8614-Article en Id
8614-Article en Id
com
IVCN
Konferensi Virtual Internasional ke-4 tentang Keperawatan
Volume 2021
Kertas konferensi
Abstrak
Pada saat penulisan, kasus Covid19 terus meningkat di Banjarmasin. Lansia takut pergi ke
fasilitas kesehatan untuk mengontrol tekanan darahnya karena takut tertular penyakit ini.
Namun, pemeriksaan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi sangat penting, dan
tanpa adanya staf medis yang berkualitas, keluarga mereka perlu mengambil peran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan
pengendalian tekanan darah pasien lanjut usia di fasilitas kesehatan. Penelitian ini
Penulis yang sesuai: merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dengan menggunakan
Gertrudis Tutpai lembar dokumentasi dan angket tentang dukungan keluarga. Dipilih melalui purposive
srgertrudis@gmail.com
sampling, 50 orang dari keluarga dengan hipertensi dilibatkan dalam penelitian ini. Periode
penelitian Mei sampai Juli 2020. Analisis data menggunakan uji Chi Square pada= 0,05. Hasil
Diterbitkan: 15 Maret 2021
penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki dukungan keluarga
Layanan penerbitan disediakan oleh yang baik (56%). Untuk kontrol kepatuhan fasilitas kesehatan, sebagian besar responden
Pengetahuan E
memilih 'Tidak Patuh' (40%). Analisis Chi Square menunjukkan p value = 0,024 dengan
signifikansi 0,05 < 0,05 ada hubungan antara dukungan keluarga terhadap pengendalian
Gertrudis Tutpai dkk. Ini
redistribusi dengan ketentuan bahwa Kata kunci: Lansia, Kontrol Tekanan Darah, Dukungan Keluarga, Hipertensi
penulis dan sumber asli adalah
dikreditkan.
Panitia Konferensi.
1. Perkenalan
Pandemi Covid-19 (COVID-19) dinyatakan sebagai pandemi global setelah jumlah infeksi
di seluruh dunia mencapai lebih dari 121.000 kasus [1]. Seiring berjalannya waktu,
semakin banyak orang yang panik dan ketakutan karena jumlah yang terinfeksi
terus meningkat termasuk di Indonesia. Peningkatan jumlah penderita ini menimbulkan
timbulnya kecemasan dan stres [2]. Peningkatan jumlah kasus Covid-19 juga
si Er Unja, dan Florentina Nura, (2021), “Dukungan Keluarga untuk Mengontrol Tekanan Darah Lansia
andemik di Banjarmasin” di Konferensi Virtual Internasional ke-4 tentang Keperawatan, Ilmu Hayati KnE, halaman 268
IVCN
Kelompok yang rentan mengalami stres psikologis selama pandemi Covid-19 adalah anak-
anak, lansia, dan tenaga kesehatan. Data statistik penduduk lanjut usia oleh Badan Pusat
Statistik bahwa penduduk lanjut usia termasuk dalam kelompok yang rentan terhadap
infeksi virus corona. Lansia dengan penyakit kardiovaskular dan hipertensi memiliki risiko
lebih tinggi untuk terinfeksi dan menderita Covid-19 [5].
