori berbeda tentang tugas etis produsen telah dikembangkan,
masing-masing menekankan keseimbangan yang berbeda antara kewajiban konsumen pada diri mereka
sendiri dengan kewajiban produesn pada konsumen meliputi pandangan kontrak, pandangan “due care”
dan pandangan biaya sosial.

Dengan adanya pasar bebas dan kompetitif, banyak orang meyakini bahwa konsumen secara otomatis
terlindungi dari kerugian sehingga pemerintah dan pelaku bisnis tidak perlu mengambil langkah-langkah
untuk memberikan perlindungan kepada konsumen. Pasar bebasmendukung alokasi, penggunaan, dan
distribusi barang-barang yang dalam artian tertentu, adil, menghargai hak, dan memiliki nilai kegunaan
maksimum bagi orang-orang yang berpartisipasi dalam pasar.

Berdasarkan kenyataan yang tidak dibantahkan bahwa bisnis merasuki seluruh kehidupan semua
manusia, maka dari perspektif etis, bisnis diharapkan bahwa dituntut untuk menawarkan sesuatu yang
berguna bagi manusia dan tidak sekadar menawarkan sesuatu yang merugikan hanya demi memperoleh
keuntungan. Termasuk didalamnya para pelaku bisnis dilarang untuk menawarkan sesuatu yang
dianggap merugikan manusia.

Perlindungan Konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian untuk memberikan
perlindungan hukum kepada konsumen. Pengertian konsumen sendiri adalah setiap orang pemakai
barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat , baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,
orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

Itu berarti pada akhirnya etika bisnis semakin dianggap serius oleh para pelaku bisnis modern yang
kompetitif. Dengan kata lain, kenyataan bahwa dalam pasar yang bebas dan terbuka hanya mereka yang
unggul, termasuk unggul dalam melayani konsumen secara baik dan memuaskan, akan benar-benar
keluar sebagai pemenang. Maka kalau pasar benar-benar adalah sebuah medan pertempuran,
pertempuran pasar adalah pertempuran keunggulan yang fair, termasuk keunggulan nilai yang
menguntungkan banyak pihak termasuk konsumen.

Etika iklan

Iklan ialah bentuk komunikasi tidak langsung yg didasari pada informasi tentang keunggulan suatu
produk sehingga mengubah pikiran konsumen untuk melakukan pembelian.

Fungsi Iklan:

· Iklan sebagai pemberi informasi tentang produk yang ditawarkan di pasar.

· Iklan sebagai pembentuk pendapat umum tentang sebuah produk.

· Persoalan Etis Dalam Iklan

· Iklan merongrong otonomi dan kebebasan manusia.

· Iklan yang manipulatif dan persuasif non-rasional menjadikan manusia yang konsumtif.
· Iklan merongrong rasa keadilan sosial dan memicu kesejanggan sosial.

Prinsip-prinsip Etis Dalam Iklan

· Iklan tidak boleh menyampaikan informasi yang palsu dengan maksud memperdaya konsumen.

· Iklan wajib menyampaikan semua informasi tentang produk yang diiklankan.

· Iklan tidak boleh mengarah pada pemaksaan.

· Iklan tidak boleh mengarah pada tindakan yang bertentangan dengan moralitas.

Dalam periklanan, etika dan persaingan yang sehat sangat diperlukan untuk menarik konsumen. Karena
dunia periklanan yang sehat sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi suatu negara. Sudah saatnya
iklan di Indonesia bermoral dan beretika. Berkurangnya etika dalam beriklan membuat keprihatinan
banyak orang. Tidak adanya etika dalam beriklan akan sangat merugikan bagi masyarakat, selain itu juga
bagi ekonomi suatu negara. Secara tidak sadar iklan yang tidak beretika akan menghancurkan nama
mereka sendiri bahkan negaranya sendiri. Saat ini banyak kita jumpai iklan-iklan di media cetak dan
media elektronik menyindir dan menjelek-jelekkan produk lain. Memang iklan tersebut menarik, namun
sangat tidak pantas karena merendahkan produk saingannya. Di Indonesia iklan-iklan yang dibuat
seharusnya sesuai dengan kebudayaan kita dan bisa memberikan pendidikan bagi banyak orang. Banyak
sekali iklan yang tidak beretika dan tidak sepantasnya untuk di iklankan. Makin tingginya tingkat
persaingan menyebabkan produsen lupa atau bahkan pura-pura lupa bahwa iklan itu harus beretika.
Banyak sekali yang melupakan etika dalam beriklan. Iklan sangat penting dalam menentukan posisi
sebuah produk.

Privasi konsumen

Privasi konsumen merupakan hak konsumen untuk memutuskan apa, pada siapa, dan berapa banyak
informasi tentang diri konsumen yang boleh diungkapkan pada pihak lain atau perusahaan.

Adapun definisi lain dari privasi yaitu

· Kepercayaan konsumen mengenai kinerja pihak lain dalam suatu lingkungan selama transaksi atau
konsumsi.

· Sebagai suatu kemampuan untuk mengontrol interaksi, kemampuan untuk memperoleh pilihan
pilihan atau kemampuan untuk mencapai interaksi seperti yang diinginkan. privasi jangan dipandang
hanya sebagai penarikan diri seseorang secara fisik terhadap pihak pihak lain dalam rangka menyepi
saja.

