Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

PRODI DIV JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

FRENDY SETIAWAN SARI

P00933221020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah
Tugas akhir pendidikan agama kristen.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Akhir yang di berikan pak ELIEZER ANDELTA SINUKABAN mata
kuliah pendikan agama kristen di poltekes kemkes medan jurusan kesehatan
lingkungan.apa bila ada kesalahan saya di penulisan makalah ini saya mintak
maaf & Semoga makalah ini menjadi hal yang bermanfaat bagi para pembaca
khususnya para mahasiswa beserta dosen yang kami hormati dan dapat
dijadikan sebagai referensi untuk menunjang proses belajar mengajar.

Saya mengucapkan terima kasih kepada pak ELIEZER ANDELTA


SINUKABAN, selaku dosen pendidikan agama Kristen yang telah memberikan
tugas ini sehingga kami para mahasiswa dapat mendalami apa yang sudah
bapak ajarakan kepada kami tentang materi yang selalu bapak berikan dari awal
himgga akhir pertemuan

Medan, November 2021

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar ....................................................................................................................

Daftar isi..............................................................................................................................

• BAB I Pendahulu ....................................................................................................

1.1 Latar belakang...................................................................................................

1.2 Rumusan masalah .............................................................................................

1.3 Tujuan penulisan..............................................................................................

• BAB II Pembahasan................................................................................................

2.1 Kisah penyataan Allah dalam Yesus Kristus....................................................

2.2 Yesus Kristus yang mengorbankan dirinya demi keselamatan umat manusia .

2.3 Sikap orang Kristen merespon pengorbanan Kristus........................................

2.4 Peran dan tanggung jawab orang Kristen terhadap kesatuan dan pembangunan

Negara bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945............

• BAB III Penutup .....................................................................................................

3.1 Kesimpulan .......................................................................................................

DARTAF PUSTAKA ........................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Yang dimaksud dengan penyataan Allah ialah tindakan Allah untuk menyatakan atau
memperkenalkan diriNya kepada Manusia, yang menjadkan manusa dapat kenal Allahnya
atau mempunyai pengetahuan tentang Allahnya.Semua agama didasarkan atas keyakinan
bahwa Allah atau "Yang dpertuhan" memeprkenalkan diri kepada manusia, sehingga manusia
kenal Tuhannya, sekalipun pengenalan itu tidak sempuma. Karena pengenalan itulah maka
manusia dapt menyembah Tuhannya. Pada umunya agama agama mengeajarkan, bahwa
Tuhan memperkenalkan diriNya dan kehendakNya kepada manusa dengan perantaraan
biskan ilahi, artinya: Tuhan memperkenalkan dirinya dan kehendakNya dengan
memperfungsi sebagai imam atau pendeta (agama suku murba). maupun berfungsi sebagai rsi
(agama Hindu), atau nabi (agama Islam) atau guru/kyai (kebatinan). Di dalam pengertian
penyataan yang di ajarkan Alkitab tergantung gagasan. bahwa Tuhan Allah keluar dari
tempat "persembunyianNya", memperkenakan diriNya kepada manusia. Ia menyingkapkan
selubung yang menyelubungiNya, dengan tampil ke depan, berbuat di dalm sejarah dan
menyatakan kehendakNya di dalam hidup manusia Oleh karena itu yang dimaksud dengan
penyataan Allah itu bukanlah biskan ilahi, melainkan perkenalan atau pergaulan Allah
dengan manusia yang dilakukan dengan firman dan karya-Nya

Keselamatan berasal dari Tuhan dan bahwa itu adalah pekerjaan yang dilakukan. oleh
Tuhan demi menyelamatkan umat manusia yang dirusak oleh Setan, sehingga pada akhirnya
kita dapat memperoleh keselamatan dalam firman dan pekerjaan Tuhan bertindak dan
bertingkah laku sesuai dengan persyaratan Tuhan, hidup dalam perawatan dan perlindungan-
Nya dan memenangkan pujian dan berkat-Nya. Inilah arti keselamatan dari Tuhan. Sekarang,
mari kita pahami detailnya dari pekerjaan Tuhan. Tuhan Yesus menebus kita umat manusia.
Meskipun dosa-dosa kita diampuni melalui kepercayaan kita kepada Tuhan, watak setan kita
seperti sombong, angkuh.bengkok, licik, egois, hina dan mencari keuntungan, masih
mengakar dalam di dalam diri kita. Didominasi oleh watak rusak ini, kita sering berdosa dan
menolak Tuhan tanpa sadar. Misalnya, meskipun kita percaya dan mengikuti Tuhan, kita
sering merindukan tren dunia, mengejar kehidupan mewah, mendambakan ketenaran,
kekayaan, dan status. Dalam interaksi kita dengan orang lain, saat sesuatu mulai melanggar
kepentingan kita sendiri, kita masih bisa berbohong dan menipu orang lain. Ketika kita
memiliki pengetahuan teologi, merasa tinggi perkasa dan merendahkan orang lain, dan saat
bekerja kita sering kali pamer untuk membuat orang lain memandang dan menyembah kita.
Ketika dihadapkan pada kemunduran, kegagalan, atau pencobaan dan kesengsaraan, kita
mengeluh kepada Tuhan, dan bahkan sampai mengkhianati-Nya. Tuhan berkata: "Karena itu
jadilah kudus, sebab Aku ini kudus" (Imamat 11:45). "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu,
siapa saja yang melakukan dosa adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tinggal di rumah