Ketakutan yang dirasakan oleh lansia penderita hipertensi akan tertular penyakit tersebut
menyebabkan mereka menjadi takut untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan atau sekedar
melakukan pengobatan hipertensi setiap minggunya. Padahal pemeriksaan tekanan darah pada
lansia yang menderita hipertensi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Kontrol
rutin ke fasilitas kesehatan seperti pemeriksaan tekanan darah dan mengikuti senam hipertensi
akan membantu penurunan tekanan darah pasien usia lanjut. Pemeriksaan tekanan darah secara
teratur akan membantu lansia terhindar dari risiko komplikasi hipertensi seperti penyakit jantung,
Sebuah keluarga memiliki beberapa bentuk dukungan, yaitu dukungan informasi, dukungan
penilaian, dukungan instrumental dan dukungan emosional [12]. Ini adalah strategi pencegahan
terbaik untuk meningkatkan dukungan keluarga yang kuat dalam membantu anggota keluarga
menjaga kesehatan. Keluarga yang baik akan berdampak positif bagi perkembangan lansia, begitu juga
sebaliknya. Hasil penelitian Herlinah tentang hubungan dukungan keluarga dengan perilaku lansia
dalam pengendalian hipertensi menunjukkan ada hubungan antara dukungan emosional, dukungan
reward, dukungan informasi dan dukungan instrumental keluarga dengan perilaku lansia dalam
pengendalian hipertensi, dan didapatkan bahwa dukungan informasi merupakan faktor dominan
Berdasarkan semua penjelasan di atas tentang pentingnya dukungan keluarga, peneliti tertarik
untuk mengetahui tentang Dukungan Keluarga terhadap Pengendalian Tekanan Darah Pasien
2.1. Metode
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian observasional dengan
desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga pasien lansia
(>60 tahun) yang menderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Teluk Dalam selama bulan
Januari – Mei 2019 sebanyak 150 keluarga yang menderita hipertensi. Penelitian ini
menggunakan sampel sebanyak 50 orang yang merupakan perwakilan dari keluarga lansia
penderita hipertensi. Sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive
sampling dimana kriteria sampel telah ditentukan oleh peneliti sebelumnya.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2020 sampai dengan Juli 2020. Lokasi penelitian
berada di kawasan Teluk Dalam Kota Banjarmasin. Analisis data dilakukan dalam 2 tahap, yaitu
analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis univariat dilakukan pada setiap variabel hasil
penelitian: data demografi: usia responden, pekerjaan, jenis kelamin dan pendidikan masing-
masing partisipan, dukungan keluarga dan kepatuhan skrining pasien hipertensi lansia. Analisis
bivariat dilakukan dengan uji Chi Square untuk melihat apakah ada hubungan antara dukungan
2.2. Peralatan
Peneliti menggunakan kuesioner family support yang telah divalidasi sebelumnya. Kuesioner
dukungan keluarga disusun menurut teori dukungan keluarga meliputi dukungan emosional
dan penghargaan untuk 4 item, dukungan materi untuk 3 item, dukungan informasi atau
pengetahuan dan dukungan penilaian untuk 3 item. Untuk hasil dukungan keluarga
digunakan 3 kategori yaitu baik, sedang, dan rendah [15]. Data kepatuhan akan dilihat dari
lembar dokumentasi daftar kunjungan pasien lansia hipertensi yang melakukan kontrol.
3. Hasil
Usia F %
20-Des 12 24%
21-40 23 46%
41-65 10 20%
> 65 5 10%
Total 50 100%
Jenis kelamin F %
Manusia 26 52%
Wanita 24 48%
Total 50 100%
Pendidikan F %
Sekolah Dasar (SD) 10 20%
Sekolah Menengah Pertama (SMP) 19 38%
Sekolah Menengah Atas (SMA) 20 40%
Cendekiawan 11 22%
Total 50 100%
Dukungan keluarga F %
Bagus 28 56%
Sedang 15 30%
Rendah 7 14%
Total 50 100
Hasil pada tabel 2 tampak bahwa dukungan keluarga pada lansia dengan hipertensi berada pada
kategori dukungan baik (56%), sedangkan pada kategori sedang (30%), dan dukungan rendah
(14%).
Kontrol Kepatuhan n %
Sepenuhnya Sesuai 14 28%
Sesuai sebagian 16 32%
Tidak Sesuai 20 40%
Total 50 100
Berdasarkan hasil tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar lansia penderita hipertensi
tidak patuh untuk mengontrol tekanan darahnya di fasilitas kesehatan yaitu 20 orang (40%).
