Gedung kokoh megah berdiri tegap Yang tak seorangpun ingin singgah Bahkan mampirpun enggan
Gedung penuh insan
Insan yang tak setia pada komitmen Hingga lupa pada sumpah Bahkan tak mengenal diri sendiri
Gedung yang penuh misteri
Yang terbentuk dari jeruju besi Yang sangat dibenci Terutama pegawai negeri
Awas, jangan biarkan kaki mengayun
Melangkah menuju arah yang tak pasti Borgol hatimu dari keserakahan Sebelum kedua tangan untuk menggantikan
Masukan nafsu harta duniawi
Dalam jeruju besi sebagai pengganti Penghunu fisikmu Ketuk nuranimu dengan palu kejujuran Menggatikan dentuman di meja pengadilan Nikmat kesegaran udara dalam cakrawala bebas tanpa batas Dengan mengepakkan sayap kemudi norma kejujuran Hingga tiba ke dermaga Bahagia Ditutup bungkus cengkrama anak cucu Di hamparan tikar permadani kedamaian abadi