4
selamanya: tetapi Anak tetap tinggal selama lamanya" (Yohanes 8:34-35), "Karena jika kita
dengan sengaja berbuat dosa setelah menerima pengetahuan kebenaran, maka tidak ada lagi
korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada adalah penghakiman mengerikan dan
lautan api yang akan menghanguskan orang-orang durhaka" (Ibrani 10:26-27). Kita dapat
melihat dari sini bahwa karena dosa manusia tidak memenuhi syarat untuk masuk ke
kerajaan. surga, yang ditentukan oleh watak Tuhan yang suci dan benar. Jika kita tidak
pernah bisa melepaskan belenggu dan kekangan dosa dan terus menerus berbuat dosa dan
menentang Tuhan, pada akhirnya kita akan disingkirkan dan dihukum. Oleh karena itu, untuk
sepenuhnya menyelamatkan manusia dari cengkeraman Setan, dan memungkinkan kita untuk
melepaskan ikatan dan batasan dosa dan dimurnikan. Tuhan akan melakukan tahap pekerjaan
keselamatan di akhir zaman. Apa yang menyebabkan mutu, kualitas hidup dan moralitas
Kristen semakin merosot? Semakin jarang kita temui suara-suara keras didikan dan
pengajaran yang tegas akan standar moral dan karakter Kristen dibawakan dimimbar-mimbar.
Orang Kristen semakin dibuai dengan berbagai janji-janji Tuhan, jaminan kemakmuran,
jaminan pemulihan, dan jaminan kesembuhan. Kehidupan bergereja justru semakin
menggiring orang Kristen terpisah dengan dunia luar (Kristian, 2012). Kita cenderung
eksklusit membangun dunia kita sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraiakan di atas, maka rumusan masalah yang diajukan
dalam makalah ini adalah :

1. Bagaimana penjelasan tentang pernyataan Allah dalam Yesus Kristus.


2. Bagaimana cara Yesus Kristus yang mengorbankan diriNya demi keselamatan umat
manusia.
3. Bagaimana sikap orang Kristen merespon pengorbanan Kristus?
4. Apa Peran dan tanggung jawab orang Kristen terhadap kesatuan dan pembangunan
Negara, dan bangsa Indonesia yang berdDafasarkan Pancasila dan UUD 1945?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui, memahami, dan menambah ilmu
dalam mengenal Allah. Untuk meningkatkan pengatahuan, dan wawasan penulis mengenai
penjelasan tentang pernyataan Allah dalam Yesus Kristus. cara Yesus Kristus yang
mengorbankan diriNya demi keselamatan umat manusia, sikap orang Kristen merespon
pengorbanan Kristus, serta peran dan tanggung jawab orang Kristen terhadap kesatuan dan
pembangunan Negara, dan bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 19945

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kisah penyataan allah dalam yesus kristus

• PENYATAAN UMUM

Secara umum “penyataan” dapat didefinisikan sebagai:tindakan Allah (baik itu


perbuatan maupun kata-kata) yang merupakan inisiatif Allah sendiri untuk membuka Diri
agar manusia, yang adalah ciptaan, dapat mengenal Allah Penciptanya (1 Korintus 2:11;
Ulangan 29:29). Melalui penyataan-Nya inilah manusia tahu segala sesuatu yang Allah ingin
manusia tahu. Penyataan umum ialah penyataan Allah kepada manusia sehingga manusia
menyadari adanya oknum yang ilahi. Mengenai hal tersebut Henry C. Thiessen menjelaskan:
”Penyataan umum ini disampaikan lewat fenomena alami yang terjadi dalam alam atau dalam
alur sejarah; penyataan itu ditujukan kepada semua makhluk yang berakal sehingga dapat
dipahami oleh semuanya. Penyataan ini bertujuan memenuhi kebutuhan alami manusia serta
meyakinkan jiwa agar mencari Allah yang benar” Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan
bahwa penyataan umum disampaikan melalui sarana umum, seperti alam semesta dan
sejarah. Penyataan umum ditujukan kepada semua umat manusia. penyataan umum
menyadarkan manusia adanya pihak yang ilahi dan penyataan umum tidak menyelamatkan
manusia. Hal senada juga dituliskan oleh R.C. Sproul menuliskan wahyu umum disebut
”umum” karena dua alasan, yaitu: pertama, isinya bersifat umum. Kedua wahyu ini
dinyatakan bagi semua orang secara umum.” Meski demikian, Penyataan Umum memiliki
keterbatasan karena tidak menyatakan segala sesuatu tentang pengertian akan diri Allah dan
hal-hal rohani sepenuhnya, yang menjadi suatu dasar untuk membangun masa depan yang
kekal”