TABEL 4 Hubungan tabel silang antara dukungan keluarga terhadap kepatuhan kontrol pasien lansia
hipertensi ke fasilitas kesehatan
Hasil dari tabel pada tabel 4 di atas menunjukkan bahwa dukungan keluarga yang baik membuat
pasien selalu kontrol ke fasilitas kesehatan sebesar 24%, dukungan keluarga baik tetapi kurang patuh
dalam kontrol kesehatan sebanyak 18%, dan dukungan keluarga baik tetapi kepatuhan kontrol tidak
sesuai sebanyak 14%. Dukungan keluarga cukup tetapi kepatuhan kontrol dalam kategori patuh adalah
4%, sedangkan dengan dukungan keluarga cukup tetapi kontrol tidak patuh adalah 16%. Tampaknya
juga bahwa dukungan keluarga yang buruk hanya mengarah pada kategori kurang patuh 4% dan 10%
tidak patuh.
4. Diskusi
Berdasarkan hasil tabel 1 untuk Karakteristik responden diperoleh hasil bahwa mayoritas
responden berusia dewasa muda (21-40 tahun) sebanyak 23 orang (40%). Keluarga dalam rentang
usia tersebut harus memiliki pengetahuan dan mampu memberikan perhatian, motivasi, dan
informasi kepada klien tentang hal-hal yang dapat mengarah pada keadaan yang lebih buruk.
Salah satu penelitian menyatakan bahwa semakin tua usia seseorang maka tingkat kematangan
seseorang akan semakin matang dalam berpikir dan bekerja. Dalam hal kepercayaan publik,
orang yang matang akan lebih dipercaya daripada orang yang tidak cukup tinggi kedewasaannya.
Mayoritas responden berdasarkan jenis kelamin memberikan hasil pada tabel 1 adalah laki-laki 26
(52%). Pada saat penelitian, jumlah responden laki-laki yang keluarganya memiliki lansia dengan
hipertensi lebih banyak berjenis kelamin laki-laki dibandingkan perempuan, hal ini dikarenakan ada
beberapa responden perempuan yang tidak bersedia menjadi responden pada saat penelitian
dilakukan, dan biasanya dari keluarga yang mewakili salah satunya. orang kepada responden dalam
mengisi kuesioner.
Hasil pada tabel 1 juga menunjukkan pendidikan terbanyak adalah SMA yaitu 20 orang (40%)
dan SMP 19 (38%). Data tersebut menunjukkan bahwa meskipun lebih banyak di SLTA, namun
tidak dapat diremehkan bahwa mayoritas responden juga masih berpendidikan rendah seperti
SLTP. Pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah pula seseorang
Sebelumnya pada Tabel 2 diperoleh hasil bahwa dukungan keluarga mayoritas lansia penderita
hipertensi berada pada kategori dukungan baik yaitu sebanyak 28 orang (56%). Keluarga memiliki
peran penting karena setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung jawab masing-
masing dan mereka semua memiliki hubungan yang tidak terpisahkan. Tanggung jawab dan
kebutuhan satu sama lain dalam keluarga menyebabkan saling membutuhkan antara
satu sama lain. Anggota keluarga juga memberikan dukungan emosional yang membantu pasien
mengatasi stres penyakit mereka. Ketika keluarga memberikan dukungan kepada pasien, kondisi
pasien akan membaik. Peningkatan dukungan keluarga akan berhubungan dengan kontrol
tekanan darah yang lebih baik pada pasien hipertensi [18]. Dukungan yang diberikan oleh
anggota keluarga menunjukkan kepedulian dan perhatian keluarga sehingga pasien hipertensi
Dukungan keluarga cukup berpengaruh bagi pasien dalam mengontrol penyakitnya. Keluarga
merupakan salah satu pendukung utama penderita hipertensi lansia dalam menjaga kesehatannya.
Keluarga berperan penting dalam perawatan dan pencegahan kesehatan pada anggota keluarga
lainnya. Dukungan keluarga memiliki hubungan yang erat dengan kepatuhan minum obat sehingga
dukungan keluarga diharapkan dapat ditingkatkan untuk mendukung keberhasilan terapi hipertensi.