Multimedia etika bisnis

Salah satu cara pemasaran yang efektif adalah melalui multimedia. Bisnis multimedia berperan
penting dalam menyebarkan informasi, karena multimedia is the using of media variety to fulfill
commu¬nications goals. Elemen dari multimedia terdiri dari teks, graph, audio, video, and animation.
Bicara mengenai bisnis multimedia, tidak bisa lepas dari stasiun TV, koran, majalah, buku, radio,internet
provider, event organizer, advertising agency, dll. Multimedia memegang peranan penting dalam
penyebaran informasi produk salah satunya dapat terlihat dari iklan-iklan yang menjual satu
kebiasaan/produk yang nantinya akan menjadi satu kebiasaan populer. Sebagai saluran komunikasi,
media berperan efektif sebagai pembentuk sirat konsumerisme.

Perkembangan dunia teknologi informasi yang mendorong kemajuan yang begitu pesat atas multimedia
sangat dirasakan. Kita menyadari bahwa multimedia berperan penting dalam menyebarkan informasi
karena multimedia terdiri dari teks, grafik, gambar audio, video yang dikemas jadi satu sehingga lebih
menarik. Namun perkembangan multimedia tidak lepas dari media cetak ( Koran, majalah, tabloid dan
sebagainya ) yang menjadi dasar dari perkembangan multimedia yang ada saat ini.

Etika berbisnis dalam multimedia didasarkan pada pertimbangan:

· Akuntabilitas perusahaan, di dalamnya termasuk corporate governance, kebijakan keputusan,


manajemen keuangan, produk dan pemasaran serta kode etik.

· Tanggung jawab sosial, yang merujuk pada peranan bisnis dalam lingkungannya, pemerintah lokal
dan nasional, dan kondisi bagi pekerja.

· Hak dan kepentingan stakeholder, yang ditujukan pada mereka yang memiliki andil dalam
perusahaan, termasuk pemegang saham, owners, para eksekutif, pelanggan, supplier dan pesaing.

Etika dalam berbisnis tidak dapat diabaikan, sehingga pelaku bisnis khususnya multimedia, dalam hal ini
perlu merumuskan kode etik yang harus disepakati oleh stakeholder, termasuk di dalamnya production
house, stasiun TV, radio, penerbit buku, media masa, internet provider, event organizer, advertising
agency, dll.

Dalam penggunaan multimedia ini agar pelaku bisnis itu beretika tentunya harus ada batasan-batasan
aturan yang dibuat oleh pemerintah, seperti larangan penggunaan multimedia yang menjurus kepada
SARA, atau yang bersifat membahayakan kepentingan masayarakat umum. Sehingga siapa yang
melanggar akan dikenakan sanksi hukum yang berlaku.
2. Kasus Norma dan Etika Pemasaran

PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan Copper &
Gold Inc. PTFI menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung
tembaga, emas dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika Provinsi Papua,
Indonesia. Kami memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh
penjuru dunia. PT Freeport Indonesia merupakan jenis perusahaan multinasional (MNC),yaitu
perusahaan internasional atau transnasional yang berkantor pusat di satu negara tetapi kantor cabang
di berbagai negara maju dan berkembang.

Contoh kasus pelanggaran etika yang dilakukan oleh PT. Freeport Indonesia :

Mogoknya hampir seluruh pekerja PT Freeport Indonesia (FI) disebabkan perbedaan indeks standar gaji
yang diterapkan oleh manajemen pada operasional Freeport di seluruh dunia. Pekerja Freeport di
Indonesia diketahui mendapatkan gaji lebih rendah daripada pekerja Freeport di negara lain untuk level
jabatan yang sama. Gaji sekarang per jam USD 1,5–USD 3. Padahal, bandingan gaji di negara lain
mencapai USD 15–USD 35 per jam. Sejauh ini, perundingannya masih menemui jalan buntu. Manajemen
Freeport bersikeras menolak tuntutan pekerja, entah apa dasar pertimbangannya.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang dalamnya terdapat individu dan kelompok
untuk mendapatkan apa saja yang mereka inginkan dan butuhkan dengan cara menciptakan,
menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Etika pemasaran adalah standar etika yang berkaitan dengan pemasaran. Pemasaran adalah bidang yang
sering dipandang sebagai inheren tidak etis, tetapi sebenarnya diatur oleh hukum dan standar perilaku
sama seperti bidang lainnya.
3.2 SARAN

Beberapa saran yang bisa kami berikan adalah :

a. Pemerintah dan masyarakat lebih selektif dan cerdas dalam menyaring informasi dari iklan dan
produk yang telah keluar dari jalur etika.

b. Biro iklan lebih bijak dalam memproduksi iklan

c. Pemerintah bekerjasama dengan masyarakat dan produsen menegakkan dan melaksanakan


reward dan punishment berkaitan dengan etika dan periklanan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/21-pengertian-norma-menurut-para-ahli-terlengkap/

https://www.gurupendidikan.co.id/tujuan-strategi-dan-6-pengertian-pemasaran-menurut-para-ahli/

https://anasolikhatun.blogspot.com/2016/10/norma-dan-etika-dalam-manajemen-sumber.html

Dr. A. Keraf Sonny. (2012). Etika Bisnis Tuntutan dan Relavasinya. Yogyakarta: Kansius.

Anda mungkin juga menyukai