• PENYATAAN KHUSUS

Penyataan Khusus adalah Allah menyatakan DiriNya secara khusus untuk dikenal dan
dipercaya umatNya melalui Alkitab dan yang paling utama itu adalah Pribadi Yesus Kristus.
Allah menjadi manusia (Yohanes 1:1, 14). Ibrani 1:1-3 memberi ringkasan yang paling
bagus, “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara
kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah
berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, … Ia adalah cahaya kemuliaan Allah
dan gambar wujud Allah.” Kita perlu menyambut Tuhan Allah ini didalam percaya bahwa
Dia lah Allah yang telah mendatangi kita melalui Yesus Kristus dan untuk makin mengenali-
Nya perlu terus mempelajari dan memahami Alkitab.

6
2.2 Yesus yang mengorbankan dirinya demi keselamatan demi umat manusia

▪ Kristus Mati Satu Kali untuk Keselamatan Semua UmatNya

Kitab Ibrani 1 hingga Ibrani 9 membicarakan tiga hal, yaitu pertama, bedanya Yesus
Kristus sebagai Imam Besar dengan Imam Levi keturunan Harun, dengan Imam Melkisedek,
dengan Musa, dengan malaikat dan dengan manusia lainnya; ke dua, peringatan kepada
pengikut Tuhan agar tidak murtad dan agar tetap perpegang teguh pada pengharapan, dan
ke tiga, tempat kudus di bumi dan di sorga atau tahta Allah. Perikop ini, berbicara du hal,
yaitu Yesus Kristus sebagai Imam Besar diperhadapkan dengan Imam Levi dan manusia
lainnya, dan tahta Allah sebagai tempat di mana Yesus Kristus menghadap Bapa demi
kepentingan umatNya. Tiga hal yang dapat dipelajari dari perikop ini, yaitu: Pertama, Yesus
Kristus naik ke sorga menghadap tahta Bapa, bukan istana buatan tangan manusia, dengan
maksud untuk kepentingan umatNya atau membela dan menebus (humophop) orang
percaya (ayat 24); Ke dua, Dia mempersembahkan diriNya sendiri, memberikan nyawa atau
darahNya sendiri satu kali saja, bukan berulang-ulang setiap tahun ke tempat kudus buatan
tangan manusia mengorbankan darah hewan seperti kambing, domba atau sapi (ayat 25
dan 26); dan Ke tiga, Semua orang, termasuk Yesus, pasti mengalami kematian, dan setelah
itu ikut masuk dan mengalami penghakiman terakhir di akhir zaman, namun Yesus Kristus
mati satu kali di kayu salib, dan di akhir zaman menjadi Hakim Agung menghakimi seluruh
umat manusia (ayat 27 dan 28). Marilah kita mendalami ke tiga hal tersebut!

▪ Kristus menghadap tahta Bapa untuk kepentingan/humonghop orang percaya

Kristus naik ke sorga menghadap tahta Bapa, bukan istana buatan tangan manusia. Ayat
24 memperbandingkan Imam Levi dengan Yesus Kristus sebagai Imam Besar. Imam Levi
menghadap Tuhan di tempat kudus di Bait Allah buatan tangan manusia, dengan tujuan untuk
keampunan dosa umat Tuhan atau pendamaian, sedangkan Yesus Kristus sebagai Imam
Besar, menghadap Bapa di tahta Allah di sorga, yang bukan buatan tangan manusia, dengan
maksud menunjukkan diriNya yang sudah selesai melaksanakan tugas-Nya, mati di kayu
salib di Bumi, untuk kepentingan kita, yang dapat/bisa berarti untuk mempersiapkan tempat
bagi kita. Dalam Bibel bahasa batak Toba disebut untuk humophop hita, yang berarti demi
membela dan menebus atau demi keselamatan kita sebagai orang yang percaya kepadaNya
(ayat 24).