Dukungan emosional yang baik dengan memberikan asuhan, motivasi dan perhatian kepada
keluarga lansia dengan hipertensi diharapkan dapat membantu pasien lansia untuk
menghilangkan stress dan ketakutan yang berlebihan sehingga pengendalian pasien ke fasilitas
kesehatan akan berjalan dengan baik. Penyampaian informasi, pengetahuan, dan petunjuk yang
benar tentang hipertensi diharapkan dapat mendukung program pengobatan pasien. Salah satu
karena kurangnya tingkat kepatuhan. Pengendalian pasien terhadap penyakitnya akan memberikan hasil
yang efektif jika dididik tentang pengetahuan, ide, pikiran dan perasaan terhadap hipertensi, sehingga terjadi
pengendalian tekanan darah yang efisien [22,23]. Tugas tersebut diharapkan dapat dilakukan oleh keluarga di
rumah sebagai pihak yang memiliki lebih banyak waktu dengan pasien.
Adanya dukungan material atau finansial yang baik dalam sebuah keluarga juga akan berdampak pada
kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol kesehatan di fasilitas kesehatan. Kesulitan keuangan dapat
menyebabkan ketidakstabilan dan ketakutan dalam sebuah keluarga [23]. Keseimbangan keuangan diperlukan untuk
program pengobatan hipertensi yang berkelanjutan dan keseimbangan keuangan diperlukan untuk
mempertahankan terapi yang sedang dilakukan. Dalam pengendalian kesehatan sangat diperlukan dukungan
keluarga, karena keluarga berperan sebagai kelompok primer yang berperan sebagai pengingat.
Dukungan pengkajian yang diperlukan disini adalah diharapkan keluarga dapat berperan serta secara
langsung dalam mendorong pasien untuk mematuhi kontrol hipertensi ke fasilitas kesehatan. Keluarga juga
memberikan bantuan untuk memutuskan makanan apa yang baik untuk dikonsumsi, aktivitas fisik yang tepat
dan bagaimana kesehatan menjadi prioritas dalam keluarga [18]. Keluarga berperan penting dalam
mendorong dan memperkuat perilaku pasien dalam kepatuhan pasien lanjut usia untuk melakukan
pengendalian kesehatan.
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan antara dukungan
keluarga dengan kontrol kesehatan pasien lansia dalam melakukan kontrol kesehatan ke fasilitas
kesehatan. Dukungan keluarga sangat dibutuhkan pasien lansia untuk selalu rutin melakukan
kontrol tekanan darah di fasilitas kesehatan di masa pandemi seperti sekarang ini. Tenaga
kesehatan khususnya perawat diharapkan dapat berperan serta dalam upaya pemberdayaan
keluarga untuk meningkatkan upaya pelayanan kesehatan khususnya pasien lanjut usia dengan
hipertensi.
Pengakuan
Terima kasih kepada STIKES Suaka Insan Banjarmasin yang telah berkontribusi dan mendukung penelitian ini
Konflik kepentingan
Referensi
[1] Utomo, AP (2020). WHO Umumkan Covid-19 sebagai Pandemi Global. Diakses pada 22
Agustus. www.kompas.com.
[2] Ilpaj, SM dan Nurwati, N. (2020). Analisis Pengaruh Kematian Covid-19 Terhadap Kesehatan
EGC.
[15] Friedman, M. (2011). Buku Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, dan Praktik. Jakarta: EGC.
[18] Rosland, AM (2009). Berbagi Perawatan: Peran Keluarga dalam Penyakit Kronis.
Diperoleh dari www.chcf.org.
[21] Susanto, Y. (2015). Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien
Hipertensi Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Cuka Kabupaten Tanah Laut.
Jurnal Ilmiah Manuntung, edisi 1, hlm. 62-67
[22] Costa, RS dan Nogueira, LT (2008). Dukungan Keluarga dalam Pengendalian Hipertensi.
Revista latino-americana de enfermagem, 16(5), 871–876. https://doi.org/10.1590/
s0104-11692008000500012
[23] Kitayama, S., dkk. (2010). Kemandirian dan Saling Ketergantungan Memprediksi Kesehatan dan
Kesejahteraan: Pola Berbeda di Amerika Serikat dan Jepang.Perbatasan dalam Jurnal Psiko,