▪ Kristus mempersembahkan diriNya sendiri satu kali, tidak berulangkali:

Yesus Kristus mempersembahkan diriNya sendiri, memberikan nyawa atau darahNya


sendiri satu kali saja, bukan berulang-ulang setiap tahun ke tempat kudus buatan tangan
manusia mengorbankan darah hewan seperti kambing, domba atau sapi (ayat 25 dan 26). Satu
kali dan dengan darahNya sendiri. Di ayat 28a dikatakan “demikian pula Kristus hanya satu

7
kali saja mengorbankan diriNya untuk menanggung dosa banyak orang”. Apa makna dari
pengorbanan diriNya yang satu kali tersebut? Yesus Kristus menanggung dosa banyak orang
(ayat 28), supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, tetapi mendapat hidup
yang kekal (Yoh. 3: 6), mendapat pengampunan dosa, karena kuasa dosa atas umatNya
menjadi tidak ada lagi, kita ditarik olehNya dari lumpur dosa, kita dijembatani di atas jurang
pemisah dengan Tuhan sehingga dimungkinkan datang dan sampai kepada Tuhan,
diperbaharui hubungan kita dengan Tuhan yang telah terputus karena dosa Adam dan Hawa,
dan kita diangkat dari mati rohani dan diberi hidup rohani. Dengan singkat dapat dikatakan,
pengorbananNya yang satu kali di kayu salib adalah membalikkan keadaan dari neraka
masuk sorga, dari mati rohani jadi hidup rohani, dari hubungan yang terputus menjadi baik
hubungan dengan Tuhan.

▪ Kristus mati satu kali dan datang sebagai Hakim Agung:

Bagian ini memperbandingkan manusia dengan Yesus Kristus (ayat 27 dan 28), di mana
diakui bahwa semua manusia pasti mengalami kematian, dan setelah itu masuk dan
mengalami penghakiman di akhir zaman. Dalam penghakiman itu ditentukan siapa yang akan
kena hukuman, dan siapa yang memperoleh kelepasan dari hukuman. Orang percaya akan
mengalami kematian, kita semua akan mengalami kematian, dan sesudah itu masuk dalam
pengadilan di akhir zaman. Kalau kita percaya pada Yesus Kristus, kita akan mendapat
kelepasan dari hukuman maut, dan tidak ikut mati dalam kematian yang kekal.Yesus Kristus
mati satu kali di kayu salib untuk memikul dosa seluruh dunia, dan setelah itu masuk ke
pengadilan terakhir sebagai Hakim Agung yang menghakimi seluruh umat manusia. Ketika
kedatanganNya yang ke dua itu, Yesus Kristus membawa kebebasan, membawa kelepasan
atau keselamatan dari kungkungan maut akibat dosa dunia bagi setiap orang percaya yang
setia menanti-nantikan kedatanganNya.

2.3 Sikap orang Kristen merespon pengorbanan kristus

A. Pengertian Dosa

Iman kepada Yesus Kristus secara alami menuntun pada pertobatan. Senantiasa ada
kebutuhan untuk pertobatan di dunia sejak zaman Adam hingga zaman sekarang. Tuhan 1
memerintahkan Adam. "Karena itu ajarkanlah kepada anak-anakmu, bahwa semua orang, di
mana pun harus bertobat, sebab kalau tidak, mereka tidak dapat mewarisi kerajaan Allah,
sebab tidak ada hal yang tidak bersih dapat tinggal di sana, atau tinggal di hadirat-Nya"
(Musa 6:57). Kita datang ke dunia untuk tujuan tumbuh dan berkembang. Ini adalah proses
seumur hidup. Selama masa ini kita semua berdosa (lihat Roma 3:23), Kita semua perlu
bertobat. Kadang-kadang kita berdosa karena pengabaian, kadang-kadang karena kelemahan
kita, dan kadang-kadang karena ketidakpatuhan secara sadar. Dalam Alkitab kita membaca
bahwa "di bumi tidak ada orang yang saleh:

8
Apakah dosa itu? Yakobus mengatakan, "Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus
berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa" (Yakobus 4:17). Yohanes
menjabarkan dosa sebagai "semua kejahatan" (1 Yohanes 5:17) dan "pelanggaran hukum" (1
Yohanes 3:4). Itulah sebabnya Tuhan berfirman. "Semua orang, di mana pun harus bertobat"
(Musa 6:57). Kecuali Yesus Kristus. yang menjalani kehidupan yang sempurna, semua orang
yang pernah hidup di bumi telah berdosa. Bapa Surgawi kita dalam kasih-Nya yang besar
telah menyediakan bagi kita kesempatan ini untuk bertobat dari dosa-dosa kita.

B. Menjadi Bebas dari Dosa-Dosa Kita melalui Pertobatan

Pertobatan adalah cara yang disediakan bagi kita untuk menjadi bebas dari dosa dosa
kita dan menerima pengampunan baginya. Dosa memperlambat kemajuan rohani kita dan
bahkan dapat menghentikannya. Pertobatan memungkinkan kita untuk tumbuh dan
berkembang lagi secara rohani.Kesempatan istimewa untuk bertobat dimungkinkan melalui
Kurban Tebusan Yesus Kristus. Dalam cara yang tidak kita pahami sepenuhnya, Yesus
membayar dosa dosa kita. Presiden Joseph Fielding Smith mengatakan tentang hal ini: "Saya
telah menderita rasa sakit. Anda telah menderita rasa sakit, dan kadang-kadang itu cukup
hebat; namun saya tidak dapat memahami rasa sakit yang akan menyebabkan darah, seperti
keringat, menetes dari tubuh. Itu sesuatu yang mengerikan, sesuatu yang luar biasa...... Tidak
ada seorang pun yang pernah dilahirkan di dunia ini yang dapat bertahan menanggung behan
yang dipikulkan kepada Putra Allah, ketika Dia menanggung dosa dosa saya dan Anda dan
memungkinkannya sehingga kita dapat terhindar dari dosa-dosa kita" (Doctrines of Salvation,
diseleksi oleh Bruce R. McConkie

C Asas-Asas Pertobatan

Presiden Spencer W. Kimball menyatakan: "Tidak ada jalan pintas menuju pertobatan,
tidak ada jalan yang diistimewakan untuk menuju pengampunan. Setiap orang harus
mengikuti jalan yang sama baik dia kaya maupun miskin, terpelajar maupun tidak terlatih.
tinggi maupun pendek. pangeran maupun pengemis, raja maupun orang kebanyakan"
(Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Spencer W. Kimball [2006]. 45; cetak miring dalam teks
aslinya).

D. Kita Harus Mengenali Dosa-Dosa Kita

Untuk bertobat, kita harus mengakui kepada diri sendiri bahwa kita telah berdosa. Jika
kita tidak mengakui hal ini, kita tidak dapat bertobat. Alma menasihati putranya, Korianton,
yang tidak setia dalam pemanggilan misinya dan telah melakukan dosa serius: "Biarlah hanya
dosa-dosamu mengganggumu; dengan gangguan yang demikian akan menyebabkan engkau
bertobat. Janganlah sekali-kali berusaha memaafkan dirimu praktik-praktik penuh dosa kita
(Lukas 16:15-16).Kita tidak dapat menyembunyikan tindakan apa pun dalam kehidupan kita
dari diri sendiri maupun dari Tuhan.

9
E. Kita Harus Merasakan Dukacita bagl Dosa-Dosa Kita

Selain mengenali dosa-dosa kita, kita harus merasakan dukacita yang tulus atas apa yang
telah kita perbuat. Kita harus merasa bahwa dosa-dosa kita tidak baik. Kita.harus ingin
membuang atau meninggalkannya. Tulisan suci memberi tahu kita, "Semua orang yang
merendahkan diri di hadapan Allah dan menginginkan untuk dibaptis dan tampil dengan hati
yang patah dan jiwa yang menyesal, dan ... benar benar telah bertobat akan segala dosa
mereka... akan diterima dengan baptisan ke dalam gereja Nya" (A&P 20:37)

F.Kita Harus Merasakan Dukacita bagi Dosa-Dosa Kita Selain mengenali dosa-dosa

kita, kita harus merasakan dukacita yang tulus atas apa yang telah kita perbuat. Kita harus
merasa bahwa dosa-dosa kita tidak baik. Kita harus ingin membuang atau meninggalkannya.
Tulisan suci memberi tahu kita, "Semua orang yang merendahkan diri di hadapan Allah dan
menginginkan untuk dibaptis dan tampil dengan hati yang patah dan jiwa yang menyesal, dan
benar-benar telah bertobat akan segala dosa mereka ... akan diterima dengan baptisan ke
dalam gereja Nya" (A&P 20:37).

G. Kita Harus Meninggalkan Dosa-Dosa Kita

Dukacita tulus kita hendaknya menuntun kita untuk meninggalkan (menghentikan) dosa-
dosa kita. Jika kita telah mencuri sesuatu, kita tidak akan mencuri lagi. Jika kita telah
berbohong, kita tidak akan berbohong lagi. Jika kita telah melakukan perzinaan, kita akan
menghentikannya. Tuhan mewahyukan kepada Nabi Joseph Smith, "Dengan ini kamu boleh
mengetahui bila seseorang telah bertobat atas dosa-dosanya. Lihatlah, dia akan mengakuinya
dan meninggalkannyd" (A&P 58:43).

H. Kita Harus Mengakui Dosa-Doa Kita

Mengakui dosa-dosa kita sangatlah penting. Tuhan telah memerintahkan kepada kita
untuk mengakui dosa-dosa kita. Pengakuan meringankan beban berat dari si pendosa Tuhan
telah berjanji, "Aku, Tuhan, mengampuni dosa, dan herbelaskasihan kepada mereka yang
mengakui dosa-dosanya dengan rendah hatt' (A&P 61:2).Kita harus mengakui semua dosa
kita kepada Tuhan. Selain itu, kita harus mengakui dosa-dosa kita yang serius seperti
perzinaan, percabulan, hubungan homoseks, perundungan pasangan atau anak, serta
penjualan atau penggunaan narkoba yang dapat memengaruhi kedudukan kita di Gereja, pada
wewenang keimamatan yang tepat. Jika kita telah berbuat dosa terhadap orang lain, kita
hendaknya mengakui kepada orang yang telah kita sakiti. Beberapa dosa yang tidak serius
tidak melibatkan orang lain kecuali diri kita sendiri dan Tuhan. Ini dapat diakui secara pribadi
kepada Tuhan.

10
2.4 Peran dan tanggung jawab orang Kristen terhadap kesatuan dan pembangunan
bangsa Indonesia yang berdDafasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Peranan Agama Kristen dalam rangka pembangunan karakter mengacu pada nilai
universal. sebagai nilai inti dari pendidikan moral yang harus ditanamkan pada pribadi setiap
individu menurut kemampuannya sehingga mengalami internalisasi dengan nilai nilai
kejujuran, tanggung jawab, cinta dan kepedulian, keadilan, dan rasa hormat (Lickona, 1993;
2013). Bertolak pada pemahaman tersebut dan berdasarkan paparan tentang karakteristik
Agama Krirsten, maka peranan Agama Krirsten telah berpengaruh dalam pembangunan
karakter bangsa yang terintegrasi dalam Inti karakter. Komponen karakter dan Elemen
karakter, dideskripsikan sebagai berikut.

A. Inti Karakter

Inti karakter adalah kebajikan, yang terdiri atas enam kategori (De Braine, 2007)
dengan kekuatan karakter dideskripsikan sebagai berikut.

a. Kebijaksanaan dan pengetahuan: Kreativitas (orisinalitas, kecerdikan)

yaitu cara berpikir produktif, menciptakan konsep dan melakukan pencapaian artistik:
Curiosity (keingintahuan dan keterbukaan terhadap pengalaman): mengambil suatu
kepentingan dalam pengalaman berkelanjutan untuk kepentingan lembaga yang dipimpin:
menemukan subyek dan topik yang menarik; menjelajahi dan menemukan; Penilaian
(berpikir kritis): Berpikir hal-hal melalui dan memeriksa mereka dari semua sisi; tidak
melompat ke kesimpulan; mampu mengubah pikiran seseorang dalam terang bukti;
menimbang semua bukti yang cukup: Cinta belajar (meng-up-date-kan diri): menguasai
keterampilan baru, wawasan, dan pengetahuan; Perspektif (kebijaksanaan): mampu
memberikan nasihat yang bijaksana untuk orang lain: memiliki cara untuk melihat dunia yang
masuk akal untuk diri sendiri dan orang lain.

b Keberanian

Keberanian (kemampuan) yaitu menyikapi ancaman, tantangan, kesulitan, atau sakit:


berbicara untuk apa yang benar bahkan jika ada oposisi: bertindak atas keyakinan bahkan jika
tidak populer; termasuk keberanian fisik tetapi tidak terbatas untuk itu; Ketekunan
(kegigihan, kerajinan): menyelesaikan apa yang harus dikerjakan; bertahan dalam suatu
tindakan meskipun hambatan; mendapatkan jalan keluar dalam menyelesaikan tugas,
Kejujuran (Integritas, keaslian): Berbicara kebenaran tetapi lebih luas menyajikan diri dengan
cara yang tulus dan bertindak dalam cara yang benar; tanpa kepurapuraan: mengambil
tanggung jawab untuk perasaan dan tindakan seseorang: Semangat (Vitality, antusiasme,
energi): Mendekati kehidupan dengan semangat dan energi, tidak melakukan hal-hal dengan
setengah hati; menjalani hidup sebagai sebuah petualangan; merasa hidup dan aktif.

11
C. Kemanusiaan

Cinta yaitu menilai hubungan yang dekat dengan orang lain, khususnya mereka yang
berbagi dan peduli: Kebaikan (kemurahan hati, pemeliharaan, perawatan, kasih sayang,
altruistik, cinta) yaitu melakukan perbuatan baik bagi orang lain; membantu dan merawat
mereka; Kecerdasan sosial (kecerdasan emosional, kecerdasan pribadi) yaitu menyadari motif
dan perasaan lainnya orang dan diri sendiri: mengetahui apa yang harus dilakukan untuk
masuk ke berbagai situasi sosial; mengetahui apa yang membuat orang lain tertarik.

d. Keadilan

Kerjasama tim (tanggung jawab sosial. loyalitas) yaitu Bekerja dengan baik sebagai
anggota kelompok dalam tim: menjadi setia kepada kelompok: melakukan share dengan
seseorang: Keadilan yaitu memperlakukan orang sesuai dengan tatanan dan norma yang
berlaku, tidak membiarkan perasaan pribadi menjadi keputusan tentang orang lain memberi
semua orang kesempatan yang adil: Kepemimpinan yaitu mendorong kelompok untuk
menyelesaikan sesuatu dan pada saat yang sama menjaga hubungan baik dalam kelompok;
mengorganisir kegiatan kelompok.

e. Integrita

Dari semua aspek karakter, integritas mungkin yang paling penting untuk membangun
kepercayaan diri, yang meliputi: Pengampunan dan belas kasihan yaitu mengampuni orang-
orang yang telah berbuat salah: menerima kekurangan orang lain; memberikan kedua
kesempatan kedua: tidak menjadi pendendam. Kerendahan hati tidak mempertahankan harkat
martabat untuk suatu kepedulian bagi yang membutuhkannya; Prudence (kchati-hatian) yaitu
berhati-hati tentang pilihan seseorang: tidak mengambil yang tidak semestinya berisiko; tidak
mengatakan atau melakukan hal-hal yang mungkin nanti akan menyesali diri sendiri: Self-
regulasi yaitu pengaturan apa yang menjadi tujuan, visi seseorang kedepan..

f. Transenden

Apresiasi keindahan dan keunggulan (kagum. heran. levasi) yaitu memperhatikan dan
menghargai keindahan. keunggulan, dan atau kinerja dalam berbagai bidang kehidupan; Rasa
terima kasih yaitu menyadari dan bersyukur untuk hal-hal yang baik yang terjadi;
meluangkan waktu untuk mengucapkan syukur; Harapan (optimisme, dan future orientation)
yaitu mengharapkan yang terbaik di masa depan dan bekerja untuk mencapainya; Humor
(menyenangkan) yaitu membawa senyum pada orang lain: Spiritualitas (religiusitas, iman,
tujuan) yaitu Memiliki koherensi keyakinan tentang tujuan yang lebih tinggi dan makna
hidup dibalik situasi kehidupan yang dialami.

12
B. Komponen Karakter

Komponen karakter merupakan kualitas moral yang terdiri atas tiga kategori (De
Braine, 2007) dengan kekuatan karakter dideskripsikan sebagai berikut.

a.Moral knowing: Kesadaran Moral yaitu menggunakan kecerdasan ketika situasi


membutuhkan penilaian moral; Pengetahuan norma-norma yang diteruskan dari satu generasi
ke generasi berikutnya: Nilai Moral membutuhkan etika untuk suatu penilaian baik atau
buruk: Pemahaman diri kemampuan berpikir, bertindak dan kemampuan emosional: Sudut
Pandang sebagai prasyarat untuk penilaian moral: Penalaran Moral Melibatkan pemahaman
tentang apa artinya moral dan mengapa kita harus bermoral. Belajar tentang apa yang
dianggap baik sebagai alasan moral dan menghormati nilai intrinsik dari setiap individu,
Pengambilan Cara berpikir seseorang melalui masalah moral; Keputusan yaitu pertanyaan-
pertanyaan apa pilihan saya dan apa konsekuensinya?

b. Moral feeling Hati nurani meliputi perasaan dari kewajiban moral untuk pengambilan
keputusan moral yang konstruktif: Self-esteem Suatu ukuran harga diri yang sehat membantu
kita untuk menghargai diri kita sendiri dan tidak terlalu tergantung pada persetujuan orang
lain. Diri yang positif memiliki korelasi positif dengan memperlakukan orang lain secara
positif: Empati memahami orang lain secara emosional dari sudut pandang mereka:
Mencintai yaitu bentuk tertinggi dari karakter termasuk menjadi benar-benar tertarik dengan
baik. ketika orang mencintai yang baik. mereka mengambil kesenangan dalam berbuat baik:
Kontrol Diri kebajikan moral untuk pengendalian diri, membantu kita untuk menjadi ctis
bahkan mengekang kesenangan diri sendiri yang merugikan.

c. Moral action: Kompetensi. Moral kompetensi adalah memiliki kemampuan untuk


mengubah pertimbangan moral dan perasaan ke dalam tindakan moral yang efektif:
Keinginan (Will) adalah memobilisasi energi moral untuk melakukan apa yang kita pikirkun.
Dibutuhkan kemauan untuk menjaga emosi di bawah kendali akal. Dibutuhkan kemauan
untuk melihat dan memikirkan semua dimensi moral. Dibutuhkan kemauan untuk
menempatkan tugas sebelum kesenangan. Will adalah inti dari keberanian moral; Kebiasaan
yaitu melakukan manfaat Moral.

C.Elemen Karakter

Elemen karakter merupakan karakter pendukung pada tataran praktis. Elemen karakter
meliputi (De Braine, 2007): Kepemimpinan. Karakteristik seorang pemimpin adalah
memimpin dengan contoh sebagai panutan dan 12 teladan, memungkinkan orang lain
(bawahannya) untuk melakukan pekerjaan apapun untuk pemimpinnya. Pemimpin yang
memenuhi dan memberi bawahannya kepuasan serta menginspirasi mereka, mereka akan
meningkatkan kinerja dan mengembangkan etos kerjanya: Integritas yaitu perkataan yang
benar dan yang dapat dipercaya dalam kondisi apapun. Konsistensi kata-kata dan tindakan,
demikian pula setia dalam hal-hal kecil, dalam tanggung jawab yang besar tetap setia:
Kerajinan yaitu karakter dan kemampuan yang menghasilkan kualitas kerja yang tinggi,

13
ketiga hal tersebut berjalan beriringan: Empati mendasari semua aspek kepemimpinan dengan
menempatkan diri pada posisi orang lain untuk memahamiapa kebutuhan mereka dalam
posisi mereka, agar benar-benar berkomunikasi secara efektif mendapatkan perspektif yang
seimbang dan membangun rasa hormat dari orang lain: Kesetiaan. Kesetiaan kepada diri
sendiri, orang lain dan atau lembaga menggambarkan citra dan komitmen diri untuk
membantu orang lain berdasarkan cinta: Optimisme melakukan sesuatu yang melebihi yang
diharapkan; Keadilan Menerapkan aturan secara konsisten dan memberikan orang
kesempatan yang sama; Belas Kasihan membutuhkan perhatian dan konseling untuk masalah
yang dihadapinya; Cinta Layanan dalam konsepkasih, tanpa pamrih peduli sekitar. Bersifat
universal dan prinsip-prinsip yang mendukung. pengembangan sumber daya manusia: Humor
sebagai treatment dalam mengatasi masalah, berdampak positif bagi kesehatan; Disiplin Diri
bertanggung jawab untuk setiap kegiatan di organisasi, membutuhkan disiplin untuk
mematuhi kebijakan perusahaan dan prosedur: Ketekunan Ketekunan adalah keinginan
bawaan atau gairah untuk Anda ingin mencapai sesuatu; Percaya Diri Meyakinkan orang lain
untuk setiap keputusan yang diambil dan membuat percaya diri, apakah itu baik atau buruk;
Kerendahan Hati Jangan pernah berpikir bahwa Anda lebih besar atau lebih baik daripada
yang lain, selalu menempatkan diri dalam sikap belajar: Pemahaman Diri tahu kekuatan dan
kelemahan serta jujur dengan diri sendiri: Inisiatif Bercita-cita menjadi'apa atas prakarsa
sendiri; tidak perlu menunggu orang lain untuk mengembangkannya; Konsistensi Apakah
Anda bertindak benar atau salah: Kreativitas modifikasi diri, mempunyai ideide baru dan
inovatif: Spiritualitas menggambar kekuatan diri (power), melampaui diri sendiri, menyikapi
situasi fisik, psikis dan seksual.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Allah sangat gigih berjuang, berusaha untuk menyelamatkan manusia dari kejatuhan
dalam dosa. Kegigihan dan perjuangan selalu ditandai dengan kerelaan. kesetiaan dan
pengorbanan. Hal itu telah dilakukan oleh Allah ketika Dia berinkarnasi dalam pribadi
Yesus Kristus. Perbuatan Allah itu berpuncak pada kelahiran, kehidupan, kematian
dan kebangkitan Yesus Kristus, dan tindakan itu diungkapkan dalam satu kata yakni
"menebus", Allah telah menebus manusia dari perbuatan dosa dan telah dibayar lunas
dengan harga yang sangat mahal (1 Korintus 6:20).

2. Peranan Agama Kristen dalam pembangunan karakter bangsa dapat dilihat melalui
perubahan dalam lingkungan, sikap dan perilaku pribadi setiap individu. Perubahan
sebagai Agent of change adalah transformasi nilai-nilai yg kita yakini sebagai
sikap/karakter Kristiani. Transformasi dalam pengertian, membawa perubahan
spiritual, moral, dan budaya yang mengubah dunia (visi), dengan berfungsi sebagai
terang, garam, sesawi & ragi (misi).

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/portunih/kristus-
mati-satu-kali-untuk-keselamatan-semua-umatnya_56797a0eb49373c90a73fc7d

https://rotihidup.org/penyataan-umum-dan-khusus/

https://madenopensupriadi.blogspot.com/2017/01/penyataan-umum-sebuah-
analisa-dan.html

http://www.pesta.org/dal_pel02

15

Anda mungkin juga menyukai